Anda di halaman 1dari 34

MEMBUMIKAN AL QURAN

PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI


sebagai Upaya Pembelajaran Al Quran yang menyenangkan dan Bermakna

labib Sajawandi, M.Pd.

Universitas Muhammadiyah Makasar


Makasar, 06 Agustus 2019
KULIAH TAMU
MEMBUMIKAN AL QURAN
PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

LABIB SAJAWANDI, M.Pd.

Diselenggarakan oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
06 Agustus 2019
Mengapa Membumikan Al Quran ?

• Al Quran merupakan pedoman lengkap


dalam kehidupan manusia
• Terdapat keadaan yang perlu dikritisi
dalam proses pembelajaran Al Quran pada
AUD
Esensi Membumikan Al Quran
Membumikan Al quran maknanya
mengimplementasikan nilai-nilai luhur Kitab Suci
tersebut di kehidupan sehari-hari
Menempatkan Alquran yang selama ini berada ranah
langit. terhenti pada kajian ilmiah, atau sekadar dibaca,
tapi keistimewaannya tertahan pada huruf, ritme, dan
nada bacaan saja.
Umar bin Khatab RA berkisah, tak pernah satu pun ayat
yang sahabat pelajari langsung dari Rasul kecuali telah
mereka praktikkan.
Bagaimana Membumikan Al Quran
Pada Pembelajaran AUD?
• Membuat proses Pembelajaran Al Quran
berjalan dengan Bermain
• Anak mempelajari nilai-nilai Al Quran dan
tahu sumber nilai tersebut juga dipraktekan
dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari

MODEL PEMBELAJARAN RUMAH QURANI


DASAR TEORI MODEL
RUMAH QURANI
• Anak usia dini belajar
sebagaimana teori neuroscience,
teori experiental learning, teori
konstruktivisme, teori Smilansky
dan teori Vygotsky.
• Konsep Dasar dan Aplikasi Model
Pembelajaran Rumah Qurani
Teori Neuroscience

• Neuroscience Mempelajari otak manusia hingga tahap molekuler


• Neuroscience menilai diri manusia sebagai proses berlangsung pada
tingkat sel saraf.
• Teori pembelajaran ini terutama berlandaskan peranan struktur dan
fungsi otak.
Teori Belajar LEARNING THROUGH PLAY
Smilansky
1. functional play
2. constuctive play
3. dramatic play
4. game with rules
TEORI BELAJAR SOSIAL VYGOTSKY

• ZPD (Zone of Proximal Development)


• Scaffolding (Pijakan Belajar)
Terdapat (empat) tahap pijakan pengalaman
bermain yang bermutu
(1) pijakan lingkungan bermain
(2) Pijakan sebelum bermain
(3) Pijakan saat bermain
(4) Pijakan setelah bermain.
Peran guru sebagai fasilitator,
motivator dan evaluator, kegiatan
anak berpusat di sentra-sentra
yang berfungsi sebagai pusat
minat, memiliki standar prosedur
operasional yang baku,
pemberian pijakan sebelum dan
setelah anak bermain dilakukan
dalam posisi duduk melingkar.
Latar Belakang Munculnya RQ
Embrio Rumah Qurani berawal dari
komunitas di dunia virtual. Pada awal
tahun 2007, Dina Y Sulaiman (penulis
buku Doktor Cilik Hafal dan Paham Al
Quran) dan teman-temannya
membuat mailing list (milis) “Rumah
Pohonku” untuk mengkaji tentang
penerapan pembelajaran Al Quran di
Iran.
Latar Belakang Munculnya RQ
Dina Y Sulaiman yang waktu itu mendampingi
anaknya belajar di lembaga Jamiatul Qurani,
terkesan dengan perkembangan anaknya yang
baru berusia 3,5 tahun tapi dapat berhasil
menerapkan ayat Al Quran di kehidupannya
sehari-hari.
Latar Belakang Munculnya RQ
• Rumah pohonku kemudian ditetapkan
berubah nama menjadi Rumah Qurani
• Tim Rumah Qurani berusaha untuk
membangun sistem pengajaran, model
pembelajaran, dan metode pengajaran Al-
Quran yang terbaik, yang paling pas untuk
anak-anak Indonesia, dengan mengadaptasi
metode “Jami’atul Quran”.
Latar Belakang Munculnya RQ
Tim Rumah Qurani tidak secara langsung
mengadopsi mutlak seperti apa yang ada di Iran
tetapi dengan di modifikasi pada beberapa
aspeknya mengingat adanya perbedaan budaya
dan kebiasaan antara Indonesia dan Iran.
Kegiatan Eksplorasi RQ

• Eksplorasi bahasa tubuh untuk mengajarkan Al


Quran
• Eksplorasi aktifitas bermain, bercerita, serta
aktifitas kreatif
• Eksplorasi seluruh lingkungan belajar
• Kegiatan-kegiatan lain yang kreatif dan
relevan
Langkah pembelajaran dengan model
Rumah Qurani adalah sebagai berikut:

1. apersepsi
2. pengajaran ayat Al Quran dengan
isyarat
3. cerita
4. permainan/game (jika diperlukan)
5. penutup
CONTOH AYAT TENTANG BERDAMAI
CONTOH AYAT TENTANG
KEBERSIHAN
CONTOH AYAT TENTANG SALAM
CONTOH
PEMBELAJARAN
DI KELAS
HASIL PENELITIAN TERHADAP
IMPLEMENTASI RQ
DATA THITUNG DF TTABLE SIG KET

pretest kelas kontrol-kelas -0,865 42 2,021 O,392 tidak


eksperimen perkembangan moral terdapat
anak dikelas perbedaan

pretest kelas kontrol-kelas 0,234 42 2,021 0,816 tidak


eksperimen kemampuan terdapat
mengahafal ayat Al Quran perbedaan
HASIL PENELITIAN

DATA THITUNG DF T TABLE SIG N-GAIN KET

posttes kelas kontrol-kelas 2,049 42 2,021 0,047 0,327 terdapat


eksperimen (kontrol) perbedaan
perkembangan moral anak 0,584
di kelas (eksperimen)

posttes kelas kontrol-kelas 5,807 42 2,021 0,000 0,542 terdapat


eksperimen kemamapuan (kontrol) perbedaan
mengahafal ayat al quran 0,751
(eksperimen)
HASIL PENELITIAN
45
25
40

35
20
30

25 15
Kel Kontrol
20
Kel Eksperimen
15 10

10

5 5

pretest 0
Pretest Posttest
posttest

PERKEMBANGAN MORAL ANAK DI KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT


KELAS AL QURAN
Hasil Perkembangan Moral Pada Setiap
Aspek
N Aspek Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori
o

1 Terbiasa eksperimen 316 459 143 0,569 25,2 Sedang


berperilaku
sosial yang
baik kontrol 392 466 74 0,323 11,9 Sedang

2 Terbiasa eksperimen 306 396 90 0,576 19,4 Sedang


mengikuti
aturan
kontrol 343 382 39 0,239 7,70 Rendah
Hasil Perkembangan Moral Pada Setiap Indikator
Pada Aspek Terbiasa Berperilaku Sosial Yang Baik
No Indikator Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori

1 Terbiasa eksperimen 31 60 29 0,55 34,5 Sedang


mengucapkan
ucapan yang baik kontrol 45 70 25 0,53 27,2 Sedang

2 Ramah eksperimen 46 67 21 0,55 25,0 Sedang


kontrol 65 75 10 0,37 10,8 Rendah
3 Sopan santun eksperimen 68 87 19 0,51 18,0 Sedang
Kontrol 72 80 8 0,19 6,95 Rendah
4 Saling Eksperimen 60 87 27 0,60 25,7 Sedang
menghormati
Kontrol 68 77 9 0,19 7,82 Rendah
5 Menunjukkan Eksperimen 51 64 13 0,34 15,4 Sedang
sikap peduli
Kontrol 59 61 2 0,06 2,17 Rendah
6 Timbulnya sikap Eksperimen 60 94 34 0,75 32,3 Tinggi
kerja sama
Kontrol 83 103 20 0,62 17,4 Sedang
Hasil Perkembangan Moral Pada Setiap Indikator
Pada Aspek Terbiasa Terbiasa Mengikuti Aturan
No Indikator Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori

7 Tumbuh eksperimen 95 108 13 0,42 10,3 Sedang


kedisipinan
kontrol 99 104 5 0,13 3,62 Rendah

8 Belajar eksperimen 48 77 29 0,80 34,5 Tinggi


bertanggug
jawab kontrol 58 74 16 0,47 17,4 Sedang

9 Menjaga eksperimen 86 108 22 0,55 17,4 Sedang


kebersihan diri
dan mengurus kontrol 80 89 9 0,15 6,52 Rendah
diri sendiri

10 Membedakan eksperimen 77 103 26 0,53 20,6 Sedang


perbuatan yang
benar dan yang
kontrol 106 115 9 0,28 6,52 Rendah
salah
Hasil Perkembangan kemampuan Menghafal
Ayat AL Quran Pada Setiap Aspek
N Aspek Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori
o
1 Encoding eksperimen 73 259 186 0,93 68,1 Tinggi

kontrol 78 254 176 0,79 58,8 Tinggi

2 Storage Eksperimen 0 108 108 0,64 64,2 Sedang

kontrol 0 80 80 0,43 43,4 Sedang

3 Retrieval/recall eksperimen 0 108 108 0,64 64,2 Sedang

kontrol 0 62 62 0,33 33,6 sedang


Hasil Perkembangan Kemampuan Menghafal Ayat Al
Quran Pada Setiap Indikator Pada Aspek Encoding

N Indikator Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori


o

1 Memberikan eksperimen 73 93 20 0,62 69,5 Sedang


perhatian
kontrol 78 91 13 0,35 11,3 Sedang

2 Membentuk Eksperimen 0 166 166 0,98 98,8 Tinggi


isyarat
Kontrol 0 163 163 0,88 88,5 Tinggi
Hasil Perkembangan Kemampuan Menghafal Ayat Al
Quran Pada Setiap Indikator Pada Aspek Storage

N Indikator Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori


o

3 Mampu Eksperimen 0 108 108 0,64 64,2 Sedang


mengingat,
mengenali
dan
mengidentifi
kasi kontrol 0 80 80 0,43 43,4 Sedang
rangsangan
yang pernah
didapat
sebelumya
Hasil Perkembangan Kemampuan Menghafal Ayat Al
Quran Pada Setiap Indikator Pada Aspek
Retrieval/Recall
N Indikator Kelas Pretest Posttest Gain N-Gain (%) Kategori
o

4 Mampu Eksperimen 0 108 108 0,64 64,2 Sedang


menyebutkan
kembali hal yang
kontrol 0 62 62 0,33 33,6 sedang
pernah diingat
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

• Perkembangan moral anak di kelas eksperimen lebih


rendah dari pada kelas kontrol setelah perlakuan
perkembangan moral anak di kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada kelas kontrol karena penanaman nilai-
nilai moral disampaikan sesuai dengan dunia anak dan
lebih kontekstual.
• Kemampuan menghafal ayat Al Quran pada kelas
eksperimen meningkat lebih tinggi karena
menggunakan pendekatan sesuai dengan prinsip
perkembangan memori yaitu encoding (pembentukan
isyarat (kode) agar lebih mudah dalam proses recall,
dan hal ini berguna dalam menganalisis moral karena
anak hafal ayat beserta arti/maksudnya.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
• Model pembelajaran Rumah Qurani terbukti
efektif dalam meningkatkan perkembangan moral
anak di kelas dan kemampuan menghafal ayat Al
Quran.

• Model pembelajaran Rumah Qurani menekankan


pada Eksplorasi bahasa tubuh untuk mengajarkan
Al Quran, Eksplorasi aktifitas bermain, bercerita,
serta aktifitas kreatif untuk membuat kesan
menyenangkan, Eksplorasi seluruh lingkungan
belajar untuk memberikan pemahaman lengkap
dari sebab akibat, dan beberapa aktifitas kr eatif
yang diperlukan.
Simpulan dan Harapan
Dengan pembelajaran al Quran yang sesuai
dengan karakter beajar anak usia dini,
sehingga pembelajaran al quran lebih
membumi, menyenangkan dan bermakna bagi
anak sehingga diharapkan terlahir generasi
yang cinta dan mampu mengamalkan al Quran
pada kehidupan sehari-hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai