Anda di halaman 1dari 41

1

AUDIT INTERNAL
Dr. Soenoe Joewana, MMR.
2

Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian


kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan
capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan,
lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester,
dan penilaian kinerja tahunan.
Pokok Bahasan 3

 Pengertian audit
 Jenis audit
 Pengertian audit internal
 Manfaat audit internal
 Tahapan audit internal
 Kompetensi dan peran auditor internal
 Menyusun rencana audit (audit plan)
 Menyusun instrument audit
 Menyusun laporan audit
 Tindak lanjut audit
Pengertian audit
4

 Kegiatan mengumpulkan informasi faktual


dan signifikan (dapat dipertanggung
jawabkan) melalui interaksi (pemeriksaan,
pengukuran)
 berujung pada penarikan kesimpulan
 secara sistematis, objektif, dan
terdokumentasi
Pengertian audit
5

 berorientasi pada azas penggalian nilai atau


manfaat
 membandingkan antar standar yang telah
disepakati bersama dengan apa yang
dilaksanakan/diterapkan di lapangan.
Merupakan instrumen bagi manajemen
untukmembantu mencapai visi, misi dan
tujuan organisasi
10 ESENSI AUDIT
6
1. Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee
(poihak yang diaudit)
2. Adalah kegiatan sistematis: direncanakan,
dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan secara
efisien
3. Dilakukan dengan azas manfaat
4. Dilakukan secara objektif
5. Berpijak pada fakta dan kebenaran
6. Melibatkan proses penilaian/pengujian, evaluasi,
analisis
7. Bermuara pada pengambilan keputusan
8. Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu
9. Merupakan kegiatan berulang
10. Menghasilkan laporan
Tujuan audit 7

 Mendapatkan data dan informasi


faktual dan signifikan
 berupa data , hasil analisa, hasil
penilaian, rekomendasi auditor
 sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan
atau perubahan
Jenis audit 8
Jenis audit 9
 Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh
auditor internal yang juga karyawan organisasi sendiri,
untuk kepentingan internal organisasi sendiri.
 Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum
kepada publik atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya
sebagai termuan, dsebut juga sebagai: audit pihak pertama
 Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau
panitia

 Audit eksternal: audit yang dilakukan oleh pihak di luar


organisasi,
 Audit pihak kedua (oleh pelanggan: misalnya audit
yang dilakukan oleh BPJS terhadap Faskes yang
menjadi mitra kerja sama BPJS) dan
 Audit pihak ketiga (oleh institusi independen: survei
akreditasi, audit Bawas)
10

Beberapa istilah yang harus


dipahami
Kriteria audit :
 Kumpulan kebijakan, prosedur atau11
persyaratan yang dipakai sebagai
acuan
 Kriteria audit digunakan sebagai
acuan pembanding terhadap bukti
audit

Bukti audit
 Rekaman, pernyataan fakta atau
informasi lain yang relevan dengan
kriteria audit dan dapat diverifikasi
Temuan audit 12

Hasil evaluasi bukti audit yang


terkumpulkan terhadap kriteria
audit

Temuan audit dapat


menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian dengan kriteria
audit, atau peluang perbaikan.
AUDIT INTERNAL 13
 Audit internal merupakan salah satu mekanisme
pengawasan dan pengendalian internal untuk
manajemen puskesmas/FKTP.

 Audit internal merupakan salah satu


mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas
yang dilakukan oleh tim audit internal yang
dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/target yang ditetapkan.

 Tujuan : Membantu menyelesaikan


permasalahan organisasi, dalam rangka
meningkatkan mutu dan kinerja organisasi


AUDITOR INTERNAL
14
 Auditor internal adalah karyawan puskesmas
yang dipilih oleh Kepala Puskesmas
 memiliki kompetensi untuk melakukan audit
internal.
 berperan sebagai katalisator untuk :

 mempercepat perubahan
 memastikan kebijakan mutu yang ditetapkan
dilaksanakan dalam pelayanan,
 memberdayakan sistem manajemen mutu,
 memperbaiki sistem pelayanan, dan
 meningkatkan kinerja pelayanan.
Prinsip-Prinsip Audit Internal
15
 Kode Etik.
 Dapat dipercaya, punya integritas, dapat menjaga
kerahasiaan
 Penyajian yang obyektif.
 wajib melaporkan secara benar dan akurat.
 Temuan audit,kesimpulan audit dan laporan audit
mencerminkan pelaksanaan kegiatan audit secara benar
dan signifikan.

 Profesional:
 Kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit.

 Independent :
 Tidak berpihak dan tidak ada konflik kepentingan.

 Pendekatan berdasarkan bukti, konsistens,


melalui proses audit yang sitematis.
 Audit
16
internal harus dapat memastikan
sistem manajemen mutu cukup mendukung
kemampuan puskesmas menampilkan bukti
yang valid dan membuka peluang untuk
Continuous Improvement.

 Hasil audit internal harus segera


ditindak lanjuti oleh unit pelayanan
yang diaudit, hasilnya dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab mutu, dan juga akan dibahas
dalam pertemuan tinjauan manajemen.
Tujuan audit internal 17

 Membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, dalam
rangka meningkatkan mutu dan
kinerja organisasi
Dasar penetapan tujuan 18

audit internal
 Prioritas permasalahan yang dihadapi organisasi
 Rencana pengembangan pelayanan
 Persyaratan suatu sistem manajemen (misal: standar
akreditasi, standar ISO) yang digunakan sebagai acuan
 Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
 Evaluasi terhadap rekanan
 Adanya potensi risiko kegiatan organisasi
Dasar penetapan Contoh tujuan audit
tujuan audit internal internal 19
Permasalahan prioritas yang Menganalisis banyak terjadi
dihadapi organisasi complain pasien pada pelayanan
farmasi
Rencana pengembangan Mengidentifikasi peluang inovasi
pelayanan pada pelayanan laboratorium

Persyaratan suatu system Mengetahui kesesuaian proses


manajemen yang diacu pelayanan laboratorium dengan
standar pelayanan lab puskesmas
Persyaratan regulasi atau Mengetahui kesesuaian sumber daya
persyaratan kontrak farmasi dengan permenkes No
75/2014
Evaluasi terhadap rekanan Mengevaluasi perjanjian kerjasama
dengan laboratorium mitra

Potensi risiko kegiatan Mengidentifikasi potensi risiko


pelayanan pelayanan imunisasi
Aktifitas audit 20

Memastikan (konfirmasi dan


verifikasi)
Menilai (mengevaluasi dan
mengukur)
Merekomendasi
(memberikan saran/masukan)
Kegiatan / aktifitas yang
biasa dilakukan auditor 21

 Telaah dokumen
 Observasi
 Meminta penjelasan dari auditee
 Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
 Membandingkan kenyataan dengan
standar/kriteria
 Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
 Pemeriksaan fisik terhadap fasilitas
 Pemeriksaan silang (cross-check)
 Mengakses catatan yang disimpan auditee
 Mewawancarai auditee
 Menyampaikan angket survey
 Menganalisis data
22

MANFAAT AUDIT INTERNAL ?


MANFAAT AUDIT INTERNAL 23

Bagi pucuk pimpinan


 Referensi dalam membuat keputusan:
mengambil atau merubah kebijakan agar lebih
sesuai dengan perencanaan organisasi jangka
panjang
Bagi unit operasional
 Mengidentifikasi dan memahami permasalahan
yang ada dalam organisasi secara keseluruhan
ataupun secara spesifik pada unit operasional
sehingga dapat mengambil langkah langkah
perbaikan
Bagi unit pengelola mutu
 Membatu pengendalian mekanisme 24
jaminan mutu baik pada tahap input,
proses, maupun hasil

Bagi karyawan
 Proses pembelajaran dan pertumbuhan
serta pembangunan budaya organisasi:
budaya mutu, budaya taat prosedur,
budaya perbaikan, budaya kerja
sistematis

Manfaat bagi auditor


 Proses pembelajaran dan pertumbuhan
Bagi pelanggan
 Audit internal merupakan proses 25
pendeteksian segala kemungkinan yang
dapat menciptakan ketidak puasan
pelanggan (dan juga risiko) dan dilanjutkan
dengan tindakan perbaikan dan
pencegahan sehingga komitmen untuk
memberikan kepuasan dan keamanan
pada pelanggan benar-benar tercapai
 Memuaskan pelanggan

Bagi rekanan
 Memberi umpan balik terhadap kinerja
rekanan
26

MENYUSUN RENCANA AUDIT


Tahapan audit internal 27

 Tahap I : penyusunan rencana audit:


menentukan unit-unit kerja yang akan
diaudit, tujuan audit, jadual audit, dan
menyiapkan instrumen audit
 Tahap II: pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen audit yang disusun
berdasar standar/kriteria tertentu
 Tahap III: analisis data audit,
perumusan masalah, prioritas masalah
dan rencana tindak lanjut audit
 Tahap IV: Pelaporan dan diseminasi
hasil
Perencanaan audit 28

internal
 Tujuan audit internal: contoh: melakukan
penilaian kinerja dibandingkan strandar kinerja
 Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan
diaudit
 Objek audit: apa saja yang perlu diaudit
 Menetapkan kriteria yang akan digunakan
 Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan
 Metoda audit: komunikasi interaksi secara
langsung, metoda survei, dsb
 Persiapan audit: persiapan auditor, penetapan
kriteria audit, penyusunan instrumen audit
 Laporan hasil audit: perhatikan format laporan
Standar/kriteria audit 29

yang digunakan
 Kebijakan, standar, prosedur, pedoman,
kerangka acuan yang ditetapkan oleh FKTP
 Peraturan perundangan yang berlaku
 Indikator kinerja dan target kinerja
 Standar dan instrumen akreditasi FKTP:
 Puskesmas
 Klinik Pratama
 Tempat Praktik Mandiri Dokter/Dokter Gigi
Memilih metoda audit 30

 Wawancara
 Observasi/telusur proses pelaksanaan kegiatan
 Periksa dokumen
 Telusur rekam kegiatan
 Inspeksi kondisi fasilitas
 Meminta peragaan
 Mengukur (compliance rate)
RENCANA AUDIT
31
1. Tujuan audit:
 Tentukan tujuan audit, yaitu untuk melakukan penilaian
kinerja dibandingkan dengan standar tertentu.
2. Lingkup audit:
 yaitu unit kerja yang akan diaudit, misalnya unit
pelayanan gawat darurat.
3. Objek audit:
 jelaskan apa saja yang akan diaudit sebagai objek audit,
misalnya proses pelaksanaan triase dalam pelayanan
gawat darurat.
4. Alokasi waktu:
 32
Tetapkan alokasi waktu, dengan kejelasan penjadualan
kegiatan.
5. Menetapkan kriteria yang akan digunakan
6. Metoda audit:
 Jelaskan Metoda yang akan digunakan dalam kegiatan
audit .
7. Persiapan audit:
 Persiapan audit meliputi:
 persiapan auditor,
 penetapkan kriteria audit, dan
 penyusunan instrumen audit.
7. Jadual program audit satu tahun.
33
 rencana kegiatan audit selama satu tahun,
 Audit dilakukan secara periodik, misalnya :
 pada bulan Januari dilakukan audit untuk upaya
Kesehatan Ibu dan Anak, maka
 pada bulan April dilakukan audit ulang untuk mengetahui
kemajuan yang sudah dilakukan.
No dok::
34
Status revisi:
Tgl berlaku:
Jadual Audit Internal Halaman:

Tahun:
Unit yang diaudit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des
Contoh form: Rencana 35

audit
No Unit/sasaran Auditor Kegiata Standar Tanggal Tanggal
audit n/prose /kriteria audit I audit II
s yang yang
diaudit digunak
an
36

Pelaksanaan Audit.
 Pengumpulan data
 Analisis data
ANALISIS DATA
 bandingkan fakta yang diperoleh pada proses
37
pengumpulan data dengan kriteria audit
yang telah ditetapkan.
 Bila ditemukan kesenjangan antara fakta
dengan kriteria audit, maka auditor bersama
auditee melakukan analisis lebih lanjut untuk
mengenal penyebab timbulnya kesenjangan,
 Kesenjangan yang ditemukan dalam audit
dibahas bersama dengan auditee. Auditor
bersama dengan auditee melakukan analisis
penyebab masalah dengan menggunakan
pohon masalah atau diagram tulang ikan
untuk mengenali akar-akar penyebab
masalah.
38

 Berdasarkan akar-akar penyebab masalah


tersebut dikembangkan alternatif
perbaikan, untuk disepakati alternatif terbaik
untuk menyelesaikan kesenjangan,
dituangkan dalam rencana tindak lanjut.
 Pada kegiatan audit ulang, tim audit
perlu membandingkan hasil audit yang
sekarang dengan hasil audit yang
sebelumnya, apakah upaya-upaya
perbaikan yang disepakati bersama sudah
dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan.
MENYUSUN LAPORAN 39

AUDIT

 Hasil audit internal dilaporkan kepada Kepala


Puskesmas/Klinik dan kepada unit yang diaudit.
 Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan
manajemen
 melaporkan hasil audit,
 tindak lanjut yang telah dilakukan,
 kendala dalam perbaikan
 memperoleh dukungan manajemen dalam upaya
perbaikan kinerja maupun perbaikan sistem manajemen
dan pelayanan.
TINDAK LANJUT AUDIT 40
INTERNAL
 Berdasarkan rekomendasi (yang diberikan oleh auditor
internal berdasarkan hasil audit internal), unit kerja yang
diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan
audit dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.
 auditee mempelajari laporan audit tersebut,
 kemudian menyusun rencana perbaikan.
 batas waktu yang jelas, atau disepakati bersama
dengan auditor.
 auditor melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan
perbaikan, tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee
 berikanarahan atau bimbingan jika diperlukan.
 Hasil perbaikan wajib dilaporkan oleh auditee kepada
pucuk pimpinan dan
 disampaikan tembusan kepada auditor internal.
41

TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai