Anda di halaman 1dari 51

FARMAKOTERAPI TERAPAN

Nama:
Marcelino Novianto (2448716103)
Asih Setiyani (2448716090)
Definisi

S.O.A.P. Etiologi

Penata- Patofisiologi
laksanaan

Manifestasi
Klinik
Definisi

Chronic Kidney Disease (CKD)


Kerusakan ginjal selama ≥ 3 bulan yang ditentukan oleh kelainan
struktural atau fungsional dari ginjal, dengan atau tanpa penurunan GFR,
dengan manifestasi:
• Kelainan patologis
• Penanda kerusakan ginjal, termasuk kelainan pada komposisi darah
atau Urin, atau kelainan dalam Imaging test.
GFR < 60 mL/mnt/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.

Pustaka: Hendry Ford Health System, 2011, Chronic Kidney Disease (CDK): Clinical Practice Recommendations for Primary Care
Physicians and Healthcare Providers, p. 4
Klasifikasi CKD

Pustaka: Hendry Ford Health System , 2011, Chronic Kidney Disease (CDK): Clinical Practice Recommendations for Primary Care
Physicians and Healthcare Providers, p. 4
Etiologi
Penyebab Prevalensi
Diabetes Melitus
- Tipe 1 33 %
- Tipe II
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 21%
Glomerulonefritis 10%
Nefritis interstitial 4%
Kista dan penyakit bawaan lain 3%
Penyakit sistemik (misal lupus, dan vaskulitis) 2%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%

Pustaka: National Kidney Foundation, 2002, Clinical Pratice Guidelines for Chonic Kidney disease: Evaluation, Classification and
Stratification, p. 69
Etiologi
• Penyakit Infeksi Tubulointerstitial
– Pielonefritis kronik atau refluks nefropati
• Penyakit Peradangan
– Glomerulonefritis
• Penyakit Vaskuler Hipertensif
– Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arterial renalis
• Gangguan Jaringan Ikat
– Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosisi sistemik
progresif

Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC p. 817
Etiologi
• Gangguan Congenital dan Herediter
– Penyakit ginjal polikistik, asidosisi tubulus ginjal
• Penyakit Metabolik
– Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidsme, amiloidosis
• Nefropati Toksik
– Penyalahgunaan analgesik dan nefropati timah
• Nefropati Obstruktif
– Traktus urinarius again atas (batu/calculi, neoplasma, fibrosis,
retroperitineal), traktus urinarius bawah (hipertropi prostat, struktur
uretra, anomaly congenital leher vesika urinaria dan uretra)

Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Etiologi
Menurut konsensus Perhimpunan Nefron Indonesia (PERNEFRI)
pada tahun 2000 penyebab utama CKD di Indonesia adalah:
– Glomerulonefritis
– Diabetes Mellitus Obstruksi
– Infeksi
– Hipertensi

Pustaka: Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 2000, Konsensus Manajemen Anemia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Etiologi
Patofisiologi
DM Hiperurisemia Hipertensi

GFR ↓

Ekskresi K+ ↓ Ekskresi P↓ Uremia Ginjal Rusak

Sklerosis
RAAS ↑ Sekresi H+ Eritropoetin ↓
Glomerulus

Proteinuria Asidosis
TD ↑ Anemia
Hipoalbumin Metabolik
Emia
Edema
Manifestasi Klinik

1. Kardiovaskuler :
a. Hipertensi, yang diakibatkan oleh retensi cairan dan natrium dari
aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron.
b. Gagal jantung kongestif.
c. Edema pulmoner, akibat dari cairan yang berlebih.
2. Dermatologi seperti Pruritis, yaitu penumpukan urea pada lapisan kulit.
3. Gastrointestinal seperti anoreksia atau kehilangan nafsu makan, mual
sampai dengan terjadinya muntah.
Manifestasi Klinik

4. Neuromuskuler (terjadinya perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu


berkonsentrasi, kedutan otot sampai kejang)

5. Pulmoner seperti adanya seputum kental dan liat, pernapasan dangkal,


kusmol, sampai terjadinya edema pulmonal.

6. Muskuloskletal seperti terjadinya fraktur karena kekurangan kalsium dan


pengeroposan tulang akibat terganggunya hormon dihidroksi kolekalsi feron.

7. Psiko sosial seperti terjadinya penurunan tingkat kepercayaan diri sampai


pada harga diri rendah (HDR), ansietas pada penyakit dan kematian.
Manifestasi Klinik

Test laboratorium
• ↑ serum kreatinin • Anemia
• ↑BUN • ↓ Albumin
• ↓ clearence kreatinin • ↑Tek.darah
• Hiperkalemia • Hiperglikemia
Klasifikasi CKD Atas Dasar Derajat/
Stadium (Stage) Penyakit

Stage Keterangan GFR (ml/mnt/1,73m2)

1 Kerusakan ginjal minimal ≥ 90

2 Kerusakan ginjal ringan 60 – 89

3 Kerusakan ginjal sedang 30 -59

4 Kerusakan ginjal berat 15 – 29

5 Gagal ginjal < 15 (termasuk pasien dialisis)


Penatalaksanaan
LFG (ml/mnt/
Derajat Rencana Tatalaksana
1,73 m2)

Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi


pemburukan ( progression ) fungsi ginjal,
1 >90
memperkecil
risiko kardiovaskuler

2 60-89 menghambat pemburukan fungsi ginjal

3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 < 15 Terapi pengganti ginjal


Penatalaksanaan Terapi Farmakologis

A.Kontrol Tekanan Darah :


- Penghambat ACE atau antagonis reseptor angiotensin II → evaluasi kreatinin
dan kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin > 35% atau timbul
hiperkalemi terapi harus dihentikan
-Penghambat kalsium
-Diuretik

B.Pada Pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan obat – obat
sulfonil urea dengan masa kerja panjang.

C. Koreksi Asidosis Metabolik dengan target HCO3 20 – 22 mEq/l , kontrol


dislipidemia dengan target LDL < 100 mg/dl, dianjurkan golongan statin.
Penatalaksanaan Terapi Non-Farmakologis

a. Pembatasan protein :
-Pasien non dialisis 0,6 -0,75 gram /kg BB/hr sesuai CCT dan toleransi pasien
- Pasien hemodialisis 1 -1,2 gram/kgBB ideal/hari
- Pasien peritoneal dialisis 1,3 gram/kgBB/hr
b. Pengaturan asupan kalori : 35 kal/kgBBideal/hr
c. Pengaturan asupan lemak : 30 -40% dari kalori total dan mengandung
jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tak jenuh
e. Pengaturan asupan KH : 50 -60% dari total kalori
f. Garam NaCl : 2 -3 gr/hr
g. Kalsium : 1400-1600 mg/hr
h. Besi : 10 -18 mg/hr
i. Magnesium : 200 –300 mg/hr
j. Asam folat pasien HD : 5 mg
k. Air : jumlah urin 24 jam + 500 ml ( insensible water loss )
Penatalaksanaan Komplikasi

Kelainan Kardiovaskular

Hipertensi

Hipertensi merupakan komplikasi paling umum dari tahap akhir penyakit ginjal.
Pengendalian tekanan darah pasien chronic kidney disease dengan hipertensi cukup
sulit dimana antihipertensi yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam atau lebih
antihipertensi. Antihipertensi pada pasien CKD yang direkomendasikan adalah ACEI
dan ARBs

Monitoring : Tekanan Darah


Penatalaksanaan Komplikasi

Ketidakseimbangan Cairan,elektrolit Dan


Asam-basa

Pemberian terapi cairan dan elektrolit yang dimaksudkan untuk memperbaiki


keseimbangan cairan dan elektrolit yang terjadi akibat fungsi ginjal yang
terganggu

Monitoring : Pemantauan status volume dan


kadar serum elektrolit
Penatalaksanaan Komplikasi

Anemia Suatu keadaan yang ditandai


dengan penurunan kadar
hemoglobin

Terapi eritropoitin dan suplemen zat besi. Selain itu


Terapi lain yang diberikan adalah transfusi PRC

Monitoring :
Hemoglobin dan Hematokrit
Subjek
• Nama Pasien : Tn. K
• Umur : 47 tahun
• Berat badan : 49 kg
• Tinggi badan :-

• Diagnosa :
– CKD st. V + sepsis MODS + Asidosis Metabolik + Iskemi Inferior High
Lateral
– CKD st. v + Hiperkalemia + Asidosis Metabolik + Anemia + Iskemia
Inferior High Lateral + SIRS (12-13 Februari 2010)
– CKD st.V post HD + Hipokalemia + Asidosis Metabolik + Anemia +
SIRS (14 Februari 2010)
– CKD st. V + Sepsis + Hipoalbumenia + Iskemia Inferior High Lateral (15
Febuari 2010)
– CKD st. V + Sepsis + Iskemia Inferior High Lateral (16-19 Febuari 2010)
Subjek
• Keluhan Utama:
– Sesak nafas sejak 3 hari SMRS (pasien rujukan dari RS. Soewandi)

• Riwayat Penyakit:
– Riwayat aritmia PVC-PAC (pasien menderita penyakit jantung sejak
November 2009 di RS. Adi Husada)
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
11 Februari  Pasien merupakan rujukan dari RS Soewandi dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS,
sesak bertambah jika melakukan aktivitas lebih berat (contoh: berjalan 1 meter), sesak
berkurang jika duduk, tidur dengan 3 bantal, nyeri dada (+), pasien sering merasa perut
sebah/kembung, muntah (-), badan terasa lemah, nafsu makan ↓, berat badan ↓, bengkak di
kedua kaki sejak 2 SMRS (semakin lama semakin besar), nyeri sendi (+), gatal-gatal di muka
dan di punggung, batu (-), BAK normal, pasien sering terbangun untuk BAK pada malam
hari, pasien juga sering mengalami haus.
 Diagnosis awal masuk adalah CKD St.V+ Sepsis MODS (Multiple Organ Disfungtion
System)+ Asidosis Metabolik+ Ischemi inferior high lateral.
 Hasil ECG tanggal 11 februari: irama sinus 83, normal axis, ischemi inter lateral-high lateral.
 SCr = = 6,33 →SCr < 15 → CKD St.V
 Suhu 37,6 oC; RR 36 x/menit; WBC 14,7 X 103/mm3 menunjukkan pasien mengalami gejala
infeksi
 Asidosis metabolik (pH darah = 7,13; PCO2 = 16; PO2 = 144; HCO3 = 5,3)
 Tekanan darah 150/90 mmHg → Target tekanan darah pada pasien PJK 130/80 mmHg
Terapi di IRD:
 Hemodialisis Cito
 PRC 2 kalf (durante HD)
 Koreksi Hiperkalemi: Ca Glukonas intravena
 D40 + 2 unit insulin
 Na-Bicarbonat intravena
 Ceftriaxone intravena
12 Februari  Kondisi pasien lemah, pasien sesak nafas sejak 3 hari SMRS, bertambah jika jika
aktivitas berat, sesak berkurang jika duduk, tidur 3 bantal, Nyeri dada (+), bengkak di
kedua kaki sejak 2 minggu SMRS, nyeri sendi, nyeri BAK (-), nyeri pinggang (-), BAB
1x/hari.
 Fisik : Hiperpigmentasi pada kulit, terdapat papul-papul bervariasi berwarna coklat,
gatal-gatal di muka dan punggung.
 Tekanan darah 110/70 mmHg
 Hasil USG: Chronic Parenchmal Kidney Disease Bilateral pada tanggal 12 februari.
 Hasil Foto torax: Cardiomegali 60% pada tanggal 12 februari.
13 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak
Hasil Konsul Cardio:
Kesimpulan: Terdapat pasien jantung penderiata Aritmia PVC-PAC yang disebabkan
kelainan penyakit dasar, tanpa ada tanda-tanda penyakit jantung koroner.
Saran: Cek Eletrolit Ulang; Daftar ECHO
14 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak (-)
15 Februari Sesak(-), bengkak pada kaki kanan, mual, perut terasa kembung, nyeri dada (-), gatal-
gatal di punggung sejak 1 bulan, di wajah terdapat papul-papul yang ukurannya
bervariasi warna coklat, BAB normal.
16 Februari Gatal-gatal pada pasien berkurang, kembung berkurang
17 Februari  Kondisi umum pasien cukup
 Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
18 Februari  Kondisi umum pasien cukup
 Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
19 Februari  Kondisi umum pasien cukup
 Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
Objek Data Klinik
Februari 2010
DATA KLINIK
11 12 13 14 15 16 17 18 19
KU Lemah Lemah Lemah Lemah Cukup Cukup Cukup
TD 150/90 110/70 110/70 110/70 120/80 110/70 110/70 110/80 110/70
Nadi 88 92 88 90 88 72 88 80 80
RR 36 22 28 28 20 20 24 24 24
GCS 456 456 456 456 456
Suhu 37,6 37 37 36,7 36,8 36,8 36 37,5
Sesak + + + - - - - + +
−− −− −− −− −− −− −− −−
Edema
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
Objek Data Laboratorium

DATA NILAI Februari 2010


LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
70-110
Glukosa 102 115
mg/dL
< 1,5
Kreatinin 8,92 10 6,6 6,91 7,0 6,6 6,8
mg/dL
10-20
BUN 133 165 123,0 113 126,3 123,3 117,3
mg/dL
AST/SGOT 14-59 U/L 74 95 108
ALT/SGPT 9-72 U/L 107 107 68
3,8-5,0
Albumin 3,8 2,8 3,2
g/dL
T.Bilirubin 2,4
0,00-0,20
D.Bilirubin 0,9
mg/dL
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
3,8-5,0
Kalium 4,15 3,5 4,08 3,77 3,68
mEq/L
8,5-11
Kalsium 8,4 10,8 13,2 9,9 9
mg/dL
136-144
Natrium 132,4 132,9 132 132,6 132,4 133,6
mEq/L
97-103
Klorida 103,8 103,8 104,5 103,8 104,9
mmol/L
Phospat 3,0-4,5 8,3
4,5-10,5 14,7x 17,3x 12,6x 14,7x 12,6x
WBC
x 103 103 103 103 103 103
<15
LED 25 45 40
mm/L
Ly 20,5-51,1 15 12,8 19
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Mo 1,7-9,8 4,8 2,6 5
Gr 42,2-75,2 84,6
4,33-
2,18x 2,96x 2,93x 3,18x 2,84x
RBC 5,95x106/
106 106 106 106 106
µL
Hgb 13,4-17,7 7,0 6,9 9,5 9,26
40,0-
Hct 20,7 29,0 26,6 30,9
47,0%
80,0-99,0
MCV 95,2 98,2 90,8 95,7 26,8
FL
MCH 27,0-31,0 31,9 31,4 32,4 33,2 32,7
33,0-37,0
MCHC 33,4 32,0 35,7 34,6 34,7
g/dL
11,6-
RDW 18,2 17,1 16,6 16,2
13,7%
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
150.000- 305x10 305x10 303 292 259 222
Plt 350.000/ µL 3 3 x103 x103 x103 x103
MPV 7,2-11,1 8,4 8,32 9,3 8,88
PDW 15,7-17,1 16,4
PCV 21,0
Asam Urat 4,0-8,5 18,0 10,1 12,9
TP 5,9
CHOLD <200 180
mg/dL
TG 40-160 79
mg/dL
HDLD >45 66
mg/dL
LDLD 60-180 81
mg/dL
Objek Data Laboratorium

NILAI Februari 2010


DATA BGA
NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
pH 7,35-7,45 7,13 7,35

pCO2 35-45 mmHg 16 28

PO2 80-107 mmHg 144 94

HCO3 21-25 mmol/L 5,3 15,5

TCO2 23-29 5,8 16,4


mEq/Liter
BE ecf -35+2,0 -23,9 16,4
mmol/L

SO2C 98 97
Objek Data Penunjang

TANGGAL PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN

 Normal sinus rythm wit first degree av block


 T wafe abnormality, consider inferolateral ischemia
 Righ ward axis
11 Februari ECG  Non spesific intraventilular block
 Abnormal ECG
Kesimpulan: Irama sinus 83, normal axis, ischemia inter lateral-
high lateral

12 Februari Thorax Kesimpulan: Kardiomegali 60 %

12 Februari USG Kesimpulan: Cronic Parenchemal Kidney Disease Bilateral


Profil Pengobatan
Tanggal pemberian obat
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
12 13 14 15 16 17 18 19
Ceftriaxone IV 1g 2dd √ √ √ √ √ √ √ √
Ranitidin IV 50 g/mL 2dd √
ISDN Po 5 mg 1-0-1 √ √ √
Dipiridamol Po 50 mg 2dd √ √ √ √
Simvastatin Po 20 mg 0-0-1 √ √ √ √ √ √ √ √
Asam Folat Po 1 mg 1dd √ √ √ √ √
CaCO3 Po 500mg 3dd √ √
Allopurinol Po 100 mg 0-0-1 √ √ √ √ √ √ √
50 nano √ √ √
NE
150 nano √
Assessment
Profil
pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Data pemberian
Klinik Lab

Kadar asam urat px meningkat


sehingga perlu diberikan terapi yang
Cr: ↑
di indikasikan untuk menurunkan
BUN: ↑
kadar asam urat pada tanggal 12
Alb: ↓ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) Monitor: kadar asam urat px
Na: ↓ 2. Ranitidin 50 mg/mL (iv)
Sesak: + P: ↑ 5 mg (po)
12/02 3. ISDN Kadar Cr dan BUN meningkat karena
Edema: + LED: ↓
4. Simvastatin 20 mg (po) indikasi CKD st V px diberikan
RBC: ↓
5. Asam Folat 1 mg (po) terapi diuretik.
Hct: ↓
Monitor: kadar Cr dan BUN
RDW: ↑
As. Urat: ↑
Terjadi hipoalbumin pada pasien,
sehingga diperlukan terapi yang
diindikasikan untuk hipoalbumin
Assessment
Profil
pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Data pemberian
Klinik Lab
Penggunaan CaCO3 akan
menurunkan kadar allopurinol,
berikan jeda 2 jam saat
meminum allopurinol dan
CaCO3
1. Ceftriaxone 1 g (iv)
2. ISDN 5 mg (po) Monitor/perhatian: aturan
3. Simvastatin 20 mg (po) pakai antara allupurinol dan
Sesak: +
13/02 Edema: +
- 4. Asam folat 1 mg (po) CaCO3
5. CaCO3 500 mg (po)
6. Allopurinol 100 mg (po) CaCO3 di indikasikan untuk
7. NE (50 nano) 50 nano terapi asidosis metabolik.
Monitor: kadar kalsium dalam
darah

Penghentian simvastatin kurang


tepat
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian

Cr: ↑ kadar Hgb, Hct, dan


BUN:↑ MCH px masih rendah
K:↓ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) mengindikasikan px
Na:↓ 2. ISDN 5 mg (po) masih mengalami
WBC:↓ 3. Simvastatin 20 mg (po) anemia.
LED:↑ 4. Asam folat 1 mg (po)
14/02 Edema: +
Ly:↓ 5. CaCO3 500 mg (po) Saran: perlu
RBC:↓ 6. Allopurinol 100 mg (po) dipertimbangan untuk
Hgb:↓ 7. NE (150 150 nano pemberian PRC atau
Hct:↓ nano) Recombinant human
MCH:↑ erythropoietin
(rHuEpo)
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian

Cr:↑
BUN:↑
Alb:↓
Ca:↑
Na:↓ 1. Ceftriaxone 1 g (iv)
Cl:↑ 2. Simvastatin 20 mg (po)
15/02 Edema: + WBC:↑ 3. Asam folat 1 mg (po)
LED:↑ 4. Allopurinol 500 mg (po)
RBC:↓ 5. NE (50 nano) 50 nano
Hct:↓
MCH:↑
RDW:↑
As. Urat:↑
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian

Dipiridamol
diindikasikan sebagai
Cr:↑ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) antitrombolitik,
BUN:↑ 2. Dipiridamol 50 mg (po) seharusnya diberikan
16/02 Edema: + K:↓ 3. Simvastatin 20 mg (po) saat awal terapi (tgl 12)
Na:↓ 4. Allopurinol 100 mg (po) bersamaan dengan
5. NE (50 nano) 50 nano ISDN dan Simvastatin
sebagai terapi iskemia
anterior high lateral
1. Ceftriaxone 1 g (iv)
2. Dipiridamol 50 mg (po)
17/02 Edema: + - Terapi tetap dilakukan
3. Simvastatin 20 mg (po)
4. Allopurinol 100 mg (po)
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian

Px mengalami
Cr:↑ penurunan kadar Hgb,
BUN:↑ MCV yang
K:↓ mengindikasikan
Na:↓ anemia sehingga
Cl:↑ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) penghentian terapi
Sesak: + WBC:↑ 2. Dipiridamol 50 mg (po) asam folat kurang tepat.
18/02
Edema: + RBC:↓ 3. Simvastatin 20 mg (po)
Hgb:↓ 4. Allopurinol 100 mg (po) Sesak kembali terjadi,
MCV:↓ sehingga penghentian
MCH:↑ ISDN kurang tepat,
RDW:↑ karena px masih
mengalami Iskemia
inferior high lateral.
1. Ceftriaxone 1 g (iv)
Sesak: + 2. Dipiridamol 50 mg (po)
19/02 - Terapi tetap di lakukan
Edema: + 3. Asam folat 1 mg (po)
4. Allopurinol 100 mg (po)
Plan (Monitoring)
Obat Efek Terapi

Ceftriaxone Menghilangkan infeksi

Ranitidin Mencegah stres ulcer

ISDN (Isosorbide dinitrat) Peningkatan suplay darah dan O2 ke jantung

Dipiridamol Menghambat agregasi trombosit

Simvastatin Mengurangi peningkatan LDL

Asam folat Suplai asam folat

CaCO3 Menyeimbangkan asam-basa tubuh

Allopurinol Menurunkan kadar asam urat


Plan
• Pemberian Allopurinol bersama CaCO3 perlu di perhatikan,
diberikan selang waktu 2 jam antara penggunaan allopurinol
dan CaCO3.
• Pemberian cairan elektrolit untuk menanggulangi dehidrasi
pada pasien, namun perlu diperhatikan antara cairan yang
masuk dan cairan yang keluar melalui urin.
• Pemberian diuretik untuk meningkatkan laju klirens kreatinin,
dan mempercepat diuresis agar mencegah penumpukan
cairan.
TERIMA KASIH
Objek Data Klinik
Februari 2010
DATA KLINIK
11 12 13 14 15 16 17 18 19
KU Lemah Lemah Lemah Lemah Cukup Cukup Cukup
TD 150/90 110/70 110/70 110/70 120/80 110/70 110/70 110/80 110/70
Nadi 88 92 88 90 88 72 88 80 80
RR 36 22 28 28 20 20 24 24 24
GCS 456 456 456 456 456
Suhu 37,6 37 37 36,7 36,8 36,8 36 37,5
Sesak + + + - - - - + +
−− −− −− −− −− −− −− −−
Edema
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
12 Februari  Kondisi pasien lemah, pasien sesak nafas sejak 3 hari SMRS, bertambah jika jika
aktivitas berat, sesak berkurang jika duduk, tidur 3 bantal, Nyeri dada (+),
bengkak di kedua kaki sejak 2 minggu SMRS, nyeri sendi, nyeri BAK (-), nyeri
pinggang (-), BAB 1x/hari.
 Fisik : Hiperpigmentasi pada kulit, terdapat papul-papul bervariasi berwarna coklat,
gatal-gatal di muka dan punggung.
 Tekanan darah 110/70 mmHg
 Hasil USG: Chronic Parenchmal Kidney Disease Bilateral pada tanggal 12 februari.
 Hasil Foto torax: Cardiomegali 60% pada tanggal 12 februari.
13 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak
Hasil Konsul Cardio:
Kesimpulan: Terdapat pasien jantung penderiata Aritmia PVC-PAC yang disebabkan
kelainan penyakit dasar, tanpa ada tanda-tanda penyakit jantung koroner.
Saran: Cek Eletrolit Ulang; Daftar ECHO
14 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak (-)
Objek Data Laboratorium

NILAI Februari 2010


DATA BGA
NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
pH 7,35-7,45 7,13 7,35

pCO2 35-45 mmHg 16 28

PO2 80-107 mmHg 144 94

HCO3 21-25 mmol/L 5,3 15,5

TCO2 23-29 5,8 16,4


mEq/Liter
BE ecf -35+2,0 -23,9 16,4
mmol/L

SO2C 98 97
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
150.000- 305x10 305x10 303 292 259 222
Plt 350.000/ µL 3 3 x103 x103 x103 x103
MPV 7,2-11,1 8,4 8,32 9,3 8,88
PDW 15,7-17,1 16,4
PCV 21,0
Asam Urat 4,0-8,5 18,0 10,1 12,9
TP 5,9
CHOLD <200 180
mg/dL
TG 40-160 79
mg/dL
HDLD >45 66
mg/dL
LDLD 60-180 81
mg/dL
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Mo 1,7-9,8 4,8 2,6 5
Gr 42,2-75,2 84,6
4,33-
2,18x 2,96x 2,93x 3,18x 2,84x
RBC 5,95x106/
106 106 106 106 106
µL
Hgb 13,4-17,7 7,0 6,9 9,5 9,26
40,0-
Hct 20,7 29,0 26,6 30,9
47,0%
80,0-99,0
MCV 95,2 98,2 90,8 95,7 26,8
FL
MCH 27,0-31,0 31,9 31,4 32,4 33,2 32,7
33,0-37,0
MCHC 33,4 32,0 35,7 34,6 34,7
g/dL
11,6-
RDW 18,2 17,1 16,6 16,2
13,7%
Objek Data Laboratorium

DATA NILAI Februari 2010


LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
70-110
Glukosa 102 115
mg/dL
< 1,5
Kreatinin 8,92 10 6,6 6,91 7,0 6,6 6,8
mg/dL
10-20
BUN 133 165 123,0 113 126,3 123,3 117,3
mg/dL
AST/SGOT 14-59 U/L 74 95 108
ALT/SGPT 9-72 U/L 107 107 68
3,8-5,0
Albumin 3,8 2,8 3,2
g/dL
T.Bilirubin 2,4
0,00-0,20
D.Bilirubin 0,9
mg/dL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai