Nama:
Marcelino Novianto (2448716103)
Asih Setiyani (2448716090)
Definisi
S.O.A.P. Etiologi
Penata- Patofisiologi
laksanaan
Manifestasi
Klinik
Definisi
Pustaka: Hendry Ford Health System, 2011, Chronic Kidney Disease (CDK): Clinical Practice Recommendations for Primary Care
Physicians and Healthcare Providers, p. 4
Klasifikasi CKD
Pustaka: Hendry Ford Health System , 2011, Chronic Kidney Disease (CDK): Clinical Practice Recommendations for Primary Care
Physicians and Healthcare Providers, p. 4
Etiologi
Penyebab Prevalensi
Diabetes Melitus
- Tipe 1 33 %
- Tipe II
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 21%
Glomerulonefritis 10%
Nefritis interstitial 4%
Kista dan penyakit bawaan lain 3%
Penyakit sistemik (misal lupus, dan vaskulitis) 2%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
Pustaka: National Kidney Foundation, 2002, Clinical Pratice Guidelines for Chonic Kidney disease: Evaluation, Classification and
Stratification, p. 69
Etiologi
• Penyakit Infeksi Tubulointerstitial
– Pielonefritis kronik atau refluks nefropati
• Penyakit Peradangan
– Glomerulonefritis
• Penyakit Vaskuler Hipertensif
– Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arterial renalis
• Gangguan Jaringan Ikat
– Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosisi sistemik
progresif
Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC p. 817
Etiologi
• Gangguan Congenital dan Herediter
– Penyakit ginjal polikistik, asidosisi tubulus ginjal
• Penyakit Metabolik
– Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidsme, amiloidosis
• Nefropati Toksik
– Penyalahgunaan analgesik dan nefropati timah
• Nefropati Obstruktif
– Traktus urinarius again atas (batu/calculi, neoplasma, fibrosis,
retroperitineal), traktus urinarius bawah (hipertropi prostat, struktur
uretra, anomaly congenital leher vesika urinaria dan uretra)
Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Etiologi
Menurut konsensus Perhimpunan Nefron Indonesia (PERNEFRI)
pada tahun 2000 penyebab utama CKD di Indonesia adalah:
– Glomerulonefritis
– Diabetes Mellitus Obstruksi
– Infeksi
– Hipertensi
Pustaka: Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 2000, Konsensus Manajemen Anemia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Etiologi
Patofisiologi
DM Hiperurisemia Hipertensi
GFR ↓
Sklerosis
RAAS ↑ Sekresi H+ Eritropoetin ↓
Glomerulus
Proteinuria Asidosis
TD ↑ Anemia
Hipoalbumin Metabolik
Emia
Edema
Manifestasi Klinik
1. Kardiovaskuler :
a. Hipertensi, yang diakibatkan oleh retensi cairan dan natrium dari
aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron.
b. Gagal jantung kongestif.
c. Edema pulmoner, akibat dari cairan yang berlebih.
2. Dermatologi seperti Pruritis, yaitu penumpukan urea pada lapisan kulit.
3. Gastrointestinal seperti anoreksia atau kehilangan nafsu makan, mual
sampai dengan terjadinya muntah.
Manifestasi Klinik
Test laboratorium
• ↑ serum kreatinin • Anemia
• ↑BUN • ↓ Albumin
• ↓ clearence kreatinin • ↑Tek.darah
• Hiperkalemia • Hiperglikemia
Klasifikasi CKD Atas Dasar Derajat/
Stadium (Stage) Penyakit
B.Pada Pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan obat – obat
sulfonil urea dengan masa kerja panjang.
a. Pembatasan protein :
-Pasien non dialisis 0,6 -0,75 gram /kg BB/hr sesuai CCT dan toleransi pasien
- Pasien hemodialisis 1 -1,2 gram/kgBB ideal/hari
- Pasien peritoneal dialisis 1,3 gram/kgBB/hr
b. Pengaturan asupan kalori : 35 kal/kgBBideal/hr
c. Pengaturan asupan lemak : 30 -40% dari kalori total dan mengandung
jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tak jenuh
e. Pengaturan asupan KH : 50 -60% dari total kalori
f. Garam NaCl : 2 -3 gr/hr
g. Kalsium : 1400-1600 mg/hr
h. Besi : 10 -18 mg/hr
i. Magnesium : 200 –300 mg/hr
j. Asam folat pasien HD : 5 mg
k. Air : jumlah urin 24 jam + 500 ml ( insensible water loss )
Penatalaksanaan Komplikasi
Kelainan Kardiovaskular
Hipertensi
Hipertensi merupakan komplikasi paling umum dari tahap akhir penyakit ginjal.
Pengendalian tekanan darah pasien chronic kidney disease dengan hipertensi cukup
sulit dimana antihipertensi yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam atau lebih
antihipertensi. Antihipertensi pada pasien CKD yang direkomendasikan adalah ACEI
dan ARBs
Monitoring :
Hemoglobin dan Hematokrit
Subjek
• Nama Pasien : Tn. K
• Umur : 47 tahun
• Berat badan : 49 kg
• Tinggi badan :-
• Diagnosa :
– CKD st. V + sepsis MODS + Asidosis Metabolik + Iskemi Inferior High
Lateral
– CKD st. v + Hiperkalemia + Asidosis Metabolik + Anemia + Iskemia
Inferior High Lateral + SIRS (12-13 Februari 2010)
– CKD st.V post HD + Hipokalemia + Asidosis Metabolik + Anemia +
SIRS (14 Februari 2010)
– CKD st. V + Sepsis + Hipoalbumenia + Iskemia Inferior High Lateral (15
Febuari 2010)
– CKD st. V + Sepsis + Iskemia Inferior High Lateral (16-19 Febuari 2010)
Subjek
• Keluhan Utama:
– Sesak nafas sejak 3 hari SMRS (pasien rujukan dari RS. Soewandi)
• Riwayat Penyakit:
– Riwayat aritmia PVC-PAC (pasien menderita penyakit jantung sejak
November 2009 di RS. Adi Husada)
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
11 Februari Pasien merupakan rujukan dari RS Soewandi dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS,
sesak bertambah jika melakukan aktivitas lebih berat (contoh: berjalan 1 meter), sesak
berkurang jika duduk, tidur dengan 3 bantal, nyeri dada (+), pasien sering merasa perut
sebah/kembung, muntah (-), badan terasa lemah, nafsu makan ↓, berat badan ↓, bengkak di
kedua kaki sejak 2 SMRS (semakin lama semakin besar), nyeri sendi (+), gatal-gatal di muka
dan di punggung, batu (-), BAK normal, pasien sering terbangun untuk BAK pada malam
hari, pasien juga sering mengalami haus.
Diagnosis awal masuk adalah CKD St.V+ Sepsis MODS (Multiple Organ Disfungtion
System)+ Asidosis Metabolik+ Ischemi inferior high lateral.
Hasil ECG tanggal 11 februari: irama sinus 83, normal axis, ischemi inter lateral-high lateral.
SCr = = 6,33 →SCr < 15 → CKD St.V
Suhu 37,6 oC; RR 36 x/menit; WBC 14,7 X 103/mm3 menunjukkan pasien mengalami gejala
infeksi
Asidosis metabolik (pH darah = 7,13; PCO2 = 16; PO2 = 144; HCO3 = 5,3)
Tekanan darah 150/90 mmHg → Target tekanan darah pada pasien PJK 130/80 mmHg
Terapi di IRD:
Hemodialisis Cito
PRC 2 kalf (durante HD)
Koreksi Hiperkalemi: Ca Glukonas intravena
D40 + 2 unit insulin
Na-Bicarbonat intravena
Ceftriaxone intravena
12 Februari Kondisi pasien lemah, pasien sesak nafas sejak 3 hari SMRS, bertambah jika jika
aktivitas berat, sesak berkurang jika duduk, tidur 3 bantal, Nyeri dada (+), bengkak di
kedua kaki sejak 2 minggu SMRS, nyeri sendi, nyeri BAK (-), nyeri pinggang (-), BAB
1x/hari.
Fisik : Hiperpigmentasi pada kulit, terdapat papul-papul bervariasi berwarna coklat,
gatal-gatal di muka dan punggung.
Tekanan darah 110/70 mmHg
Hasil USG: Chronic Parenchmal Kidney Disease Bilateral pada tanggal 12 februari.
Hasil Foto torax: Cardiomegali 60% pada tanggal 12 februari.
13 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak
Hasil Konsul Cardio:
Kesimpulan: Terdapat pasien jantung penderiata Aritmia PVC-PAC yang disebabkan
kelainan penyakit dasar, tanpa ada tanda-tanda penyakit jantung koroner.
Saran: Cek Eletrolit Ulang; Daftar ECHO
14 Februari Kondisi pasien lemah dan sesak (-)
15 Februari Sesak(-), bengkak pada kaki kanan, mual, perut terasa kembung, nyeri dada (-), gatal-
gatal di punggung sejak 1 bulan, di wajah terdapat papul-papul yang ukurannya
bervariasi warna coklat, BAB normal.
16 Februari Gatal-gatal pada pasien berkurang, kembung berkurang
17 Februari Kondisi umum pasien cukup
Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
18 Februari Kondisi umum pasien cukup
Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
19 Februari Kondisi umum pasien cukup
Terdapat benjolan yang menutupi lubang telinga dan atas telinga.
Objek Data Klinik
Februari 2010
DATA KLINIK
11 12 13 14 15 16 17 18 19
KU Lemah Lemah Lemah Lemah Cukup Cukup Cukup
TD 150/90 110/70 110/70 110/70 120/80 110/70 110/70 110/80 110/70
Nadi 88 92 88 90 88 72 88 80 80
RR 36 22 28 28 20 20 24 24 24
GCS 456 456 456 456 456
Suhu 37,6 37 37 36,7 36,8 36,8 36 37,5
Sesak + + + - - - - + +
−− −− −− −− −− −− −− −−
Edema
++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
Objek Data Laboratorium
SO2C 98 97
Objek Data Penunjang
Cr:↑
BUN:↑
Alb:↓
Ca:↑
Na:↓ 1. Ceftriaxone 1 g (iv)
Cl:↑ 2. Simvastatin 20 mg (po)
15/02 Edema: + WBC:↑ 3. Asam folat 1 mg (po)
LED:↑ 4. Allopurinol 500 mg (po)
RBC:↓ 5. NE (50 nano) 50 nano
Hct:↓
MCH:↑
RDW:↑
As. Urat:↑
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian
Dipiridamol
diindikasikan sebagai
Cr:↑ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) antitrombolitik,
BUN:↑ 2. Dipiridamol 50 mg (po) seharusnya diberikan
16/02 Edema: + K:↓ 3. Simvastatin 20 mg (po) saat awal terapi (tgl 12)
Na:↓ 4. Allopurinol 100 mg (po) bersamaan dengan
5. NE (50 nano) 50 nano ISDN dan Simvastatin
sebagai terapi iskemia
anterior high lateral
1. Ceftriaxone 1 g (iv)
2. Dipiridamol 50 mg (po)
17/02 Edema: + - Terapi tetap dilakukan
3. Simvastatin 20 mg (po)
4. Allopurinol 100 mg (po)
Assessment
Profil pemeriksaan Dosis/rute
Hari/Tgl Terapi obat komentar
Data Klinik Data Lab pemberian
Px mengalami
Cr:↑ penurunan kadar Hgb,
BUN:↑ MCV yang
K:↓ mengindikasikan
Na:↓ anemia sehingga
Cl:↑ 1. Ceftriaxone 1 g (iv) penghentian terapi
Sesak: + WBC:↑ 2. Dipiridamol 50 mg (po) asam folat kurang tepat.
18/02
Edema: + RBC:↓ 3. Simvastatin 20 mg (po)
Hgb:↓ 4. Allopurinol 100 mg (po) Sesak kembali terjadi,
MCV:↓ sehingga penghentian
MCH:↑ ISDN kurang tepat,
RDW:↑ karena px masih
mengalami Iskemia
inferior high lateral.
1. Ceftriaxone 1 g (iv)
Sesak: + 2. Dipiridamol 50 mg (po)
19/02 - Terapi tetap di lakukan
Edema: + 3. Asam folat 1 mg (po)
4. Allopurinol 100 mg (po)
Plan (Monitoring)
Obat Efek Terapi
SO2C 98 97
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
150.000- 305x10 305x10 303 292 259 222
Plt 350.000/ µL 3 3 x103 x103 x103 x103
MPV 7,2-11,1 8,4 8,32 9,3 8,88
PDW 15,7-17,1 16,4
PCV 21,0
Asam Urat 4,0-8,5 18,0 10,1 12,9
TP 5,9
CHOLD <200 180
mg/dL
TG 40-160 79
mg/dL
HDLD >45 66
mg/dL
LDLD 60-180 81
mg/dL
Objek Data Laboratorium
DATA NILAI Februari 2010
LABORATORIUM NORMAL 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Mo 1,7-9,8 4,8 2,6 5
Gr 42,2-75,2 84,6
4,33-
2,18x 2,96x 2,93x 3,18x 2,84x
RBC 5,95x106/
106 106 106 106 106
µL
Hgb 13,4-17,7 7,0 6,9 9,5 9,26
40,0-
Hct 20,7 29,0 26,6 30,9
47,0%
80,0-99,0
MCV 95,2 98,2 90,8 95,7 26,8
FL
MCH 27,0-31,0 31,9 31,4 32,4 33,2 32,7
33,0-37,0
MCHC 33,4 32,0 35,7 34,6 34,7
g/dL
11,6-
RDW 18,2 17,1 16,6 16,2
13,7%
Objek Data Laboratorium