Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

(FIQIH MUNAKAHAH)
ISMAR PUADI
KURNIAL ILAHI
PENGERTIAN NIKAH
Kata nikah menurut bahasa Indonesia berarti berkumpul atau bersatu

Menurut istilah syariat, nikah artinya Perjanjian (akad) antara


seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan mahromnya
untuk membangun rumah tangga dan dengan pernikahan dapat
menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka
rela demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi oleh Allah
SWT

Menurut Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974,


pengertian pernikahan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria
dan wanita sebagai suami-istri untuk membentuk keluarga yang
sakinah, mawadah dan rahmah
DALIL PERNIKAHAN
‫ت ٱمللمر ف‬
‫ض لومممن لأنففمسمهمم لومممما لل‬ ‫فسمبولحلن ٱلممذى لخلللق ٱمللمزولولج فكلملها مممما فتننمب ف‬
‫ليمعللفمولن‬
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui.¨[QS. Yaa Siin (36):36].

 Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya
ia kawin karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang
siapa belum mampu hendaknya berpuasa sebab ia dapat mengendalikanmu.(HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).
HUKUM NIKAH
WAJIB
SUNNAH
MUBAH
MAKRUH
HARAM
PERSIAPAN NIKAH
1. Usia Nikah
Menurut UU Perkawinan RI No.1 Tahun 1974 seseorang diperbolehkan menikah bagi
laki-laki apabila telah berusia minimal 19 tahun, dan untuk perempuan minimal usia 16
tahun.
2. Biaya Kehidupan
Bagi seorang laki-laki yang akan melaksanakan pernikahan hendaklah mempersiapkan
terlebih dahulu biaya pernikahan dan bekal hidup untuk mengarungi kehidupan di dalam
berumah tangga.
3. Pekerjaan
Bagi seorang laki-laki yang akan melaksanakan pernikahan hendaklah Ia terlebih dahulu
memiliki pekerjaan yang dapat membiayai keperluan rumah tangganya. Pekerjaan yang
harus dimiliki oleh seorang laki-laki ini dapat berupa apa saja, asal pekerjaan tersebut
masih mengikuti norma-norma di agama Islam.
4. Pendidikan
Laki-laki atau perempuan yang ingin menikah hendaklah keduanya telah memiliki
pengetahuan atau pendidikan yang cukup.
5. Mahar
Mahar atau maskawin ialah pemberian dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan
baik berupa uang atau benda-benda yang berharga yang disebabkan karena pernikahan
diantara keduanya. Memberi mahar hukumnya wajib bagi mempelai laki-laki
Rukun dan Syarat Pernikahan

1.      Calon suami syaratnya antara lain


a. Beragama Islam.
b. Benar-benar pria
c. Tidak karena terpaksa
d. Bukan muhrim (dari perempuan calon istri)
e.  Tidak sedang ihram haji atau umrah
2.      Calon istri syaratnya antara lain
a. Beragama Islam
b. Benar-benar perempuan
c. Tidak karena terpaksa
d. Bukan muhrim (dari laki-laki calon suami)
e. Halal bagi calon suami
f. Tidak bersuami dan tidak dalam iddah
g. Tidak sedang ihram haji atau umrah
3.  Wali
Wali adalah orang yang menikahkan,
seperti bapak dari calon istri.
Adapun syarat wali yaitu:
a. Beragama islam
b. Dewasa atau balig
c. Saleh (tidak fasik)
d. Berakal dan adil
e.  Tidak dipaksa
f.  Laki-laki
g.  Mempunyai hak untuk menjadi wali
Susunan dan urutan yang menjadi wali :
a. Bapak kandung.
b. Kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai
perempuan.
c. Saudara laki-laki seibu sebapak.
d. Saudara laki-laki sebapak.
e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu
sebapak.
f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki
sebapak.
g.Paman (saudara laki-laki bapak).
h. Anak laki-laki paman.
i. Anak laki-laki dari saudara bapak yang
sebapak.
4.    Dua Orang Saksi
Adapun syaratnya yaitu:
a. Laki-laki
b. Beragama Islam
c. Saleh
d. Baligh (dewasa)
e. Berakal sehat dan adil
f. Merdeka (tidak sedang ditahan)
g. Kedua saksi bisa mendenagar
h. Memahami bahasa yang digunakan ijab
qabul
5.  Ijab Kabul
Ijab kabul yaitu serah-terima pernikahan.
Ijab ialah ucapan seperti kata wali yang berisi
pernyataan menikahkan. Kabul ialah ucapan
dari calon suami yang berisi pengakuan dan
penerimaan nikah
6. Perjanjian Talak
a. suami meninggal kan istri 2 tahun berturut
turut
b. tidak menafkahi istri 3 bulan lamanya
c. menyakiti badan istri
d. tidak memperdulikan istri selama 6 bulan
atau lebih
Talak
Talak artinya melepas ikatan pernikahan
dengan ucapan talak atau perkataan lain
yang maksudnya sama dengan talak.
Talak raj'i adalah talak yang dijatuhkan oleh
suami dan setelah dijatuhkan talak suami
masih memiliki hak untuk rujuk dengan
isterinya selama dalam masa iddah.
talak bain adalah talak yang dijatuhkan
suami kepada istri namun tidak bisa rujuk
kembali.
Sunnah dalam Akad Nikah
1.  Khutbah Nikah
Dalam khutbah ini banyak nasehat-nasehat
yang sangat berguna bagi suami-istri dalam
mengarungi kehidupan berumah tangga sesuai
dengan tuntunan Islam,dimulai dengan bacaan
basmalah, tahmid dan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW setelah itu nasehat-nasehat
untuk kedua mempelai dan diakhiri dengan do’a.
2. Doa untuk Kedua Mempelai
Setelah khutbah nikah disunnahkan
berdoa untuk kedua mempelai.
3.  Walimah
Walimah artinya pesta, dan walimah untuk
pernikahan disebut Walimah Urs‫س‬ ‫لو لم مي لم فة االما فع مر م‬ .
Walimah Urs adalah pesta atau perayaan
pernikahan, yang bertujuan untuk
menyiarkan pernikahan itu. Agar masyarakat
tidak curiga ketika mereka melakukan
hubungun suami istrinantinya.
Pernikahan yang Terlarang
1. Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah adalah pernikahan yang
diniatkan dan diakadkan untuk sementara waktu
saja (hanya untuk bersenang-senang), misalnya
seminggu, satu bulan, atau dua bulan. Masa
berlakunya pernikahan dinyatakan terbatas. Nikah
mut’ah telah dilarang oleh rasulullah saw.
2. Nikah Syigar
Nikah syigar adalah apabila seorang laki-laki
mengawinkan anak perempuannya dengan tujuan
agar seorang laki-laki lain menikahkan anak
perempuannya kepada laki-laki (pertama) tanpa
mas kawin (pertukaran anak perempuan).
3. Nikah Muhallil
Nikah muhallil adalah pernikahan yang
dilakukan seorang laki-laki terhadap seorang
perempuan yang tidak ditalak ba’in, dengan
bermaksud pernikahan tersebut membuka
jalan bagi mantan suami (pertama) untuk
nikah kembali dengan bekas istrinya tersebut
setelah cerai dan habis masa iddah.
Dikatakan muhallil karena dianggap membuat
halal bekas suami yang menalak ba’in untuk
mengawini bekas istrinya.
Kesimpulan
1. Nikah artinya Perjanjian (akad) antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan yang bukan muhrimnya untuk
membangun rumah tangga dan dengan pernikahan dapat
menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan
dasar suka rela demi terwujudnya keluarga bahagia yang
diridhoi oleh Allah SWT.
2.Hukum menikah itu ada lima yaitu Wajib, Sunnah,
Mubah, Makruh, dan Haram.
3. Tujuan pernikahan antara lain: Membentuk Keluarga
Sakinah, Mawadah dan Rahmah, Mendapat Keturunan,
Menghindari Perzinahan, Terbentuknya tali kekeluargaan
dan silaturahmi antar keluarga.
4.Persiapan sbelum pernikahan yaitu umur menikah, biaya
kehidupan, pendidikan, pekerjaan dan mahar.
5. Rukun dan Syarat pernikahan yaitu: ada Calon suami,
Calon Istri, Wali, Dua Orang Saksi, dan Ijab-Kabul.
6. Sunnah dalam akad nikah yaitu Khutbah Nikah, Doa
untuk kedua mempelai, dan Walimah

Anda mungkin juga menyukai