1
Kelompok 7
ZAT PEMBAWA
Hediana Sandi A 161 064
Irna Septiani A 162 009
Risky Neirul Nisa A 162 026
SEDIAAN STERIL
2
1. Jenis Pembawa/Pelarut Sediaan
Steril dan penggolongannya
3
A. Zat
Air merupakan pelarut yang paling Pembawa
banyak digunakan dalam sediaan injeksi
karena sifatnya yang dapat bercampur Air
dengan cairan fisiologis tubuh
Air mempunyai harga konstanta
dielektrik yang tinggi sehingga dapat
melarutkan senyawa anorganik seperti
elektrolit
Air mempunyai kemampuan
membentuk ikatan hidrogen sehingga air
dapat melarutkan senyawa organik
4
Macam – macam Pembawa Air
1. Aqua Pro Injeksi (API) 2. Air Steril untuk injeksi
Air suling segar yang disuling Air untuk injeksi yang disterilkan dan
kembali, digunakan untuk dikemas dengan cara yang sesuai.
pelarut dalam pembuatan obat
tidak mengandung bahan antimikroba
suntik, yang akan disterilkan
atau bahan tambahan lainnya
setelah dibuat.
API bebas CO2 dan O2 Digunakan untuk pelarut/pengencer
diperoleh dengan mendidihkan obat suntik yang telah dikemas & steril,
API selama tidak kurang dari 10 dengan menambahkan secara aseptis
menit sambil mencegah kedalam vial untuk melarutkan obat
sesempurna mungkin hubungan suntik yang diinginkan.
dengan udara, begitupun saat
pendinginan dan
penyimpanannya
(FI edisi IV, hal 112)
7
Pemilihan pelarut Non Air :
1. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan
sensitisasi
2. Dapat tersatukan dengan zat aktif
3. Tidak memberikan efek farmakologi yang merugikan
4. Stabil
5. Viskositasnya harus sedemikian rupa sehingga dapat
disuntikkan dengan mudah
Macam – macam Pembawa
Bukan Air
Umumnya digunakan sebagai
kosolven dalam sediaan injeksi
untuk meningkatkan kelarutan suatu
obat yang kurang larut dalm air
Meningkatkan stabilitas zat-zat 1. Pelarut Non Air
tertentu yang mudah terhidrolisis, namun bercampur
contoh pembuatan injeksi dengan air
phenobarbital dengan campuran
pelarut air, etanol dan propilenglikol
(solutio petit).
Lanjutan…..
Macam – macam Pembawa Bukan Air
1. Etanol 2. Propilenglikol
Digunakan terutama pada Banyak digunakan dalam
injeksi glikosida digitalis pembuatan injeksi senyawa
Inejski yang mengandung golongan barbiturat, dan beberapa
etanol bila disuntikkan secara alkaloida
i.m akan menimbulkan rasa Sediaan yang mengandung PPG
nyeri dapat menmbulkan rasa nyeri dan
Jika disuntikkan secara s.c iritasi pada tempat penyuntikkan,
akan menimbulkan rasa nyeri sehingga perlu ditambahkan lokal
diikuti dengan anestesia anestesik, seperti benzil alkohol
Lanjutan…..
Macam – macam Pembawa Bukan Air
1. Polietilenglikol (PEG) 2. Gliserin
PEG yang dapat digunakan Merupakan cairan jernih, kental, titik
sebagai kosolven sediaan didih tinggi, dapat bercampur
injeksi adalah yang dengan air, alkohol, dan merupakan
mempunyai BM rendah (300- pelarut yang baik untuk beberapa
400) zat
Penggunaan kosolven Penggunaan dalam dosis tinggi
senyawa glikol (PPG atau dapat menimbulkan efek konvulsi
PEG) dalam pembuatan karena kerja langsung gliserin
injeksi senyawa golongan terhadap susunan syaraf pusat.
barbiturat dapat Pada dosis rendah (5%) tidak
meningkatkan stabilitas menimbulkan efek toksik.
senyawa tersebut
Lanjutan…..
Macam – macam Pembawa Bukan Air
Minyak yang umum digunakan adalah
minyak nabati.
Oleum pro injeksi adalah minyak lemak 2. Pelarut Non Air
nabati atau ester asam lemak tinggi, (Minyak) yang
alam atau sintetis, harus jernih pada tidak bercampur
suhu 10oC dengan air
(FI edisi III, hal 21)
Jenis minyak nabati yang biasa
digunakan : oleum arachidis, oleum
sesami, oleum olivae, minyak biji kapas.
Biasanya digunakan untuk melarutkan
vitamin dan hormon seperti progesteron,
testosteron propionat, astradiol benzoat,
testosteron fenilpropionat.
2. Pesyaratan Pembawa Sedian
Steril
b. Kreosol 0,3%
c. Klorobutanol 0,5%
25
A. Sediaan berupa larutan dalam air/minyak/pelarut
organik lain yang lain yang digunakan untuk
injeksi, ditandai dengan nama, Injeksi.Dalam
FI.ed.III disebut berupa Larutan.
Misalnya: Inj.Vit.C, pelarutnya aqua pro injection
Inj.Camphor oil , pelarutnya Olea neutralisata ad
injection Inj. Luminal, pelarutnya Sol Petit atau
propilenglikol dan air
B. Sediaan padat kering (untuk dilarutkan) atau cairan
pekat tidak mengandung dapar, pengencer atau
bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh
setelah penambahan pelarut yang sesuai memenuhi
persyaratan injeksi, ditandai dengan nama, Steril.
Dalam FI.ed..III disebut berupa zat padat keringjika
akan disuntikkan ditambah zat pembawa yang cocok
dan steril, hasilnya merupakan larutan yang
memenuhi syarat larutan injeksi.
32