Tipe data boolean sebenarnya sangat serderhana. Tipe
data ini hanya bisa diisi dengan salah satu dari 2 nilai: TRUE atau FALSE. Tipe data boolean banyak digunakan untuk percabangan kode program, atau untuk memutuskan apa yang mesti dijalankan ketika sebuah kondisi terjadi. Sebagai contoh, kita bisa membuat kode program untuk menentukan apakah sebuah angka genap atau ganjil berdasarkan input dari pengguna. Untuk keperluan ini kita harus mengecek terlebih dahulu apakah angka itu bisa dibagi 2 (untuk angka genap), atau tidak bisa dibagi 2 (untuk angka ganjil). Tipe data boolean bisa digunakan untuk menampung kondisi seperti ini, benar atau salah (True atau False). Yang harus diketahui tentang tipe data boolean Tipe data Boolean mengandung nilai dua-negara seperti benar / salah, ya / tidak, atau on / off. Nilai default dari Boolean adalah False. Jenis Konversi Ketika Visual Basic mengkonversi nilai numerik ke tipe data Boolean, 0 menjadi Palsu dan semua nilai lain menjadi True. Ketika Visual Basic mengkonversi nilai Boolean untuk tipe numerik, Palsu dan Sejati menjadi 0 menjadi -1. Bila Anda mengkonversi antara nilai-nilai boolean dan tipe data numerik, perlu diingat bahwa NET Framework. metode konversi tidak selalu menghasilkan hasil yang sama seperti kata kunci konversi Visual Basic. Hal ini karena konversi Visual Basic mempertahankan perilaku yang kompatibel dengan versi sebelumnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Pemecahan Masalah Tipe Data. Programming Tips Bilangan Negatif. Boolean bukan tipe numerik dan tidak dapat mewakili nilai negatif. Dalam hal apapun, Anda tidak harus menggunakan Boolean untuk menyimpan nilai numerik.
Tipe Karakter. Boolean tidak memiliki tipe karakter
harfiah atau pengidentifikasi tipe karakter
Jenis Framework. Jenis yang sesuai di NET Framework.
adalah struktur System.Boolean. Dalam bahasa pemrograman yang memiliki built-in tipe data Boolean, seperti Pascal dan Java, operator perbandingan seperti '>' dan '≠' biasanya ditetapkan untuk mengembalikan nilai Boolean. Juga, perintah bersyarat dan berulang dapat didefinisikan untuk menguji ekspresi Boolean bernilai Contoh cara penggunaan tipe data boolean pascal kita lihat contoh program untuk mendefenisikan dan mengisi variabel dengan tipe data boolean di pascal: Salah satu konsep yang harus anda pahami di dalam pemrograman adalah penggunaan tanda ‘=’. Didalam pascal, tanda ini digunakan untuk operasi perbandingan, bukan pengisian ke dalam sebuah variabel (operasi assignment). Dengan kata lain, “a:= 1=1” berarti kita mengisi nilai variabel a dengan hasil dari perbandingan “1=1”. Jadi apakah 1=1? Yup benar, yang di dalam bahasa inggris menjadi: true. Oleh karena itulah variabel a akan diisi dengan nilai boolean true. Pada contoh kedua, apakah “9<8”? salah!, karena 9 bukan lebih kecil dari delapan, sehingga hasilnya: false. Berikutnya, apakah “999<>998”? Tanda “<>” di dalam pascal bisa dibaca sebagai “tidak sama dengan”, sehingga hasilnya adalah: true. Contoh penggunaan tipe data boolean dalam Javascript Di dalam Javascript suatu tipe data dapat berubah sifatnya menjadi tipe data lain, tergantung kapan digunakan. Misalnya membuat sebuah variable a = 5. Variable a tersebut bertipe data number atau integer. Tetapi, jika digunakan dalam struktur logika if(a), maka variable tersebut akan bertipe boolean. Di dalam Javascript, ada 6 nilai yang dianggap false, yakni: 0, -0, NaN, "" (string kosong), undefined, dan null. Method tipe data boolean Dalam Javascript, tipe data boolean memiliki 2 method atau fungsi yakni toString() dan valueOf(). Fungsi/method toString() berfungsi untuk menkonversi tipe data boolean menjadi tipe data string. Sedangkan valueOf() akan menkonversi menjadi tipe data primitif. Untuk membuat tipe data boolean di dalam JavaScript, kita cukup memberikan nilai true, atau false ke dalam sebuah variabel. Berikut adalah contoh pembuatan tipe data boolean di dalam JavaScript: Konversi tipe data menjadi boolean Di dalam JavaScript, sebuah tipe data akan ‘berubah’ sifatnya tergantung kapan tipe data itu digunakan. Misalkan kita membuat variabel a = 12. Variabel a dalam contoh ini akan menjadi tipe data number. Namun jika digunakan di dalam struktir logika seperti if (a), maka a akan ‘bersifat’menjadi boolean dengan nilai true. Aturan konversi tipe data menjadi boolean ini sering menjadi sumber ‘error’ jika tidak dipahami. Di dalam JavaScript, terdapat 6 nilai yang akan menghasilkan boolean false, atau disebut juga dengan falsy value. Nilai-nilai berikut ini akan dianggap false di dalam JavaScript: selesai