Anda di halaman 1dari 41

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI/BANGUNAN (2 SKS)

• PERALATAN KONSTRUKSI
• METODE PELAKSANAAN
Melaksanakan sebuah proyek = menggabungkan semua sumber daya
untuk tercapainya tujuan proyek tersebut.
Peralatan konstruksi salah satu sumber daya terpenting.
• tepat dan efisien
•Digunakan secara benar
• terkoordinasi dengan baik.
Ketepatan penggunaan peralatan tergantung faktor:
• biaya relatif dari berbagai sumberdaya
•Ketersediaan dari berbagai sumber daya
•Jenis kendala waktu dalam penyelesaian proyek
•Adanya faktor sosial yang mempengaruhi pemilihan sumberdaya
PEMILIHAN PERALATAN KONSTRUKSI:

• Peralatan mahal sehingga pemilihan harus matang, ada beberapa faktor


yang mempengaruhi pemilihan peralatan :
• Keandalan alat
• Kebutuhan pelayanan
• Ketersediaan suku cadang
• Kemudahan pemeliharaan yang dapat dilakukan.
• Kemampuan alat untuk digunakan dalam berbagai macam kondisi
• Kemudahan untuk diangkut dan dipindahkan
• Permintaan akan alat dan harga penjualannya kembali
• Tenggang waktu dalam penyerahan alat.
CARA MEMPEROLAH PERALATAN KONSTRUKSI
Dapat diperoleh dengan cara :
• Membeli alat
• Sewa Beli (leasing)
• Menyewa

Faktor yang menpengaruhi metode untuk memperoleh


peralatan adalah:
• Kebijakan organisasi
• Volume pekerjaan yang tersedia bagi setiap alat
• Ketersediaan uang tunai dalam organisasi
• Perkiraan aliran tunai dalam perusahaan
• Ketersediaan alat yang dipertimbangkan
1. PENGADAAN PERALATAN DENGAN CARA MEMBELI

Pembelian peralatan adalah pembiayaan awal ( Biaya modal) proyek meliputi


pembayaran tunai atas:
• Harga pembelian
• Pembayaran bea masuk/pajak impor bila diperlukan
• Pembayaran bea materai atau pungutan pemerintah lainnya
• Pembayaran ongkos angkut ketempat pemesanan
• Pembayaran ongkos pemeriksaan awal bila diperlukan
• Pembayaran untuk modifikasi atau perbaikan awal atau perakitan
2. PENGADAAN PERALATAN DENGAN CARA SEWA
BELI (LEASING)
• Menyewa alat dengan waktu penuh serta kemungkinan membeli alat
tersebut setelah selang waktu tertentu.
• Ada perjanjian sewa beli yang mengatur :
• Pembayaran angsuran tunai kepada perusahaan keuangan selama
jangka waktu tertentu, (biasanya 2/3 atau ¾ dari perkiraan usia alat)
• Hak organisasi konstruksi untuk membeli alat dari perusahaan
keuangan itu di kahir waktu yang ditetapkan, dengan harag yang
disepakati (niali pembayaran = payout value)
Pembayaran angsuran meliputi 2 bagian :
• Bagian yang merupakan pembayaran kembali biaya modal alat
• Bagian yang merupakan beban bunga
Keunutungan memperoleh alat dengan cara ini adalah :
Perjanjian finansial antara organisasi konstruksi dengan perusahaan
keuangan cukup luwes dan ditentukan dengan negosiasi diantara
mereka. Dan besarnya angsuran dapat dirundingkan.
3. PENGADAAN PERALATAN DENGAN CARA SEWA

Selain beban sewa, biasanya organisasi perusahaan konstruksi harus


membayar juga :
• Ongkos angkut mendatangkan alat (mobilisasi)
• Biaya perakitan awal
• Menyediakan operator
•Pembongkaranb peralatan
•Ongkos angkut mengembalikan alat (demobilisasi)
• Biaya bahan bakar dan minyak pelumas

Menyewa pealatan akan ekonomis bila organisasi konstruksi tersebut hanya


mempunyai jumlah pekerjaan yang terbatas dan bila alat tersebut
dipergunakan sekali – sekali saja.
PEMILIHAN PERALATAN BERDASARKAN EFISIENSI
EKONOMI
Kriteria terpenting dalam pemilihan peralatan konstruksi
adalah biaya total satuan produksi yang dapat diselesaikan
selama alat beroperasi. Menghitung biaya satuan produksi
diperkirakan :

• Biaya pemakaian alat per jam dengan memperhatikan


kondisi dimana alat dioprasikan
• Produktivitas (uotput per satuan waktu) alat yang dapat
diharapkan untuk dicapainya, dengan memperhatikan
kondisi pengoperasian alat,
BIAYA PEMILIKAN PERALATAN KONSTRUKSI
Biaya pemilikan dapat dibagi :
1. Biaya pemilikan tetap (fixed)
• Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki peralatan. Meliputi
• Beban registrasi tahunan
• Beban asuransi tahunan
• Beban pemeriksaan atau lesensi tahunan
• Suatu bagian yang layak dari biaya tahunan alat
• Untuk mengoperasikan bagian administrasi peralatan
• Untuk mengopersaikan bengkel perbaikan termasuk biaya
perlengkapan dan fasilitas
• Biaya tahunan untuk perlengkapan khusus yang diperlukan untuk
perbaikan alat.
2. Biaya pemilikan berubah (variable)

Biaya pemilikan tidak tetap ditimbulkan oleh bekerjanya peralatan,


sehingga tergantung dari jumlah dan jenis pemakaian peralatan, yang
meliputi:

- biaya bahan bakar


- biaya ban, rantai dan lainnya
- biaya pelumas
- biaya pemeliharaan rutin
- biaya overhaul (pemeliharaan besar) yang dijadwalkan berkala
- biaya perbaikan tak terduga
- biaya operator
- biaya pemindahan alat
3. Biaya penyusutan (depresiasi)

Adalah perbedaab natara biaya awal dengan nilai jual kembali


yang diperhitungkan berdasarkan waktu dengan menggunakan
satu bulan sebagai periode satuan waktu. Biaya penyusustan
disebabkan oleh faktor :

- Keausan dan kerusakan secara alamiah akibat penggunaan alat


- Penurunan nilai karena keusangan alat akibat ditemukannya
teknologi yang baru
MACAM – MACAM PERALATAN KONSTRUKSI
• MOLEN
•TRUCK MOLEN
• KOMPRESSOR
• VIBRATOR
• INTERNAL TOWER CRANE
• BUCKET
•GREDER
• SOVEL
Dokumen Metode Pelaksanaan Pekerjaaan terdiri dari :
• Project Plan
- Denah fasilitas proyek
- Lokasi pekerjaan
- Komposisi alat dan urutan pekerjaan
• Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjana
• Uraian pelaksanaan pekerjaan
• Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jadwal kebutuhan
peralatan
• Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga
kerja
• Perhitungan kebutuhan material dan jadwal kebutuhan material
• Dokumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung perhitungan
dan kelengkapan yang diperlukan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang baik :

• Dokumen lengkap dan jelas memenuhi informasi yang diharapkan


• Bisa dilaksanakan dengan efektif
• aman dilaksanakan; Terhadap Bangunan itu sendiri, pekerja, bangunan lain
dan lingkungan sekitarnya
• Memenuhi standar tertentu yang ditetapkan
• Memenuhi syarat ekonomis
• Memenuhi pertimbangan non teknis lainnya.
• Merupakan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang diusulkan
• Manfaat positif bagi Construction method
PELAKSANAAN PROYEK
1. PENYELIDIKAN TANAH
- Lokasi, elevasi dan kedalaman
- Metode pengambilan contoh
- Metode test dan peralatan
2, SURVEY
- Lokasi, kekuatan dan perlindungan titik referensi
- Lokasi, kekuatan dan perlindungan atas tanda jalur listrik, telpon
PERKERJAAN PERSIAPAN :
• Pembersihan lapangan
• Pengukuran lokasi/ pemagaran
• pembuatan jalan masuk
• pembuatan direksi keet
• pemasangan bowplank
• Dewatering/ pengeringan lapangan
PEKERJAAN TANAH
TANAH
• Tes hubungan kepadatan dan kadar dari tanah
• Tes kepadatan tanah
• Tes analisa gradasi butir
• Tes kadar air tanah

TIMBUNAN
• Kualitas dari bahan timbunan
• Pengecekan lokasi timbunan sebelum menimbun
• Metode pelaksanaan
• Derajat kepadatan
METODA PEKERJAAN GALIAN TANAH :
• Menyiapkan as saluran
• Menentukan batas galian bodem
• Menentukan batas timbunan kanan dan kiri
• Menggali tanah sampai kekedalaman yang telah ditentukan dan batas bodem
• Menggali tanah untuk membentuk kemiringan
• memasang kembali patok as batas bodem, batas kemiringan
Peralatan yang digunakan :
• Excavator …………… unit
• Dump truck …………… unit
• Dozer …………… unit
• Compactor/Vibrator …………… unit
• Tangki Air …………… unit
PENGGALIAN
• Penyelidikan fasilitas yang telah ada dalam tanah
• Pemindahan / perlindungan fasilitas yang telah ada
• Kedalaman dan luas galian
• Perlindungan lereng terhadap longsor
• Dewatering
• Kondisi dasar galian, kekerasan, kebersihan dan derajad kepadatan

URUGAN KEMBALI
• kualitas bahan/timbunan
• Kebersihan dari sampah sampah akar pohon
• Metode kompaksi (ketebala setiap lapisan yang digunakan)
• tes kepadatan
Pekerjaan Timbunan Tanah
Contoh : Earth Work Canal Construction
1. Metode Konstruksi Timbunan untuk saluran irigasi primer, sekunder dan sub sekunder:
 Setting out lokasi saluran irigasi
 Setting out lokasi borrow area
 Selected material untuk timbunan dari quarry yang disetujui, mulai digali dengan
excavator dan ditransport ke site menggunakan dump truck dengan jarak angkut yang
disetujui bersama dengan konsultan (sekitar 1-25 km)
 Pembersihan terhadap tanah yang akan ditimbun
 Sebelum ditimbun, permukaan tanah dipadatkan dan dikasarkan dengan bulldozer
 Material tanah dihampar dengan ketebalan ± 20-30 cm lapis demi lapis dengan dozer
 Material tanah harus dibasahi dengan tangki air apabila moisture content kurang dan
dijemur dulu apabila moisture content tinggi
 Lapisan timbunan harus dipadatkan dengan vibro roller atau sheep foot roiler untuk
mencapai kepadatan yang direncanakan
 Jumlah lintasan compactor diputuskan sebelumnya pada pelaksanaan trial
embankment
 Setelah top elevasi dari timbunan tercapai, finishing slope timbunan atau trimming
dilakukan dengan excavator
PEMATOKAN DAN PENGUKURAN
Metode pelaksanaan Penetapan Bench Mark

Persiapan
- Siapkan gambar kerja/ shop drawing
- Siapkan peta rintisan
- Siapkan tenaga kerja/ alat ( waterpass/ bak ukur, patok, cangkul,dll)
- Siapkan patok
- Siapkan lahan
Pelaksanaan
Pada awalnya pihak I dan pihak II (kontraktor dan Bouwher) mengadakan
pemeriksaan lapangan bersama. Meletakkan BM untuk pedoman elevasi
yang akan dibawa ke lokasi proyek, apabila telah sepakat maka:
• Pengukuran dg alat water pasa, dimulai dengan pengambilan elevasi BM
awal, dipindahkan secara bertahap/berurutan dengan alat bak ukur dan
patok pembantu.
• biasanya antara patok yang terjadi adalah 50 m.
• Pada lokasi proyek untuk TBM kedua setelah dari BM awal diukur ulang
menuju ke BM awal dengan melalui bantuan-bantuan patok yang telah ada
• Setelah elevasi cocok, kemudian dibuat berita acara antara pihak I dan
pihak II, bahwa TBM kedua (diproyek) dinyatakan sah.
• Untuk bangunan gedung TBM kedua dipindahkan ke TBM, TBM di areal
gedung cukup dibuat 4 buah (daerah sisi-sisi luar)
•TBM kedua dan seterusnya di amankan dan diberi tanda agar elevasinya
tidak terganggu.
• Untuk bangunan air/irigasi biasanya dibuat setiap jarak 200m sepanjang
irigasi, dan ditempatkan dilokasi yang paling aman
• Patok beton ditaman secara permanen dan vertikal
• Paton diusahakan terlihat jelas 20 sampai 30 cm diatas permukaan tanah
• diberikann baut sebagai titik elevasi.
• Letak BM harus betul – betul aman dari gangguan orang, hewan, dll

STANDAR HASIL

• Perpindahan TBM dari BM awal harus menunjukkan elevasi yang betul


setelah diukur ulang (bolak-balik)
• Mendapatkan perpindahan TBM yang menunjukkan elevasi yang benar
•Pada tiap BM/TBM tentunya menunjukkan elevasi yang tidak sama, untuk
ini dalam penulisan di patok harus jelas.
• Elevasi TBM/BM dibuat daftar untuk dibuatkan berita acara.
Metoda Pelaksanaan pengukuran Level dan cross Section
Persiapan
• siap data elevasi
• siap format pengukuran
• siap gambar kerja/shop drawing
• siap bahan, alat dan tenaga kerja
Pelaksanaan
a. Leveling
- Leveling dari BM yang telah ditetapkan menuju ke patok tetap TBM dekat
lokasi proyek, dengan menggunakan patok bantuan setaip jarak 50 m.
- Setelah sampai di patok tetap dekat proyek, pengukuran diulang balik untuk
mencocokkan ladi.
- Setelah disetujui kedua belah pihak , maka dibuatkan berita acara.
- Buat TBM tetap di proyek dan di atasnya diberi baut untuk tanda elevasi
- Demikian dibuat seterusnya, untuk bangunan cukup sekitar lokasi rencana
b. Cross Section (potongan melintang)
- Cross section dilaksanakan setiap jarak 25 a 50 m sepanjang saluran
- Cross section dilaksanakan dengan leveling untuk memanjangnya
- Pemasangan patok cross section ada beberapa patok ant lain :
• Patok As setelah ditanam kelihatan dipermukaan tanah + 15 cm
dan 10 cm dan di cat merah
• Patok batas tanah irigasi pinggir-pinggir 2 buah ditanam dan
muncul 15 cm dan 10 cm dicat biru
• Untuk tanggul lama / yang sdh ada atau merupakan revisi/
perbaikan cross section dipasang patok, as, pinggir-pinggir badem,
pinggir tanggul sisi luar dan patok luar kanan/kiri batas irigasi
• Untuk pengukuran tanggul baru cara cross section mengikuti
keadaan tanah yang ada dan bak – bak ukur diletakkan :
• Di as saluran
• Dipinggir badem kanan/kiri
• Dilereng tanggul diambil 3 titik
• Dipuncak tanggung diambil 3 titik
• Sampai batas luas irigasi diambil sesuai lapangan jarak patok
2m
• Membuat sket setiap profil sesuai pengukuran dan perubahan tanahnya
• Check apakah betuk secara sepintas
• sket berupa daftar angka, dan dibuatkan gambar/ dihitung
• Dalam pembuatan gambar skala harus benar
• Cara menghitung dilarang keras menggunakan skala gambar, akan tetapi
harus menggunakan perhitungan matematika ke arah vertikal ataupun
horizontal
• Setelah gambar dan perhitungan benar, kembali mengukur untuk membiat
crosssection sesuai rencana pengukuran akhir.
• Volume timbunan dan galian dapat diketahui.
PERSIAPAN LAPANGAN
1. Fasilitas Lapangan konstruksi
Kantor kontraktor
Laboratorium
Gudang
2. Mobilisasi
3. Access Road
4. Mutual check untuk Pek Unit price
5. Test material
6. Job mix formula
TAHAP DAN METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR

1. PEKERJAAN DEWATERING (PENGERINGAN)


a. sistem pompa biasa kapasitas sesuai kebutuhan
b. Sistem submersible pump, kapasitas menyesuaikan
c. Sistem tingkat
d. Sistem penggalian / aliran / sodetan
Start

Persiapan tenaga Persiapan bahan Persiapan alat/sarana

Lubang galian yang


tergenang siap
dikeringkan

Buat sumuran di
Pinggir galian yg
posisinya lebih dalam
Dari elevasi galian
yang tergenang
DEWATERING SISTEM
Pemompaan POMPA BIASA

Selesai
Start

Persiapan Tenaga Persiapan bahan Persiapan alat/sarana

Lubang galian yg
Tergenang siap
dikeringkan

Buat sumuran dipggr


Buat rakit dari drum/
Galian yg posisinya
Sejenis unt
Lebih dalam dr
menggantungkan
Elevasi yg tergenang
pompa
Kedudukan pompa
DEWATERING SISTEM
setelah digantung dlm
SUBMERSIBLE PUMP
Rakit dimasukkan ke
Dalam sumuran

Pemompaan

Selesai
Start

Persiapan Tenaga Persiapan bahan Persiapan alat/sarana

Lubang galian yg
Tergenang siap
dikeringkan

Buat sumuran dipggr Siapkan bak penampungan


Galian yg posisinya Pertama lebih tinggi dari
Lebih dalam dr Elevasi sumuran
Elevasi yg tergenang
Siapkan bak penampungan
DEWATERING SISTEM kedua lebih tinggi dari
BERTINGKAT Kedudukan pompa setelah
Bak pertama, dst
digantung dlm Rakit dimasuk
kan ke dalam sumuran

Pemompaan dr sumuran
Dibuang kebak penampungan Pemompaan dr kebak
pertama penampungan pertamadibuang ke
Penampungan kedua, dst

Selesai
Start

Persiapan tenaga Persiapan bahan Persiapan alat/sarana

Lubang galian yang


tergenang siap
dikeringkan

Cari elevasi disekitar galian


Yang elevasinya
Lebih rendah

Buat saluran dengan pompa


Kedalaman seperlunya
DEWATERING
SISTEM ALIRAN
Pemompaan Alirkan air melalui saluran
Kelokasi yg lebih rendah
Dari galian
Selesai
PENGECORAN DAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG
METODA PELAKSANAAN COR TIANG PANCANG
• Buat lantai kerja (vallen bath) ukuran sesuai yang dibutuhkan
• Elevasi rata, halus dan padat
• Siapkan bekesting ukuran sesuai spek
• Siapkan rangkaian besi sesuai spek
• Lantai kerja yang sudah keras, di tandai untuk ukuran tiang pancang
• Lantai kerja diberi alas plastik atau dikapur agar tidak melekat
• pasang bekisting berhadapan sesuai ukuran lebar & tinggi sesuai tiang
• Masukkan rangkaian besi dan atur beton deckingnya
• Cor tiang pancang
• Pengecoran selang seling
• Setelah pelaksanaan pengecoran ditunggu sampai 24 jam
• Bongkar bekisting secara hati – hati dan bersihkan
• Bekisting yg dibuka dapat dijadikan untuk bekisting tiang
yg blm di cor
• Setiap pengecoran diberi kode / tanggal
• Berikan titik angkat apabila tiang di cor bersusun
• umur tiang pancang sesuai spek.
METODE PELAKSANAAN PEMANCANGAN
1. PERSIAPAN
• Ada gambar kerja/ shop drawing
• mempelajari letak tiang pancang terhadap as
• menempatkan tumpukan tiang terhadap titik pancang
• transportasi tiang pancang ke lokasi pemancangan
• urutan pemancangan
• lahan harus bebas dari gangguan yang menghambat
• jalur/tempat kedudukan alat pancang harus stabil dan cukup
longgar untuk manuver alat berat
• ruang gerak peralatan harus menjamin keselamatan kerja
• marking / mengecek posisi bouwplank
• check as memanjang dan melintang
• mengukur titik pancang / patok patok
• memonitor pemancangan
• melekasanakan kalendering / penjadwalan
• alat pancang sesuai dengan ketinggian tiang pancang
• berat dan merek hammer sesuai spek
• di cek kedudukan alat sudah stabil dan benar
2. PELAKSANAAN

• meletakkan/mendudukkan alat pancang yang pas dekat titik pancang

• mengambil tiang pancang yang sudah disiapkan / berada didekatnya

• mendirikan tiang pancang tepat pada titik yang ditetapkan

• tegak lurusnya tiang pancang di cek dengan theodolit dari dua arah

• apabila tiang pancang telah berdiri tegak lurus, mulai dilaksanakan


pemancangan dan dimonitor sampai selesai pemancangan
METODA PELAKSANAAN PANCANG STEEL SHET PILE
• Tentukan marking/tanda lokasi letak steel shet pile
• pasang profil-profil untuk posisi steel shet pile asalkan tidak terganggu
peralatan berat yang akan beroperasi
• pancang patol pembantu diluar rencana sheet pile awal, jarak lebih
kurang 1 meter lurus dengan rencana pemasangan sheet pile
• pancang sheet pile pertama/ awal pada posisinya
• Hubungkan patok pembantu tadi dengan pancangan steel pile pertama
dari permukaan sheet pile +/- 0,5 – 1,00 meter dengan besi canal kanan
dari kiri dan dibaut kuat sehingga tidak bergerak dan kedudukan stabil,
water pass yang berfungsi sebagai rel atau patokan lurus
• kemudian pancangan selanjutkan mengikuti rel tersebut
• apabila rel pengapit / panutan habis dapat disambung / digeser kearah
selanjutnya
• demikian sehingga pemacangan tersebut berkelanjutan
PELAKSANAAN PEMBUATAN TEROWONGAN
Dilakukan dalam 4 tahap :
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan penggalian terbuka (open excavation)
3. Pekerjaan penggalian dalam tanah (under ground excavation)
4. Pelaksanaan pembetonan
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
• Pekerjaan survei (surveying & lay out of work) meliputi; pembuatan peta
situasi pekerjaan lapangan, pembuatan Bench mark dan patok/titik referensi,
pembuatan ground profile (pot. memanjang tanah/bukit) dan ground section
(pot. melintang tanah/bukit)
• Pembuatan jalan kerja (construction & hauling roads), termasuk jembatan
/gorong-gorong sementara jika diperlukan
• Penyiapan bangunan fasilitas sementara ant lain; kantor lapangan/camp,
gudang material, instalasi pemecah batu, instalasi pengadk beton, bangunan
fasilitas laboratorium, instalasi listrik dan air, bangunan lain yang ditentukan
dalam kontrak
• Land clearing dan Grubbing, adalah kegiatan pembersihan medan kerja dari
pepohonan, semak belukar dan bonggolnya. Pekerjaan ini biasanya
dilakukan dengan alat bulldozer atau konbinasi dengan escavator sesuai
dilapangan
2. PEKERJAAN PENGGALIAN TERBUKA (OPEN EXCAVATION)
• Pembersihan lapangan kerja (clearing of site) diikuti dengan pekerjaan survey
untuk menentukan batasan areal kerja sesuai dengan gambar rencana
• Penggalian tanah sebelumnya telah disiapkan batas galian dan adanya
petunjuk kemiringan galian. Pekerjaan penggalian dilakukan dengan aalt
excavator/bach hoe, hasil galian diangkut ke lokasi yang telah ditetapkan
sesuai kontrak
• Penggalian batu, sebelumnya telah dipelajari keadaan batu yang akan digali,
agar penggalian berjalan dengan baik dan dapat menentukan kafasitas alat
yang akan digunakan. Yang umun dipakai adalah dengan cara peledakan
(blasting), agar tercapai efisien kerja yang baik biasanya blasting dilakukan 3
kali, berturut – turut dimulai dengan menggunakan koef blasting terkecil sampai
pada yang terbesar.
• Open cut excavation, merupakan kelanjutan dari open excavation akan tetapi
merupakan galian terbuka dengan batasan terbawah berupa dataran dan
bentuk tertentu, biasanya untuk tempat didirikan bangunan, misal unt power
station
• Perkuatan bidang galian miring (slope protection)
Perkuatan lereng yang lazim dilakukan dalam
proyek bendungan adalah :
• shotcrete
• shotcrete dengan wire mesh
• pasangan batu
• dengan gebalan rumput (sodding)

Anda mungkin juga menyukai