Anda di halaman 1dari 10

CONTINUING PROFESSIONAL

DEVELOPMENT (CPD)
PENANGANAN EKSTRAVASASI

STASE MANAJEMEN CO-NERS UNISA


ANALISIS JURNAL CPD EKSTRAVASASI

1
‘Incidence, risk factors and treatment outcomes of drug
extravasation in pediatric patients in China’

2
‘Overview, prevention and management of chemotherapy
extravasation’

3
‘Post chemotherapy extravasation injuries: Hypogastric flap for
reconstruction of wounds over dorsum of hand’
Relevansi masalah
● Sangat relevan dengan tempat praktik yaitu di Ruang
Bougenvile 1 yang merupakan bangsal Onkologi dengan
kasus terbanyak yaitu tindakan Kemoterapi, sehingga tidak
menutup kemungkinan jika suatu saat muncul kasus dengan
tindakan Ekstravasasi.
Tingkat kejadian

●Kejadian kasus dengan tindakan ekstravasasi di lahan


praktik belum banyak ditemui sehingga tenaga
kesehatan diruangan belum pernah mendapatkan
pelatihan maupun CPD tentang ektravasasi. Sehingga
CPD, Workshop maupun pelatihan sangatlah
dibutuhkan.
Jurnal I
Judul peneliti
Incidence, risk factors and treatment outcomes of drug extravasation in pediatric
patients in China
Hasil penelitian
Hasil Karakteristik pasien Dari Desember 2014 hingga Juni 2015, total 1.004 pasien
rawat inap menerima terapi infus di Rumah Sakit Anak Shanghai yang terdaftar
dalam penelitian ini, dan 18 pasien mengalami ekstravasasi obat. Usia rata-rata
pasien (10 pria dan 8 wanita) adalah 3,31 ± 3,29 tahun (kisaran, 9 bulan-16 tahun).
Gejala dan perawatan Gejala yang paling sering dilaporkan pada pasien adalah:
a) Pembengkakan (17 = 94,44%)
b) Nyeri (11 = 61,11%).
c) Kulit memucat (3 = 16,67%),
d) Eritema kulit (2 = 11,11%),
e) Daerah yang dingin memucat dan berkurangnya pengisian kapiler pada 1
pasien (1 = 5,56%).
Incidence, risk factors and treatment outcomes of
drug extravasation in pediatric patients in China

Penanganan Ektravasasi

Kompres dingin atau kompres Dipijat dengan hirudoid


es
Mengangkat jaringan yang Disuntikkan dengan
mengalami ektravasasi hyaluronidase

Kompres 10% Nacl Proses pembedahan

Dalam penelitian ini, 33,3% (6 dari 18 pasien)


mengalami ekstravasasi parah, dan 5,6% (1 dari 18
pasien) mengalami nekrosis kulit
Jurnal II
Judul peneliti
Overview, prevention and management of chemotherapy extravasation
Hasil penelitian
Klasifikasi obat yang diberikan secara intravena dapat diklasifikasikan ke
dalam lima kategori berdasarkan potensi kerusakannya: Vesikan, Eksfoliasi,
Iritan, Inflammitan, dan Netral. Gejala dan perawatan Gejala yang paling
sering dilaporkan pada pasien adalah:
a) Pembengkakan
b) Nyeri terbakar akut
c) Eritema kulit
d) Pembentukan blister atau nekrosis
e) Dapat menyebabkan invasi dan penghancuran struktur yang lebih dalam
f) Kerusakan dapat mencapai tendon, saraf, dan sendi tergantung pada
lokasi vena di mana terjadi ekstravasasi.
Overview, prevention and management of
chemotherapy extravasation
Penanganan Ektravasasi

Kompres dingin tidak boleh


Penghentian infus digunakan dalam kasus
ekstravasasi alkaloid vinca

Aspirasi agen kemoterapi Kompres hangat dan panas dapat


diterapkan dalam insiden
ekstravasasi alkaloid vinca
Kateter kemudian dapat dilepas
Proses pembedahan
Jurnal III

Di pusat kami selama periode 3-tahun, 32 pasien dirawat karena luka ekstravasasi
kemoterapi. Dari 32 pasien ini, tujuh mengalami luka di punggung tangan. Ada lima
laki-laki dan dua perempuan, dan usia rata-rata mereka adalah 45 tahun (kisaran,
19-64 tahun). Pasien-pasien ini dengan luka di atas dorsum tangan dirawat
dengan debridemen multipel dan flap hipogastrik rekonstruksi. Dua pasien dirawat
dengan kemoterapi untuk kanker paru-paru. Pasien lain adalah limfoma Non-
Hodgkin, Osteosarcoma, karsinoma payudara, karsinoma Oropharanyx, dan tumor
otak.

Judul peneliti

Post chemotherapy extravasation injuries: Hypogastric flap for


reconstruction of wounds over dorsum of hand
Judul peneliti
Post chemotherapy extravasation injuries: Hypogastric flap for reconstruction of wounds over dorsum of
hand
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai