Anda di halaman 1dari 28

ANANDA YURA N DWI SETYAWATI

DITYA RUSADY PUTRI RESA Y


DYAH WINDY REVI ASTRI M
SISTEM PERNAPASAN ATAS

SISTEM PERNAPASAN
BAWAH
HIDUNG
FARING
LARING
TRAKEA
 PARU
 PLEURA
 BRONKUS
 BRONKIOLUS DAN ALVEOLUS
 RANGKA IGA DAN OTOT INTERKOSTAE
 Hidung, Lubang sistem pernapasan eksternal, adalah
struktur yang tersusun oleh tulang hidung , frontal dan
maksilaris serta palatum kartilango hialin.
 Lubang hidung (juga disebut nares eksterna) adalah dua
rongga dalam hidung, dipisahkan oleh septum nasal.
 Rambut hidung menyaring udara saat masuk ke dalam
lubang dan menyekresi lendir tidak hanya menjebak debu
dan bakteri tetapi juga mengandung lisozim, suatu enzim
yang menghancurkan bakteri saat memasuki hidung.
 Faring, jalan berbentuk corong dengan panjang sekitar 12-14 cm, membujur dari
dasar tenggorak hingga tinggi vertebrae C6. Faring berfungsi sebagai jalan baik
untuk udara maupun makanan.

 Faring dibagi menjadi 3

nasofaring

erofaring

laringofaring
STRUKTUR FARING
 MEMBRAN MUKOSA, Lapisan ini melindungi jaringan yang mendasari
dari kerja abrasif bahan makanan yang melalui jaringan ini sebelum
ditelan.
 JARINGAN FIBROSA, Jaringan ini lebih dikenal di nasofaring, dimana
terdapat sedikit otot, dan semakin tipis di ujung bawah, dimana
lapisan ototnya lebih tebal.
 OTOT POLOS, Terdiri atas beberapa otot konstriktor involunter yang
berperan penting dalam mekanisme menelan, sementara faring bukan
dikendalikan otot volunter.
FUNGSI
 Saluran napas dan makanan.
 Penghangat dan Pelembap.
 Pengecap.
 Pendengaran.
 Perlindungan.
 Berbicara.
 Laring atau pangkal tenggorok merupakan jalinan tulang rawan yang
dilengkapi dengan otot, membrane, jaringan ikaat, dan ligamentum.
Sebelah ataspintu masuk laring membentuk tepi epiglotis, lipatan dari
epiglotis aritenoid dan pita interaritenoid, dan sebelah bawah tepi
bawah kartilago krikoid. Bagian atas disebut supraglotis dan bagian
bawah disebut subglotis.

STRUKTUR
 Laring terdiri atas beberapa kartilago yang berbentuk tidak beraturan
dan melekat satu sama lain oleh ligament dan mebran. Kartilago
utama meliputi: 1 kartilago tiroid, 1 kartilago krikoid, 2 kartilago
aritenoid, dan 1 epiglotis.
 Trakea atau pipa angin merupakan kelanjutan dari faring dan
memanjang ke bawah hingga sekitar vertebra torasik ke-5 di mana
trakea mengalami bifurkasi (percabangan) di karina menjadi bronkus
primer kiri dan kanan, di mana tiap bronkus menuju ke tiap paru (kiri
dan kanan). Panjang trakea sekitar 10-11 cm dan terutama terletak di
bidang median di depan esofagus.

STRUKTUR
 Trakea terdiri atas tiga lapis jaringan dan tersusun atas 16-20 cincin
kartilago hialin yang tidak sempurna (berbentuk huruf C) yang
terletak saling bertumpuk. Jaringan ikat dan sendi otot involunter
bergabung dengan kartilago, dan membentuk dinding posterior
dimana terdapat cincin yang tidak sempurna.
Tiga jaringan pembungkus kartilago trakea adalah sebagai berikut.
 Lapisan luar terdiri atas jaringan elastik dan fibrosa yang membungkus
kartilago.
 Lapisan tengah terdiri atas kartilago dan pita otot polos yang
membungkus trakea dalam susunan heliks. Ada sebagian jaringan ikat,
mengandung pembuluh darah dan limfe, serta saraf otonom.
 Lapisan dalam terdiri atas epitelium kolumnar bersilia, yang berisi sel
goblet penyekresi mukus.
 Terdapat dua paru, di mana masing-masing terletak di samping garis
medialis di rongga toraks. Bentuk paru menyerupai kerucut dan terdiri
atas bagian apeks, basal, permukaan kosta, dan permukaan medialis.

PEMBULUH DARAH PARU


 Trunkus pulmonal terbagi menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri,
yang membawa darah miskin oksigen ketiap paru. Didalam paru,
arteri pulmonalis terbagi menjadi banyak cabang, yang akhirnya
bermuara di jaringan kapiler padat di sekitar dinding alveoli. Dinding
alveoli dan kapiler terdiri hanya satu lapisan sel epitelium gepeng.
 Pleura terdiri atas kantong membran serosa yang tertutup dan berisi
sedikit cairan serosa. Paru-paru terdesak ke dalam (invaginasi)
kantong ini membentuk dua lapisan yaitu : lapisan yang melekat pada
paru dan lapisan lainnya melekat pada dinding rongga thorax.

STRUKTUR

PLEURA VISERA

PLEURA PARIETAL

RONGGA PLEURA
Dua bronkus primer terbentuk oleh trakea yang membentuk
percabangan, yaitu sekitar vertebra thorasik ke-5.

 Bronkus Kanan. Bronkus ini lebih lebar, lebih pendek, dan lebih
vertikal daripada bronkus kiri sehingga cenderung sering mengalami
obstruksi oleh benda asing. Panjangnya sekitar 2.5cm.
 Bronkus Kiri. Panjangnya sekitar 5cm dan lebih sempit dari bronkus
kanan. Setelah sampai di hilum paru, bronkus terbagi menjadi dua
cabang, satu untuk tiap lobus.
STRUKTUR
 Bronkus terdiri atas jaringan ikat yang sama dengan trakea dan
dilapisi oleh epitelium kolumnar bersilia. Bronkus bercabang sesuai
urutan perkembangannya menjadi bronkiolus, bronkiolus terminal,
bronkiolus respiratorik, duktus alveolus, dan alveoli.
 Di bagian ujung distal bronkus, bentuk kartilago semakin tidak teratur
dan tidak terdapat bronkiolar. Tidak adanya kartilago, membuat otot
polos di dinding bronkiolus semakin menebal dan berespons terhadap
stimulasi saraf dan iritasi. Di bagian bronkiolus distal, membran
mukosa kolumnar bersilia berubah secara bertahap menjadi sel
berbentuk kubus (kuboid) yang tidak bersilia.
 Dalam tiap lobus, jaringan paru lebih lanjut terbagi menjadi selubung
halus jaringan ikat, yaitu lobulus. Tiap lobulus disuplai oleh udara
yang berasal dari bronkiolus terminal, yang lebih lanjut bercabang
menjadi bronkiolus respiratotik, duktus alveolus, dan banyak alveoli
(kantong-kantong udara). Terdapat 150 juta alveoli di paru-paru orang
dewasa.

PERSARAFAN
 Serat parasimpatik dari saraf vagus menyebabkan bronkokonstriksi.
Tidak adanya kartilago penunjang berarti bahwa jalan napas dapat
tertutup sempurna oleh konstriksi otot polos bronkiolus. Stimulasi
simpatik merelaksasi otot polos bronkiolus.
 FUNGSI

RESPIRASI PERTAHANAN
EKSTERNAL TERHADAP MIKROBA

PELEMBAB DAN
PENGHANGAT
 Paru dilindungi oleh tulang rangka iga dan otot interkostae. Terdapat
12 pasang iga, yang semua menyatu dengan vertebrae dada.
 Sternum mempunyai tiga bagian : manubrium, korpus, dan prosesus
xiofoid.
 Ruang antara iga disebut interkostae. Tiap ruang interkostae diberi
nama sesuai dengan iga tepat diatasnya.
 Otot interkostae di antara iga, di sepanjang diafragma disebut otot
inspiratorik.

Anda mungkin juga menyukai