Analisis Program Promkes Dalam Pelaksanaan Pis Pk.

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS

OLEH: PROGRAM
• ARNAN JAYA
• AMBAR BUDI YANTO
PROMKES
• MISLIYANTI
• WIWIK ERNI PUSPITA
DALAM
SARI
PROGRAM INDONESIA SEHAT
dengan PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)
Visi dan Misi Presiden
TRISAKTI:
TRISAKTI:
R Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
di bidang politik;
O N
T politik; Berkepribadian dalam budaya
Berkepribadian dalam budaya O

NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
K R
3 DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,SEKTOR

E M
S
A
UNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN

,N
AA P
I
SH E
UA M
NY B
AA A
N
MI L G
NW U
AE N
NK
UN
PROGRAM INDONESIA
PROGRAMINDONESIA PROGRAM INDONESIA
PROGRAMINDONESIA PROGRAMINDONESIAKERJA A
N
GA PINTAR SEHAT PROGRAMINDONESIASEJAHTERA K
ND
AN PINTAR SEHAT A
BA RENSTRA B
MA IN
ET 2015-2019
P
:A E
NER T
AM K
N
UE PARADIGMASEHAT PENGUATANYANKES JKN E
GP , R
NN JA
AA
BL
MU
EG
PENDEKATAN
PENDEKATAN
KELU AGA N
NU
USAN
SANTAR
PG
IN KELUARGA
KELUARGA KELU AR DTPK TARA
SU RGA A 4
N GERMAS
GERMAS SEHAT SEHAT
E SEH SEHAT
M
I
D
AT
3
PROGRAM INDONESIA SEHAT

PILAR 3 STANDAR
PILAR 2 PELAYANAN
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA KESEHATAN MINIMAL
PELAYANAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
(GERMAS)
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud
bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan PENDEKATAN
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif


ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Fokus Pembangunan Prioritas Nasional:
Peningkatan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
PENYELARASAN VISI-MISI DAN JANJI PRESIDEN
Bidang Kesehatan: 2 Program Aksi; 9 Visi-Misi;
16 Janji

Daftar Visi-Misi/Janji Sumber Pencantuman dalam RPJMN2020-2024


(Teknokratik) Mengukur perubahan
perilaku masyarakat
untuk hidup sehat
Program Indonesia
Sehat dengan
Narasi Bab4 (strategi): optimalisasi
sehingga diperoleh
penguatan pelayanan kesehatan dasar
PendekatanKeluarga
Janji
melalui pendekatan keluarga SDM unggul
(PIS-PK)

Indikator Renstra:
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) dengan cakupan 100% intervensi keluarga.

S L I D E 4
PENGERTIAN PENDEKATAN KELUARGA

Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara


Puskesmasuntuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan atau
meningkatkan aksespelayanan kesehatan
dengan mendatangi keluarga

Pendekatan pelayanan yang


mengintegrasikan UKP& UKM secara
berkesinambungan, dengan target keluarga,
didasari data & informasi dari profil
kesehatan keluarga
b d fiqqy
fierly

Tujuan Pendekatan Keluarga:


1. Mengintegrasikan seluruh program di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif
7
3. Mendukung pencapaian SPMKab/Kota
4. Mendukung pelaksanaanJKN
5. Mendukung tercapainya program indonesiasehat
KERANGKAKONSEP“PENDEKATANKELUARGA”
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak
Fungsi 1. Keluarga mengikuti KB
“ Puskesmas” 2. OUTPUT
KLASIFIKASIKEWENANGANPUSKESMAS

Ibu melakukan persalinan di Faskes


OUTPUT 3. Bayi mendapat imunisasi dasarlengkap
4. Bayi diberi ASIeksklusif selama 6 bulan
SESUAIFUNGSI(Pasal7)

5. Memantau pertumbuhan dan perkembanganbalita


INDIKATOR
1. UPAYAKESEHATAN tiap bulan
KELUARGA
MASYARAKAT SEHAT Pengendalian Peny. Menular & Tidak
(UKM) M6e.nuPleanrderitaTBParu berobat sesuaistandar
a. UKM Esensial 7. Penderita hipertensi berobatteratur
b. UKM Pengembangan 8. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
Perilaku dan kesehatan lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
2. UPAYAKESEHATAN
11. Keluarga mempunyai akses atau
PERORANGAN(UKP) menggunakan jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
12
(Permenkes 75/2014) Note : dapat ditambahkan indikator sesuai kebutuhansetempat
PERMENKES39 TAHUN2016 TENTANGPEDOMANPENYELENGGARAAN
PRGRAMINDONESIASEHATDENGANPENDEKATANKELUARGA

4
6
Manajemen
Pendekatan Keluarga Di Puskesmas

POLAKEPEMIMPINAN
P1 P2 P3

PENGAWASAN,
PENYUSUNAN RUK IMPLEMENTASI
KUNJUNGAN INPUT DATA PADA PENGENDALIAN &
PERSIAPAN SECARA EVIDANCE INTERVENSI
FORM TERCETAK PENILAIAN KINERJA
RUMAH BASED PERMASALAHAN YG
ATAU PUSKESMAS,
PENDEKATAN SDH DISEPAKATI SBG
ELEKTRONIK KELUARGA DENGAN PERUBAHAN IKS
PRIORITAS
(APLIKASI) TETAP MELIHAT PADA LEVEL
MASALAH
DATA2 PROGRAM KELUARGA SAMPAI
LEVEL PUSKESMAS

Sosialis Kunjungan Rumah Tabulasi & analisis Triangulasi &Analisis Lokmin bulanan danatau
asi Promkes tribulanan
dan Intervensi Awal
10
pengorganisasian P1: Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
flyer tentang 12 Indikator Keluarga Sehat
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas mencakupi langkah-langkah
sebagai berikut:

a. pendataan kesehatan keluarga menggunakan formulir Prokesga oleh


Pembina Keluarga (dapat dibantu Kader Kesehatan).

b. pembuatan dan pengelolaan pangkalan data Puskesmas serta pengolahan


data oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
c. analisis, perumusan intervensi masalah kesehatan, dan penyusunan
rencana Puskesmas oleh tim manajemen Puskesmas.
d. pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina
Keluarga.

e. pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dan pembinaan UKBM.

f. pelaksanaan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) oleh tenaga


kesehatan Puskesmas.

Menyimak uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan


pendekatan keluarga di Puskesmas akan memperkuat manajemen
Puskesmas.
Manajemen Program/Pelayanan Kesehatan Puskesmas dilaksanakan melalui
tiga tahapan, yaitu Perencanaan (P1), Penggerakan-Pelaksanaan (P2), dan
Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3).

Perencanaan (P1) adalah tahap menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)


dan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang didasari oleh fakta dan data.

Penggerakan-Pelaksanaan(P2) adalah tahap melaksanakan hal-hal yang


sudah tercantum dalam RPK dan mendorong pencapaiannya melalui lokakarya
mini (lokmin) secara berkala.

Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3) adalah tahap memantau


perkembangan pencapaian (yang juga dilakukan melalui lokmin berkala),
melakukan koreksi pelaksanaan kegiatan, dan menilai pencapaian kegiatan
pada pertengahan dan akhir tahun.

Penguatan manajemen Puskesmas melalui pendekatan keluarga akan terjadi


baik dalam tahap P1, tahap P2, maupun tahap P3.
PMK 044/2016
PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga oleh
Puskesmas akan berjalan dengan baik, bila dilaksanakanl angkah-langkah
persiapan yang meliputi:

A. Sosialisasi,
B. Pengorganisasian,
C. Pembiayaan, dan
D. Persiapan pendataan.

• Pada tahapan SOSIALISASI; dilakukan secara internal dan eksternal; dalam


tahapan ini dibutuhkan Advokasi kepala Puskesmas kepada camat dan lintas sektor
lain.
• PENGORGANISASIAN; dalam tahap ini diperlukan pengaturan tugas terintergrasi
baik dari puskesmas ataupun dari PERAN LINTAS SEKTOR
• PEMBIAYAAN; Selain menggunakan dana dana yang ada di Puskesmas , ada hal
hal yang perlu mendapatkan dukungan dari ADD.
• PERSIAPAN PENDATAAN; Dalam tahapan ini diperlukan Paket Informasi
Kesehatan Keluarga ( PIN KESGA ) ; yang merupakan MEDIA PROMKES, Berupa
FLYER yang berhubungan dengan indikator PIS-PK
4 HAL YG DIPERLUKAN DALAM
IMPLEMENTASI PIS PK

13
12 INDIKATOR
NASIONAL LAMPUNG

Keluarga memiliki… 94.08% Bayi mendapatkan… 96.31%

Bayi mendapatkan… 91.60% Keluarga memiliki… 94.74%

Keluarga memiliki… 88.35% Keluarga memiliki… 91.30%

Pertumbuhan Balita… 87.75% Pertumbuhan Balita dipantau 88.01%

Persalinan Ibu di fasilitas… 86.69% Persalinan Ibu di fasilitas… 86.92%

Bayi mendapatkan ASI… 80.72% Bayi mendapatkan ASI… 85.01%

Keluarga mengikuti… 51.77% Keluarga mengikuti… 57.98%

Keluarga sudah menjadi… 50.22% Keluarga sudah menjadi… 39.54%

Anggota keluarga tidak… 43.55% Anggota keluarga tidak… 35.21%

Penderita gangguan… 38.14% Penderita gangguan jiwa… 30.62%

Penderita TB Paru yang… 36.07% Penderita hipertensi yang… 26.17%

Penderita hipertensi… 24.39% Penderita TB Paru yang… 22.39%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, Oktober 2019


DKI JAKARTA 0.37
BALI 0.36
DAERAH… 0.31
ACEH 0.26
KEPULAUAN… 0.26

Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, Oktober 2019


KALIMANTAN… 0.23
KALIMANTAN… 0.22
KEPULAUAN… 0.21
SULAWESI… 0.21
SULAWESI… 0.21
JAWA TENGAH 0.20
SUMATERA… 0.18
JAWA TIMUR 0.18
KALIMANTAN… 0.18
KALIMANTAN… 0.17
GORONTALO 0.17
BENGKULU 0.16
16

BANTEN 0.16
SUMATERA… 0.15
JAWA BARAT 0.15
SULAWESI… 0.15
SULAWESI… 0.15
OKTOBER 2019

SUMATERA… 0.14
JAMBI 0.14
INDONESIA 0,18

NUSA… 0.14
PAPUA 0.14
merupakan keluarga sehat

RIAU 0.13
LAMPUNG 0.13
SULAWESI… 0.13
MALUKU UTARA 0.13
Yang berarti 18% dari keluarga yang telah

PAPUA BARAT 0.13


dikunjungi dan dientry datanya ke Aplikasi KS

NUSA… 0.12
0.12
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) NASIONAL

KALIMANTAN…
MALUKU 0.10
17

INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)


PROVINSI LAMPUNG OKTOBER 2019
1
0.9 0,13
0.8 Yang berarti 13% dari keluarga
0.7
0.6 yang telah dikunjungi dan
0.5
dientry datanya ke Aplikasi KS
0.22

0.4
0.17

0.15

0.14

0.13

0.11

0.11

0.11
0.3

0.09

0.09

0.08

0.08

0.08
merupakan keluarga sehat

0.06
0.1
0.2
0.1
0

PESISIR BARAT
LAMPUNG BARAT

PRINGSEWU

BAWANG
LAMPUNG

TANGGAMUS

LAMPUNG

LAMPUNG TIMUR
KOTA METRO

PESAWARAN
KOTA BANDAR

LAMPUNG UTARA

WAY KANAN

BAWANG BARAT
MESUJI
TULANG
SELATAN

TENGAH
LAMPUNG

TULANG
Sumber: Dashboard Indikator Keluarga Sehat, 7 November 2019
KELUARGA SEHAT, PRA DAN TIDAK SEHAT
NASIONAL 2018-2019
JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA
25,000,000 22,414,842 70.00% 65.78% 65.45%
60.00%
20,000,000
50.00%
15,000,000 12,675,234 40.00%
17.51%
30.00% 17.51%
10,000,000 16.71% 17.04%
20.00%
5,995,349 5,837,259
5,000,000 3,220,788 3,373,503 10.00%
0.00%
-

September 2018
September 2018 Juni 2019
Juni 2019
KELUARGA SEHAT, PRA DAN TIDAK SEHAT
PROVINSI LAMPUNG 2018-2019
JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA
1,000,000 933,246 80.00% 69.56% 69.51%
900,000 70.00%
800,000 60.00%
700,000 50.00%
600,000 508,166 40.00% 18.15%
500,000 30.00% 12.27%
400,000 17.83%
20.00% 12.66%
300,000 239,361 10.00%
169,936
200,000 132,579 0.00%
89,698
100,000
-

September 2018
September 2018 Juni 2019 Juni 2019
PIS-PK DAN PROGRAM
N
VARIABEL PIS-PK PROGRAM
O
1 TUJUAN • Meningkatkan akses pelayanan • Menanggulangi pasien/penderita
kesehatan dengan mendatangi masalah kesehatan
seluruh keluarga di wilayah kerja • Penegakan masalah
• Hanya berupa screening awal kesehatan/diagnosis berdasarkan
(temuan suspek) standar program
2 PELAKSANA • Kunjungan Keluarga: Nakes yang Tenaga kesehatan spesifik yang
sudah dilatih/memperoleh OJT memberikan pelayanan sesuai
• Intervensi Lanjut: Tim Pembina standar program
keluarga yang didukung Nakes
spesifik terkait indikator
bermasalah sesuai standar
program
3 SASARAN Tiap individu di wilayah kerja Puskesmas
• Melalui kunjungan keluarga PIS-PK, Puskesmas akan mengetahui sasaran
pelayanan program berupa suspek yang akan dikonfirmasi lebih lanjut
sesuai standar program
• Capaian program akan diwujudkan melalui intervensi lanjut PIS-PK
SLIDE 20
KETERKAITAN SPM, PIS-PK DAN GERMAS
DI TINGKAT OPERASIONAL/MASYARAKAT
Penguatan Promotif dan Preventif
Melalui PIS-PK

ASPEK PROMOTIF
 KIE pada kunjungan keluarga (intervensi
awal) dan bentuk intervensi lanjut
 Advokasi pada lintas sektor terkait untuk
pemecahan masalah kesehatan

ASPEK PREVENTIF
• Skrining awal penyakit dan
perilaku berisiko
• Pencegahan stunting
• Penurunan risiko kematian ibu
dan bayi
CONTOH PEMANFAATAN HASIL
KUNJUNGAN KELUARGA DALAM
PENGUATAN PROGRAM
HASIL KUNJUNGAN KELUARGA DATA KOHORT IBU
Tim Pembina Keluarga Koordinator KIA
Teridentifikasi
JUMLAH IBU JUMLAH IBU
10 orang ibu hamil
KELURAHAN KELURAHAN di desa Kenangan,
HAMIL HAMIL
Flamboyan,
MAWAR 1 MAWAR 1 Bougenvile, dan
MELATI 3 MELATI 3 Dahlia belum
KENANGA 5 KENANGA 2 dilakukan ANC
KAMBOJA 0 KAMBOJA 0
ANGGREK 2 ANGGREK 2
FLAMBOYAN 4 FLAMBOYAN 1
BOUGENVILE 1 Intervensi Lanjut
BOUGENVILE 3
ASOKA 0 ASOKA 0 bagi Ibu Hamil
MATAHARI 3 MATAHARI 3
DAHLIA 2 oleh Petugas KIA
DAHLIA 4
Grand Total 25 Grand Total 15
Tingkatan intervensi
Intervensi tingkat individual, sasarannya adalah individu. Misalnya
anjuran untuk segera berobat bila dalam kunjungan keluarga, salah satu
anggotanya terdeteksi menderita hipertensi

Intervensi tingkat keluarga, sasarannya adalah keluarga, misalnya


anjuran pengadaan sarana air bersih, anjuran tidak merokok bagi
kepala keluarga, karena efeknya untuk semua keluarga.

Intervensi tingkat masyarakat yang disebut sebagai UKM (upaya kesehatan


masyarakat) atau public health intervention. Bentuknya beragam, bisa berupa
menumbuh-kembangkan UKBM, penerapan kawawan tanpa rokok, pemicuan
STBM, pemicuan P2TMBM, Upaya Kesehatan Masjid, dst .
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga

Di Tingkat Keluarga

Peran Puskesmas untuk mendorong masyarakat dan keluarga, untuk


mendapatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif, melalui:
1. Komunikasi aktif antara masyarakat dengan tenaga kesehatan di
puskesmas untuk tindak lanjut masalah kesehatan yang ada di
keluarga. Masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani di
keluarga dan masyarakat segera dirujuk ke puskesmas
2. Meningkatkan kunjungan dan partisipasi aktif dalam kegiatan
UKBM posyandu secara rutin
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Puskesmas
16
Pendekatan Intervensi Kesehatan Masyarakat
Pendekata
caranya d
menganali
masing-ma
prioritas dia
kepada pr
paling
Pendekataterti
caranya ad
nilai IKS ant
prioritas dia
CONTOH PELAKSANAAN
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut

1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB,
dan lomba KBLestari.

2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat
kesehatan bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes
untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan
melalui kelas ibu

3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
lengkap persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)

4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil
tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.

5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan
masyarakat.

6 Penderita TB Paru yang berobat Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita
sesuai standar dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung membawa
pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
1
1
No Indikator Contoh Bentuk IntervensiLanjut

7 Penderita hipertensi yang berobat Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan


teratur Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.
8 Penderita gangguan jiwa berat, Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
diobati dan tidak ditelantarkan masyarakat dan keterlibatan RSJterutama terkait pasung.
9 Anggota keluarga tidak ada yang Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas
merokok asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan
JKNPBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas
Sosial.
11 Keluarga memiliki Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana air
akses/menggunakan sarana air bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
bersih
12 Keluarga memiliki Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban bekerja
akses/menggunakan jamban sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
keluarga 12
INTEGRASI PROGRAM DALAM INTERVENSI
LANJUT
Contoh Masalah Indikator TB
Pemeriksaan BTA pada suspek
Jika hasil positif: berikan pengobatan
dan investigasi kontak

Mengubah tingkat Program


kemandirian keluarga
Kolaborasi dgn pj
TB Pemeriksaan status
program, dokter, gizi pada penderita
kesling dan gizi dlm TB
penanganan kasus Perk
tsb. esm Gizi
as

Pemeriksaan kondisi
Kesling
tempat tinggal 
rumah sehat
SINERGI LS, MITRA DAN SWASTA
DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Indikator Pemantauan Pertumbuhan Balita

LS
Pem.Desa:
dukungan
pemanfaatan
Peningkata DD/ADD
n kapasitas
kader
Posyandu SWASTA
Perusahaan:
dukungan
pemanfaatan
CSR
SINERGI LS, MITRA DAN SWASTA
DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Indikator Akses atau Menggunakan Jamban Sehat

Pencapaia
n Desa
LS
Unit Pengumpul
ODF Zakat (UPZ)

Pembangunan
sarana sanitasi
melalui dana zakat
PERCEPATAN PERUBAHAN IKS
• Hasil kunjungan keluarga
segera dilakukan intervensi
lanjut yang di analisa
melalui manajemen
RT
Puskesmas
• Intervensi lanjut untuk
Intervensi tingkat keluarga, kelompok
Lanjut /masyarakat
• Perubahan kondisi
LOKMIN
kesehatan keluarga hasil
BULANAN &
TRIBULANAN RT intervensi lanjut , segera
ANALISA diperbaiki informasi
DESA kesehatan keluarga pada
R
kunjungan sebelumnya /di
Kunjungan W update.
Keluarga • Intervensi lanjut yang
PUSKESMAS membutuhkan dukungan
Intervensi awal
RT LS dibahas pada
Lokakarya mini tribulanan.
• Setiap tahun hasil
kunjungan keluarga di
update selain melihat hasil
intervensi lanjut, juga
terkait dengan DO
indikator
KESIMPULAN
 Dalam pelaksanaan PIS-PK di Puskesmas pelaksanaannya
masuk dalam tahapManajemen Puskesmas.
 PIS-PK merupakan wadah dari implementasi keterpaduan lintas
program dan lintas sektor sektor yang sasarannya langsung ke
keluarga.
 peran ADVOKASI tenaga Promkes sangat dibutuhkan dalam
mendukung pelaksanaan PIS-PK.
 Dibutuhkan program-program inovasi yang mempunyai daya
ungkit terhadap peningkatan IKS, yang melibatkan sumber
daya di lintas program dan lintas sektor, baik dari segi
pembiayaan maupun tenaga.
 Perlu inovasi pembuatan berbagai media Promkes untuk
percepatan peningkatan IKS
 perlu keterampilan komunikasi perubahan prilaku yang baik
dari tenaga puskesmas, untuk mempercepat perubahan prilaku
masyarakat, agar terjadi peningkatan IKS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai