Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

PEMENUHAN SARANA PRASARANA DI RUMAH SAKIT

Andi Saguni
DIREKTUR FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BAGI SURVEYOR DI FASYANKES (RUMAH SAKIT)
Jakarta, Senin 28 Oktober 2019
Outline
PENDAHULUAN

KEBIJAKAN & STRATEGI DALAM RANGKA


PEMENUHAN SARANA PRASARANA & ALAT
KESEHATAN DI FASYANKES

UPAYA PEMENUHAN SPA INSTALASI PENGOLAH


LIMBAH MEDIS DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

Penutup
PENDAHULUAN
ISSUE STRATEGIS PELAYANAN KESEHATAN
Teori H.L. Blum

Belum optimalnya
akses Yankes Dasar &
GERMAS Rujukan yg bermutu &
merata bagi
masyarakat

PENGUATAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN Integrasi Program  Yankes
• Pengaturan Kompetensi & Kewenangan Fasyankes sebagai “Wahana/ Rumah” bagi
• Pemenuhan Standar Fasyankes (SDM & SPA)
• Penataan Sistem Rujukan
pelaksanaan program
• Pengaturan Pendelegasian Kewenangan Klinik
• Akreditasi & Pengukuran Indikator Mutu
• Pemanfaatan IT
Jumlah & Capaian Akreditasi Rumah Sakit Saat Ini
STATUS AKREDITASI NASIONAL CAPAIAN AKREDITASI
RUMAH SAKIT INTERNASIONAL KARS
ACHS INTERNA
DASAR 3%
PERDAN MADYA SIONAL
6%
A 12% 20%
Total RS: 2846 33% UTAMA
13%

PARIPURNA
36%

JCI
77%

DASAR 150 KARS INTERNASIONAL 8


MADYA 292 JCI 31
UTAMA 295 ACHS 1
PARIPURNA 863 JUMLAH 40
PERDANA 798
JUMLAH TERAKREDITASI 2398 CAPAIAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
BELUM TERAKREDITASI
16%

JUMLAH RUMAH SAKIT 2846


Sumber: RSOnline per 11 September 2019 TERAKREDITASI 2398
BELUM TERAKREDITASI 448
TERAKRE
Jumlah RS yang bekerjasama dengan BPJS Total RS Terakreditasi: 2.398 DITASI
84%
Kesehatan sebanyak 2.266 RS
SumberBPJSK per 3 Oktober 2019
Sumber: RS Online & Web KARS 22 Oktober 2019
ISU PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
DISTRIBUSI Lokasi Ada SELISIH antara
Pengolah Limbah B3 FASYANKES TIMBULAN LIMBAH dengan
TIDAK MERATA KAPASITAS PENGOLAHAN
 Rumah Sakit (2.856)  Optikal
 Puskesmas (10.062)  Fasilitas Pelayanan
 Klinik (8,547) Kedokteran untuk
 Laboratorium Kes. (1.271) kepentingan hukum
 Apotek (28.920)  Fasyankes tradisional
- Incinerator Fasyankes Berizin
 Unit Transfusi Darah (458)  Tempat Praktek Mandiri
Pengolahan oleh Perusahaan (88 RS)
Pengolah Limbah B3 untuk Limbah TIMBULAN LIMBAH - Proses Insenerator 17 RS
Medis (12 Perusahaan  8 di P. 294,66 ton/hari - Izin Autoclav 2 RS
Jawa, 2 di P. Kalimantan, 1 di (Sumber : KLHK) - Proses Autoclav 2 RS
Sumatera, 1 di Sulawesi) (Data KLHK per September 2019)
(Data Juli 2019)
SELISIH:
69,84 ton/hari

KAPASITAS: KAPASITAS:
187,90 ton/hari 53,12 ton/hari
KEBIJAKAN & STRATEGI DALAM RANGKA
PEMENUHAN SARANA PRASARANA & ALAT
KESEHATAN DI FASYANKES
Risiko Sarana Prasarana & Alat Kesehatan
Tidak Dikelola Dengan Baik

Dampak
Efisiensi
Anggaran

Ketidakpuasan
Kematian Kecacatan Penyakit Tidak Nyaman
Pelanggan
REGULASI PEMENUHAN STANDAR SPA
DI RUMAH SAKIT
1. UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
2. UU No. 44 Tahun 2009 ttg Rumah Sakit
3. Permenkes No. 2306 Tahun 2011 ttg Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal RS
4. Permenkes No. 54 Tahun 2015 ttg Pengujian & Kalibrasi Alkes
5. Permenkes No. 4 Tahun 2016 ttg Penggunaan Gas Medik & Vakum Medis pada Fasyankes
6. Permenkes No. 24 Tahun 2016 ttg Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
7. Permenkes No. 7 Tahun 2019 ttg Kesehatan Lingkungan Rumah sakit
8. Permenkes No. 30 Tahun 2019 ttg Klasifikasi & Perizinan RS
9. Pedoman Sarana Prasarana, a.l :
– Pedoman Studi Kelayakan
– Pedoman Master Plan RS
– Pedoman Teknis Bangunan RS Kelas B
– Pedoman Teknis Bangunan RS Kelas C
– Pedoman Bangunan IGD
– Pedoman IPAL Lumpur Aktif
– Pedoman IPAL Biofilter
– dll
KERANGKA KONSEP PEMENUHAN
AKSES & KUALITAS SARANA, PRASARANA & ALKES (SPA)
• Puskesmas/FKTP
• TT RS
• ruang kritis, dll
Pemenuhan ratio thd • Puskesmas
jumlah penduduk perbatasan/DTPK,
PEMENUHAN • RS Pratama
• RS perbatasan,
Fairness/Adil/Equity • RS Vertikal di Indonesia
PENINGKATAN KUANTITAS Timur

AKSES DAN •
Telemedicine
SISRUTE
Penguatan penyusunan
KUALITAS pedoman standar SPA
SARANA, Prototype bangunan,
INTEGRASI
PRASARANA & PEMENUHAN ruang, prasarana
PEMBIAYAAN :
ALKES (SPA) 1.Belanja Modal
KUALITAS Peningkatan peran
UPT/APBN
fungsi BPFK/LPFK
2.Dana
INSTALASI/ALAT Regional Maintaince transfer/DAK
PENGOLAH LIMBAH Center (RMC) 3.APBD
TERMASUK PRASARANA 4.KPBU, Swasta
5.PHLN
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D
IPLC UKL-UPL
Boiler , TPS-LB3
Permenkes Nomor 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit
STRATEGI PEMENUHAN STANDAR SPA
DI FASYANKES

3 5 7
1 2 Optimalisasi Peningkatan
6 Memper-
Peningka-
Optimalisasi
pemanfaatan
teknologi
4 kapasitas dan
kelembagaan Mendoro- kuat
koordinasi
tan
dan informasi dlm BPFK dalam ng
kapasitas Peningkatan fungsi pemanfaat pemenuhan
sinkronisasi perencanaan,
Dinas kapasitas pembina an persyaratan
sumber daya monitoring,
Kesehatan SDM di teknis PRODUKSI dan/atau
pembiayaan evaluasi serta
& Fasilitas pelaksanaan perizinan
Kesehatan
: DAK, APBD, pelaporan faskes dlm DALAM
APBN, PHLN, pemenuhan upaya pengujian, NEGERI lintas sektor
dlm proses kalibrasi dan
KBPU, Cukai SPA pemelihara- untuk (izin
perencana- profisiensi
Rokok, CSR (Perencanaan an SPA pemenu- lingkungan,
an SPA di unit /
dsb di berbasis radiasi
pemenuhan
daerah elektronik– penguji han SPA di
SPA daerah dan fasyankes pengion,
SIPERMON –
ASPAK) swasta dsb)
KEGIATAN DALAM UPAYA PEMENUHAN STANDAR
PERHITUNGAN TOTAL COST PEMENUHAN GAP SPA TK
NASIONAL (CEILING) ON TOP
1. Dasar pengalokasian Pagu Nasional Bid Kes
DESK/PEMBAHASAN USULAN SPA
2. Dasar perencanaan prioritas program  Menu DAK MELALUI DAK FISIK
3. Data base unit cost SPA Fasyankes
1. Pada pertemuan penyusunan RKA-KL (Pagu
sementara, definif dan indikatif)
2. Menilai kelayakan harga, jenis, spesifikasi & utilitas
SPA
3. Pembahasan prioritas pemenuhan SPA
SOSIALISASI & PENGEMBANGAN APLIKASI
ASPAK

1. Melalui Dana Dekon


2. Pengembangan fungsionalitas ASPAK WORKSHOP PERSIAPAN PEMENUHAN SPA
3. Integrasi ASPAK dgn E-Watch, BALIS, SIM BPFK MELALUI PEMANFAATAN DAK FISIK
1. Dilaksanakan di 3 Wilayah/Regional
2. Workshop standar MFK dalam mendukung akreditasi

BIMTEK /MONEV SPA FASYANKES


1. Dilaksanakan terintegrasi RAKONTEK LINTAS SEKTOR
2. Verifikasi Data ASPAK & penilaian kualitas pengelolaan SPA
1. Pembinaan pengelolaan limbah RS pada nilai PROPER Merah-Hitam
Fasyankes
2. Desk persyaratan perizinan Insinerator
3. Integrasi pada proses akreditasi (workshop, survey simulasi)
3. Sosialisasi NSPK & persyaratan teknis lintas sektor lainnya (BAPETEN,
4. Pembinaan perizinan operasional (perpanjangan / Baru)
Dinas PU, Damkar dsb)
PENGEMBANGAN PROTOTYPE PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

Ruangan Critical Care (ICU, OK, IGD)

Ruang Radiologi-Radioterapy-KN

Ruangan Perawatan, Rawat Jalan dsb

Ruangan Penunjang (CSSD, Gas Medis)


Kerangka Konsep Manajemen  DAK

Data ASPAK  APBD


E-Planning
E-Rengar
 APBN
• Membandingkan/
menyesuaikan dg data  Sumber
inventaris lain
• Membandingkan dg SAMPLING
kondisi real

Input data Validasi & Konsep Pikir


SPA Verifikasi data Kondisi SPA Gap Pemenuhan
Perencanaan

Pengelola ASPAK Penguatan


Pengelola ASPAK Dinkes Kapasitas Dinkes
Fasyankes Kab/ Kota/ Prop Prov/ Kab/ Kota
Pusat (untuk RS Vertikal)

Perluasan/
Setiap kali ada Expand ke RS Swasta
perubahan Minimal tiap 6 bl
SEBARAN RMC & INSTITUSI Institusi Pengujian Jumlah Institusi pengujian
PENGUJIAN/KALIBRASI Milik Kemenkes
MILIK PEMERINTAH
swasta: 34 institusi
RMC di Provinsi

ACEH Dinkes Prop Aceh KALTIM UPTD Elektromedik Kab Kutai Kartanegara
KALTENG Dinkes Prop Kalteng
SULBAR Dinkes Prop Sulbar

SULUT Dinkes Prop Sulut


KEPRI Dinkes Prop Kepri

BABEL Dinkes Prop Babel

SUMBAR Dinkes Prop Sumbar Dinkes Kota Kupang


NTT
Dinkes Kab Sikka
JABAR Dinkes Prop Jabar

Dinkes Kota Bima


YOGYA Dinkes Prop Yogya Dinkes Kab Sumbawa
Dinkes Kota Denpasar
Dinkes Kab Malang
BALI Dinkes Kab Badung NTB Dinkes Kab Lombok Barat
JATIM Dinkes Kab Kediri Dinkes Kab Tabanan Dinkes Kab Lombok Tengah
Dinkes Kab Jember Dinkes Kab Sumbawa Barat

RMC : Regional Maintenance Center


KENDALA & SOLUSI PEMENUHAN SARANA, PRASARANA DAN ALAT SESUAI
STANDAR

1 1.Pemenuhan SPA Fasyankes 1 1.Penguatan perencanaan :Sinkronisasi sumber


Sesuai Standar (Permenkes) daya pemenuhan standar SPA faskes (DAK
Masih Rendah afirmasi, penugasan, APBD), termasuk Integrasi
aplikasi perencanaan dgn ASPAK.

2
Kurangnya Pemahaman 2 Mendorong institusi pengujian swasta & RS
terhadap Persyaratan Teknis
untuk membentuk Lab Kalibrasi (RS Rujukan &
Fasyankes
Pendidikan), serta RMC di Pemda untuk
pemeliharaan alat di Puskesmas.
3 Terbatasnya Institusi SOLUSI
TANTANGAN 3 Pengembangan model Prototype Faskes sesuai
Pengujian dan Kalibrasi
standar

4 1.Rendahnya Anggaran 4
untuk Pemeliharaan /
Peningkatan kapasitas SDM  Dekon
Kalibrasi

5 Pemenuhan Persyaratan dan / 5 Mengusulkan kegiatan pemeliharaan alkes


atau Perizinan Lintas Sektor pada DAK non fisik 2019
Masih Rendah (Izin Lingkungan,
Bangunan, Radiasi Pengion,
Dsb) 6 1.Peningkatan koordinasi/kebijakan
lintas sektor
UPAYA PEMENUHAN SPA INSTALASI PENGOLAH
LIMBAH MEDIS DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
REGULASI DASAR PENGELOLAAN LIMBAH DI FASYANKES

UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 59 ayat (1) Setiap Orang Yang Menghasilkan Limbah UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
B3 Wajib Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Yang
Dihasilkannya Pasal 11 ayat (1) Prasarana RS dapat meliputi salah satunya
PP No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan instalasi pengelolaan limbah
Beracun

Mengatur pengelolaan limbah dari penetapan hingga


Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
pembuangan. Limbah klinis infeksius, farmasi kadaluwarsa Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
tergolong kategori limbah bahaya 1
Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan,
Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasyankes
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya
bersumber limbah medis Permenkes No. 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Permenkes No. 11 Tahun 2017 tentang KESELAMATAN PASIEN
Mengatur teknis tentang penyelenggaraan
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan pengamanan limbah padat domestik, limbah B3,
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya limbah cair dan limbah gas di Rumah Sakit
bersumber limbah medis
Upaya Pemenuhan SPA Instalasi Pengolah Limbah
di Fasyankes

1. Pembiayaan

• Memasukkan menu Alat/Instalasi Pengolah Limbah Ke


dalam Dana Alokasi Khusus (DAK). Menu Alat/Instalasi
Pengolah Limbah meliputi :
a. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
b. Alat Pengolah Limbah B3 Medis Insinerator
c. Alat Pengolah Limbah B3 Medis Non Insinerator (autoclave
limbah medis dan microwave limbah medis)
d. Cold storage (freezer)

21
Upaya Pemenuhan SPA Instalasi Pengolah Limbah
di Fasyankes
2. Penyusunan NSPK
 Sarana (Bangunan) dan Prasarana sudah diatur di UU No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
 Instalasi Pengelolaan Limbah menjadi salah satu bagian Prasarana diatur di Pasal 8
Persyaratan Teknis Prasarana UU No. 44 Tahun 2009 Secara detil terdapat pada
Permenkes No. 24 Tahun 2016
 Permenkes No. 41 Tahun 2019 tentang Penghapusan dan Penarikan Alkes Bermerkuri di
Fasyankes
 SE Dirjen Yankes No. 02.02/V/0361/2019 tentang Kewajiban Memiliki TPS Limbah B3 di
Fasyankes
 SE Dirjen Yankes No. 02.02/I/2899/2019 tentang Penarikan dan Penghapusan Alat
Kesehatan Bermerkuri 22
Permenkes No. 41 Tahun 2019 tentang
Penghapusan dan Penarikan Alkes Bermerkuri
di Fasyankes

Setiap Fasyankes WAJIB :


• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Mentaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
Upaya Pemenuhan SPA Instalasi Pengolah Limbah
di Fasyankes

3. Koordinasi dan Komunikasi dengan Lintas Program


dan Lintas Sektor
 Dit. Kesling  Penyusunan NSPK terkait Pengelolaan Limbah
Medis Fasyankes
 Pusat Standarisasi Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) 
memverifikasi teknologi Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)
dan Alat Pengolah Limbah B3 Medis agar memenuhi sebagai
teknologi ramah lingkungan sehingga mendapatkan Register
Teknologi Ramah Lingkungan dari KLHK
 Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 & Limbah Non B3
– KLHK  terkait pengurusan perijinan Insinerator & alat
pengolah limbah B3 medis lainnya RS
24
Upaya Pemenuhan SPA Instalasi Pengolah Limbah
di Fasyankes

4. Implementasi Green Hospital/ Rumah Sakit Hijau/


Rumah Sakit Ramah Lingkungan
 Rumah sakit yang didisain, dibangun (renovasi) dan
dioperasikan serta dipelihara dengan mempertimbangkan
prinsip kesehatan dan lingkungan hidup secara
berkelanjutan.

 Setiap tahun dilombakan untuk mendorong Rumah Sakit


tidak saja berupaya menghadirkan mutu layanan paripurna,
namun juga tetap arif dan bijaksana dalam menyikapi
pemanfaatan sumber daya alam dan menjaga mutu
lingkungan hidup sekitarnya 25
PENUTUP
1. Mendorong RS untuk melakukan pengelolaan limbah medis di
fasyankes sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan
dapat memberikan benefit kepada RS.
2. Pengelolaan limbah yang baik dan benar sesuai regulasi dan
kaidah teknis dapat mendukung pencapaian kualitas
pelayanan kesehatan, akreditasi Fasyankes dan meminimalkan
risiko terhadap kesehatan masyarakat
3. Mendorong RS untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana
(termasuk Non Insenerator) pengelola Limbah medis di
Fasyankes
4. Mendorong RS secara terus menerus meningkatkan mutu
layanan serta menerapkan green hospital
5. Perlunya dukungan dan partipasi Pemerintah Daerah dalam
pengelolaan limbah medis di Fasyankes di wilayahnya
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id @ditjenyankes

www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai