Anda di halaman 1dari 16

B Y W I D YA O K T AV I O N A

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
a. Identitas diri klien
Nama : Tn.X
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Surabaya
Suku : Indonesia
a. Riwayat Sakit dan Kesehatan
- Keluhan utama
Pasien mengeluh sering buang air kecil pada malam hari dan selalu
merasa haus yang berlebihan terutama air dingin.
b. Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengalami poliuria, polidipsia, dan dehidrasi
c. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit adanya cedera otak 3 minggu yang lalu
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita gangguan pada kelenjar
hipofisis yang memungkinkan terjadinya penularan sebelumnya.
e. Pola manajemen koping stress
Klien mengatakan suka merokok jika sedang stress.
f. Kondisi spiritual
Klien mengatakan penyakit yang dideritanya merupakan
hukuman dari Tuhan
g. Pola peran hubungan
- Komunikasi: Dalam berkomunikasi klien
berkomunikasi baik dengan keluarganya.
- Hubungan dengan orang lain: Sosialisasi klien dengan
orang lain selain keluarganya baik.
- Kemampuan keuangan: Keluarga pasien dapat digolongkan
dalam kelompok sosial kelas bawah.
h. Pemeriksaan fisik (Review of System)
Pemeriksaan fisik pada klien dengan diabetes insipidus meliputi pemeriksaan fisik umum
per sistem dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1 (breath), B2
(blood), B3 (brain), B4 (bladder), B5 (bowel) dan B6 (bone).
- B1 (breath)
tidak ada sesak nafas, tidak ada batuk pilek, tidak memiliki riwayat asma dan
suara nafas normal.
- B2 (blood)
suara jantung vesikuler. Perfusi perifer baik.
- B3 (brain)
bentuk kepala simetris, GCS= 4 5 6, pupil normal, orientasi tempat-waktu-orang
baik, reflek bicara baik, pendengaran baik, penglihatan baik, penghidu baik.
- B4 (bladder)
Poliuria sangat encer ( 10 liter ) dengan berat jenis 1.010, osmolalitas urin 50- 150
mosmol/L. Minum 4-5 lt/hr karena selalu merasa haus
- B5 (bowel)
Mukosa kering, polidipsia, penurunan berat badan, dehidrasi, dan konstipasi.
- B6 (bone)
Kulit bersih, turgor kulit buruk, dan tidak ada nyeri persendian.
Data Laboratorium
- Osmolalitas urin 50-150 mosmol/L (normal = 300-450 mosmol/L).
- Osmolalitas plasma >295 mosmol/L (normal = <290 mosmol/L).
- Urea N: <3 mg/dl.(normal = 3 - 7,5 mmol/L).
- Kreatinin serum: 75 IU/L. (normal = <70 IU/L).
- Bilirubin direk: 0,08 mg/dl. (normal = 0,1 - 0,3 mg/dl).
- Bilirubin total: 0,01 mg/dl. (normal = 0,3 – 1 mg/dl).
- SGOT: 38 U/L. (normal = 0 - 25 IU/L).
- SGPT: 18 U/L. (normal = 0 - 25 IU/L)
- Data tambahan : poliuria= 10 liter dengan berat jenis 1.10, osmolitas urin 50-
150 mOml/liter.
ANALISA DATA

ti Data Etiologi Masalah

1. DS:Merasa haus yang berlebihan Kegagalan sekresi ADH Kekurangan volume cairan
DO: ↓
input 4-5 lt/hari, Urin hipotonis melewati tubulus ginjal
Output : 10 liter ↓
turgor kulit buruk keluaran Na ↑
Mukosa kering ↓
Urin masuk ke collecting duck

Osmolalitas urin ↑

Merangsang haus (polidipsia)

Ekskresi ↑

Keseimbangan cairan terganggu

Asupan tidak adekuat

Hipovolemia

Kekurangan volume cairan
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


2. DS: Produksi ADH↓ Perubahan Eliminasi
Klien mengatakan banyak kencing ↓ Urin
di malam hari Sintesis ADH tidak memenuhi
Klien mengatakan selalu merasa kebutuhan
haus ↓
Klien mengatakan mengalami Produksi urin ↑
cidera otak 3 minggu yang lalu

DO :
Poliuria
Poliuria (10 liter)

50-150 mOml/liter.
Perubahan Eliminasi Urin
3. DS:Pasien mengatakan sulit Reabsorbsi air di tubulus Gangguan pola
tidur karena harus bangun ginjal ↓
istirahat tidur
pada malam hari untuk buang ↓
air kecil
Produksi urin ↑
DO:Badan lemas dan mata

cowong
Poliuria

Nocturia

Gangguan pola istirahat
tidur
4. DS:klien mengungkapkan kurang Tidak ada riwayat diabetes Kurang pengetahuan
tahu tentang penyakitnya insipidus keluarga
DO:Klien terlihat cemas dan ↓
depresi yang mengakibatkan Minimnya informasi tentang
kesalahan informasi atau pengobatan
kekurangan informasi

Tidak menjalankan instruksi
dengan adekuat

Kurang pengetahuan
5. DS : Pasien mengatakan sering Urin hipotonis melewati tubulus Kerusakan integritas kulit
ginjal
buang air kecil dan selalu merasa

haus
keluaran Na ↑
DO : input 4-5 lt/hari,

Output : 10 liter
Urin masuk ke collecting duck
turgor kulit buruk

Mukosa kering
Osmolalitas urin ↑

Merangsang haus (polidipsia)

Ekskresi ↑

Dehidrasi

Turgor kulit buruk

Kerusakan integritas kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan


Gangguan elektrolit
2. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan
Peningkatan produksi urin
3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan
Nokturia
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Dehidrasi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang
informasi.
INTERVENSI
Dx 1 :. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan Gangguan elektrolit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan kebutuhan cairan pasien terpenuhi.
Kriteria hasil:
1. Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urin normal.
2. TTV dalam batas normal.
Suhu: 37º C
Nadi : 80-100x/m
RR : 16-24x/m
TD : 110/80
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lemban, tidak ada rasa haus yang
berlebihan.

Intervensi Rasional
Kaji dan pantau TTV dan catat jika ada perubahan Untuk mengetahui TTV

Berikan cairan sesuai kebutuhan Memberikan tambahan cairan pada pasien dan untuk membantu
menurunkan rasa tidak nyaman akibat dehidrasi serta memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuh
Catat intake dan output cairan Untuk mengetahui perkembangan status kesehatan klien serta
untuk mengontrol asupan klien
Monitor dan timbang BB Mengetahui berapa cairan yang hilang dalam tubuh

Monitor status hidrasi (suhu tubuh, kelembaban membrane Mengetahui tingkat dehidrasi
mukosa, warna kulit)
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan IV Untuk mengatasi kekurangan cairan
Dx. 2 : Perubahan Eliminasi Urin berhubungan dengan Peningkatan produksi urin
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan gangguan eliminasi
urin teratasi
Kriteria Hasil :
1. Karakteristik urin meliputi warna, berat jenis, jumlah, bau normal
2. Tidak terjadi nocturia
3. Pola eliminasi normal

Intervensi Rasional

Monitor dan kaji karakteristik urin meliputi frekuensi, Mengetahui sejauh mana perkembangan fungsi ginjal
konsistensi, bau, volume, dan warna dan untuk mengetahui normal ata u tidaknya urin
klien
Batasi pemberian cairan sesuai kebutuhan Mengurangi pengeluaran cairan berupa urin terutama
saat malam hari

Catat waktu terakhir klien eliminasi urin Mengidentifikasikan fungsi kandung kemih, ginjal,
dan keseimbangan cairan.

Intruksikan klien/keluarga untuk mencatat output urin Mengetahui apakah masih terjadi poliuria
klien
Dx 3 : Gangguan Pola istirtahat Tidur berhubungan dengan Nokturia
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan pola tidur pasien tidak tergan
Kriteria hasil:
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal
3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
4. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur

Intervensi Rasional

Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Meningkatkan kualitas tidur

Ciptakan lingkungan yang nyaman Untuk membantu relaksasi saat tidur.

Kolaborasi pemberian obat tidur Tidur cukup

Bantu pasien untuk mengidentifikasi factor yang Untuk mengetrahui penyebab kurang tidur dan
menyebabkan kurang tidur menghindari agar kualitas tidur terpenuhi

Dekatkan pispot di tempat tidur agar pasien lebih mudah saat BAK pada malam hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai