Kegiatan Belajar 2
Kebahasaan dan Keterampilan
Berbahasa
• Fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji
bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya.
Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
• Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari hubungan
antara morfem yang satu dengan morfem yang lain untuk
membentuk sebuah kata.
• Afiksasi adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.
Afiks ada tiga macam, yaitu awalan, sisipan, dan akhiran.
• Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti
“dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi secara
etimologis sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata
menjadi kelompok kata atau kalimat.
• Dalam tataran gramatikal, kata adalah satuan terkecil
daalm kalimat. Kata memiliki potensi untuk berdiri
sendiri, dan dapat berubah/berpindah dalam kalimat.
• Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua
kata atau lebih yang tidak berciri klausa, atau tidak
memiliki ciri predikat, dan pada umumnya menjadi
pembentuk klausa. Seperti halnya dengan kata frase
memiliki potensi untuk berdiri sendiri menjadi kalimat.
• Klausa adalah satuan gramatikal yang disusun oleh kata
dan atau frase, dan yang memiliki satu predikat. Pada
umumnya klausa merupakan unsure pembentuk
(konstituan) kalimat.
• Jenis wacana dapat dibedakan: Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi,
persuasi.
• Kata semantik kemudian disepakatai sebagai istilah yang digunakan dalam
bidang lnguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Kata
semantik juga diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti,
yaitu salah satu dari tiga analisis bahasa: fonologi, gramatikal dan
semantik.
• Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan
yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah.
Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan
makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah,
ibarat, bak, seperti, laksana, macam, bagai dan umpama.
• Hakikatnya keterampilan menyimak adalah melatih pendengaran dan daya
ingat. Aspek keterampilan menyimak bertujuan agar siswa mampu
menangkap, memilih, memahami, mengingat dan mengumpulkan
informasi dari apa yang disimak atau didengar.
• Keterampilan berbicara merupakan keterampilan dalam
menggunakan bahasa lisan. Untuk mendapatkan suatu
keterampilan berbicara yang baik diperlukan suatu proses.
• Membaca merupakan suatu proses pengolahan simbol-
simbol tertulis dengan tujuan memperoleh pemahaman
yang bersifat menyeluruh tentang isi bacaan dan
merupakan kegiatan komunikasi tidak langsung antara
penulis dan pembaca yang melibatkan berbagai faktor.
• Menulis adalah sebuah proses, yaitu proses penuangan
gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang dalam
praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa
tahapan yang merupakan sistem yang utuh
MODUL 2 PROFESIONAL
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Kegiatan Belajar 3
Apresiasi Sastra Anak
• Sastra anak-anak meliputi semua jenis
penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus
untuk dibaca dan menghibur anak-anak
Tujuan pembelajaran sastra
1. member kebahagiaan dan kesenangan,
2. mengembangkan imajinasi,
3. menambah pengetahuan,
4. mengembangkan berpikir kreatif,
5. mengembangkan karakter,
6. mengembangkan apresiasi sastra,
7. mengembangkan kesadaran bersastra, dan
8. menginterpretasi bacaan sastra.
Strategi proses pembelajaran sastra
1. bercerita,
2. berbicara,
3. bercakap-cakap,
4. mengungkapkan pengalaman,
5. membacakan puisi,
6. mengarang terikat & bebas,
7. menulis laporan,
8. menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi,
9. menulis berdasarkan gambar/visual,
10. mendramatisasikan karya sastra.
MODUL 2 PROFESIONAL
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Kegiatan Belajar 4
Pendekatan Whole language
Pendekatan whole language atau pendekatan
menyeluruh teah diperkenalkan oleh Jerome
Harrte dan Carolyn Burke pada tahun 1977,
sesudah itu Doroty Waston menyusul dengan
istilah “Teachers Whole Language” (TAWL)
pada tahun 1978. Pembelajaran bahasa
mengacu pada pendekatan Whole language
sehingga dalam implementasinya digunakan
pendekatan integratif.
Pendekatan Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan kita adalah konstruksi
(bentukan) kita sendiri (Von Glaserfeld, 1989,
Matthews, 1995, dalam Suparno, 1997).
Piaget (dalam Suparno, 1997) mengatakan
bahwa pengetahuan adalah hasil dari ciptaan
manusia yang konstruksikan dari pengalaman
yang telah dialaminya.
Pendekatan Komunikatif
Pendekatan Komunikatif dimaksud untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi
(yang selanjutnya disebut kompetensi
komunikasi), yaitu kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi dalam konteks
yang seutuhnya.
Pendekatan Writing Process
Pendekatan writing process merupakan
pendekatan yang terfokus pada siswa. Dalam
pendekatan ini siswa diharapkan dapat
mengembangkan pengetahuan, sikap,
pengalaman dan keterampilan dalam
pembelajarannya.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Bahasa
1. Metode Langsung (The Direct 8. Metode Membaca (The
Method) Reading Method)
2. Metode Alamiah (The Natural 9. Metode Tatabahasa (The
Method) Grammar Method)
3. Metode Sugestipedia (Lozanov 10. Metode Terjemahan (The
Method) Transilation Method)
4. Metode Audio-Lingual 11. Metode Tatabahasa-
5. Metode Tatabahasa Pedagogis Terjemahan (The Grammar-
6. Metode Psikologis (The Transilation Method)
Psychological Method) 12. Metode Eklektika (The Eclectic
7. Metode Fonetis (The Phonetic Method)
Method, Oral Method) 13. Metode Unit (The Unit
Method)
Jenis-jenis Teknik Pembelajaran
Bahasa
1. Tanya jawab 9. Proyek
2. Diskusi kelompok 10. Portofolio
3. Pemberian tugas 11. Permainan
4. Studi kasus 12. Bermain peran/
5. Brainstorming roleplaying
6. Eksperimen 13. Conferencing/konferensi
7. Simulasi 14. Keterampilan proses
8. Sosiodrama 15. Demonstrasi
16. Pengalaman
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
kelas Rendah