Anda di halaman 1dari 15

KOPERASI DALAM

AGRIBISNIS
Kelompok 4:
Hazraini Tanjung (130502094)
Ikhwani Shofa (130502111)
Lely Wahyuni Pulungan (130502114)
GAMBARAN UMUM
KOPERASI INDONESIA
Koperasi di Indonesia diatur oleh UU
No. 12/1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian. Pasal 3 undang-undang ini
memberi perumusan bahwa Koperasi
Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak social,
beranggotakan orang-orang atau badan-
badan hukum. Koperasi merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan.
Sejarah singkat koperasi

Ada jejak-jejak organisasi yang menyerupai


koperasi di Mesir kuno kira-kira 3000 SM. Ada
bekas-bekas ide koperasi dalam kebudayaan
Yunani, Romawi, dan Cina. Koperasi pengusaha
tani pertama yang dilaporkan adalah koperasi para
peternak sapi perahan di Swiss. Orang-orang
Amerika seperti Benjamin Franklin membentuk
gabungan asuransi bersama (koperasi) pada tahun
1752. Banyak orang mengakui bahwa, koperasi
resmi yang pertama pada jaman modern ini adalah
“Perkumpulan Para Pelopor Keadilan Rocdhale” di
Inggris tahun 1844.
Sejarah Koperasi Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada


abad ke-20. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat,
ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan social
yang ditimbulkan oleh system kapitalisme semakin
memuncak. Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R.
Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah tahun 1896.
Kemudian, melalui perjuangan yang cukup panjang
pada tahun 1927 keluar peraturan tentang
“Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun
1927.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli
1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan
Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.
Kemudian pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai
Hari Koperasi Indonesia.
Fungsi Koperasi

Berdasarkan Undang-undang No. 25


tahun 1992 Pasal 4 koperasi memiliki fungsi
yaitu:
 Alat perjuangan ekonomi untuk
mempertinggi kesejahteraan rakyat.
 Alat pendemokrasian ekonomi nasional.
 Sebagai salah satu urat nadi perekonomian
bangsa
 Alat Pembina insan masyarakat untuk
memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata
laksana perekonomian rakyat.
Pinsip Koperasi

Prinsip koperasi menurut UU no. 25


tahun 1992 adalah:
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai
dengan jasa usaha masing-masing anggota
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal
 Kemandirian
 Pendidikan perkoperasian
 Kerjasama antar koperasi
Peranan Koperasi Dewasa Ini

Perbedaan pendapat mengenai apakah


koperasi dibutuhkan untuk melakukan
peranan pemacu langkah dan pengimbang
kekuatan hanya bersifat teori. Kenyataannya,
bahwa koperasi memang ada dan memang
memainkan peran yang sangat penting dalam
penyediaan perbekalan, pemasaran, keuangan,
dan pelayanan bagi para pengusaha tani di
Amerika. Koperasi merupakan factor hidup
yang telah ada pada masyarakat agribisnis
Amerika.
Prinsip-prinsip Rochdale
 Modal harus mereka sediakan sendiri dan modal tersebut mendapat
suku bunga yang tetap.
 Koperasi hanya menyediakan bahan makanan pokok
 Timbangan dan ukuan penuh harus diberikan.
 Harga pasar harus dibayar langsung,
 “laba” dibagi menurut perbandingan jumlah pembelian yang
dilakukan oleh setiap anggota.
 setiap satu anggota memiliki satu suara yang menentukan dan harus
ada persamaan bagi semua jenis kelamin dalam keanggotaan.
 Manajemen harus dikelola oleh para pejabat dan komite/ panitia
yang dipilih secara berkala.
 Persentase tertentu dari sisa hasil usaha harus disediakan bagi
pendidikan.
 Perhitungan (laporan) keuangan dan neraca harus sering disajikan
kepada para anggota.
Pemacu Langkah dan
Pengimbang Kekuatan
Pada awal tahun 1900-an di AS banyak
contoh koperasi yang berupaya keras
untuk mencapai dua maksud: memacu
langkah yang bersaing dan bertindak
sebagai pengimbang kekuatan. Karena
sasaran utama organisasi koperasi adalah
untuk menunjang kebutuhan para anggota
pengusaha taninya, koperasi sering
memacu langkah untuk menyediakan
produk dan pelayanan pasar yang baru.
CIRI-CIRI KOPERASI
PERTANIAN
 Koperasi pertanian dibentuk untuk
menolong para anggota pelanggan
memperbesar laba bisnisnya sendiri
 Harga jual sebesar biaya
 Anggota Pengendali, Anggota Pemilik
 Terbatasnya pengembalian atas modal
ORGANISASI KOPERASI
PERTANIAN
 Koperasi local, biasanya dibentuk sebagai
perseroan atau badan hukum, mempunyai
struktur umum yang sama seperti perseroan.
 Koperasi wilayah atau regional merupakan
konglomerasi dari koperasi-koperasi local
yang bergabung bersama baik secara formal
maupun tidak . tujuan mereka adalah
memberikan pelayanan kepada koperasi local.
Ada dua tipe koperasi wilayah, yakni
koperasi berserikat dan koperasi terpusat.
TANTANGAN DAN
PELUANG
 Mempertahankan keberhasilan
 Meningkatkan kepemimpinan
 Perubahan keanggotaan
 Wanita: sumber daya yang terbengkalai
KAPITALISASI KOPERASI
Dewasa ini, banyak koperasi menghadapi
situasi dimana banyak anggota akan menarik diri
dalam beberapa tahun mendatang. Kemungkinan
besar hal ini akan mengakibatkan kerawanan besar
dibidang keuangan koperasi yang sedang kembang
kempis.
Ketidak mampuan koperasi membayar saham
pengusaha tani pada saat pengunduran diri atau
kepada ahli warisnya akan mengakibatkan saham
tersebut tidak bernilai dimata para pengusaha tani.
KESIMPULAN
 Koperasi adalah wadah untuk demokrasi, yang
menghimpun potensi pembangunan dan
melaksanakan kegiatan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya.
 Koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan
ekonomi yang mampu mengelola perekonomian
rakyat untuk memperkokoh kehidupan ekonomi
nasional berdasarkan azaz kekeluargaan.
 Koperasi merupakan faktor terbesar dalam
banyak pasar pertanian, namun bagaimana
menghadapi berbagai tantangan serius.
Terimakasih
telah
memperhatikan
dengan
baik…….

Anda mungkin juga menyukai