Anda di halaman 1dari 26

K3 KONTRUKSI gereja

hky mangkupalas
jln. Smpn 8

Nama : Tarsisius gao sakti


Npm : 1613201002
PENGERTIAN

K3 Konstruksi
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.

SMK3 Konstruksi Bidang PU


Bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dalam rangka pengendalian risiko K3 pada setiap
pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Latar belakang
Industri konstruksi merupakan
salah satu industri yang paling
beresiko terhadap
keselamatan pekerja. Data kecelakaan Sektoral
Organisasi Perburuhan  konstruksi:31,9%
Internasional (ILO) (2011)  Insdustri:31,6 %
menyatakan bahwa satu dari  Tranport:9,3%
enam kecelakaan fatal di  Pertambangan:2,6%
tempat kerja terjadi di lokasi  Kehutanan:3,8%
konstruksi. Selanjutnya tidak  Lain-lain :20 %
kurang dari 60.000 kecelakaan Ref. ILO
fatal terjadi di lokasi
konstruksi di seluruh dunia
setiap tahun (indah, 2017).
1
2 Latar Belakang SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN
3
Dasar Hukum
Identifikasi Risiko KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
Analisa Risiko
4 Hirarki Pengendalian
Sanksi
5
6
Tampak Depan
Bagian dalam bangunan
DASAR HUKUM SMK3
UU No. 02/2017
Tentang Jasa Konstruksi
PP No. 50/2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
& Kesehatan Kerja (SMK3)
Perpres No 16/2018
Tentang Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Permen PU No. 05/2014 (dan perubahannya)
Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
Surat Edaran Menteri PU No 66/SE/M/2015
Tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Bidang PU
AMANAT KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN
DAN KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI DALAM UU 2/2017
• Penyelenggaraan jasa konstruksi berlandaskan asas keamanan dan keselamatan.
• Penyelenggaraan jasa konstruksi bertujuan untuk menata sistem Jasa Konstruksi
yang mewujudkan keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun.

Mutu bahan
Pengelolaan
lingkungan Mutu
hidup peralatan

Pengguna dan
penyedia jasa wajib Keselamatan
Perlindungan memenuhi standar dan
sosial tenaker K3 dan kesehatan
keberlanjutan, kerja
meliputi standar:

Prosedur
Operation
pelaksanaan
and
jasa
Maintenance
konstruksi
Mutu
produk
RENCANA AKSI K3 KEMENTERIAN PUPR

1
Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi

2 Tenaga kerja kompeten bersertifikat

3 Peralatan yang memenuhi standar kelaikan


Menggunakan
4 Material yang memenuhi standar mutu

5 Teknologi yang memenuhi standar kelaikan

6 Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)


PENERAPAN SMK3
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
WAJIB

SMK3 POTENSI AHLI K3


a. Kebijakan K3 b. Perencanaan K3 c. Pengendalian BAHAYA PETUGAS K3
Operasional; d. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja Pasal 6
K3 dan e. Tinjauan Ulang Kinerja K3
Pasal 5

PEMILIHAN PELAKSANAAN PENYERAHAN AKHIR


PRA KONST
Survey, FS, PENYEDIA KONSTRUKSI PEK
Pasal 7
Investigasi: Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10
Telaahan aspek K3 Dok.Pengadaan: RK3K
Kriteria Penilaian sbg acuan, revisi, Prosedur K3 telah
DED: persyaratan K3 pelaporan dilaksanakan;
Buat Managemen berupa kecelakaan kerja, Lap. Kinerja SMK3,
Risiko K3, persyaratan & perbaikan kecelakaan kerja,
Penetapan Potensi evaluasi RK3K usulan perbaikan.
Bahaya K3 &
Identifikasi Bahaya
K3 Biaya K3
PENERAPAN SMK3
Rancangan Konseptual, DED, dan Dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa WAJIB memuat
analisis K3

Penyusunan HPS WAJIB memperhitungkan biaya


penyelenggaraan SMK3 Konstruksi, masuk dalam
item biaya umum
Penerapan dan Pengawasan
K3
seluruh pekerjaan Dokumen Kontrak memuat ketentuan penerapan
konstruksi SMK3 Konstruksi

Pra-Construction Meeting WAJIB


Membahas dan Mengesahkan Rencana K3 Kontrak
(RK3K)

PPK WAJIB Melakukan pengawasan terhadap


pelaksanaan RK3K; dan evaluasi terhadap adanya
kecelakaan kerja
PENERAPAN SMK3

PENERAPAN K3 KONSTRUKSI BIDANG PU DITETAPKAN BERDASARKAN


POTENSI BAHAYA

PEKERJAAN BERSIFAT BAHAYA PEKERJAAN BERSIFAT TIDAK BAHAYA

1. Tenaga Kerja diatas 100 1. Tenaga kerja kurang dari


orang 100 orang.
2. Nilai kontrak dibawah Rp.
2. Nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,-
100.000.000.000,- (seratus (seratus milyar rupiah).
milyar rupiah)

Melibatkan Ahli K3
Petugas K3 Konstruksi
Konstruksi
ANALISA RISIkO KONSTRUKSI
Risiko K3 Konstruksi
adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda,
jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang
terjadi pada pekerjaan konstruksi.

\
Tingkat Risiko K3 Konstruksi (TR)
adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan terjadinya Risiko K3 Konstruksi (P)
dengan nilai keparahan yang ditimbulkan (A).

TR = P X A
Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilai
kekerapan / frekuensi terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan
keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
Identifikasi risiko
Data penyebab kecelakaan Sektor konstruksi
• Jatuh:26%
• Terbentur 12 %
• Tertimpa 9%
• Mesin dan alat 8%
• Alat tangan 7%
• Transport 7 %
• Lain-lain 6%
Ref. ILO
PENETAPAN TINGKAT RESIKO

KEPARAHAN (AKIBAT)
TINGKAT Tingkat Risiko Kegiatan
RISIKO K3 1 2
(RINGAN (SEDAN
3 adalah nilai rata-rata risiko
KONSTRUKSI ) G)
(BERAT)

1
(JARAN 1 2 3 • nilai 1 dan 2 = Risiko
G)
rendah
KEKERAPAN
(FRKUENSI)

2
(KADAN 2 4 6 • nilai 3 dan 4 = Risiko
G)
sedang
3
(SERING 3 6 9 • nilai 6 dan 9 = Risiko
)
tinggi
TABEL IDENTIFIKASI RISIKO
Penilaian Risiko Pengendali
Uraian Identifikasi Skala Penanggu
No an Risiko
Pekerjaan Bahaya Tingkat Prioritas ng Jawab
Kekerapan Keparahan K3
Risiko
1 Pekerjaan Terpeleset 4= Pengawas
Galian tanah dan terkilir Pemasang lapangan
an rambu
2 1
2
(ringan) 2 pada area
kerja
5= Helm
dan sepatu
safety
2. Pekerjaan Tiang Tertimpa 3= trailer Pelaksana
Pancang tiang diparkir
pancang pada
permukaa
1 3
3
(sedang) 3 n tanah
yang rata
5= helm,
sepatu
safety
3. Pekerjaan Kebisingan 3=Member Pelaksana
Beton mesin 1 1
1
(ringan) 1 i peredam
5=earplug
Sumber Potensi
Potensi risiko 1 2 3 Keterangan
Bahaya Bahaya
1. Terkena 1. Luka Kejadian ini sering
alat galian ringan terjadi dan potensi
Pengerjaan 2. Tertimpa 2. Luka berat risiko nya rendah
Galian material
galian
1
1. Cat 1. Kelilipan Kejadian ini sering
masuk 2. Buta terjadi dan potensi
Pengecatan
mata risiko nya rendah
2. Terbentur 1
1. Terkena 1. Luka Kejadian ini kadang
Pemasangan goresan goresan terjadi dan potensi
2
Keramik keramik risiko sedang

1. Jatuh dari 1. Patah 1 Kejadian ini jarang


ketinggian tulang terjadi dan potensi
Pemasangan 2. Terkena 2. Meninggal risiko berat
Salib percikan
las
3. Dehidrasi
1. Patah 1 Kejadian ini jarang
1. Jatuh dari
Pemasangan tulang terjadi dan potensi
ketinggian
Plafon 2. Meninggal risiko berat
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
• Mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/ bahan
sehingga bahaya dapat dihilangkan atau dieliminasi.
Substitusi
• mengganti dengan metode yang lebih aman dan/ atau material yang
tingkat bahayanya lebih rendah.
Rekayasa Teknik
• Melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna menghindari
terjadinya kecelakaan.
Pengendalian Administrasi
• pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara
aman.
Alat Pelindung Diri
• Alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai oleh
pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM
PENERAPAN K3

PENGGUNA JASA PENYEDIA JASA

• Mengidentifikasi bahaya K3 Konstruksi • Meminta Penjelasan mengenai kondisi dan potensi bahaya
1 1 pada kontruksi
• Menetapkan HPS termasuk biaya penyelenggaraan • Pada dokumen RK3K terdapat lampiran penawaran dengan
2 SMK3 Konstruksi Bid. PU menyampaikan seluruh kegiatan dalam pekerjaan pada
2 saat Pre Construction Meeting (PCM) serta menugaskan
• Menyusun dan menetapkan dokumen kontrak yang ahli k3 Konstruksi sesuai dengan tingkat bahaya.
didalamnya memuat ketentuan penerapan SMK3
3 Konstruksi bid. PU • Menghitung dan memasukan biaya penyelenggaraan K3
3 Konstruksi dalam harga penawaran bag. dari biaya umum
• Membahas dan mengesahkan RK3K yang disusun
Penyedia Jasa pada saat rapat persiapan atas • Menetapkan RK3K pada pekerjaan dan membuat
4 dasar rekomendasi Ahli K3/Petugas K3 rangkuman aktivitasnya sebagai bagian dari dokumen
4 serah terima di akhir kegiatan
• Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
5 RK3K • melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi
• Menghentikan pekerjaan dalam hal pekerjaan dinilai ketenagakerjaan setempat tentang kejadian berbahaya,
5 kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja
beresiko fatal sampai upaya pengendalian telah
6 dilakukan secara memadai konstruksi dalam bentuk laporan bulanan
• Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja
• Bertanggung jawab atas kecelakaan konstruksi 6 karena tidak menyelenggarakan SMK3 sesuai RK3K
7 apabila pengguna jasa tidak menghentikan
pekerjaan yang dinilai beresiko • Mengikutsertakan pekerjaannya dalam program
7 perlindungan tenaga kerja serta melakukan pengendalian
resiko K3
SIKLUS DAN KOMITE K3

PRA KONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN


KKB KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (K3) KEGAGALAN BANGUNAN OLEH PENILAI
KKJTJ (PERMEN NO 2-2018 DAN AHLI (AD HOC)
KKBG KEPMEN NO 66-2018) (UU NO 2-2017)

KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No 27/PRT/M/2015);

KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No 41/ PRT/M/2015);

KKBG = Komisi Keamanan Bangunan Gedung (dalam proses);


KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
(Keputusan Menteri PUPR Nomor 66/KPTS/M/2018)

KEWENANGAN
TUGAS

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Memasuki tempat kerja konstruksi


konstruksi yang diperkirakan memiliki potensi
bahaya tinggi

Meminta keterangan dari pihak-pihak terkait


Investigasi kecelakaan konstruksi

Memberikan masukan kepada Menteri


berdasarkan hasil evaluasi perencanaan Meminta data-data yang berhubungan
terkait dengan risiko kecelakaan konstruksi, dengan tugas Komite
pemantauan dan evaluasi, dan investigasi
kecelakaan konstruksi.
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait Keselamatan
Konstruksi.
PEKERJAAN GALIAN TANAH
SCAFOLDING PADA TEMPAT TINGGI
PEMASANGAN salib
SANKSI
Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi dikenai sanksi administratif berupa

Peringatan tertulis

Denda administratif

Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi

Pencantuman dalam daftar hitam

Pembekuan izin dan/atau

Pencabutan izin

Anda mungkin juga menyukai