Anda di halaman 1dari 28

Konsep Teknologi

Inovasi Teknologi

Disusun oleh
RACHMAT ST,MM

082112241261
085710332018
rachmat1961@gmail.com

Pertemuan 8-9
2017

STT YUPPENTEK TANGERANG 1


SUB MATERI

1. Inovasi Teknologi Komposit


2. Nilai Tambah Teknologi
3. Jalan pintas inovasi Teknologi :
Suatu strategi

STT YUPPENTEK TANGERANG 2


DEFINISI KOMPOSIT

 Perkembangan dibidang teknologi dan


sciences belakangan ini mendorong material
komposit banyak digunakan pada berbagai
macam aplikasi produk.
 Secara global material komposit
dikembangkan untuk menggantikan material
logam yang banyak digunakan sebelum
berkembangnya material komposit .

STT YUPPENTEK TANGERANG 3


Definisi Komposit
Komposit didefinisikan sebagai dua macam atau lebih
material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam
skala makroskopis ( dapat terlihat langsung oleh
mata)sehingga menjadi material baru yang lebih
berguna.komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :

 Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan


pelindung filler (pengisi) dari kerusakan eksternal.
Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar,
dll
 Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari
matriks. Filler yang umum digunakan : carbon, glass,
aramid, kevlar

STT YUPPENTEK TANGERANG 4


Klasifikasi Komposit
Berdasarkan Matriks yang digunakan:

 MMC: Metal Matriks Composite


(menggunakan matriks logam)
 CMC: Ceramic Matriks Composite
(menggunakan matriks ceramic)
 PMC:Polymer Matriks Composite
(menggunakan matriks polymer)

STT YUPPENTEK TANGERANG 5


PMC (Polymer Matriks Composite)
 merupakan matriks yang paling umum
digunakan pada material komposit. Karena
memiliki sifat yang lebih tahan karat, korosi
dan lebih ringan.
 Matriks polymer terbagi 2 yaitu termoset dan
termoplastik
 Perbedaannya polymer termoset tidak dapat
didaur ulang sedangkan termoplastik dapat
didaur ulang sehingga lebih banyak digunakan
belakangan ini.

STT YUPPENTEK TANGERANG 6


Jenis2 termoplastik yang biasa digunakan : polypropylene (PP), polystryrene (PS), polyethylene (PE), dll. Berikut lambang dari masing2 jenis polymer.

Jenis2 termoplastik yang biasa digunakan :


polypropylene (PP), polystryrene (PS),
polyethylene (PE), dll. Berikut lambang dari
masing2 jenis polymer.

STT YUPPENTEK TANGERANG 7


Berdasarkan strukturnya :
 Particulate Composite Materials (komposit partikel)
merupakan jenis Komposit yang menggunakan
partikel/butiran sebagai filler (pengisi). Partikel berupa
logam atau non logam dapat digunakan sebagai filler.
 Fibrous Composite Materials (komposit serat) terdiri
dari dua komponen penyusun yaitu matriks dan serat.
 Structural Composite Materials (komposit berlapis)
terdiri dari sekurang-kurangnya dua material berbeda
yang direkatkan bersama-sama. Proses pelapisan
dilakukan dengan mengkombinasikan aspek terbaik dari
masing-masing lapisan untuk memperoleh bahan yang
berguna.

STT YUPPENTEK TANGERANG 8


STT YUPPENTEK TANGERANG 9
Kelebihan material komposit diantaranya adalah :
 Komposit memiliki densitas yang rendah
 Tahan Karat dan korosi
 Ringan

Aplikasi komposit diberbagai bidang :


 Komponen pesawat terbang, komponen pesawat
luar angkasa, komponen satelit, komponen mesin,
komponen kereta, komponen kapal layar,
komponen kapal selam, komponen Sepeda,
komponen mobil, stick golf, raket tenis, sepatu
olahraga, peluru, jembatan, terowongan, rumah,
kaki palsu, dll

STT YUPPENTEK TANGERANG 10


INOVASI TEKNOLOGI KOMPOSIT

STT YUPPENTEK TANGERANG 11


Teknologi Komposit Serat Karbon
 Serat karbon merupakan salah satu bentuk material
komposit. Material komposit, yang diambil dari istilah
Bahasa Inggris composition materials atau dipendekkan
menjadi composite materials, adalah suatu material
yang dibuat dari dua atau lebih material penyusun yang
saling memiliki perbedaan sifat fisik dan kimia, yang
jika dikombinasikan akan menghasilkan material
berkarakteristik berbeda dengan material-material
penyusunnya.
 Komposit serat karbon merupakan salah satu jenis
material komposit yang menggunakan fiber karbon
sebagai salah satu penyusunnya.
http://artikel-teknologi.com/teknologi-komposit-serat-karbon/

STT YUPPENTEK TANGERANG 12


 Material komposit tersusun atas dua komponen
utama yakni matriks dan material penguat
(reinforcement). Fiber karbon bertugas sebagai
material penguat pada komposit serat karbon.
Sedangkan untuk matriksnya biasanya
dipergunakan resin polimer semacam epoxy.

 Matriks resin ini berfungsi untuk mengikat


material-material penguat. Dikarenakan serat
karbon hanya tersusun oleh dua material tersebut
maka sifat-sifat serat karbon juga hanya
ditentukan oleh kedua material ini.

STT YUPPENTEK TANGERANG 13


Sangat ringan sekaligus kuat adalah salah satu
keunggulan komposit serat karbon
STT YUPPENTEK TANGERANG 14
 Sifat dari karbon fiber dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Satu faktor yang paling utama
adalah arah atau alur serat karbon. Berbeda
dengan material logam, karbon fiber khususnya
dan material komposit lain pada umumnya,
disebut sebagai material anisotropik.

 Maksudnya adalah sifat properti material ini


dipengaruhi oleh bentuk dan arah serat
penyusunnya. Sehingga kekuatan karbon fiber
sangat bergantung terhadap bentuk dan arah
serat karbon penyusunnya.

STT YUPPENTEK TANGERANG 15


 Di sisi lain, material-material semacam logam,
plastik, dan berbagai macam lainnya memiliki
sifat yang tetap sekalipun bentuk dan arah
butir-butir molekulnya berbeda-beda. Karena
itulah material-material ini disebut material
isentropik.

STT YUPPENTEK TANGERANG 16


Berikut adalah beberapa faktor utama yang
mempengaruhi sifat-sifat karakteristik karbon fiber:

 Tipe serat karbon dan resin yang digunakan.


 Rasio campuran serat karbon dan resin.
 Bentuk serat karbon: searah, bersilangan,
berkaitan, atau tidak tentu.
 Kualitas serat: distribusi serat yang merata, ada
tidaknya celah.

STT YUPPENTEK TANGERANG 17


Perbandingan Sifat-sifat Serat Karbon dengan Beberapa Logam

STT YUPPENTEK TANGERANG 18


 Bahan baku setiap karbon fiber berbeda-beda
untuk setiap pabrikan, dan menjadi rahasia
perusahaan mereka. Namun dapat dipastikan
bahwa sekitar 90% karbon fiber dibuat dari
bahan dasar polyacrylonitrile (PAN).
Sedangkan 10% sisanya diproduksi dari
minyak bumi.
 Semua bahan baku yang digunakan ini
merupakan polimer organik, memiliki karakter
ikatan molekul panjang yang tersusun atas
atom-atom karbon.

STT YUPPENTEK TANGERANG 19


STT YUPPENTEK TANGERANG 20
Proses Pembuatan Karbon Fiber
Berikut adalah tahapan proses manufaktur karbon fiber yang
menggunakan bahan baku polyacrylonitrile:

 Spinning
Bubuk acrylonitrile dicampur dengan plastik lain seperti methyl
acrylate atau methyl methacrylate, serta direaksikan dengan
katakisator untuk menghasilkan plastik polyacrylolonitrile. Plastik
ini lalu dibentuk menjadi serat dengan jalan mencampurnya dengan
bahan kimia tertentu lalu dipompa melewati nozzle kecil ke dalam
sebuah wadah berisi cairan kimia sehingga ia terkoagulasi dan
memadat membentuk serat-serat. Pada proses ini terjadi
pembentukan struktur atom di dalam serat. Selanjutnya fiber dicuci
dan ditarik (strecthing) untuk mendapatkan ukuran diameter yang
diinginkan.

STT YUPPENTEK TANGERANG 21


Stabilizing
Sebelum proses selanjutnya, fiber dipanaskan di
media udara pada suhu 200-300°C untuk mengikat
molekul oksigen dari udara sehingga susunan
ikatan kimia molekul serat menjadi lebih stabil.
Karena proses kimia yang terjadi akan
menimbulkan panas internal, maka pengawasan
proses ini harus dilakukan dengan ketat untuk
menghindari overheating. Proses ini biasanya
dilakukan dengan jalan melewatkan serat ke
beberapa ruang panas yang tersusun secara seri.

STT YUPPENTEK TANGERANG 22


 Carbonizing
Setelah molekul serat stabil, serat dipanaskan pada
temperatur 1.000-3.000°C di dalam ruangan berisi
campuran gas yang tidak mengandung oksigen sama sekali.
Tidak adanya kandungan oksigen di dalam ruang pemanas
berfungsi untuk mencegah terbakarnya serat karbon.
Tekanan gas di dalam pemanas dijaga lebih tinggi daripada
tekanan udara atmosfer untuk mencegah udara luar masuk
ke dalam pemanas. Selain itu sisi keluar dan masuk serat
karbon di-sealinguntuk mencegah kebocoran gas.

STT YUPPENTEK TANGERANG 23


 Tahapan proses ini berfungsi untuk menghilangkan atom-
atom non-karbon yang terkandung di dalam serat seperti uap
air, gas amonia, karbon monoksida, karbon dioksida,
hidrogen, nitrogen, dan lain sebagainya.

 Keluarnya molekul-molekul non-karbon tersebut akan


membuat molekul-molekul karbon saling membentuk ikatan
kristal yang lebih kuat. Proses karbonisasi ini biasanya
melibatkan dua atau lebih ruang pemanas yang masing-
masing berbeda temperatur untuk lebih memudahkan dalam
mengontrol kenaikan temperatur.

STT YUPPENTEK TANGERANG 24


 Oxidation
a. Setelah proses karbonisasi, permukaan fiber tidak
memiliki ikatan yang kuat dengan resin maupun juga
komponen komposite lainnya. Untuk menghasilkan
ikatan yang kuat dipermukaan fiber, maka diperlukan
proses oksidasi lanjutan. Penambahan atom oksigen
akan menghasilkan ikatan kimia yang lebih kuat pada
permukaannya, serta menghasilkan semacam lapisan
kuat dipermukaan serat.
b. Proses oksidasi ini dapat dilakukan dengan merendam
serat karbon di dalam udara, karbon dioksida, ozon,
atau cairan kimia seperti sodium hipoklorit dan asam
nitrit. Proses ini harus dikontrol denganamat cermat
agar tidak menimbulkan cacat permukaan.

STT YUPPENTEK TANGERANG 25


Sizing
Setelah proses perlakuan permukaan, serat karbon
dilapisi dengan bahan yang sesuai dengan tipe resin
yang digunakan, seperti epoxy, polyester, nylon,
urethane, dan bahan lainnya. Pelapisan ini berfungsi
untuk melindungi fiber dari kerusakan pada proses
selanjutnya.
Serat karbon yang telah dilapisi ini berbentuk
lembaran dan digulung untuk proses penyimpanan.
Gulungan serat karbon ini disebut bobbin. Serat
karbon dalam bentuk lembaran ini siap dipotong dan
dibentuk untuk berbagai kebutuhan.

STT YUPPENTEK TANGERANG 26


Referensi:
•Wikipedia: Carbon Fiber Reinforced Polymer
•Wikipedia: Composite Material
•Carbon Fiber: How is it made?

STT YUPPENTEK TANGERANG 27


https://youtu.be/kaoq8Mc4xxw

STT YUPPENTEK TANGERANG 28

Anda mungkin juga menyukai