Anda di halaman 1dari 42

Infeksi Luka Operasi

Pembimbing :
dr Irawan Sp.OG

Andi Putra J. Narang


FK- UKI
Luka
Luka adalah keadaan di mana kontinuitas
jaringan rusak bisa karena akibat trauma,
kimiawi, listrik, radiasi.
 Proses yang terjadi secara alami bila
terjadi luka dibagi 3 fase :
- Fase inflamasi atau “lag phase
- Fase proliferasi atau fase fibroplasias
- Fase “remodeling” atau fase resorbsi
Fase inflamasi atau “lag phase”
 Berlangsung sampai hari kelima.
 Trombosit mengeluarkan prostaglandin,
tromboxan, dll
 Terjadi vasokontriksi dan proses penghentian
perdarahan.
 Sel radang keluar dari pembuluh darah dan
menuju daerah luka
 Timbul tanda-tanda radang : dolor sakit,
rubor, kemerahan,dan kalor; hangat karena
pembuluh darah melebar.
Fase proliferasi atau fase fibroplasias
 Berlangsung dari hari 6 – minggu 3 .
 Terjadi proses proliferasi dan pembentukan
fibroblast
 Fibroblas menghasilkan mukopolisakarida
dan serat kolagen
 Pada fase ini luka diisi oleh sel-radang,
fibroblast, serat-serat kolagen, kapiler-kapiler
baru; membentuk jaringan kemerahan
dengan permukaan tak rata,disebut jaringan
granulasi.
Fase “remodeling” atau fase resorbsi
 Dapat berlangsung berbulan-bulan.
 Dikatakan berakhir bila tanda – tanda
radang sudah hilang.
 Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis,
tak ada rasa sakit maupun gatal. Disini
proses kontraksi parut kelihatan dominan.
 Faktor – faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka :
1. Besar / lebar luka
2. Lokalisasi luka
3. Faktor umum :
- Usia pasien
- Keadaan gizi
- Penyakit – penyakit
Infeksi Luka Operasi
 Infeksi dari luka yang didapat setelah
operasi.
 Dapat terjadi diantara 30 hari setelah
operasi
 Dapat terjadi pada luka yang tertutup
ataupun pada luka yang terbuka
 Terjadi pada jaringan maupun pada bagian
dari organ tubuh dan juga dapat terjadi
pada jaringan superfisial ataupun pada
jaringan yang lebih dalam.
Superficial Incision

Merupakan infeksi yang terjadi pada kurun


waktu 30 hari paska operasi daninfeksi
tersebut hanya melibatkan kulit dan
jaringan subkutan pada tempat insisi
Deep Incisional

Merupakan infeksi yang terjadi dalam


kurun waktu 30 hari paska operasi jika
tidak menggunakan implan atau dalam
kurun waktu 1 tahun jika terdapat implan
dan infeksi tersebut memang tampak
berhubungan dengan operasi dan
melibatkan jaringan yang lebih dalam (
contoh : jaringan otot atau fasia ) pada
tempat insisi
Space Incisional
Yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari
setelah operasi dimana tidak menggunakan
alat yang ditanam pada daerah dalam dan jika
menggunakan alat yang ditanam maka infeksi
terjadi diantara 1 tahun dan infeksi yang
terjadi berhubungan dengan luka operasi dan
infeksi mengenai salah satu dari bagian organ
tubuh, selain pada daerah insisi tapi juga
selama operasi berlangsung karena
manipulasi yang terjadi
Gejala dan Tanda

Pasien merasakan beberapa gejala yang dirasakan


saat terjadi infeksi pada luka operasi :
1. Nyeri
2. Hipotermi atau hipertermi
3. Tekanan darah rendah
4. Palpitasi
5. Keluar cairan dari luka operasi, bisa berupa
darah ataupun nanah (bisa berwarna dan
berbau)
6. Bengkak (pasien merasa nyeri, sekitar daerah
yang membengkak terasa hangat dan
berwarna merah)
Diagnosa

 Pemeriksaan fisik
Dengan memeriksa apakah ada pembengkakan, cairan
atau sekret yang keluar. Harus diperhatikan juga
apakah ada penyebaran dari infeksi.
 Tes darah
Darah dapat mengetahui bagaimana keadaan tubuh
kita dan bakteri apa yang terdapat dan yang
menginfeksi.
 Tes pencitraan,
Termasuk x-ray,MRI, scan tulang.
 Kultur dari luka dan biopsi jaringan,
Untuk mengidentifikasikan bakteri apa yang terdapat
pada luka, jenis infeksi dan pengobatan apa yang tepat.
PENATALAKSANAAN

A. Pembersihan luka
B. Debridement
C. Penutup luka
D. Obat-obatan
E. Tindakan Rehecting
G. Pengobatan lain
KASUS
IDENTITAS
 Nama : Ny. I
 Umur : 25 tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
 Agama : Islam
 Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
 Alamat : Jl. Pemuda No 2 RT
001/003
 Tgl. Masuk : 30-5-2011
 Keluhan Utama :
Luka operasi masih basah setelah 8 hari
post op

 Keluhan Tambahan :
Daerah sekitar bekas luka operasi terasa
gatal
•Datang keadaan luka post operasinya menurut
pasien masih terbuka, mengeluarkan darah dan
nanah.
•Pasien juga mengeluh merasakan sedikit nyeri dan
gatal di sekitar lukanya.
•Sebelumnya pada 22 Mei 2011 dilakukan Sectio
Caesaria atas indikasi letak sungsang + KPD.
RPS •Kemudian pasien dirawat 2 hari di bangsal Dahlia
dan kemudian pasien sudah diperbolehkan pulang.
•Pada tanggal 30 Mei 2011 karena pasien merasa
bahwa luka operasinya masih merembes darah dan
keluar seperti sedikit nanah
•Dianjurkan bekas luka operasi yang terbuka untuk
dijahit ulang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Hipertensi, Asma, Alergi, Kencing
Manis, Penyakit Jantung disangkal.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Penyakit darah tinggi, jantung, kencing
manis, alergi maupun asma pada keluarga
pasien disangkal
 Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : Teratur 28 hari
Lama : 6 – 7 hari
Banyak : 3 kali ganti pembalut
Dismenorrhe : (+)

 Riwayat kehamilan :
2900 gr, spontan, bidan, 3 th
2300 gr, Sectio Caesaria, dokter,8 hari

 Riwayat Operasi :
Pasien baru dioperasi Sectio Caesaria pada tanggal 22 Mei 2011 atas
indikasi Letak Sungsang dan Ketuban Pecah Dini

 Riwayat Gizi :
Pasien mengaku bahwa setelah dia pulang dari RS dia pantang makan
makanan seperti ayam, ikan dan daging karena menurut mertuanya tidak
boleh makan itu setelah melakukan operasi.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
 Keadaan Umum : baik
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda Vital : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 90 x / menit, teratur, isi cukup
Suhu : 37.1 oC
RR : 20 x / menit
 Gizi : BB : 57 kg
TB : 162 cm
BMI : 21,3  Normal
 Mata : pupil bulat, isokor, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
 Leher: kelenjar tiroid tidak teraba, kelenjar getah bening tidak teraba
pembesaran
 Toraks : Cor : S1-S2 normal regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Ekstrimitas : Akral hangat, edema tidak ada, CRT < 2”
 Status Ginekologis
Abdomen
 Inspeksi : Datar, terlihat perban bekas operasi,
ketika perban dibuka terlihat luka bekas
operasi masih terbuka, darah (+), pus (+)
 Palpasi : Tinggi Fundus Uteri 2 Jari bawah pusat,
Kontraksi baik, Nyeri tekan sekitar luka
operasi (+)
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : bising usus (+) normal

Mamae
 ASI +/+, Retraksi -/-
Laboratorium tanggal 30/05/2011
LED 112 mm 0 – 15
Leukosit 9,9 ribu/uL 5 – 10
Eritrosit 4,26 juta/uL 4–5
Hemaglobin 9,2 g/dL 12 - 14

Hematokrit 29,2 % 37 – 47
Trombosit 537 ribu/uL 150 – 400
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 1 % 1-3
Batang 2 % 2-6
Segmen 73 % 52-70
Limfosit 24 % 20-40
Monosit 0 % 2-8
Indeks Eritrosit
MCV 93,7 fl 82 - 92
MCH 28,8 pg 27 – 32
MCHC 30,8 % 32 – 37
Hemostasis
PT 13,7 Detik 12 – 18
PT Kontrol 14,5 Detik 12,9 - 18,9
APTT 40 Detik 20 – 40
PTT Kontrol 35,2 Detik 27 – 43
Kimia Klinik
Protein Total 6,49 g/dl 6,6 – 8,0
Albumin 3,24 g/dl 3,5 – 4,5
Globulin 3,25 g/dl 1,5 – 3,0
AST 12 U/L < 37
ALT 18 U/L < 41
GDS 142 Mg/dl 60 -110
Laporan Operasi Tanggal 30 Mei 2011 jam 14.00

 Diagnosis Pre Operasi :


P2A0 post SCTPP ai letak sungsang + KPD, H +8 + Infeksi Luka Operasi
 Diagnosis Post Operasi:
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +8 post re-hecting ai Infeksi Luka Operasi
 Jenis operasi : Re-hecting

 Pasien terlentang di meja operasi dalam anestesi spinal.


 Asepsis dan antispesis aderah operasi ditutup dengan doek steril
 Luka post – op diperdalam sampai dengan fascia
 Luka dicuci dengan H2O2 dan NaCl berulang kali
 Observasi Luka Baru sampai dengantimbul perdarahan dan dilakukan debridement
 Luka dicuci sampai dengan bersih ( pus (-), darah (-))
 Dilakukan aproximasi luka
 Luka ditutup lapis demi lapis (dijahit satu – satu)
 Kontrol perdarahan
 Operasi selesai
Instruksi Post – Operasi
Observasi KU, TNSP
Awasi luka post di abdomen ( kassa penutup luka )
Mobilisasi bertahap
Puasa s/d Bising Usus +
Cek H2TL + Albumin → 6 jam post op

Th/ Injeksi
 Ceftriaksone 2 x 1 gr
 Metronidazole kolf 500mg 3x1
 Gentamisin 2 x 1 amp
 Kalnex 3 x 1 amp
 Vit C 2 x 1 amp
 Kaltrofen supp 2 x 1
FOLLOW UP
1 Selasa Subjektif : Penatalaksanaan :
31/5/2011 Nyeri (+) di daerah operasi Ceftriaksone 2 x 1 gr vial
Objektif : Gentamisin 2 x 80 mg amp
TSR / CM Metronidazole kolf 500mg
T : 110/80 N : 82x/mnt S : 36,20c R : 20x/mnt 3x1
Mata : CA -/- SI -/- As.Tranexamat 3x1 amp
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Ascorbic Acid 2 x 400 mg
Eks : Akral hangat +/+ Kaltrofen Supp 2x1
Gen eks : fluksus (+)
St. Puerpuralis Up Drain
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan drh (-),
pus (-)
P : Supel, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +9 post re-hecting ai
Infeksi Luka Operasi H + 1
2 Rabu Subjektif : Penatalaksanaan :
1/6/2011 Nyeri (+) di daerah operasi Ceftriaksone 2 x 1 gr vial
Objektif : Gentamisin 2 x 80 mg amp
TSR / CM As.Tranexamat 3x1 amp
T : 110/60 N : 80x/mnt S : 36,50c R : 16x/mnt Ascorbic Acid 2 x 400 mg
Mata : CA -/- SI -/- Metronidazole kolf 500mg 3x1
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Kaltrofen Supp 2x1
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (+) Aff Drain
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 2 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +10 post re-hecting ai Infeksi
Luka Operasi H + 2
Senin Subjektif : (-) Penatalaksanaan :
Objektif : Ceftriaksone 2 x 1 gr vial
2/6/2011
TSR / CM Gentamisin 2 x 80 mg amp
T : 110/70 N : 80x/mnt S : 36,50c R : 12x/mnt As.Tranexamat 3x1 amp
Mata : CA -/- SI -/- Ascorbic Acid 2 x 400 mg
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Kaltrofen Supp 2x1
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (+) sedikit Pemeriksaan :
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, pasien diganti perban, luka masih basah, darah GD Puasa :142mg/dl
(-), pus (+) GD 2jam PP: 148mg/dl
P : TFU 2 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +11 post re-hecting ai
Infeksi Luka Operasi H + 3
Jumat Subjektif : Penatalaksanaan :
Nyeri (+) di daerah operasi, belum BAB
3/6/2011 Objektif : - Ceftriaksone 2 x 1 gr vial
TSR / CM
- Gentamisin 2 x 80 mg
T : 120/70 N : 80x/mnt S : 36,50c R : 17x/mnt
Mata : CA -/- SI -/- amp
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+ - As.Tranexamat 3x1 amp
Gen eks : fluksus (-) - Kaltrofen Supp 2x1
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan drh (-), pus (+)
P : TFU 3 JBP, Nt (-) Konsul dr Julius Sp.PD:
P : timpani
A : BU (+) (n) Makan yang disiapkan RSUD
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +12 post re-hecting ai Infeksi Luka
Tidak boleh ngemil
Operasi H + 4
Sabtu Subjektif : Penatalaksanaan :
4/6/2011 Nyeri (+) di daerah operasi, Belum BAB - Amoxicilin 4x500 mg
Objektif : - Becom- C 2x1
TSR / CM - Metronidazole 3 x 500mg
T : 110/80 N : 80x/mnt S : 36,50c R : 12x/mnt - Dulcolax 1x1
Mata : CA -/- SI -/- - Boorwater setiap 4 jam sekali
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (+), pus (+)
P : TFU 3 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +13 post
re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 5
Minggu Subjektif : Penatalaksanaan :
5/6/2011 Belum BAB - Amoxicilin 4x500 mg
Objektif : - Becom- C 2x1
TSR / CM - Metronidazole 3 x 500mg
T : 110/60 N : 88x/mnt S : 36,20c R : 12x/mnt - Boorwater setiap 4 jam sekali
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan
drh (-), pus (+)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +14 post re-
hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 6
Senin Subjektif : Penatalaksanaan :
6/6/ Nyeri (+) di daerah operasi, BAB (+) - Amoxicilin 4x500 mg
2011 Objektif : - Metronidazole 3 x 500mg
TSR / CM - Boorwater setiap 4 jam sekali
T : 120/80 N : 88x/mnt S : 36,10c R : 12x/mnt
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +15 post
re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 7
Selasa Subjektif : Penatalaksanaan :
7/6/2011 BAB (-) - Amoxicilin 4x500 mg
Objektif : - Metronidazole 3 x 500mg
TSR / CM - Boorwater setiap 4 jam sekali
T : 110/80 N : 88x/mnt S : 36,10c R : 20x/mnt
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan drh
(-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +16 post re-
hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 8
Rabu Subjektif : Penatalaksanaan :
8/6/2011 Luka terasa gatal - Amoxicilin 4x500 mg
Objektif : - Metronidazole 3 x 500mg
TSR / CM - Boorwater setiap 4 jam sekali
T : 120/80 N : 82x/mnt S : 36,00c R : 20x/mnt
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +17
post re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 9
Kamis Subjektif : Penatalaksanaan :
9/6/2011 Luka terasa gatal - Amoxicilin 4x500 mg
Objektif : - Metronidazole 3 x 500mg
TSR / CM - Boorwater setiap 4 jam sekali
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt
Mata : CA -/- SI -/- Visit dr Irawan :
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Kalau luka tidak menutup pro operasi
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +18 post
re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 10
Jumat Subjektif : (-) Penatalaksanaan :
10/6/2011 Objektif : - Amoxicilin 4x500 mg
TSR / CM - Metronidazole 3 x 500mg
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt - Boorwater setiap 4 jam sekali
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +19
post re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 11
Sabtu Subjektif : (-) Penatalaksanaan :
11/6/2011 Objektif : - Amoxicilin 4x500 mg
TSR / CM - Metronidazole 3 x 500mg
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt - Boorwater setiap 4 jam sekali
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Visit dr Irawan Sp.OG :
Eks : Akral hangat +/+ Pro Operasi
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan
drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +20 post re-
hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 12
Minggu Subjektif : Penatalaksanaan :
12/6/2011 Pusing - Cefixime 2x1
Objektif : - Becom-C 1x1
TSR / CM - Metronidazole 3x1
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt
Mata : CA -/- SI -/-
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-)
Eks : Akral hangat +/+
Gen eks : fluksus (-)
St. Puerpuralis
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +21
post re-hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 13
Senin Subjektif : - Penatalaksanaan :
13/6/2011 Objektif : - Cefixime 2x1
TSR / CM - Metronidazole 3x1
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt - Becom-C 1x1
Mata : CA -/- SI -/- - Pro hecting ULANG di OK
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) Penatalaksanaan Post Op:
Eks : Akral hangat +/+ -Ambacin 2x1 gr
Gen eks : fluksus (-) -Gentamycin 3x80 mg
St. Puerpuralis -Metronidazole infus 100 cc 2x1
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban rembesan - Transamin 3x1 amp
drh (-), pus (-) - Profenid Supp 2x1
P : TFU 4 JBP, Nt (-) - Vit C 200 g 2x1 amp
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +22 post re-
hecting ai Infeksi Luka Operasi H + 14
Laboratorium tanggal 13/06/2011
 Leukosit 8,3 ribu/uL 5 - 10
 Hemoglobin 11,2 g/dL 12 - 14
 Hematokrit 35,2 % 37 - 47
 Trombosit 341 ribu/uL 150 - 400

 Laporan Operasi Tanggal 13 Juni 2011 jam 15.00 WIB

 Diagnosis Pre Operasi :


P2A0 post SCTPP ai sungsang + KPD, H +22 post re-hecting
ai Infeksi Luka Operasi H + 14
 Diagnosis Post Operasi:
P2A0 re-hecting ke 2 ai Infeksi Luka Operasi
 Jenis operasi : Re-hecting
1 Pasien terlentang di meja operasi dalam anestesi
spinal.
2.Asepsis dan antispesis aderah operasi ditutup dengan
doek steril
3.Luka post – op diperdalam sampai dengan fascia
4.Luka dicuci dengan H2O2 dan NaCl berulang kali
5.Observasi Luka Baru sampai dengantimbul perdarahan
dan dilakukan debridement
6.Luka dicuci sampai dengan bersih ( pus (-), darah (-))
7.Dilakukan aproximasi luka
8.Luka ditutup lapis demi lapis (dijahit satu – satu)
9.Kontrol perdarahan
10.Operasi selesai
Instruksi Post – Operasi
1.Observasi KU, TNSP tiap 15 menit selama 2 jam selanjutnya
tiap jam selama 4 jam
2.Observasi perdarahan dan diuresis
3.Cek Hb 6 jam post op bila Hb < 8 gr / dl → Transfusi PRC
4.Puasa s/d Bising Usus +
5.Cek H2TL + Albumin → 6 jam post op
6.Th/ Injeksi
 Ambacim 2 x 1 gr
 Gentamisin 2 x 1 amp
 Metronidazole infus 100 cc 2 x 1
 Transamin 3x1 amp
 Vit C 200 g 2 x 1 amp
 Profenid supp 2 x 1
Selasa Subjektif : Penatalaksaan :
14/6/2011 Luka terasa gatal -Ambacin 2x1 gr
Objektif : -Gentamycin 3x80 mg
TSR / CM -Metronidazole infus 100 cc
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt 2x1
Mata : CA -/- SI -/- - Transamin 3x1 amp
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) - Profenid Supp 2x1
Eks : Akral hangat +/+ - Vit C 200 g 2x1 amp
Gen eks : fluksus (-) Visit dr Irawan:
St. Puerpuralis Ganti Perban ditambah
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban Sofratule
rembesan drh (-), pus (-)
P : TFU 4 JBP, Nt (-)
P : timpani
A : BU (+) (n)
Assesment :
P2A0 post Rehecting H+1, NH+23
Rabu Subjektif : Penatalaksanaan :
15/6/2011 Luka terasa gatal -Ambacin 2x1 gr
Objektif : -Gentamycin 3x80 mg
TSR / CM -Metronidazole infus 100 cc 2x1
T : 110/80 N : 98x/mnt S : 36,20c R : 16x/mnt - Transamin 3x1 amp
Mata : CA -/- SI -/- - Profenid Supp 2x1
Thx : Sn Ves Rh -/- Wh -/- Bj I II (n) M(-) G(-) - Vit C 200 g 2x1 amp
Eks : Akral hangat +/+ Visit dr Irawan :
Gen eks : fluksus (-) - Cek Hb ulang
St. Puerpuralis - Besok boleh pulang
I : Tampak datar, terlihat luka ditutup verban - Obat Oral Pulang :
rembesan drh (-), pus (-) LUKA OPERASI 1. Amoxicilin 4x1
KERING 2. Paracetamol 2x1
P : TFU 4 JBP, Nt (-) 3. Enervon C 2x1
P : timpani 4. Transamin 3x1
A : BU (+) (n) - Diet TKTP
Assesment :
P2A0 post Rehecting H+2, NH+23
Analisis Kasus
 Kenapa pada pasien tersebut bisa terjadi
ILO ?
 Apakah etiologi ILO pada pasien ini ?
 Apakah pemberian obat- obatan pada
pasien ini sudah benar ?
 Bagaimana prognosis terhadap pasien ini ?
Seperti diketahui, terdapat 3 fase penyembuhan
luka : Fase inflamasi, Fase proliferasi, Fase
“remodeling”.

Pada kasus Ny. I, fase penyembuhan luka ini tidak


berjalan semestinya.

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi


proses penyembuhan luka : Besar / lebar luka,
Lokalisasi luka ( Kebersihan luka dan Infeksi pada
luka), Faktor umum (Usia pasien, Penyakit –
penyakit, Keadaan gizi).
Dari hasil laboratorium, Ny. I juga mengalami ↑
kadar glukosa. Walaupun peningkatan kadar gula di
dalam darah selama masa menyusui cukup wajar
tetapi ↑ cukup tinggi sehingga patut dicurigai
bahwa pasien menderita DM

Kesimpulannya, penyebab ketidaksembuhan luka


pada Ny. I adalah karena glukosa pada pasien
tersebut tinggi dan pasien juga pantang makan
berprotein sehingga menambah proses
penyembuhan luka. Saran periksa HbA1C untuk
mengetahui apakah kadar gula dalam darah pada
Ny. I ini sebelumnya memang tinggi
 Pada Ny. I, dokter memberikan
Ceftriaxone vial 2 x 1 gr , Gentamisin 2 x
80 mg amp, Metronidazole 3 x 500mg kolf
selama 2 hari post operasi, Baru kemudian
dokter yang merawat memberikan terapi
oral Amoxicilin 4 x 500 mg, Metronidazol
3 x 500 mg
Sesuai dengan teori, terapi yang seharusnya
diberikan post op adalah :
Untuk kuman gram (+) dapat memakai antibiotik
golongan aminoglikosida dan kuinolon, sedangkan
untuk kuman gram (-) dapat menggunakan
antibiotika golongan quinolon dan cephalosporin
generasi III dan IV.

Therapi ini sesuai dengan terapi yang didapatkan


pasien yaitu Ceftriaxone 2 x 1 gr vial
(Cefalosporin generasi III), Gentamisin 2 x 80 mg
amp (aminoglikosida), Metronidazole 2 x 500mg
kolf (Antibiotik untuk bakteri anaerob).
Prognosis
 Ad Vitam : Bonam
 Ad Fungtionum: Dubia ad Bonam
 Ad Sanationum: Dubia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai