Pemeriksaan
Refraksi Subjektif
Presentan : Sulastri 1840312268
Yeni Novi Yanti 1840312277
Hifzil Husni 1840312413
Putri Wahyuni 1840312413
Norma Sartika Yulinar 1840312416
PENDAHULUAN
⋄ Proses yang berperan dalam penglihatan yaitu fungsi refraksi
dari mata.
⋄ Refraksi adalah prosedur untuk menentukan dan mengukur
setiap kelainan optik.
⋄ Pem. refraksi diperlukan untuk membedakan pandangan
kabur akibat kelainan refraksi atau akibat kelainan medis
pada sistem penglihatan.
⋄ Salah satu teknik pemeriksaan refraksi terdiri dari
pemeriksaan refraksi subjektif
3
Batasan Masalah
Tujuan Penulisan
Metode Penulisan
2.
TINJAUAN PUSTAKA
7
DEFINISI
» Pemeriksaan refraksi subjektif adalah pemeriksaan
refraksi yang lebih mengutamakan kemampuan
pasien dalam mengoreksi perubahan refraksi yang
dialami.
8
Tujuan
1. Mendapatkan hasil koreksi refraksi yang lebih dari
pada pemeriksaan objektif saja.
2. Mendapatkan koreksi lensa spheris yang lebih tajam.
3. Mendapatkan koreksi kelainan penyerta
astigmatisme.
4. Mengetahui apakah kelainan spheris ametropia.
9
TEKNIK
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
KESEIMBANGAN
VISUS TRIAL AND REFRAKSI PADA
BINOKULAR
ERROR ASTIGMAT
10
1. Pemeriksaan Visus
Cara memeriksa :
» Kartu diletakkan pada jarak 6 meter dari
pasien. Jika berjarak 6 m berarti visus
normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki
20/20
» Pencahayaan harus cukup.
» Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka
mata kiri harus ditutup dan pasien diminta
membaca kartu.
12
» Pada pasien yang tidak dapat melihat dan membaca kartu, maka
dilakukan penghitungan jari.
» Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen chart,
yaitu 6 m. Bila pasien dapat menghitung jari pada jarak 6 m maka
visusnya 6/60.
» Jika pasien tidak dapat menghitung jari 6 m, di majukan jadi 5 m, 4
m, 3m sampai 1 m didepan pasien.
16
Langkah-langkah pemeriksaan :
Langkah-langkah pemeriksaan :
4. Koreksi dilanjutkan dengan cara menambah/mengurangi
lensa sferis sampai didapatkan visus 6/6.
5. Koreksi yang diberikan pada hipermetrop adalah koreksi
lensa sferis positif terbesar yang memberikan visus sebaik-
baiknya.
6. Jika diberikan lensa sferis positif bertambah kabur, berarti
miopia. Maka lensa diganti dengan lensa sferis negatif.
21
Langkah-langkah pemeriksaan :
7. Koreksi dilanjutan dengan cara menambah atau
mengurangi lensa sferis sampai didapatkan visus 6/6
8. Koreksi diberikan pada miopia adalah koreksi lensa sferis
negatif terkecil yang memberikan visus sebaik-baiknya
9. Jika visus tidak bisa mencapai 6/6, maka dicoba dengan
memakai pinhole.
22
3. Teknik Pemeriksaan
Refraksi Pada Astigmat
23
1. Teknik 2. Uji
Astigmatic Silinder
Dial Axis
24
Kipas Astigmat
26
Langkah-Langkah
1. Ketajaman visual terbaik hanya dengan lensa sferis.
2. Buramkan penglihatan sekitar 20/50, dengan
menambahkan lensa positif, misalnya S +3.
3. Pasien diminta melihat kartu kipas astigmat.
4. Pasien ditanya garis pada kipas astigmat yang paling
jelas terlihat jika belum terlihat perbedaan tebal
garis kipas maka lensa S +3 diperlemahkan sedikit
demi sedikit sehingga dapat menentukan garis
mana yang terjelas dan terkabur.
27
5. Tambahkan silinder (-) dgn aksis tegak lurus terhadap garis yang
paling hitam dan tajam sampai semua garis terlihat sama.
6. Jika telah melihat garis pada kipas astigmat dgn jelas lakukan
tes kartu snelen.
7. Jika visus belum 6/6, mungkin lensa (+) yang diberi terlalu berat
kurangi lensa (+) atau tambah lensa (-)
8. Pasien diminta baca kartu snelen saat lensa (-) dan ditambah
perlahan-lahan hingga visus menjadi 6/6. Kurangi sferis (+) atau
tambah dengan lensa (-) sampai diperoleh visus yang terbaik.
28
» Perbaiki aksis silinder. Posisikan cross-silinder dengan aksis 45° dari meridian
utama silinder yang sudah dikoreksi. Tentukan pilihan yang terbaik dengan
membalikan cross-silinder, dan rotasikan aksis silinder terhadap aksis cross-
cylinder. Ulangi sampai 2 pilihan tampak sama.
» Perbaiki kekuatan silinder. Sejajarkan sumbu cross-silinder dengan meridian
utama dari silinder yang sudah dikoreksi. Tentukan pilihan yang terbaik dengan
membalikkan cross-silinder dan tambahkan atau kurangi kekuatan sesuai
dengan posisi yang lebih disenangi dari cross-silinder. Imbangi perubahan
posisi dari lingkaran yang tidak tampak jelas dengan menambahkan setengah
dari lensa sferis pada arah yang berlawanan setiap kekuatan silinder diganti.
» Perbaiki lensa sferis, aksis silinder, dan kekuatan silinder sampai tidak ada
perubahan yang dibutuhkan.
35
4. Keseimbangan Binokular
1. Fogging
2. Disosiasi Prisma
36
4.1 Fogging
» Ketika refraksi akhir diburamkan dgn lensa sferis +2,
ketajaman penglihatan harus dikurangi menjadi 20/200 -
20/100 ( 6/60-6/30 ).
» Tempatkan lensa sferis -0,25 D sebelum gambar tampak
jelas pada 20/100 (6 /30) atau 20/70 (6/20).
» Jika mata tidak seimbang, lensa harus
ditambahkan/dikurangkan setiap 0,25 sampai
keseimbangan tercapai.
37
KESIMPULAN
40
Pem. refraksi metode utk menentukan besarnya koreksi refraksi. Terdiri dari
pemeriksaan refraksi subjekti, objektif ataupun kombinasi.
Pem. Refraksi subjektif tdd: pem. visus dan pem. try and error.
Pada astigmat tdd: astigmatic dial dan silinder axis.
41
THANK YOU