DARAH DESKRIPSI DARAH Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antara sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar TEKNIK PENGAMBILAN DARAH PEMILIHAN TEMPAT DI LENGAN Daerah yang disorot adalah antecubital fossa dimana terdapat vena utama yang dipakai untuk venipuncture • Pilih yang pegas atau elastis, cukup besar untuk mendukung aliran darah yang baik, dan terjangkar dengan baik oleh jaringan. • Vena median cubital adalah pilihan pertama karena ia besar, terjangkar dengan baik, paling sedikit sakit, dan terkecil kemungkinan memarnya PEMILIHAN TEMPAT DI LENGAN Vena cephalic adalah pilihan kedua: ◦ besar, tetapi tidak sebaik terjangkarnya dan lebih sakit ketika ditusuk dibandingkan median cubital. Vena basilic adalah pilihan ketiga: ◦ biasanya mudah diraba, tetapi tidak terjangkar dengan baik oleh jaringan. ◦ terletak dekat arteri brachial dan saraf median, yang salah satunya bisa secara tidak sengaja tertusuk. Menghindari Syaraf Median Hindari syaraf utama. Mengenai syaraf pasien dengan jarum dapat menyebabkan sakit yang tajam dan segera. Pasien juga bisa melakukan tindakan refleks tidak sengaja, menarik lengan menjauhi jarum. Arteri, dideteksi dengan denyutan, hendaknya tidak dipakai untuk pengambilan darah rutin. Untuk menghindari penusukan arteri, jangan pilih vena yang bertumpuk atau dekat dengan arteri. Terlihat pada gambar, syaraf median dan arteri brachial terletak dekat dengan vena basilic. Pencarian buta dan berlebihan ketika melakukan venipuncture dapat menyebabkan cedera tetap bagi syaraf dan arteri yang bisa berakibat suatu tindakan hukum. Pemilihan Tempat Di Tangan Tangan atau pergelangan tangan bisa dipakai jika vena antecubital fossa tidak cocok atau tidak ada. Phlebotomist harus sangat hati-hati untuk menjangkar mereka. Vena ini memiliki diameter sempit, sehingga sebaiknya digunakan jarum gauge kecil dan tabung hampa kecil. Pemakaian blood collection set dapat meningkatkan keberhasilan dan membuat tindakan kurang menyakitkan Pemilihan Tempat Di Kaki
Pilihan terakhir untuk pengambilan darah
adalah dari vena kaki, setelah vena-vena tangan telah diputuskan tidak bisa dipakai. Selalu lihat kebijakan rumah sakit sebelum jenis tindakan pengambilan darah ini dilakukan Tempat Yang Tidak Sesuai Untuk Venipuncture Lengan pada sisi mastectomy Daerah edema Hematoma Lengan dimana darah sedang ditransfusikan Daerah bekas luka Lengan dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular Lengan di atas IV lines PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH MENYUSUN PERLENGKAPAN Sebelum melakukan penusukan, kumpulkan dan susun seluruh perlengkapan yang diperlukan. Letakkan tabung hampa untuk pengambilan darah pada urutan yang benar. Letak sharps container untuk pembuangan jarum segera setelah selesainya venipuncture harus mudah dijangkau. MENCUCI TANGAN
Cara paling penting untuk mencegah
dan mengendalikan penyebaran infeksi adalah pencucian tangan yang benar. Lepaskan jam tangan dan cincin. 1. Tanpa menyentuh wastafel, basahi tangan dengan air mengalir. Ambil sabun dan gosok merata selama paling sedikit 15 detik. 3. Bilas tangan dengan gerakan ke bawah dari pergelangan tangan ke ujung jari. 4. Ulangi langkah 2 dan 3. 5. Keringkan tangan dengan tissue kertas bersih. 6. Tutup keran dengan memakai tissue kertas bersih yang baru. MEMASANG SARUNG TANGAN PeraturanOSHA mengharuskan pemakaian sarung tangan selama melakukan tindakan phlebotomy. Harus dipakai sepasang sarung tangan baru untuk setiap pasien. Sarung tangan ditarik ke atas sampai menutupi ujung lengan jas lab. Posisi Pasien Pasien harus duduk atau berbaring ketika diambil darahnya. Lengan pasien harus ditopang dengan mantap dan direntangkan ke bawah pada posisi garis lurus dari bahu ke pergelangan tangan. Pastikan tangan pasien mengepal agar vena lebih jelas terlihat. Jangan meminta pasien untuk memompa tangannya. POSISI LENGAN YANG BENAR Posisi lengan yang benar akan: Membuat gaya gravitasi membantu memperbesar vena. Membantu menjamin agar tabung pengambilan specimen terisi dari bawah ke atas untuk mencegah aliran balik dan terbawanya penambah ke tabung yang berikutnya. PEMILIHAN VENA Venipuncture paling lazim dilakukan di daerah anticubital fossa pada lengan dimana vena median cubital, cephalic, dan basilic terletak cukup dekat dengan permukaan. Gunakan ujung jari telunjuk untuk meraba vena guna membantu mengetahui ukuran, kedalaman dan arah dari vena. Pilih vena yang mudah diraba, cukup besar untuk mendukung aliran darah yang baik, dan terjangkar dengan baik oleh jaringan di sekitarnya. MEMBERSIHKAN LOKASI Bersihkan tempat penusukan dengan antiseptik untuk mencegah kontaminasi mikroba ke pasien dan spesimen. Mulailah dari pusat lokasi dan bergerak ke luar dalam bentuk lingkaran yang semakin besar. Kegagalan dalam mengikuti prosedur ini bisa membawa kembali kotoran dan bakteri. Gunakan tekanan yang cukup untuk menghilangkan kotoran dan serpihan pada permukaan. Ulangi proses ini dengan bantalan alkohol segar jika lokasinya masih kotor. Biarkan lokasinya mengering (30 - 60 detik) sebelum memulai venipuncture. MEMBERSIHKAN TEMPAT Jangan mengelap, meniup atau mengipasi lokasi, karena bisa membawa kotoran kembali. Untuk pengambilan kultur darah, ikuti standard operating procedure laboratorium. PENGOLAHAN DARAH Alat- alat untuk pemeriksaan Hematologi 1. Lanset darah Untuk mendapatkan kapiler yang akan diperiksa. Lanset darah yang sebaiknya dipakai ialah yang dibuat untuk sekali pakai saja (disposable). Cara mensterilkan harus di;lakukan dengan autoklaf,agar terjamin bebas hama, mamasak lanset di dalam air tidak dapat dibenarkan karena bahaya memindahkan virus terhindar. Merendam lanset dalam alkohol. 2. Jarum dan semprit Darah vena diperoleh dengan jalan fungsi vena. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian berulang. 3. Hemositometer Alat ini dipakai untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari : a. Kamar hitung Tinggi kamar hitung yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup yang terpasang adalah 1/10 mm: Maka voluma diatas tiap-tiap bidang menjadi sebagai berikut : 1 bidang kecil = 1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3 1 Bidang sedang = ¼ x ¼ x 1/10 = 1/160 mm3 1 Bidang besar = 1 x 1 x 1/10 = 1/10 mm3 Seluruh bidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3 b. Kaca penutup Kaca penutup untuk menghitung trombosit dengan tehnik fasekontrast lebih tipis daripada untuk mikroskopi biasa. c. Pipet 1.Pipet thoma untuk mengencer eritrosit (pipet eritrosit) yang terdiri dari sebuah pipa kapiler yang bergaris-garis dan yang membesar pada salah satu ujung menjadi bola. 2.Pipet thoma untuk mengencer leukosit (pipet leukosit) sama bentuknya dengan pipet eritrosit. 3. Hemoglobinometer (Hemometer) Hemometer sahli ialah alat pengukur kadar hemaglobin berdasarkan cara hematin asam dan terdiri dari alat pembanding warna, tabung pengencer, pipet darah, dan pipet pengencer. 4. Tabung pipet dan pipet Wintrobe Pipet Wintrobe yang dipergunakan khusus pada tabung ini mempunyai pipa logam panjang dan sempit. Pipet itu dipakai untuk mengisi tabung itu dengan darah tanpa gelembung hawa dan dapat dipakai juga untuk membersihkan tabung itu. 5. Pipet Westergren Panjangnya kira-kira 300 mm dan diameter dalam 2 ½ mm. Pada pipet ini terdapat garis-garis milimeter dari 0 sampai 200, garis 200 mm ada di pucuk bawah pipet. 6. Kaca objek dan kaca penutup Kaca objek berukuran 1x3 inci. Kaca yang mempunyai pinggiran yang diratakan baik sekali untuk membuat sediaan apus. Kaca penutup harus cukup tipis, sehingga dapat dipakai untuk pemeriksaan mikroskopik memakai lensa imersi. PENGUJIAN DARAH 1. Sel- sel darah Ketiga jenis sel darah, leukosit, eritrosit dan trombosit dihitung jumlahnya per satuan volume darah dengan terlebih dulu membuat pengenceran dari darah yang diperiksa. Pada dasarnya alat perhitung elektronik dipakai biasanya bersama alat pengencer otomatik sehingga memberi hasil yang sangat teliti dan tepat. Sering alat perhitungan elektronik dikaitkan dengan komputer kecil yang dapat memberi data mengenai volume eritrosit rata- rata dan nilai hemoglobin rata-rata. Harga alat perhitung elektronik mahal dan mengharuskan pemakaian dan pemeliharaan yang sangat cermat. Cara-cara menghitung sel darah secara normal dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting dalam laboratorium klinik. 2. Leukosit Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung voluma tertentu; dengan mengenakan faktor konversi jumlah leokosit per ul darah dapat diperhitungkan. Cara mengisi pipet leukosit yang terdiri : a. Isaplah darah (kapiler,EDTA atau oxalat) sampai kepada garis tangan 0,5 tepat. b. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet c. Masukkan ujung pipet dalam larutan truk sambil menahan darah pada garis tanda tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45o Truk isap. Truk perlahan-lahan samapi garis tanda 11. hati-hati lah jangan sampai terjadi gelembung hawa. d. Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujug pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet pengisap. e. Kocoklah pipet itu selama 15-30 detik. Jika tidak segera akan dihitung, letakkanlah dalam sikap horisontal. 3.Sel Eosinofil Cairan pengencer untuk tujuan itu ialah yang mengandung eosin yang memberi warna merah kepada granula eosinofil. Salah satu cairan pengencer ialah yang mempunyai susunan sebagai berikut : larutan eosin 2% 5 ml; aceton 5 ml dan aqua dest ad 100 ml. Larutan ini harus disimpan dalam lemari es, hanya tahan satu minggu dan harus disaring sebelum memakainya. Cara Mengisi pipet leukosit Sama seperti tindakan-tindakan pada menghitung leokosit, tetapi disini darah diisap sampai garis-ganda 1 dan sebagai cairan pengencer dipakai larutan khusus tadi yang diisi sampai garis 11