• Pendidikan :
- S1 dokter umum di FK Universtitas Sriwijaya
- Pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
FK UI
-Fellow of intervensi jantung non bedah dan cardiac
critical care
Pekerjaan :
Staf SMF Kardiologi RS Umum Pusat Moh. Hoesin
Palembang
Interest :
Heart Failure dan Critical Care
Menajemen ACS di IGD
Edrian Zulkarnain
Moh. Hoesin General Hospital
WHO: Penyakit Kardiovaskular
Penyebab Kematian Utama
Penyebab kematian Persentase kematian
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Penyakit Kardiovaskular
Penyakit infeksi
Kanker
Infeksi Paru
Penyakit Paru
Kecelakaan
Kondisi perinatal
Penyakit digestif
Kecelakaan yang disengaja
Neuropsikiatrik Worldwide
Developed world
Kencing manis
• Merokok,berapapun jumlahnya
• Kadar kolesterol total dan LDL yg tinggi
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
• Usia lanjut
Normal or
Persistent ST/T -
EKG undetermined
ST-elevation abnormalities
ECG
Troponin Troponin
Bio-chemistry
Rise/fall normal
Unstable
Diagnosa STEMI NSTEMI
Angina
Definisi Angina
• Pleuritik
• Lokasinya di perut tengah atau bawah
• Dapat ditunjuk dengan satu jari
• Dapat timbul/terasa dengan penekanan dinding dada
atau pergerakan
• Lamanya hanya beberapa detik.
• Keluhan atipikal lebih sering dijumpai pada orang tua
(usia >75 tahun), wanita, pasien diabetes, Chronic
Kidney Disease (CKD), atau demensia
Differential diagnosis sesuai asal dari nyeri dada
Bahu
Bahu
Retrostenal
Retrostenal Nyeri
Nyeri jantung iskemik
jantung iskemik
Nyeri
Nyeri jantung iskemik
jantung iskemik Perikarditis
Perikarditis
Nyeri
Nyeri pericardium
pericardium Abses
Abses subdiafragma
subdiafragma
Nyeri
Nyeri esofagus
esofagus Pleurisy
Pleurisy diafragma
diafragma
Diseksi
Diseksi aorta
aorta Penyakit
Penyakit spina
spina servikal
servikal
Lesi-lesi
Lesi-lesi mediastinum
mediastinum Nyeri
Nyeri otot skeletal akut
otot skeletal akut
Emboli paru
Emboli paru Sindroma
Sindroma Thoracic
Thoracic Outlet
Outlet
Interscapular
Interscapular Lengan
Lengan
Nyeri
Nyeri jantung
jantung iskemik
iskemik Nyeri
Nyeri jantung iskemik
jantung iskemik
Nyeri otot skeletal
Nyeri otot skeletal Nyeri
Nyeri servikal/dorsal
servikal/dorsal spine
spine
Nyeri
Nyeri kantong
kantong empedu
empedu Sindroma Thoracic outlet
Sindroma Thoracic outlet
Nyeri pankreas
Nyeri pankreas
Dada
Dada depan
depan kanan
kanan bawah
bawah Dada
Dada depan
depan kiri
kiri bawah
bawah
Nyeri
Nyeri kantong
kantong empedu
empedu
Daerah
Daerah perut
perut atas
atas Nyeri
Nyeri saraf
saraf interkostae
interkostae
Pembengkakan
Pembengkakan hati hati
Nyeri
Nyeri jantung
jantung iskemik
iskemik Emboli
Emboli paru
paru
Abses subdiafragma
Abses subdiafragma
Nyeri
Nyeri perikardium
perikardium Miositis
Miositis
Pneumonia/pleurisy
Pneumonia/pleurisy
Nyeri esofagus
Nyeri esofagus Pneumonia/Pleurisy
Pneumonia/Pleurisy
Tukak
Tukak lambung
lambung atau
atau
Nyeri
Nyeri lambung/duodenum
lambung/duodenum Infark
Infark limpa
limpa
duodenum
duodenum
Nyeri pankreas
Nyeri pankreas Sindroma
Sindroma fleksura
fleksura limpa
limpa
Emboli
Emboli paru
paru
Nyeri
Nyeri kantong
kantong empedu
empedu Abses subdiafragma
Abses subdiafragma
Akut
Akut miositis
miositis
Pembengkakan
Pembengkakan hati hati Sindroma
Sindroma Pericardial
Pericardial catch
catch
Cedera
Cedera lainnya
lainnya
Pleurisy
Pleurisy diafragma
diafragma Cedera lainnya
Cedera lainnya
Pneumonia
Pneumonia
Braunwald E : Clinical recognition of acute coronary syndromes. In Theroux P. Acute coronary syndrome: a companion to
Braunwald’s Heart Diseases, 2nd ed. Philadelphia, Elsevier Saunders, 2011, pp 99.
Admission Nyeri Dada
Normal or
Persistent ST/T -
EKG undetermined
ST-elevation abnormalities
ECG
ELEKTROKARDIOGRAM
•EKG 12 Sandapan Pertama
•Dalam 10 menit !!
•Membuat dan menganalisa EKG
•Tentukan:
• Irama
• Elevasi segmen ST ?
• Depresi segmen ST ?
• LBBB (BARU )?
• Gelombang Q ?
• Non diagnostik atau EKG normal
SKA disertai elevasi SKA tanpa elevasi
segment ST persisten segmen ST
Normal or
Persistent ST/T -
EKG undetermined
ST-elevation abnormalities
ECG
Troponin Troponin
Bio-chemistry
Rise/fall normal
Enzim Jantung Sebagai Penanda
IMA
• Creatine Kinase-Myocardial band (CK-MB)
• Troponin I dan Troponin T
• Creatine Kinase (CK)
• Aspartate amino transferase (AST)
• Lactate dehydrogenase (LDH)
• Myoglobin
Cardiac troponin
• Penanda kerusakan/nekrosis otot jantung
• Troponin lebih spesifik daripada CKMB
• Troponin mulai meningkat jam ke-4 pasca onset
dan bertahan sampai 2 minggu di dalam darah
• High sensitive troponin sudah mulai banyak
digunakan, yang mampu mendeteksi kadar
sangat rendah sehingga dapat mendiagnosis
IMA lebih awal
Contoh perlepasan penanda jantung pada pasien NSTE-
ACS
(ESC 2007)
Admission Nyeri Dada
Normal or
Persistent ST/T -
EKG undetermined
ST-elevation abnormalities
ECG
Troponin Troponin
Bio-chemistry
Rise/fall normal
Unstable
Diagnosa STEMI NSTEMI
Angina
TATALAKSANA NSTEMI/UAP
STRATEGI TATALAKSANA SKA NSTEMI/UAP
1. Pengobatan awal dan evaluasi di IGD
3. Strategi Invasif
4. Modalitas revaskularisasi
35
Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko
(Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan)
Validasi diagnosis:
•Respon terhadap pemberian nitrat SL
•Pemeriksaan troponin serial (saat tiba di IGD dan jam jam ke- 6)
•Khusus pemeriksaan Hs Troponin diperiksan serial saat datang dan
jam ke-3.
•EKG serial saat datang, jam ke-1, jam ke 6 dan jika ada keluhan
(nilai perubahan ST segmen dan gelombang T).
36
Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko
(Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan)
Penentuan Risiko :
•Risiko Iskemik klinis dan skor GRACE
•Risiko perdarahan skor CRUSADE
•Ekokardiografi di ruang perawatan
•Optional: Foto toraks, MSCT, Test iskemik
37
GRACE ACS RISK MODEL
38
Perdarahan mayor in-hospital berdasarkan
skor CRUSADE
1. Angina refrakter
2. Gagal jantung akut
3. Aritmia ventrikel yang mengancam nyawa
4. Hemodinamik tidak stabil
Tahap 3: Penentuan Strategi Invasif
Timing angiography berdasarkan penetapan 4 kategori strategi:
43
Tahap 4 : Modalitas Revaskularisasi
• Jika angiogram menunjukkan lesi ateromatosa namun tidak
ditemukan lesi kritikal, maka diatasi dengan medika mentosa
• Pada pasien dengan single-vessel disease maka dikerjakan PCI
• Pada pasien dengan multivessel disease,keputusan PCI atau
CABG dibuat sesuai kondisi individu.
• Jika pilihan CABG diputuskan, maka obat anti platelet harus di
stop 5 hari hingga CABG dikerjakan.
Class Level
Enoxaparin (1 mg/kg twice daily )
direkomendasikan bila fondaparinux tidak tersedia 1 B
45
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Rekomendasi Oral Antiplatelet -
cont
Aspirin harus diberikan pada semua tipe pasien tanpa Class Level
kontraindikasi dengan loading dose 150 – 300 mg dan dosis
maintenance jangka panjang 75-100 mg OD tidak terkait strategi 1 A
terapi
Penghambat P2Y12 inhibitor harus diberikan bersamaan dengan Class Level
aspirin secepatnya dan dilanjutkan sampai 12 bulan, kecuali
1 A
kontraindikasi misalnya risiko perdarahan.
Penghentian berkepanjangan atau tetap penghambat P2Y12 dalam Class Level
12 bulan setelah kejadian penyebab tidak disarankan kecuali ada 1 c
indikasi klinis
Ticagrelor (180 mg loading dose, 90 mg dua kali sehari Class Level
direkomendasikan untuk semua pasien dengan risiko kejadian
1 B
iskemik sedang – tinggi, terlepas strategi penatalaksanaan awal dan
yang telah mendapatkan clopidogrel sebelumnya (clopidogrel
harus dihentikan bila ticagrelor diberikan)
Persentase
(%)
6,2
5,3
Primary PCI
Fibrinolitik
(Intervensi koroner perkutan primer )
• Onset simtom < 12 jam • Dilakukan dalam 120 menit
• Primary PCI > 90 menit. • Kontraindikasi fibrinolitik
• Kontraindikasi (-) • “Door –to-balloon” 90 menit
• 30 min (door-to-needle time) • Pasien STEMI dan syok kardiogenik
dan gagal jantung berat
• Diagnosis STEMI meragukan
1.Steg PG, et al. European Heart Journal. 2012;33:2569-2619 ; 2. Anderson JL, et al. Circulation. 2007;116:e148-e304.
Revaskularisasi
Dosis Kontraindikasi
Streptokinase 1.5 juta unit dalam 30-60 SK sebelumnya
(SK) menit
Alteplase 15 mg i.v. bolus
(tPA) 0.75 mg/kg B dalam 30
menit (maks 50 mg),
dilanjutkan
0.5 mg/kgBB dalam 60
menit
Absolut Relatif
Perdarahan intrakranial atau stroke yang tidak diketahui Serangan iskemia transien dalm 6 bulan
penyebabnya setiap saat.
Terapi antikoagulan oral
Stroke iskemik dalam 6 bulan terakhir
Kehamilan dan post partum dalam 1 minggu
Kerusakan, neoplasma dan malformasi atrioventricular
Susunan Saraf Pusat Hipertensi refrakter (SBP > 180 mmhg and DBP
110 mmhg
Trauma mayor baru/ bedah/ jejas kepala (dalam 3 minggu )
Kelainan hepar lanjut
Perdarahan traktus GI dalam 1 bulan terakhir
Infektif endokarditis
Diketahui dengan kelainan perdarahan (kecuali menses)
Ulkus peptikum aktif
Diseksi aorta
Resusitasi berkepanjangan atau trauma
riwayat puncture dalam 24 jam terakhir, yang tidak bisa di
kompresi
Fondaparinux 2.5 mg i.v. bolus diikuti dengan followed by a s.c. dose of 2.5 mg sc hingga 8
hari atau dipulangkan.
Terapi jangka panjang untuk STEMI
• Beta Blocker
• Lipid-lowering therapy
• Nitrates
• Calcium antagonists
• ACE inhibitor dan ARB (angiotensin receptor blockers)
• Aldosterone antagonists
56
Masalah utama di ibukota,
bagaimana dengan ditempat anda ??
Source: www.google.co.id
Terima kasih
Thanks
Emboli
Emboli paru
paru
Thanks
Non
Non Kardiak
Kardiak Pneumothorax
Pneumothorax
Gangguan
Gangguan pencernaan
pencernaan
Nyeri
Nyeri dada
dada Spasme
Spasme koroner
koroner
Penyakit
Penyakit aorta
aorta
Obstructive
Obstructive CAD
CAD
Kardiak
Kardiak Myo/pericardium
Myo/pericardium
APS
APS
Penyakit SKA
SKA
Penyakit koroner
koroner
Anterior
Anterior
Inferior
Right
V1
Inferior
Lateral
Right Lateral
V1
Right
Right
V1
V6R V2R
V5R V3R
V4R
Posterior
Posterior
V9
V8
V7
V1 V2
V3 V6
V4 V5
Kriteria keberhasilan Fibrinolysis
- Resolusi nyeri dada :
- pengurangan mendadak prediktor reperfusi dengan
sensitifitas 66-84 %
hanya terjadi pada 30-50 %
spesifisitas < 30 %
dipengaruhi oleh terapi analgetik
- Resolusi segmen ST
- Penurunan segmen ST 25-50 %.
- Diukur 90 menit setelah permulaan trombolitik: akurasi
diagnosis 80-85 % pada kegagalan untuk mencapai aliran
TIMI 3.
Intervensi paska fibrinolitik
Recommendasi Kelas/Level
Indikasi “Rescue PCI” segera bila fibrinolisis gagal (<50% ST- 1A
segment resolution at 60 min).
Indikasi PCI Emergensi pada kasus iskemia berulang or bukti 1B
adanya re oklusi setelah fibrinolisis awal berhasil.
Indikasi Angiografi Emergensi dengan rencana revaskularisasi 1A
indikasi pada pasien dengan gagal jantung/ syok
Indikasi Angiografi dengan rencana revaskularisasi (arteri yang 1A
berhubungan dengan area infark) setelah fibrinolisis berhasil.
Waktu yang optimal untuk angiografi, pada pasien yang IIA
fibrinolisis berhasil dan stabil : 3–24 h.