Anda di halaman 1dari 27

KONSEP KEBIDANAN

KONSEP

KEBIDANAN
PENGERTIAN
Konsep adalah suatu gagasan/ide yang relatif
sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang
suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara
seseorang membuat pengertian terhadap objek-
objek atau benda-benda melalui
pengalamannya/setelah melakukan persepsi
terhadap objek/benda.

Pada tingkat konkrit, konsep


merupakan sintesis sejumlah
kesimpulan yang telah ditarik
dari pengalaman dengan objek
atau kejadian tertentu
(Woodruf).
 Konsep adalah ide/gagasan
abstrak yang digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau
penggolongan yang pada
umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian
kata (Soedjadi).

 Maka dapat diartikan bahwa


konsep adalah suatu
ide/gagasan yang bersifat
abstrak yang diambil dari
pengalaman akan persepsi
seseorang terhadap suatu
objek tertentu
Kebidanan adalah seni dan
praktik yang
mengkombinasikan
keilmiahan, filosofi dan
pendekatan pada manusia
sebagai syarat atau ketetapan
dalam pemeliharaan
kesehatan wanita dan proses
reproduksinya yang normal,
termaksud kelahiran bayi,
dengan mengikutsertakan
keluarga dan atau orang yang
berarti lainnya (Lang, 1979).
Maka konsep kebidanan adalah
suatu ide atau gagasan yang
bersifat abstrak tentang ilmu
kebidanan dan seni mengenai
asuhan yang akan dilakukan
oleh bidan.
DEFINISI BIDAN

Bidan dalam bahasa Inggris berasal


dari kata MIDWIFE yang berarti
“with woman” (Bersama Wanita).
Mid = together. Wife = a woman.

Kata kebidanan dan bidan menurut Klinkert


(1892) sumbernya adalah bahasa sansekerta
“Widwan” yang berarti cakap. “membidan”
yang berarti mengadakan sedekah bagi
seorang penolong bersalin yang minta diri
setelah bayi berumur 40 hari.
Kata “Obstetri” atau
“Obstetrix” dalam bahasa latin
rupanya ada hubungannya
dengan kata “Obstare” yang
berarti berdiri disamping
wanita yang sedang bersalin.

Pendapat lain menyebutkan bahwa kata


lainnya adalah “Adstetrix” yang berarti
membantu seseorang yang sedang
bersalin. Bidan merupakan profesi yang
diakui secara nasional maupun
internasional dengan sejumlah praktisi
di seluruh dunia.
BIDAN menurut para ahli :

1. MenurutWHO, ICM FIGO (1992)


Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah
diakui oleh ICM tahun 1972 dan Federation of International
Gynecologist Obstetrition (FIGO) tahun 1973, World Health
Organisation (WHO) dan badan lainnya. Pada pertemuan dewan di
Kobe tahun 1990, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang
telah di sahkan oleh FIGO (1991) danWHO (1992).
Lanjutan.... WHO
 “Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan
Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi
izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus
mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang
dibutuhkan kepada wanita selama mada hamil, persalinan dan masa
pasca persalinan (post partum periode), memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi
abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta
melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak
hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita
tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan
ini termasuk pendidikan antenatal, persiapan untuk menjadi orang
tua, dan meluar ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana
dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya”
2. Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari


pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik kebidanan
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
369/Menkes/SK/III/2007).
3. Menurut Undang-undang

A Kepres No 23 tahun 1994 Pasal 1


butir 1 tentang pengangkatan
bidan sebagai pegawai tidak tetap
berbunyi: “Bidan adalah seseorang
B Kepmenkes No. yang telah mengikuti Program
822/Menkes/SK/IX/1993 pasal Pendidikan Bidan dan telah lulus
1 butir 1 tentang ujian sesuai dengan persyaratan
penyelenggaraan Program yang berlaku”.
Pendidikan Bidan berbunyi:
“Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti dan lulus
Program Pendidikan Bidan sesuai
dengan persyaratan yang
berlaku”.
c. Lampiran Kepmenkes No. 871/Menkes/SK/VIII/1994
tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan
bidan sebagai pegawai tidak tetap, pada pendahuluan
butir c dan pengertian organisasi: “Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program
Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku”.

d. Permenkes No. 572/Menkes/PER/VI/1996 pasal 1


ayat 1 tentang registrasi dan praktek bidan yang
berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang
telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku”.
e. Kepmenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktek bidan, pada pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah mengikuti
dan lulus program pendidikan bidan dan telah lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.

f. Permenkes RI No. 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin


dan Penyelenggara Praktik Bidan, pada pasal 1 ayat 1 : “Bidan
adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan”.
BIDAN

B : Bakti
I : Ibu
D : Demi
A : Anak
N : Negara
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu


kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien
yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
keluarga berencana, termaksud kesehatan
reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Pelayanan kebidanan dibedakan
berdasarkan kewenangan bidan :

Layanan kebidanan
primer/mandiri, merupakan
asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien dan
1
sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan.
Layanan kolaborasi, merupakan
asuhan kebidanan yang diberikan
kepada klien dengan tanggung jawab
bersama semua pemberi layanan 2
yang terlibat (mis. Bidan, dokter
dan/atau tenaga kesehatan
profesional lainnya). Bidan adalah
anggota tim.

Layanan rujukan, merupakan asuhan


kebidanan yang dilakukan dengan
menyerahkan tanggung jawab kepada
dokter, ahli dan/atau tenaga kesehatan
profesional lainnya untuk mengatasi 3
masalah kesehatan klien diluar
kewenangan bidan dalam rangka
menjamin kesejahteraan ibu dan
anaknya.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan
tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada
klien yang memiliki kebutuhan dan/atau masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana, termaksud kesehatan reproduksi wanita dan
pelayanan kesehatan masyarakat).
Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan/asuhan kebidanan terhadap klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan. Meliputi asuhan mandiri /
otonomi pada anak wanita, remaja putri dan wanita dewasa
sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya.

Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari


kewenangan bidan dalam menjalankan praktikan yang berkaitan
dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan
kebidanan.
RLPK meliputi asuhan :

1. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan


wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
2. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
merawat BBL.
3. Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan),
penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan
masyarakat termasuk: (persiapan menjadi orang tua, menentukan
KB, mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi).
4. Konsultasi dan rujukan.
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder
pada saat tidak ada pertolongan medis.
KERANGKA KERJA DALAM PELAYANAN MELIPUTI

1. KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/2002.
2. Standar Pelayanan Kebidanan
3. Kode Etik Profesi Bidan
4. Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007
STANDAR PRAKTIK
KEBIDANAN (SPK)

1. SPK Bersifat nasional


(standar nasional)
2. Dibuat oleh organisasi
Profesi
3. Ruang lingkup praktek
kebidanan meliputi
standar minimal yang
telah ditentukan dalam
SPK
LINGKUP PRAKTEK KEBIDANAN

 Meliputi pemberian asuhan pada Bayi baru


lahir (BBL), bayi, balita, anak perempuan,
remaja putri, wanita pranikah, wanita selama
masa hamil, bersalin dan nifas, wanita pada
masa interval dan wanita menopause.

 Bidan dalam menjalankan praktiknya


berwenang untuk memberikan pelayanan yang
meliputi : Pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.
RANGKUMAN
 Konsep kebidanan adalah suatu ide atau gagasan
yang bersifat abstrak tentang ilmu kebidanan dan
seni mengenai asuhan yang akan dilakukan oleh
bidan.
 Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik kebidanan
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
369/Menkes/SK/III/2007).
 Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari
kewenangan bidan dalam menjalankan praktikan yang
berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis
pelayanan kebidanan.

 RLPK Meliputi pemberian asuhan pada Bayi baru lahir (BBL),


bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita pranikah,
wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas, wanita pada masa
interval dan wanita menopause.
THE END

Anda mungkin juga menyukai