Anda di halaman 1dari 66

Nelayan dan Petani

Pemicu 2 IKM – Monica 405110029


Kelompok 20
Nelayan dan Petani
Kecamatan Pantai Indah, Kabupaten Laut, Propinsi Pulau, merupakan wilayah
di pesisir pantai. Mempunyai luas wilayah 5.163.128 Ha dengan kepadatan penduduk
yang cukup tinggi, terdiri dari daratan 3.170.120 Ha & sawah, kebun 1.993.008 Ha
dengan ketinggian + 0.5 – 2 m di atas permukaan laut. Curah hujan rata – rata 24
mm / tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Laut sekitar 5,1 km yang dihubungkan
oleh jalan negara, jalan propinsi, dan jalan kabupaten yang belum semuanya baik.
Transportasi ke puskesmas tersedia kendaraan motor atau mobil bak terbuka yang
sering dipakai untuk mengangkut hasil lobster atau pertanian.
Unfamiliar Terms
 Dermatitis : peradangan yang terjadi pada kulit

 Myalgia : nyeri pada otot

 P3M : pencegahan, pemberantasan penyakit menular

 Gastritis : peradangan di lambung ( maag )

 Periapikal : bagian yang berada di sekitar apeks gigi

 Pulpa : bagian gigi yang paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh
darah
Rumusan Masalah
1. Apa penyebab tingginya persentase penyakit dermatitis di Pukesmas
Pantai Indah ? Dan bagaimana pencegahannya ?

2. Kenapa beberapa upaya kesehatan di Puskesmas Pantai Indah masih belum


mencapai target ?

3. Upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan


kesehatan di daerah tersebut ?

4. Bagaimana membuat prioritas masalahnya dan jalan keluar apa yang dapat
dilakukan oleh Dokter Puskesmas ?
Curah Pendapat
1. Karena sebagian besar bekerja sebagai petani dan nelayan, higiene masih kurang,
saat bekerja masih tidak menggunakan alat pelindung diri

Solusi :

 Sosialisasi macam – macam alat pelindung diri pada para petani, nelayan,
kepala desa serta perangkat desa

 Penyuluhan tentang kesehatan kerja

2. Input :

 Kurangnya tenaga kerja

 Kurangnya APBD & APBN

 Kurangnya sarana & prasarana


Curah Pendapat
2. Proses :

 Pengorganisasian : pembagian tugas dibuat tapi masih banyak pekerjaan yang


tumpang tindih

 Actuating : upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih


belum mencapai target, pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang
belum dilakukan secara periodik

 Controlling : pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas tidak


optimal akibat keterbatasan waktu

Output : beberapa upaya belum mencapai target

 Upaya kesehatan lingkungan60 % ( target 80% )

 Upaya kesehatan kerja 30% ( target 80% )


Curah Pendapat
Umpan balik : pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan
secara periodik

Dampak : angka dermatitis masih tinggi

Lingkungan

 Fisik

 Lokasi dekat pantai banyak sumur yang tercemar air laut

 Transportasi terbatas

 Infrastruktur masih belum baik

 Sarana dan prasarana masih kurang


Curah Pendapat
 Non – fisik

 Kepadatan penduduk tinggi

 Pendidikan masyarakat mayoritas rendah

 Angka usia produktif kurang dari 50% total jumlah penduduk

3. Meningkatkan tenaga kerja

Meningkatkan APBN & APBD

Perbaikan infrastruktur

Penambahan sarana & prasarana


Curah Pendapat
4. Penentuann Prioritas Masalah dengan cara Bryant

A : upaya kesehatan lingkungan

B : upaya kesehatan kerja

Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14

Dari hasil penghitungan, didapatkan bahwa masalah B yang akan diprioritaskan


Curah Pendapat
Kett :

Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting  mereka
menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan kesehatan
lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja

Prevalensi : paling banyak terkena penyakit  kesehatan kerja hanya menyebabkan penyakit
dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak penyakit seperti
diare,TBC BTA (+), dan ISPA

Seriousness : dampak uang ditimbulkan  pada kesehatan kerja penyakit yang di timbulkan
masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan lebih rawan
menimbulkan angka kematian

Manageability : kemampuan untuk mengatasi  mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih mudah
daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Mind Mapping

Planning
Organizing

Hiperkes Pendekatan sistem Actuating


Controlling
Evaluation
Upaya Kesehatan

Promosi kesehatan
Administrasi kesehatan
Learning Objectives
LO 1 : menjelaskan administrasi kesehatan

LO 2 : menjelaskan pendekatan sistem

LO 3 : menjelaskan prioritas kesehatan

LO 4 : menjelaskan hiperkes

LO 5 : menjelaskan promosi kesehatan


LO 1

Menjelaskan administrasi kesehatan


Fungsi Manajemen

Planning

Diciptakan MATERIALS Organizing


Dengan/ MACHINES
dari

Dimodali MONEY METHOD MEN Objective


dengan Actuating
Distribusi/
Pelayanan MARKET
kepada
Controling
Dicapai
Dalam
MINUTE
Rentang
waktu Evaluation

INPUT PROCESS OUTPUT


Perencanaan / Planning
 Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti

memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat

membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih

dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya


Perencanaan / Planning
 Membuat program upaya kesehatan :

 Upaya Promosi Kesehatan

 Upaya Kesehatan Lingkungan

 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

 Upaya Perbaikan Gizi

 Upaya P3M

 Upaya Pengobatan dan Rujukan

 Upaya Kesehatan Kerja


Pengorganisasian / Organizing
 Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka
dengan keseluruhan struktur tersebut

 Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-


kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut

 Pembagian tugas dibuat tapi masih banyak pekerjaan yang tumpang tindih
Pelaksanaan / Actuating
 Menggerakkan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi

 Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif

 Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)

 Upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih belum mencapai target,
pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan secara periodik
Pengawasan / Controlling
 Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan
mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan

 Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas tidak optimal akibat


keterbatasan waktu
Evaluasi / Evaluation
 Salah satu unsur manajemen yang mempelajari suatu program untuk
menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai atau tidak,
bagaimana mencapai tujuan tersebut, dan mengapa tujuan tidak dapat
tercapai

 Pada umumnya setelah kegiatan selesai (evaluasi sumatif)


LO 2

Menjelaskan pendekatan sistem


Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel

1. Input
a. Tenaga Dokter umum 4 orang
Dokter gigi 3 orang
Bidan puskesmas 5 orang
1 orang bidan desa untuk 1 desa
Perawat 8 orang
Petugas P3M 1 orang
Petugas kesehatan lingkungan 1 orang
Pekarya 3 orang
1 Posyandu 5 orang kader
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel

1. b. Dana Ada dan mencukupi


c. Sarana
Medis
Non – medis
d. Metode Disesuaikan dengan Dinas kesehatan
setempat
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan
Variabel
2. Proses
2.1 Perencanaan Ada rencana upaya kesehatan setiap
tahunnya
2.2 Pengorganisasian Ada struktur organisasi dan
pembagian tugas yang jelas dan
tertulis
2.3 Pelaksanaan Pencapaian cakupan program dari
upaya kesehatan
2.4 Pencatatan & Pelaporan Dilakukan secara periodik
2.5 Pengawasan Dilakukan oleh kepala puskesmas
dengan optimal
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur
Keberhasilan
Variabel

3. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80%
Upaya Kesehatan Lingkungan 80%
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80%
Upaya Perbaikan Gizi 80%
Upaya P3M 80%
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85%
Upaya Kesehatan Kerja 80%
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan
Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Mudah dijangkau
- Transportasi Mudah
- Fasilitas kesehatan lain Ada dan bisa menjalin kerja sama
4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan
- Sosial Ekonomi
- Agama Tidak menjadi faktor penghambat
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel
5. Umpan Balik
Pencatatan dan pelaporan Dilakukan secara periodik
6. Dampak
6.1 Angka kematian Menurunnya angka kematian karena
penyakit diare, TBC, ISPA
6.2 Angka kesakitan Menurunnya incidence penyakit – penyakit,
seperti dermatitis, ISPA, penyakit pulpa dan
periapikal, gastritis, diare, gangguan kulit,
demam tanpa tahu penyebab, myalgia, sakit
kepala, TBC BTA (+)
Penyajian Data
Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan :

A. Data Umum

I. Data Geografi

II. Data Demografi

B. Data Khusus
Penyajian Data
A. Data Umum

I. Data Geografi

Lokasi gedung puskesmas Pantai Indah terletak di Kecamatan Pantai Indah,


Kabupaten Laut, Propinsi Pulau

Luas wilayah kerja Puskesmas 5.163.128 Ha, yang terdiri dari 15 desa, 86 dusun,
197 RW, 312 RT & 62.242 KK

II. Data Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 186.751 dengan populasi


berdasarkan jenis kelamin dan usia
Penyajian Data
Tabel 1. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah


Penduduk
1. Laki – laki 90.528
2. Perempuan 96.223

Tabel 2. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan usia

No. Usia Jumlah


Penduduk
1. Balita 26.263
2. Usia produktif 90.171
Penyajian Data
Tabel 3. Persentase jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Pantai Indah

No. Pendidikan Presentase


1. Tidak / belum tamat SD 51.26%
2. SD / Mi 8.59%
3. SLTP / MTs 19.29%
4. SLTA / MA 19.77%
5. AK / Diploma 0.78%
6. Universitas 0.31%
Penyajian Data
Tabel 4. Persentase jumlah penduduk berdasarkan sumber penghasilan di wilayah kerja
Puskesmas Pantai Indah

No. Pekerjaan Presentase


1. Nelayan 47%
2. Petani 30%
3. Belum / tidak bekerja 21%
4. Pegawai negri 2%
Penyajian Data
B. Data Khusus

I. Input
 Kurangnya tenaga kerja

 Kurangnya APBD & APBN

 Kurangnya sarana & prasarana


Penyajian Data
No. Variabel

1. Input
a. Tenaga Dokter umum 2 orang
Dokter gigi 2 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Perawat 5 orang
Petugas P3M, petugas kesehatan lingkungan1 orang
Pekarya 3 orang
Kader untuk 101 Posyandu 400 orang
Penyajian Data
No. Variabel

1. b. Dana Sumber pendanaan berasal dari APBN &


APBD yang tidak mencukupi
c. Sarana
Medis
Non – medis
d. Metode Disesuaikan dengan Dinas kesehatan
setempat
Penyajian Data
II. Proses :

 Pengorganisasian : pembagian tugas dibuat tapi masih banyak pekerjaan


yang tumpang tindih

 Actuating : upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih


belum mencapai target, pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang
belum dilakukan secara periodik

 Controlling : pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas tidak


optimal akibat keterbatasan waktu
Penyajian Data
No. Variabel
2. Proses
2.1 Organizing Pembagian tugas dibuat tapi masih banyak
pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih
Upaya kesehatan lingkungan dan upaya
2.2 Actuating kesehatan kerja masih belum mencapai
target
Pencatatan dan pelaporannya masih banyak
yang belum dilakukan secara periodik
2.4 Controlling Pengawasan yang dilakukan oleh kepala
puskesmas tidak optimal karena
keterbatasan
Penyajian Data
III. Output : beberapa upaya belum mencapai target

 Upaya kesehatan lingkungan60 % ( target 80% )

 Upaya kesehatan kerja 30% ( target 80% )

No. Variabel

3. Output Ada yang masih belum mencapai target


Upaya Kesehatan Lingkungan 60%
Upaya Kesehatan Kerja 30%
Penyajian Data
IV. Lingkungan

 Fisik
 Lokasi dekat pantai banyak sumur yang tercemar air laut
 Transportasi terbatas
 Infrastruktur masih belum baik
 Sarana dan prasarana masih kurang

 Non – fisik
 Kepadatan penduduk tinggi
 Pendidikan masyarakat mayoritas rendah
 Angka usia produktif kurang dari 50% total jumlah penduduk
Penyajian Data
No. Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Dekat pantai, banyak sumur tercemar
air laut
- Transportasi Terbatas, hanya ada mobil bak terbuka
/ motor untuk mengangkut hasil
pertanian dan lobster
- Fasilitas kesehatan lain Masih kurang
-Infrastruktur Masih dalam keadaan yang belum baik
Penyajian Data
No. Variabel
4. 4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan Mayoritas berpendidikan rendah
- Sosial Ekonomi Angka usia produktif masih rendah
-Kepadatan penduduk Jumlah penduduk tinggi
Penyajian Data
V. Umpan balik : pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan
secara periodik

VI. Dampak : angka dermatitis masih tinggi

No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel


5. Umpan Balik
Pencatatan dan pelaporan Belum dilakukan secara periodik
6. Dampak
6.1 Angka kesakitan Tingginya angka dermatitis
Pembahasan
 Bandingkan keluaran terlebih dahulu ( masalah )

No. Variabel Tolak Data Masalah


Ukur Puskes
mas

1. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80% 80% -
Upaya Kesehatan Lingkungan 80% 60% +
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80% 80% -
Upaya Perbaikan Gizi 80% 80% -
Upaya P3M 80% 80% -
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85% 85% -
Upaya Kesehatan Kerja 80% 30% +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah

2. Input
Tenaga Ada Kurang +
Dana Cukup Kurang +
Sarana Kurang +
Metode Ada Baik -
3. Proses
Perencanaan Ada Baik -
Pengorganisasian Ada Kurang +
Pelaksanaan Ada Kurang +
Pelaporan Ada Kurang +
Pengawasan Ada Kurang +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah

4. Lingkungan
Fisik Rendah +
Non Fisik Rendah +
5. Umpan Balik Ada +
6. Dampak
Mortality Ada Tidak diketahui -
Morbidity Ada Tinggi +
Perumusan Masalah
 Masalah  ada kesenjangan pada tahap pembahasan

 Urutan merumuskan masalah :

 Urutkan masalah menurut output  masalah sebenarnya

 Urutkan masalah menurut sistem lainnya tiap variabel masalah dari penyebab

 Output

 Upaya Kesehatan Lingkungan

 Upaya Kesehatan Kerja


Penyelesaian Masalah
 Masalah : Upaya Kesehatan Kerja

 Penyebab Masalah :

 Kurangnya sosialisasi macam – macam alat pelindung diri

 Kurangnya penyuluhan mengenai kesehatan kerja

 Penyelesaian Masalah :

 Sosialisasi macam – macam alat pelindung diri

 Penyuluhan mengenai kesehatan kerja


LO 3

Menjelaskan prioritas masalah


Penentuan Prioritas Masalah
 Non Scoring Technique

 Cara Delphi : berkumpul dengan orang yang memiliki bidang yang sama

 Cara Delbeq : berkumpul dengan masyarakat

 Scoring Technique
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Amerika Latin

P = MIV
 P : Prioritas masalah C
 M / Magnitude : besarnya masalah yang dilihat dari morbiditas & mortalitas

 I / Importance : yang ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena


masalah / penyakit

 V / Vulnerability : ada / tersedianya cara – cara penanggulangan masalah yang


bersangkutan

 C / Cost : biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah tersebut


Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah

 I / Importancy : semakin penting masalah tersebut, akan semakin


diprioritaskan
 Prevalence : besarnya masalah
 Severity : akibat yang ditimbulkan oleh masalah
 Rate of increase : kenaikan besarnya masalah
 Degree of unmeet need : derajat keinginan masyarakat yang tidak
terpenuhi
 Social Benefit : Keuntungan sosial karena selesainya masalah
 Public Concern : rasa prihatin masyarakat thd. masalah
 P.C. (Political Climate) : suasana politik
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah

 T / Technical Feasibility : kelayakan teknologi

Makin layak teknologi yang tersedia & yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah, makin diprioritaskan masalah tsb

 R / Resources Availability

Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah,
makin diprioritaskan masalah tsb
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Bryant
Kett :

A : upaya kesehatan lingkungan 1 : tidak penting / sukar

B : upaya kesehatan kerja 5 : penting / mudah

Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14

Dari hasil penghitungan, didapatkan bahwa masalah B yang akan diprioritaskan


Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Bryant
Kett :

Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting  mereka
menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan kesehatan
lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja

Prevalensi : paling banyak terkena penyakit  kesehatan kerja hanya menyebabkan penyakit
dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak penyakit seperti
diare,TBC BTA (+), dan ISPA

Seriousness : dampak uang ditimbulkan  pada kesehatan kerja penyakit yang di timbulkan
masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan lebih rawan
menimbulkan angka kematian

Manageability : kemampuan untuk mengatasi  mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih mudah
daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
LO 4

Menjelaskan hiperkes
Akibat Kerja
 Petani

 Tangan dan kakinya mengalami dermatitis

 Nelayan

 Mayoritas nelayan lobster, tangan mereka sering sekali tertusuk duri


lobster
Faktor Penyebab Akibat Kerja
 Biologi : parasit, kuman, virus

 Fisika : panas & dingin

 Psikososial : kebosanan, tekanan kerja

 Mekanik : pencahayaan & penglihatan

 Kimia : cairan ( pestisida )


LO 5

Menjelaskan promosi kesehatan


Kegiatan Promosi Kesehatan
 Faktor predisposisi : meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, dan
meluruskan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai yg tidak kondusif bagi perilaku sehat

 Pemberian informasi / pesan mengenai alat pelindung diri

 Penyuluhan kesehatan

 Faktor enabling : memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian /


pengembangan masyarakat, agar masyarakat mampu memfasilitasi diri mereka
sendiri

 Membangun sarana air bersih, jamban keluarga, pos obat

 Membuat ventilasi agar pencahayaan di rumah baik

 Faktor reinforcing

 Memberi pelatihan-pelatihan pada para tokoh masyarakat, seperti kepala desa


Hubungan Promosi Kesehatan dengan
Determinan Perilaku

PREDISPOSING
FACTORS

HEALTH ENABLING HEALTH


PROMOTION FACTORS BEHAVIOR

REINFORCING
FACTORS
Behavioural Reversible Terminal
Patterns & Exposure Changes Irrev disease
Enviromental To In Changes
Conditions Hazards Function

Health Specific Early Disability Rehabil Care


Promotion Protect Diagnosis Limitation Itation Of
(1) Ion & (4) (5) The Dying
(2) Treatment Patient
(3) (6)

I II III

Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Preventioon


Pelayanan Kesehatan
 Promosi kesehatan tingkat promotif
 Sasaran : kelompok orang sehat agar mampu meningkatkan kesehatannya  para petani
dan nelayan, serta masyarakat yang belum terkena penyakit

 Promosi kesehatan tingkat preventif


 Sasaran : kelompok orang yang beresiko tinggi  para petani dan nelayan

 Promosi kesehatan tingkat kuratif


 Sasaran : para penderita penyakit  para petani dan nelayan yang terkena dermatitis, serta
masyarakat yang terkena penyakit lainnya seperti TBC BTA (+), diare, ISPA, dll

 Promosi kesehatan tingkat rehabilitatif


 Sasaran : para penderita / pasien yang baru sembuh

 Promosi kesehatan tingkat care of the dying patients


 Sasaran : penderita / pasien yang sudah tidak dapat disembuhkan
Penyuluhan Kesehatan
 Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekadar
upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting
dari itu adalah untuk menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan (Mardikanto, 1987)

Anda mungkin juga menyukai