Nelayan Dan Petani
Nelayan Dan Petani
Pulpa : bagian gigi yang paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh
darah
Rumusan Masalah
1. Apa penyebab tingginya persentase penyakit dermatitis di Pukesmas
Pantai Indah ? Dan bagaimana pencegahannya ?
4. Bagaimana membuat prioritas masalahnya dan jalan keluar apa yang dapat
dilakukan oleh Dokter Puskesmas ?
Curah Pendapat
1. Karena sebagian besar bekerja sebagai petani dan nelayan, higiene masih kurang,
saat bekerja masih tidak menggunakan alat pelindung diri
Solusi :
Sosialisasi macam – macam alat pelindung diri pada para petani, nelayan,
kepala desa serta perangkat desa
2. Input :
Lingkungan
Fisik
Transportasi terbatas
Perbaikan infrastruktur
Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14
Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting mereka
menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan kesehatan
lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja
Prevalensi : paling banyak terkena penyakit kesehatan kerja hanya menyebabkan penyakit
dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak penyakit seperti
diare,TBC BTA (+), dan ISPA
Seriousness : dampak uang ditimbulkan pada kesehatan kerja penyakit yang di timbulkan
masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan lebih rawan
menimbulkan angka kematian
Manageability : kemampuan untuk mengatasi mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih mudah
daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Mind Mapping
Planning
Organizing
Promosi kesehatan
Administrasi kesehatan
Learning Objectives
LO 1 : menjelaskan administrasi kesehatan
LO 4 : menjelaskan hiperkes
Planning
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat
membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih
Upaya P3M
Pembagian tugas dibuat tapi masih banyak pekerjaan yang tumpang tindih
Pelaksanaan / Actuating
Menggerakkan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif
Upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih belum mencapai target,
pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan secara periodik
Pengawasan / Controlling
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan
mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan
1. Input
a. Tenaga Dokter umum 4 orang
Dokter gigi 3 orang
Bidan puskesmas 5 orang
1 orang bidan desa untuk 1 desa
Perawat 8 orang
Petugas P3M 1 orang
Petugas kesehatan lingkungan 1 orang
Pekarya 3 orang
1 Posyandu 5 orang kader
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel
3. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80%
Upaya Kesehatan Lingkungan 80%
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80%
Upaya Perbaikan Gizi 80%
Upaya P3M 80%
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85%
Upaya Kesehatan Kerja 80%
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan
Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Mudah dijangkau
- Transportasi Mudah
- Fasilitas kesehatan lain Ada dan bisa menjalin kerja sama
4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan
- Sosial Ekonomi
- Agama Tidak menjadi faktor penghambat
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur Keberhasilan Variabel
5. Umpan Balik
Pencatatan dan pelaporan Dilakukan secara periodik
6. Dampak
6.1 Angka kematian Menurunnya angka kematian karena
penyakit diare, TBC, ISPA
6.2 Angka kesakitan Menurunnya incidence penyakit – penyakit,
seperti dermatitis, ISPA, penyakit pulpa dan
periapikal, gastritis, diare, gangguan kulit,
demam tanpa tahu penyebab, myalgia, sakit
kepala, TBC BTA (+)
Penyajian Data
Sumber Data
A. Data Umum
I. Data Geografi
B. Data Khusus
Penyajian Data
A. Data Umum
I. Data Geografi
Luas wilayah kerja Puskesmas 5.163.128 Ha, yang terdiri dari 15 desa, 86 dusun,
197 RW, 312 RT & 62.242 KK
I. Input
Kurangnya tenaga kerja
1. Input
a. Tenaga Dokter umum 2 orang
Dokter gigi 2 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Perawat 5 orang
Petugas P3M, petugas kesehatan lingkungan1 orang
Pekarya 3 orang
Kader untuk 101 Posyandu 400 orang
Penyajian Data
No. Variabel
No. Variabel
Fisik
Lokasi dekat pantai banyak sumur yang tercemar air laut
Transportasi terbatas
Infrastruktur masih belum baik
Sarana dan prasarana masih kurang
Non – fisik
Kepadatan penduduk tinggi
Pendidikan masyarakat mayoritas rendah
Angka usia produktif kurang dari 50% total jumlah penduduk
Penyajian Data
No. Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Dekat pantai, banyak sumur tercemar
air laut
- Transportasi Terbatas, hanya ada mobil bak terbuka
/ motor untuk mengangkut hasil
pertanian dan lobster
- Fasilitas kesehatan lain Masih kurang
-Infrastruktur Masih dalam keadaan yang belum baik
Penyajian Data
No. Variabel
4. 4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan Mayoritas berpendidikan rendah
- Sosial Ekonomi Angka usia produktif masih rendah
-Kepadatan penduduk Jumlah penduduk tinggi
Penyajian Data
V. Umpan balik : pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan
secara periodik
1. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80% 80% -
Upaya Kesehatan Lingkungan 80% 60% +
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80% 80% -
Upaya Perbaikan Gizi 80% 80% -
Upaya P3M 80% 80% -
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85% 85% -
Upaya Kesehatan Kerja 80% 30% +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah
2. Input
Tenaga Ada Kurang +
Dana Cukup Kurang +
Sarana Kurang +
Metode Ada Baik -
3. Proses
Perencanaan Ada Baik -
Pengorganisasian Ada Kurang +
Pelaksanaan Ada Kurang +
Pelaporan Ada Kurang +
Pengawasan Ada Kurang +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah
4. Lingkungan
Fisik Rendah +
Non Fisik Rendah +
5. Umpan Balik Ada +
6. Dampak
Mortality Ada Tidak diketahui -
Morbidity Ada Tinggi +
Perumusan Masalah
Masalah ada kesenjangan pada tahap pembahasan
Urutkan masalah menurut sistem lainnya tiap variabel masalah dari penyebab
Output
Penyebab Masalah :
Penyelesaian Masalah :
Cara Delphi : berkumpul dengan orang yang memiliki bidang yang sama
Scoring Technique
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Amerika Latin
P = MIV
P : Prioritas masalah C
M / Magnitude : besarnya masalah yang dilihat dari morbiditas & mortalitas
Makin layak teknologi yang tersedia & yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah, makin diprioritaskan masalah tsb
R / Resources Availability
Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah,
makin diprioritaskan masalah tsb
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Bryant
Kett :
Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14
Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting mereka
menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan kesehatan
lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja
Prevalensi : paling banyak terkena penyakit kesehatan kerja hanya menyebabkan penyakit
dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak penyakit seperti
diare,TBC BTA (+), dan ISPA
Seriousness : dampak uang ditimbulkan pada kesehatan kerja penyakit yang di timbulkan
masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan lebih rawan
menimbulkan angka kematian
Manageability : kemampuan untuk mengatasi mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih mudah
daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
LO 4
Menjelaskan hiperkes
Akibat Kerja
Petani
Nelayan
Penyuluhan kesehatan
Faktor reinforcing
PREDISPOSING
FACTORS
REINFORCING
FACTORS
Behavioural Reversible Terminal
Patterns & Exposure Changes Irrev disease
Enviromental To In Changes
Conditions Hazards Function
I II III