Anda di halaman 1dari 14

Penanggulangan Gizi

Buruk pada Anak SD


Melalui Upaya
Kesehatan Sekolah
Raymond W. 102016151
Timothy John. 102014207
Gracecaella A. 102016024
Lucy Filipini M.S. 102016070
Fathiyah Hana 102015054
Alni Indah 102016152
Nur Umira B.M.Y. 102016263
SKENARIO 8

Gizi buruk terutama pada anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD masih


menjadi masalah. Pada suatu penelitian ada hubungannya
dengan tingkat konsumsi protein, tingkat pengetahuan ibu, Rumusan masalah:

pendidikan ibu, pendapatan keluarga, penyakit menular dan Masalah stunting dan anemia

tingkat konsumsi energy. Masalah gizi utama antara lain merupakan masalah gizi buruk pada

stunting dan anemia. Puskesmas mempunyai kegiatan usaha anak SD yang memerlukan peran serta

kesehatan sekolah dengan trias UKS yaitu pendidikan UKS dalam penanggulangannya.

kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan


sekolah.
Mind Map

Stunting Pelayanan kesehatan

Gizi buruk UKS Pendidikan kesehatan

Pembinaan lingkungan
Anemia
sehat
GIZI BURUK
• Kwashiorkor  kondisi dimana seseorang kekurangan asupan yang mengandung energi dan protein

• Kebanyakan menyerang anak-anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia

• Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 54% kematian bayi dan balita disebabkan kondisi
gizi buruk

• Komplikasi:
 Mengalami tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan menjadi lebih lambat dibanding anak normal
seusianya Stunting
 Mengalami kesulitan belajar
 Mudah terserang penyakit berat
 Kekurangan nutrien seperti zat besi dan vitamin B kompleks Anemia
Keadaan dimana tidak tercapainya tinggi
relatif terhadap usia
ANEMIA
Kondisi dimana jumlah sel darah merah menurun
dari batas normal
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
(UPAYA KESEHATAN SEKOLAH)
• Kesehatan masyarakat yang dijalankan dalam masyarakat sekolah yaitu semua warga sekolah mulai
siswa, guru, karyawan berserta lingkungannya
• Alasan kenapa perlunya UKS:
1) Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan.
2) Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
3) Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik.
4) Keadaan kesehatan anak sekolah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai.
5) Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan
kebiasaan hidup sehat.

Pendidikan kesehatan Pelayanan kesehatan Pembinaan lingkungan sehat


1. PENDIDIKAN KESEHATAN
 Kebersihan perorangan (personal hygiene) dan
• Upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kebersihan lingkungan
kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit
seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial)
menular, dengan cara: hidup bersih bagi warga
agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan sekolah, imunisasi, pemberantasan nyamuk,
baik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler kecoa, tikus, dan binatang lain yang dapat
menularkan penyakit
• Memerlukan beberapa tahap:
 Penyakit-penyakit tidak menular (penyebab dan
1) Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar cara pencegahannya).
hidup sehat
 Gizi : mengenal berbagai makanan bergizi,
2) Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat memilih makanan yang bergizi, kebersihan
makanan, penyakit-penyakit akibat kekurangan
3) Membentuk kebiasaan hidup sehat atau kelebihan gizi

 Pencegahan kecelakaan atau keamanan


2. PELAYANAN KESEHATAN

• Meningkatkan kemampuan dan


keterampilan melakukan tindakan hidup Penyuluhan dan latihan
Promotif keterampilan
sehat dalam rangka membentuk perilaku
hidup sehat.

• Meningkatkan daya tahan tubuh peserta


didik terhadap Penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat Preventif Kuratif

• Menghentikan proses penyakit dan


pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan
• peningkatan kemampuan
Penjaringan (screening) peserta
kesehatan didik
bagi anak yang
yang cedera/cacat
baru masuk sekolah. agar dapat berfungsi
Rehabilitatif
• optimal.
Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan.
• Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan
peserta didik.
Promotif
• Latihan keterampilan teknis
• Dokter Kecil;
• Kader Kesehatan Remaja;
• Palang Merah Remaja;
• Saka Bhakti Husada.
• Pembinaan sarana keteladanan:
• Pembinaan Kantin Sekolah Sehat;
• Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa penyakit.
• Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Preventif
• Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus untuk penyakit-
penyakit tertentu,
• Penjaringan (screening) kesehatan
• Pemeriksaan berkala kesehatan.
• Monitoring pertumbuhan.
• Immunisasi.
• Pencegahan penularan penyakit.
• Konseling.
Kuratif dan Rehabilitatif
• Diagnosa dini;
• Pengobatan ringan;
• Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama
pada penyakit; dan Rujukan medik.
3. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEHAT

• Bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga
sekolah/madrasah mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mendukung tercapainya
proses belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik

• Ada lingkungan fisik dan non fisik


KESIMPULAN

• Sekolah harus meningkatkan pelaksanaan program sesuai dengan indikator yang mendasarinya diantaranya
adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, lingkungan sekolah sehat sehingga UKS dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya

• UKS bukan hanya suatu tindakan untuk menyembuhkan orang sakit, karena untuk meyembuhkan orang yang
sakit cukup datang ke Puskesmas/rumah sakit, tetapi aspek yang kalah penting justru aspek pendidikannya
(aspek edukatif), yaitu memberikan memberikan pendidikan kesehatan kepada anak didik, membiasakan diri
dalam suasana yang sehat, serta mengendalikan watak dan perilaku/sikap dalam melaksanakan cara-cara
hidup yang sehat, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada anak didik tumbuh dan belajar secara
harmonis, efisien, dan optimal

Anda mungkin juga menyukai