Anda di halaman 1dari 36

IMUNISASI

PD3I

Siti Chunaeni,SKep.Ns.MKes
Pengertian
• Mrp usaha memberikan kekebalan pd bayi
& anak thd penyakit tertentu.
suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorg scr aktif thd suatu antigen, shg bila
suatu saat terpajan dg antigen yg serupa, tdk
tjd penyakit

vaksin : kuman/racun kuman yg dimasukkan ke


dlm tubuh bayi/ anak yg disebut antigen dlm
tubuh antigen a/ bereaksi dgn antibody 
kekebalan
JENIS VAKSIN
Vaksin dibuat dari :
1. Kuman yang telah dilemahkan ( vaksin BCG,
campak) atau dimatikan.
Contoh : Vaksin batuk rejan (partusis), vaksin polio j.
Salk

2. Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan.


Contoh : Toksoid tetanus & toksoid difteri.

3. Bagian kuman tertentu / protein.


Contoh : Vaksin hepatitis B
* Pemberian vaksin  merangsang tubuh membentuk
antibodi.
Tujuan
• Melindungi seseorg atau sekelompok masy
thd penyakit tertentu, bahkan
menghilangkan penyakit tertentu di dunia,
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat Penyakit2 yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi ( PD3I)
Sasaran
• Seluruh bayi mendapatkan imunisasi dasar
• Seluruh anak sekolah mendapatkan
imunisasi lanjutan
• Wanita usia subur (termasuk bumil dan
catin) mendapatkan TT 5 dosis
• Kelompok beresiko tinggi
PD3I
Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
• 9 penyakit yang diupayakan pencegahannya melalui :
- Hepatitis B
- TBC
- Polio
- Dipteri
- Pertusis
- Tetanus
- Campak
- Pneumonia
- Meningitis
Penyebab Corynebacterium diphtheriae
Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali
berupa membran dalam rongga hidung sampai
sangat berat dan menyebabkan kematian, yang
sering dijumpai adalah dengan pembengkakan
kelenjar sekitar leher
Golongan umur penderita biasanya dibawah 15
tahun.
Untuk perlindungan kelompok umur tersebut
dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap
Bayi dan DT pada murid SD Kls I .
Cara penularan melalui partikel percikan ludah
yang tercemar.
Diphteri
• Sangat infeksius
• Saat menyerang sist
pernafasan,mengeluarkan toksin yg
menyebabkan kelemahan dan
pembengkakan sulit bernafaskematian
• Menyebabkan pembengkakan otot
jantunggagal jantung
DIPHTHERIA
50% Meninggal dengan Gagal Jantung
• Imunisasi DPT diberikan 3 x sbg imunisasi
dasar, dilanjutkan dengan imunisasi ulangan
1 kali (interval 1 tahun setelah DPT3). Pada
usia 5 tahun, diberikan ulangan lagi
(sebelum masuk sekolah) dan pada usia 12
tahun berupa imunisasi DT. Pada wanita,
imunisasi TT perlu diberikan 1 kali sebelum
menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang
bertujuan untuk mencegah tetanus
neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir).
Pertusis = batuk rejan
• Etiologi:bordetella pertusis
• Gejala:batuk keras, berturut-turut,kadang
sampai muntahsulit bernafas
• Komplikasi:pneumonia
• kematian
• Cara penularan:droplet
• Imunisasi: DPT
 Gejala awal berupa pilek dan batuk, mulai hari ke 10
batuk bertambah , batuk keras berturut-turut dan
penderita baru dapat melakukan inspirasi dalam yang
terdengar sebagai whoop kadang-kadang sampai
muntah.Komplikasi umumnya adalah Pneumonia yang
paling banyak menimbulkan kematian, Kematian lebih
sering dijumpai pada usia kurang 1 tahun.
 Penyebabnya bakteri Bordetella pertussis
 Cara penularan melalui droplet biasanya dari saudara
serumah.
 Pencegahan dengan Imunisasi DPT

12
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
 Penyebabnya kuman Clostridium tetani

 Spora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak


dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin.Pada
neonatus (penyakit ini dikenal dgn Tetanus Neonatorum)
kuman masuk melalui tali pusat. Gejala khas berupa kejang
rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai,
pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus
Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut
mencucut seperti ikan bila tidak diobati bayi akan
menderita kejang sehingga bayi tampak biru hal ini dapat
menyebabkan kematian.
13
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
Reservoir adalah usus manusia dan hewan
serta tanah yang terkontaminasi
Tetanus kotoran
hewan atau manusia.Pertolongan persalinan
dan perawatan tali pusat yang kurang steril
masih merupakan masalah

Pencegahan dengan Imunisasi TT Ibu Hamil &


WUS

Gejala:bakteri msk mll lukamengeluarkan


toksinotot kaku dan pend kesakitan
 Penyebabnya Virus Polio
 Gejala awal tidak spesifik,
seperti infeksi saluran nafas bagian atas dan demam
ringan. Paralisis yang bersifat flaksid . Dan harus
dibedakan dengan penyakit lumpuh layu akut dan
dikenal dengan AFP
 Penularan virus Polio secara droplet dan sangat cepat.
 Reservoir hanya manusia
 Pencegahan dengan Imunisasi Polio .

15
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
Polio
Gejala : paralisis pada ekstremitas
• Penularan:droplet
• Imunisasi:polio
• Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat
lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau usia 2, 3, 4
bulan sesuai program pemerintah),
• 2 tetes oral
 Penyebabnya Mycobacterium Tuberculosis
 Penyakit ini masih merupakan masalah di kelompok
masyarakat dengan sosial ekonomi rendah,
menyerang berbagai golongan umur dan merupakan
penyakit dalam keluarga.
 Pencegahan dengan Imunisasi BCG terhadap Bayi

17
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
Tuberculosis
• Penyebab:mycobacterium Tuberculosis
• Indonesia saat ini merupakan negara ke-3
tertinggi di dunia untuk penyakit TBC,
setelah India dan Tiongkok
• Penularan droplet
• Gejala:batuk
• Imunisasi:BCG, 0,05 ml intra kutan
 Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan
melalui batuk , bersin dan tangan yang kotor oleh cairan
hidung.

 Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis ,


sedang tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai
dari dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke
muka, badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit
dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa
kunjungtivitis berat dan Pneumonia.

 Pencegahan dengan Imunisasi Campak

19
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
Campak
• Etiologi:virus myxovirusviridae measles
• Penularan:batuk, bersin, kontak langsung
• Gejala:demam, konjungtivitis, bintik koplik
(dimulai dahi dan belakang telinga,
menyebar ke muka, badan dan anggota
badan
• Komplikasi: diare, konjungtivitis berat dan
pneumonia kematian
• Imunisasi:campak, 0,5 ml IM
• Imunisasi campak lanjutan diberikan pada
anak usia 24 bulan,.
• Apabila anak blm pernah mendpt imm
campak sebelumnya (bayi), maka pemberian
campak lanjutan dianggap sbg dosis pertama,
selanjutnya diberikan dosis kedua min 6
bulan dr dosis pertama.
• Hb 0: uniject
 Penyebabnya Virus Hepatitis type B
 Gejalanya tidak khas
 Kelompok Resiko tinggi adalah secara vertikal bayi
dari ibu pengidap , secara horisontal pecandu
narkotika , tenaga medis , pekerja laboratorium atau
petugas akupungtur.
 Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal ,
maka diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B
secara dini (0–7 hari) . Untuk memudahkan
operasional dilapangan dibutuhkan teknologi tepat
guna yang saat ini telah digunakan Uniject HB yang
merupakan alat suntik dan vaksin siap pakai.
22
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
HiB
• Haemophylus influenzae tipe b (Hib)
• Penyebab pneumonia dan meningitis
HiB
• IMUNISASI HiB diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan,
dan diulang pada usia 18 bulan.
• Vaksin HiB juga dapat diberikan dalam bentuk vaksin
kombinasi. Apabila anak datang pada usia 1-5 tahun, HiB
hanya diberikan 1 kali .
• Anak di atas usia 5 tahun tidak perlu diberikan karena
penyakit ini hanya menyerang anak dibawah usia 5 tahun.
Saat ini, imunisasi HiB telah telah masuk program
pemerintah, yaitu vaksin Pentavalen, vaksin HiB diberikan
bersama DPT, Hepatitis B.
KOMITMEN GLOBAL
 ERADIKASI POLIO  Sertifikasi Bebas Polio
(tidak ditemukan lagi kasus Polio Liar)
 REDUKSI CAMPAK  Tidak ada KLB Campak
 ELEMINISASI TETANUS NEONATORUM (ETN) 
Tidak ada lagi kematian Neonatal yang
disebabkan ;
Bayi yang dilahirkan tidak memperoleh kekabalan
bawaan dari ibunya.
Kesalahan penanganan persalinan.
Kesalahan penanganan pasca persalinan
(Perawatan Tali Pusar)
WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI TEPAT 
Jadwal pemberian Imunisasi pada Bayi

USIA BAYI IMUNISASI

0 bulan Hep B- 0

1 bulan BCG,Polio 1

2 bulan DTP-HB-Hib 1, Polio 2

3 bulan DTP-HB-Hib 2, Polio 3


4 bulan DTP-HB-Hib 3, Polio 4
Keterangan : TIDAK MENGENAL INTERVAL MAKSIMAL
9 bulan Campak
IMUNISASI LANJUTAN

UMUR JENIS IMUNISASI INTERVAL

1,5 Thn (18 12 bulan dr DPT-HB-Hib


DPT-HB-Hib
Bulan 3

2 Tahun (24 6 bulan dr campak dosis


Campak
Bulan) pertama
• Jika anak sdh mendptkan DPT-HB 1 dan 2
lanjutkan sampai ke-3
• Pemberian imunisasi lanjutan DTP-HB-Hib
diberikan pada anak usia 18 bulan.
• Pada balita yang blm mendpt DPT-HB 3
dosis diberika DTP-HB-Hib pada usia 18 bln
dan imm lanj diberikan minimal 12 bln dari
DTP-HB-Hib dosis ke 3
JADWAL IMUNISASI LANJUTAN 
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

CAMPAK SASARAN MURID KLS.I SD/MI

MEMUTUS MATA RANTAI


MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT CAMPAK
KLB CAMPAK DARI MURID SD/MI KE BALITA
DIRUMAH

DILAKSANAKAN PADA AKHIR TAHUN AJARAN


JADWAL IMUNISASI LANJUTAN 
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

DT (Difteri Tetanus) SASARAN MURID KLS.1 SD/MI

TT (Tetanus Toxoid) SASARAN MURID KLS.2 & 3


SD/MI

MENCEGAH PENYAKIT DIFTERI


DAN IMPLEMENTASI T 5 DOSIS

DILAKSANAKAN PADA AWAL TAHUN AJARAN


T. 5 dosis Bila Interval Benar
untuk mendapat kekebalan penuh

DOSIS T LAMA
INTERVAL MINIMAL
( Status ) PERLINDUNGAN

T.1 Kontak Pertama TT.1 -

T.2 1 bulan setelah TT.1 3 Tahun

T.3 6 bulan setelah TT.2 5 Tahun

T.4 1 tahun setelah TT.3 10 Tahun

T.5 1 tahun setelah TT.4 25 Tahun

Keterangan : TIDAK MENGENAL INTERVAL MAKSIMAL


Minimal T.5 dosis PADA MASA ANAK

IMUNISASI STATUS

DPT 3X T.2 PADA BAYI ( 0-11 BL)

DT 1X T.3 MURID SD/MI Kls.1

TT 1X T.4 MURID SD/MI Kls.2

TT 1X T.5 MURID SD/MI Kls.3

1 dosis BOOSTER PADA DEWASA MUDA (WUS)

1 dosis BOOSTER PADA USIA 50 TAHUN


• REAKSI KIPI:
• KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI :
• AKAN HILANG DLM 1-2 HARI.
• KEMERAHAN
• PEMBENGKAKAN
• GATAL
• NYERI 1 S/D 2 HR.
• PENANGULANGAN : KOMPRES HANGAT.
• BCG :
• 2-6 MG POST IMUNISASI BCG : PAPULA
(BISUL) KECIL DAN TERJADI ULCERASI
SELAMA 2-4 BULN , TIMBUL JARINGAN
PARUT.BILA ADA CAIRAN KOMPRES
ANTISEPTIK.
HEPATITIS B:
DEMAM
KEMERAHAN
BENGKAK NYRTI TEMPAT SUNTIKAN
MUAL
NYERI SENDI
PENAGGULANGAN : BANYAK MINUM (ASI,
AIR BUAH)
PAKAIAN TIPIS
KOMPRES
PARASETAMOL 15 MG/KG BB TIAP 3-4 JAM
BILA PERLU
DPT:
DEMAM TINGGI
REWEL
KEMERAHAN
NYERI DAN BENGKAK
PENANGGULANGAN = HEP. B
CAMPAK DAN MMR:
TIDAK NYAMAN
DEMAM
ERUPSI KULIT HALUS/ TIPIS
Penyiapan Sasaran
• Identifikasi umur sasaran
• Identifikasi jenis dan jml dosis imunisasi yg
sdh didpt
• Menentukan jenis vaksin yg akan diberikan
• Jk ortu keberatan krn anak sakit,ditunda
sampai bayi sehat
• Jika ada riwayat kejang demam pada imm
DPT sebelumnya, imm selanj hrs ke dokter
ahli.

Anda mungkin juga menyukai