Anda di halaman 1dari 96

DARAH DAN

PROSES
SIRKULASINYA
• Kelompok 4:
• Fitria Ulfa
• Mirna Zulmaidar
• Rumaini
SIRKULASI DARAH

Sistem Kardiovaskular Sistem Limfatik

Darah Cairan Limfa

Jantung Pembuluh Limfa

Pembuluh Darah Organ Limfa


Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi darah adalah suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan
zat ke dan dari sel. Fungsi sirkulasi:
 untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh,
 untuk mentranspor zat makanan ke jaringan
tubuh,
 mentranspor produk-produk yang tidak
berguna,
 menghantarkan hormon dari suatu bagian
tubuh ke bagian tubuh yang lain
Sistem Kardiovaskular
(peredaran darah)

Sistem kardiovaskuler merupakan


organ sirkulasi darah yang terdiri dari
darah, jantung, dan pembuluh darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam
proses metabolisme tubuh.
Darah

 Pengertian Darah
Darah adalah cairan yang ada pada
tubuh manusia sebagai alat transportasi
yang berfungsi :
- untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, -
- mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga
- sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.
 Komponen Darah
Darah tersusun dari plasma darah dan
sel-sel darah. Plasma darah meliputi 55 %
dari seluruh bagian darah, sedangkan 45
% sisa nya berupa sel-sel darah.
1. Plasma Darah
Plasma merupakan cairan yang menyertai
sel-sel darah. Fungsi plasma darah adalah
untuk mengangkut oksigen, sari-sari makanan,
dan hasil oksidasi yang dikeluarkan melalui alat
ekskresi.
2. Sel-sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah.
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan penyusun sel-sel darah
yang jumlanya paling banyak diantara unsur-unsur
pembentuk darah. Sel darah merah berfungsi untuk
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Warna sel darah merah disebabkan
karena pigmen merah yang disebut
hemoglobin (Hb).
Hemoglobin adalah suatu protein yang
terdiri dari hemin dan globin. Hemin
mengandung zat besi, dan globin adalah
bagian dari protein yang tersusun oleh 2
rantai alfa dan 2 rantai beta dan enzim-
enzim seperti glucose 6-phosphate
dehydrogenase.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih tidak mempunyai hemoglobin
sehingga sel darah putih tidak berwarna merah.
Sel darah putih berfungsi dalam pertahanan dan
kekebalan tubuh.
Berdasarkan ada atau tidaknya granula
di dalam sitoplasma leukosit dibagi
menjadi:
 Leukosit bergranula (Granulosit)
Granulosit merupakan sel darah putih yang di
dalam sitoplasmanya terdapat granula.
 Leukosit tidak bergranula (Agranulosit)
Agranulosit merupakan bagian dari sel darah
putih dimana mempunyai inti sel satu lobus dan
sitoplasmanya tidak bergranula.
c. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit berbentuk bulat, lonjong
dan bahkan tidak beraturan. Trombosit
berfungsi dalam proses penggumpalan
darah.
 Proses pembentukan darah (hemopoiesis)

Hematopoiesis merupakan proses


pembentukan komponen sel darah,
dimana terjadi Proliferasi, Maturasi dan
Diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.
 Proliferasi sel menyebabkan peningkatan
atau pelipat gandaan jumlah sel, dari satu
sel hematopoietik pluripotent
menghasilkan sejumlah sel darah.
 Maturasi merupakan proses pematangan
sel darah.
 Diferensiasi menyebabkan beberapa sel
darah yang terbentuk memiliki sifat
khusus yang berbeda-beda.
 Pembentukan sel darah terjadi di sumsum
tulang, manusia membentuk sel darah merah
saat masih berupa sekumpulan sel tepatnya di
kantung kuning telur (yolk sac)
 Setelah beberapa bulan, sel darah terbentuk di
hati, limfa dan sumsum tulang.
 Setelah manusia menginjak dewasa,
pembentukan sel darah dilakukan sepenuhnya
oleh sumsum tulang membranosa.
Skema pembentukan darah
 Golongan Darah
Golongan darah adalah ilmu
pengklasifikasian darah dari suatu
kelompok berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah.
Terdapat dua metode penting untuk
mengelompokkan golongan darah
meliputi:
 Sistem ABO, berdasarkan ada tidaknya
antigen A dan B
 Sistem rhesus (RH) berdasarkan ada
tidaknya faktor rhesus.
Sistem ABO
Terdapat empat golongan darah menurut
sistem ABO:
 golongan A
 golongan B
 golongan AB
 golongan O
 golongan A
Individu dengan golongan
darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya
dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah
A-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah A-
negatif atau O-negatif.
 golongan B
Individu dengan golongan
darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan
dolongan darah B-negatif atau O-negatif
 golongan AB
Individu dengan golongan darah AB memiliki
sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang
dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-
positif.
 golongan O
Individu dengan golongan darah O memiliki
sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga,
orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan
darah O-negatif hanya dapat menerima darah
dari sesama O-negatif.
Tabel golongan darah:
Rhesus (RH)
Rhesus adalah sistem penggolongan
darah berdasarkan ada atau tidaknya
antigen D di permukaan sel darah merah,
nama lainnya adalah faktor Rhesus atau
faktor Rh.
Mengapa kita harus
mengetahui rhesus
darah?
Mengenali rhesus khususnya rhesus negatif
menjadi begitu penting karena di dunia ini hanya
sedikit orang yang memiliki rhesus negatif.
Persentase jumlah pemilik rhesus negatif
berbeda-beda antar kelompok ras. Pada ras bule
(seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia),
jumlah pemilik rhesus negatif sekitar 15 – 18%.
Sedangkan pada ras Asia, persentase pemilik
rhesus negatif jauh lebih kecil, karena
persentasenya sangat kecil, jumlah pendonor
pun amat langka, sehingga bila memerlukan
donor darah agak sulit.
Apa yang terjadi bila darah
dengan rhesus positif
didonorkan pada pasien
dengan rhesus negatif ?
Pemilik rhesus negatif tidak boleh ditranfusi dengan
darah rhesus positif. Ini dikarenakan sistem pertahanan
tubuh si reseptor (penerima donor) akan menganggap
darah (rhesus positif) dari donor itu sebagai “benda
asing” yang perlu dilawan seperti virus atau bakteri.
Sebagai bentuk perlawanan, tubuh reseptor akan
memproduksi antirhesus. Antirhesus ini akan menyerang
dan memecah sel-sel darah merah dari donor, sehingga
ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa
pemecahan sel-sel darah merah itu. Kondisi ini bukan
hanya menyebabkan tujuan tranfusi darah tak tercapai,
tapi malah memperparah kondisi si reseptor sendiri
Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka
golongan darah manusia dibedakan atas dua
kelompok, yaitu :
 Rh-positif (Rh+), berarti darahnya memiliki
antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi
positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada
waktu dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi
Rh).
 Rh-negatif (Rh-), berarti darahnya tidak
memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan
reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan
saat dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh).
Jenis penggolongan ini sering kali
digabungkan dengan penggolongan ABO
dengan menambahkan “+” bagi pemilik
faktor Rhesus atau “-“ bagi yang tidak
memiliki faktor Rhesus dalam darahnya,
sehingga kita mengenal golongan darah
A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-,
dan O+ atau O-.
Tabel Perbedaan Rhesus
Jantung

Jantung merupakan organ berotot,


berongga, berbentuk kerucut yang
terletak dalam mediastinum, ruang
diantara paru-paru. Sekitar dua pertiga
jantung terletak disebelah kiri garis tengah
dan meluas ke diafragma.
Fungsi jantung:
Memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah
dibersihkan oleh organ paru-paru.
 struktur jantung

Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan:

 Lapisan serosa luar (epikardium)


 Otot tengah (meiokardium)
 Endotel dalam (endokardium)
 Epikardium

Lapisan luar (epikardium) adalah bagian


perikardium yang merupakan lapisan penunjang
ganda yang melindungi jantung.
Lapisan dalam (perikardium serosa) adalah
membran ganda paling tipis yang merupakan
bagian terluar yang melekat pada perikardium
fibrosa dan lapisan bagian dalam yang
membentuk epikardium jantung.
 Meiokardium
Lapisan tengah dinding jantung terdiri
atas otot (meiokardium) merupakan
lapisan paling tebal.
Meiokardium tersusun atas otot
jantung yang hanya ditemukan pada
jantung. Sel otot ini bercabang dan
berlurik, dan berhubungan erat dengan sel
otot yang berdekatan melalui saluran kecil
yang disebut diskus interkalaris.
 Endokardium
Lapisan dalam dari dinding jantung
adalah endokardium, terdiri dari sel-sel
endotel yang halus, permukaan
endokardium tidak kaku karena berfungsi
untuk mengumpulkan darah, memompa,
dan dapat membantu mengatur
kontraktilitas.
 bagian-bagian jantung
a). Ruang Jantung
Jantung terbagi atas dua belahan yaitu
belahan kanan dan belahan kiri, kedua
belahan tersebut dipisahkan oleh otot
yang disebut septum.
Setiap belahan terdiri atas dua ruang yaitu:
 Ruang pengumpul yang disebut dengan
atrium
Atrium dibagi menjadi dua, yaitu atrium
kanan dan atrium kiri.
 Ruang pemompa yang disebut dengan
ventrikel.
Ventrikel dibagi menjadi dua, yaitu
ventrikel kanan dan ventrikel kiri.
 Atrium kanan, berfungsi menampung darah
yang rendah oksigen dari seluruh tubuh yang
mengalir dari vena kava superior dan inferior
serta sinus koronarius yang berasal dari jantung
sendiri. Kemudian darah dipompakan ke
ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru-paru.
 Atrium kiri, berfungsi menerima darah yang kaya
oksigen dari paru-paru melalui empat buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta.
 Ventrikel kanan, berfungsi memompakan
darah dari atrium kanan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis.

 Ventrikel kiri, berfungsi memompakan


darah yang kaya oksigen dari atrium kiri
ke seluruh tubuh melalui aorta.
b). Katup Jantung
Katup jantung tersusun oleh
endothelium yang dilapisi oleh jaringan
fibrosa, sehingga katup dapat menutup
dan membuka karena sifatnya yang
fleksibel. Fungsi katup jantung adalah
mengalirkan darah pada saat terbuka dan
menahan aliran darah, mencegah refluk
aliran darah saat menutup.
Jantung memiliki dua tipe katup yaitu
katup atrioventrikuler dan katup
semilunar.
1. Katup atrioventrikuler
2. Katup semilunaris
1. Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup
yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel
kanan disebut katup trikuspidalis. Katup yang
terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri
disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
Katup atrioventrikuler memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel
pada saat diastolik dan mencegah aliran balik
pada saat ventrikel berkontraksi memompa
darah keluar jantung yaitu pada saat sistolik.
2. Katup semilunaris
Katup semilunaris terdiri atas katup
pulmonalis dan katup aorta. Katup ini
mempunyai tiga daun katup. Katup
pulmonal terletak diantara ventrikel kanan
dan arteri pulmonalis. Sedangkan katup
aorta terletak diantara ventrikel kiri
dengan aorta. Saat terjadi diastol katup
semilunaris menutup dan membuka saat
sistol. Menutupnya katup jantung
menimbulkan bunyi jantung.
Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah bagian dari


sistem peredaran darah. Pembuluh darah
merupakan jaringan elastis membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh,
kemudian mengembalikannya lagi
kedalam jantung.
Fungsi utama sistem ini adalah :
menyalurkan darah yang mengandung
oksigen ke sel dan jaringan dan
mengembalikan darah vena ke paru-paru
untuk pertukaran gas oksigen (O2)
dengan karbon dioksida (CO2).
Ada 3 macam pembuluh darah, yaitu:
 arteri,
 vena dan
 kapiler.
 Arteri
Arteri merupakan pembuluh yang
membawa darah keluar dari jantung.
Aorta = Arteri yang membawa darah dari
bilik kiri ke seluruh tubuh
Arteri pulmonalis = pembuluh yang
membawa darah dari bilik kanan menuju
paru-paru
Arteriole = Arteri bercabang-cabang
membentuk cabang kecil
Arteri memiliki 3 lapisan dinding;

 Tunika interna : lapisan paling dalam yang


melapisi lumen.
 Tunika media : lapisan tengah paling
tebal.
 Tunika eksterna : lapisan terluar.
 Vena
Vena merupakan pembuluh berdinding
tipis, kurang elastis dan lubang
pembuluhnya lebih besar daripada arteri.

Venula = Vena bercabang-cabang


Kapiler = Venula membentuk cabang-
cabang yang lebih kecil
 Jenis-jenis vena:
 Vena Pulmonalis merupakan pembuluh
vena tempat darah yang mengandung
oksigen yang dihirup oleh paru-paru untuk
dibawa oleh pembuluh ini menuju jantung.
 Vena cava yaitu pembuluh balik vena yang
tugasnya membawa darah pada tubuh
manusia menuju ke jantung bagian atrium
kanan.
Perbedaan arteri dan vena
 Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah
yang berukuran kecil sebagai
perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel
pembuluh ini bersifat permeabel sehingga
cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat
keluar masuk melalui dinding selnya.
Sistem Limfatik
 Sistem limfatik adalah suatu sistem
sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di
dalam tubuh.
Fungsi sistem limfatik:
 Mengangkut limfosit.
 Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan
ke sirkulasi darah.
 Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar
usus halus ke darah .
 Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
untuk menghindarkan penyebaran.
 Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan
zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh
terhadap mikroorganisme
Sistem limfatik terdiri dari tiga bagian
yaitu :
 cairan limfa,
 pembuluh limfa serta
 jaringan dan organ limfoid di seluruh
tubuh.
 Cairan Limfa
Limfa berasal dari plasma darah yang
merembes keluar dari pembuluh kapiler di
sistem peredaran darah. Cairan yang
keluar tersebut menjadi cairan intersisial
yang mengisi ruang antara sel-sel di
jaringan.
 Fungsi Cairan Limfa
Cairan limfa berfungsi untuk absorpsi zat
makanan dari saluran cerna terutama
absorpsi lemak, penghancuran partikel-
partikel seperti bakteri.
 Pembuluh Limfa
Pembuluh limfatik ini merupakan
pembuluh yang membantu sistem
kardiovaskuler dalam mengembalikan
cairan dari ruangan jaringan tubuh lalu
pembuluh ini mengembalikan cairan ke
dalam darah.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi:
 Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus
dekster) :
Pembuluh limfa kanan terbentuk dari
cairan limfa yang berasal dari daerah
kepala dan leher bagian kanan, dada
kanan, lengan kanan, jantung dan paru-
paru yang terkumpul dalam pembuluh
limfa.
 Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus
toraksikus) :
Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh
dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari
cairan limfa yang berasal dari kepala dan
leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri,
dan tubuh bagian bawah.
 Jaringan Limfoid dan Organ Limfoid
Organ limfoid dibagi menjadi dua, yaitu:

- Organ limfoid promer


- Organ limfoid sekunder
 Organ Limfotik Primer, terdiri dari:
a. Sumsum Tulang : merupakan jaringan
penghasil limfosit. Limfosit yang
berkembang di dalam sumsum tulang
akan menjadi limfosit B.
b. Kelenjar Timus : yaitu tempat
perkembangan limfosit yang dihasilkan
dari sumsum tulang merah untuk menjadi
limfosit T.
 Organ Limfotik Sekunder, terdiri dari:
a. Nodus limfe : Nodus limfa terbagi
menjadi ruangan yang lebih kecil yang
disebut nodulus. Nodulus terbagi menjadi
ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan
makrofag. Fungsi nodus limfa adalah
untuk menyaring mikroorganisme yang
ada di dalam limfa.
b. Limpa : Kelenjar yang dihasilkan dari
limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak
di belakang lambung. Fungsi limpa antara
lain: membunuh kuman penyakit,
membentuk sel darah putih (leukosit) dan
antibodi, menghancurkan sel darah merah
yang sudah tua.
c. Nodulus Limfatikus : Beberapa bentuk
nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel
limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan.
Folikel limfatik terdapat di permukaan
dinding usus halus. Letak nodulus
limfatikus sangat strategis untuk berperan
dalam respon imun melawan zat asing
yang masuk dalam tubuh melalui
pencernaan atau pernafasan.
 Mekanisme Peredaran Darah Limfa
Peredaran Darah pada Hewan
 Peredaran darah terbuka
 Peredaran darah tertutup
Sirkulasi darah terbuka pada
serangga
Sirkulasi darah tertutup pada
amphibi
Jantung amphibi terdiri atas tiga ruang
(atrium kanan dan atrium kiri serta
ventrikel), sinus venosus dan trunkus
arteriosus.

Anda mungkin juga menyukai