R DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG OBSTETRI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOEIRE TERNATE
KELOMPOK K
NINGSH NASRUN LUSIANA MUCHISIN
MARDIANA DJAMALUDIN MEGAWATI NUR ALI NURDANI HUSALEKA NORFINCE SALEMA NURGALELA DABI-DABI NOVIDA USMAN NINIWATI SENEN LISNAWATI MISI Konsep Dasar • Retensio Plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir (Mohtar R. 1998 : hal. 299). • Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama ½ jam setelah persalinan (Manuaba I.B.G 1998 : hal. 300). dapat disimpulkan bahwa Retensio Plasenta adalah suatu keadaan patologis kala III, dimana plasenta belum lahir melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Etiologi
Etiologi Retensio Plasenta terbagi atas 2
penyebab (Winkjosastro H, 2002), antara lain : 1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus 2. Plasenta sudah lepas, tetapi belum dilahirkan Klasifikasi
Saifudin AB (2001) membedakan jenis retensio
plasenta menurut implantasi plasenta, yaitu : • Plasenta Adhesive • Plasenta Akreta • Plasenta Inkreta • Plasenta Inkarserata Diagnosa
Kemungkinan diagnosa yang muncul pada kasus Retensio
Plasenta (Doenges M.E., 2001), adalah sebagai berikut : • Kekurangan volume • Perubahan pervusi • Ansietas • cairan • Resiko tinggi terhadap • kelebihan volume • infeksi • Resiko tinggi terhadap nyeri • Kurang pengetahuan • Resiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua Penanganan
Menurut Winkjosastro H, tindakan yang tepat untuk
pengeluaran plasenta apabila plasenta belum lahir dalam ½ jam setelah anak lahir, adalah sebagai berikut : 1. Dapat dicoba dahulu perasat menurut Crede. Tindakan ini sekarang tidak banyak dianjurkan karena kemungkinan terjadinya inversion uteri 2. Pada diagnosa plasenta inkreta sebaiknya usaha mengeluarkan secara bimanual dihentikan, lalu dilakukan histerektomi.