Anda di halaman 1dari 26

Selamat Datang Peserta

Welcome Participants

PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN


MANAGEMENT OF THE MINING ENVIRONMENT
By : Ir. HADI SOERAHMAN, MT
 Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Eksplorasi / Environmental
Management in Exploration Activities;
 Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Konstruksi / Environmental
Management in Construction Activities;
 Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Penambangan / Environmental
Management in Mining Activities;
 Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Pengangkutan / Environmental
Management in Transportation Activities;
 Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengolahan Dan/Atau Pemurnian /
Environmental Management and / or Purification Activities;
 Pemantauan Lingkungan Hidup / Environmental Monitoring;
 Penanggulangan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup / Prevention of
Environmental Pollution and / or Damage;
 Sistem Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Hidup Pertambangan / Management
System for Mining Environmental Protection;
 Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan / Mining Environmental
Management Award
1. Pembukaan lahan kegiatan eksplorasi / Land clearing exploration activities :
- menyiapkan pengendalian erosi dan sedimentasi / preparing erosion and sedimentation controls
- sesuai rencana kerja tahunan yang disetujui / according to the approved annual work plan
2. Pembuatan jalan akses eksplorasi / Making exploration access roads :
- jalan yang sudah ada / existing road
- dilakukan bila belum terdapat jalan akses / done if there is no access road
- pembuatan jalan seoptimal mungkin / making roads as optimal as possible
3. Pembuatan sumur uji dan parit uji / Making test wells and test trenches :
- menyiapkan pengendalian erosi dan sedimentasi /preparing erosion and sedimentation controls
- Tanah dan/atau batuan penutup ditempatkan pada lokasi aman untuk menghindari erosi / Soil and /
or overburden are placed in a safe location to avoid erosion
4. Pengeboran / Drilling :
Menyiapkan Fasilitas saluran drainase, kolam pengendap, wadah penampung limbah B3 dan bukan B3
/ Prepare facilities: drainage channels, settling ponds, B3 and non-B3 waste storage containers
5. Kajian Geokimia / Geochemical Study :
- Jika terdapat potensi air asam tambang & pelindian logam harus ada kajian geokimia / If there is
potential for mine acid water & metal leaching there must be a geochemical study
- identifikasi potensi Air Asam Tambang, pencegahan, penanggulangannya / identification of mine
acid water potential, prevention, mitigation
 Wajib melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai dengan dokumen
lingkungan hidup dengan tujuan untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup / Must carry out management of the mining
environment in accordance with environmental documents with the aim of preventing
and controlling environmental pollution and / or damage.

 Pembukaan Lahan Untuk Kegiatan Konstruksi / Land Opening for Construction Activities :
1) membuat rencana pembukaan lahan sebelum melakukan pembukaan lahan untuk
kegiatan konstruksi / make plans for land clearing before clearing land for
construction activities.
2) Pembukaan lahan disertai dengan penyiapan sarana pengelolaan lingkungan dalam
rangka pengendalian erosi dan sedimentasi / Land clearing is accompanied by
preparation of environmental management facilities in order to control erosion
and sedimentation.
3) Pembukaan lahan dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang disetujui /
Land clearing is carried out in accordance with the approved annual work plan.
4) Melakukan pemisahan dan pengelolaan tanah zona pengakaran pada lahan yang akan
digunakan untuk kegiatan tambang, timbunan, sarana dan prasarana / Conduct
separation and management of rooting zone land on land to be used for mining
activities, stockpiles, facilities and infrastructure.
 Pembangunan Sarana dan Prasarana / Construction of facilities and infrastructure :
1) Dalam membangun sarana dan prasarana pertambangan dilengkapi dengan sarana
pengelolaan lingkungan / In building mining facilities and infrastructure equipped with
environmental management facilities.
2) Sarana dan prasarana pertambangan yang dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan
lingkungan dapat berupa / Mining facilities and infrastructure equipped with
environmental management facilities can be in the form of :
a) perumahan dan/atau perkantoran / housing and / or offices;
b) fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian / processing and / or refining facilities;
c) jalan tambang / mine roads;
d) jalan angkut / haul road;
e) Pelabuhan / port;
f) Bengkel / workshop;
g) fasilitas pencucian kendaraan / vehicle washing facilities;
h) tempat penimbunan dan stasiun pengisian bahan bakar cair / landfill and liquid
fueling stations;
i) tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun / temporary
storage of hazardous and toxic materials;
j) gudang umum / public warehouses;
k) sarana pembibitan / nursery facilities;
l) fasilitas kesehatan / health facilities.
3) Fasilitas pengelolaan lingkungan dibuat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup terdiri atas / Environmental
management facilities are made in the context of preventing and overcoming
environmental pollution and / or damage consisting of :
a) Drainase / drainage;
b) kolam pengendap / settling ponds;
c) kolam perangkap limbah cair terkontaminasi hidrokarbon / a pool of contaminated
liquid waste traps hydrocarbons
d) instalasi pengolahan air limbah / waste water treatment plants;
e) tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah organik, sampah anorganik dan
sampah terkontaminasi limbah bahan berbahaya dan beracun / trash cans consisting
of organic waste, inorganic waste and garbage contaminated with hazardous and
toxic waste;
f) wadah penampung limbah bahan berbahaya dan beracun / containers for hazardous
and toxic waste materials.
4) Media lingkungan hidup yang terkontaminasi hidrokarbon atau bahan kimia lainnya pada
sarana dan prasarana pertambangan dilakukan pengelolaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan / Environmental media contaminated with hydrocarbons
or other chemicals in mining facilities and infrastructure are managed in accordance
with the provisions of laws and regulations.
5) Melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap fasilitas pengelolaan lingkungan agar
tetap berfungsi dengan baik / Conduct regular maintenance of environmental
management facilities to keep functioning properly.
 Pembuatan Jalan Akses kegiatan konstruksi meliputi / Road Construction Access to construction
activities includes:
1) pembuatan saluran drainase di sisi kiri dan/atau kanan jalan akses / construction of drainage
channels on the left and / or right side of the access road;
2) saluran drainase di sisi kiri dan/atau kanan jalan akses dialirkan ke kolam pengendap yang berfungsi
dengan baik / drainage channels on the left and / or right side of the access road are channeled
to a sedimentary pond that is functioning properly;
3) melaksanakan program pemeliharaan terhadap jalan akses, drainase, dan kolam pengendap / carry
out maintenance programs on access roads, drainage, and settling ponds;
4) pembuatan jalan akses disesuaikan dengan rencana kerja tahunan yang telah disetujui / making
access roads adjusted to the agreed annual work plan.
 Pengelolaan lingkungan hidup pada bengkel meliputi / Management of the environment in the
workshop includes :
1) pembuatan dasar lantai bengkel yang kedap fluida untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah
oleh hidrokarbon atau bahan kimia lainnya / manufacture of fluid-proofed workshop floor bases
to prevent soil contamination by hydrocarbons or other chemicals;
2) melengkapi bengkel dengan kolam perangkap limbah cair terkontaminasi hidrokarbon / complete the
workshop with a trap pool of hydrocarbon contaminated liquid waste;
3) pembangunan atap yang dilengkapi dengan talang air untuk mengarahkan air hujan langsung ke
drainase / construction of roofs equipped with gutters to direct rainwater directly into
drainage;
4) dalam hal bengkel digunakan untuk perbaikan peralatan berat dan kendaraan, maka dibangun
fasilitas pencucian kendaraan yang dilengkapi dengan kolam pengendap dan kolam perangkap
limbah cair terkontaminasi hidrokarbon / in the case of workshops being used to repair heavy
equipment and vehicles, a vehicle washing facility is constructed equipped with
sedimentation ponds and a trap pool containing hydrocarbon contaminated liquid waste.
 Pengelolaan lingkungan hidup pada fasilitas pengisian bahan bakar cair meliputi / Environmental
management of liquid fueling facilities includes :
1) stasiun pengisian bahan bakar cair yang digunakan untuk keperluan pengisian bahan bakar
kendaraan dan alat berat dilengkapi dengan atap penahan air hujan, lantai yang kedap fluida,
tanggul pengaman, drainase, dan fasilitas perangkap hidrokarbon untuk mencegah terjadinya
tumpahan dan/atau ceceran bahan bakar cair ke media lingkungan hidup / Liquid fueling stations
used for refueling vehicles and heavy equipment are equipped with rainwater retaining roofs,
fluid-proofed floors, safety dikes, drainage, and hydrocarbon trap facilities to prevent spills
and / or spills of liquid fuel from occurring to environmental media;
2) unit pengisian tangki bahan bakar cair bergerak yang digunakan untuk keperluan pengisian bahan
bakar ke dalam mesin generator listrik, kendaraan, dan alat berat, dilengkapi dengan peralatan untuk
mencegah terjadinya tumpahan dan/atau ceceran bahan bakar cair ke media lingkungan hidup / the
filling unit of a movable liquid fuel tank used for refueling purposes in electric generator
engines, vehicles, and heavy equipment, equipped with equipment to prevent the occurrence
of spills and / or spills of liquid fuel into environmental media.
 Generator listrik yang menggunakan bahan bakar cair paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas
pengelolaan lingkungan terdiri atas / Electric generators that use liquid fuels are at least equipped
with environmental management facilities consisting of :
1) saluran drainase / drainage channel;
2) sarana perangkap hidrokarbon / hydrocarbon trap facilities;
3) sarana penampungan limbah bahan berbahaya dan beracun / means of storing hazardous and
toxic material.
 Kolam Pengendap / Sediment Pond :
1) Kolam pengendap dibangun di lokasi yang stabil dan dibuat dengan memenuhi / Sedimentation ponds are built in a
stable location and made by fulfilling :
a) desain teknis yang sesuai karakteristik kegiatannya / technical design that matches the characteristics of its
activities;
b) jarak aman dengan badan sungai, lokasi bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum, lahan pertanian dan
lahan perkebunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan / safe distance with river bodies, location of
residential housing buildings, public facilities, agricultural land and plantation land in accordance with
statutory provisions.
2) Pembuatan kolam pengendap dilakukan dengan / Making settling ponds is carried out by :
a) penebasan vegetasi/tanaman / liberation of vegetation / plants;
b) pengupasan dan pengelolaan tanah zona pengakaran / stripping and managing rooting zone land;
c) pemadatan dasar kolam sampai memenuhi kriteria desain sesuai kaidah teknis / compaction of the bottom of the
pond until it meets the design criteria according to technical rules.
3) Kolam pengendap dilengkapi / Settling ponds equipped :
a) akses pemeliharaan dan pemantauan yang terpelihara dengan baik / well-maintained access to maintenance and
monitoring;
b) alat yang berfungsi menghentikan aliran air di titik keluar menuju badan perairan umum jika terjadi pelampauan baku
mutu lingkungan hidup pada titik keluar (outlet) kolam pengendap / tools that function to stop the flow of water
at the exit point to public water bodies if there is exceeding environmental quality standards at the settling
pond outlet;
c) sarana pengukur debit air pada titik keluar kolam pengendap / means of measuring water discharge at the exit
point of the settling pond;
d) papan informasi hasil pemantauan kualitas air limbah pertambangan / information board as a result of monitoring
the quality of mining wastewater
4) Kolam pengendap dipelihara secara berkala supaya berfungsi dengan baik / Sedimentary ponds are maintained
regularly so they function properly.
 Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai dengan dokumen lingkungan hidup dengan
tujuan untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup / Management of the mining environment in accordance with environmental documents with
the aim of preventing and controlling environmental pollution and / or damage.
 Pembukaan lahan untuk kegiatan penambangan melakukan tahapan kegiatan yang meliputi /
Land clearing for mining activities carries out stages of activities which include :
1) identifikasi jenis–jenis tanaman / identification of plant species;
2) pembersihan vegetasi / vegetation cleaning;
3) pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran / stripping and
managing the rooting zone soil layer.
 Pembukaan lahan untuk kegiatan penambangan menyiapkan fasilitas pengelolaan lingkungan
terdiri atas / Land clearing for mining activities prepares environmental management facilities
consisting of :
1) saluran drainase / drainage channel;
2) kolam pengendap / settling ponds;
3) sarana kendali erosi lainnya / other erosion control facilities.
 Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi mempertimbangkan kecukupan volume tanah zona
pengakaran untuk perencanaan kegiatan reklamasi hingga akhir umur tambang / The holder of the Production
Operation IUP or Production Operation IUPK considers the adequacy of the volume of the rooting zone to plan
reclamation activities until the end of the mine's life.
 Tanah zona pengakaran sedapat mungkin langsung digunakan untuk revegetasi / Rooting zone land is as far as
possible directly used for revegetation.
 Dalam hal tanah zona pengakaran tidak dapat langsung digunakan, maka dilakukan penyimpanan pada lokasi yang
dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan lingkungan untuk menghindari terjadinya kontaminasi, erosi dan genangan, serta
dilakukan upaya untuk menjaga kualitas tanah zona pengakaran yang disimpan / In the case of rooting zone land that
cannot be directly used, then storage is carried out in locations equipped with environmental management
facilities to avoid contamination, erosion and inundation, and efforts are made to maintain the quality of stored
rooting zone.
 Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam melakukan kegiatan penambangan
mempertimbangkan jarak aman terhadap bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum, situs sejarah, cagar budaya,
badan perairan umum, lahan pertanian dan perkebunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan /
Holders of Production Operation IUPs or Production Operation IUPKs in carrying out mining activities consider
the safe distance of residential housing buildings, public facilities, historical sites, cultural reserves, public water
bodies, agricultural and plantation lands in accordance with the provisions of laws and regulations.
 Kegiatan penambangan mempertimbangkan kajian hidrologi dan hidrogeologi sehingga air permukaan dan air tanah
terhindar dari pencemaran dan/atau perusakan / Mining activities consider the study of hydrology and
hydrogeology so that surface water and ground water are protected from pollution and / or destruction.
 Penambangan yang menggunakan kegiatan peledakan tidak boleh menimbulkan gangguan dan/atau kerusakan
terhadap rumah, bangunan penting lainnya, dan lingkungan di sekitarnya / Mining that uses blasting activities may
not cause interference and / or damage to houses, other important buildings, and the surrounding environment.
 Penimbunan Batuan Penutup / Closing Rock Cover :
1) Pemegang IUP Operasi Produksi dalam melakukan penimbunan batuan penutup mengutamakan pengisian
kembali lubang bekas tambang dengan mempertimbangkan aspek konservasi mineral dan batubara /
Holders of Production Operation IUPs in stockpiling overburden prioritize refilling ex-mine holes by
considering mineral and coal conservation aspects
2) Pemegang IUP Operasi Produksi melakukan penimbunan batuan penutup berdasarkan kajian / Holders of
Production Operation IUP carry out landfill dumping based on the study :
a) Geoteknik / geotechnical;
b) geokimia batuan penutup / geochemistry of overburden;
c) hidrologi yang termasuk di dalamnya pengendalian erosi dan sedimentasi / hydrology which
includes erosion control and sedimentation.
3) Pemegang IUP Operasi Produksi melakukan penimbunan batuan penutup di luar bekas tambang
berdasarkan kajian jarak aman terhadap bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum, badan perairan
umum, lahan pertanian dan perkebunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan /
Holders of Production Operation IUPs and Production Operation IUPKs are stockpiling ex-mine
cover rock based on safe distance studies of residential housing buildings, public facilities, public
water bodies, agricultural and plantation lands in accordance with the provisions of legislation.
4) Sebelum dilakukan penimbunan batuan penutup di area penimbunan, dilaksanakan tahapan yang meliputi /
Before stockpiling of overburden in the landfill area is carried out, stages include :
a) pembersihan vegetasi / vegetation cleaning;
b) pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran / stripping and managing the rooting
zone soil layer
 Pengelolaan Air Larian Permukaan, Air Tambang, dan Air Asam Tambang / Management of Surface Runaway
Water, Mine Water, and Acid Mine Water
Air larian permukaan dan air tambang dikelola dengan baik sebagai upaya pencegahan atas potensi
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup / Surface runoff and mine water are well managed as a
preventative measure for the potential for environmental pollution and / or damage.
 Pengelolaan Air Larian Permukaan dan Air Tambang / Management of surface runoff and mine water
Pemegang IUP Operasi Produksi dalam melakukan kegiatan penambangan melakukan pengelolaan yang
meliputi / Holders of Production Operation IUP in carrying out mining activities carry out
management which includes :
1) mengalirkan air tambang melalui saluran drainase yang berfungsi dengan baik menuju kolam
pengendap sebelum dilepaskan ke badan perairan umum / drain mine water through a drainage
channel that works well towards settling ponds before being released into public water
bodies;
2) air tambang sebelum dilepas ke badan perairan umum wajib memenuhi baku mutu lingkungan
hidup sesuai ketentuan peraturan perundangundangan / mine water before being released to
public water bodies must meet environmental quality standards in accordance with the
provisions of legislation;
3) mengalirkan air larian permukaan yang mengarah ke lokasi tambang dari lahan sekitar tambang
yang tidak terganggu melalui saluran pengalih/pengelak / flowing surface runoff water that leads
to the mine site from uninterrupted land surrounding the mine through a diversion / duct.
 Pengelolaan Air Asam Tambang / Management of Mine Acid Water
1) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi melakukan kajian geokimia batuan
untuk mengetahui adanya potensi terbentuknya air asam tambang / Holders of Production
Operation IUP and Production Operation IUPK conduct rock geochemical studies to
determine the potential for the formation of acid mine drainage
2) Dalam hal terdapat potensi terbentuknya air asam tambang, pemegang IUP Operasi Produksi dan
IUPK Operasi Produksi melakukan pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang / In the
event that there is a potential for the formation of acid mine drainage, the holder of
Production Operation IUP and Production Operation IUPK shall prevent the formation of acid
mine drainage.
3) Pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang terdiri atas / Prevention of the
formation of acid mine drainage consists of :
a) manajemen penempatan batuan penutup / cover rock placement management;
b) pengkapsulan (dry cover) / encapsulation (dry cover);
c) metode perendaman (wet cover) / immersion method (wet cover);
d) pencampuran material pembentuk asam dengan material yang tidak berpotensi
membentuk asam atau bersifat basa / mixing acid-forming material with material
that does not have the potential to form acid or alkaline;
e) penggunaan metode lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi / the use of other methods in accordance with the development of
science and technology.
4) Dalam hal telah dilakukan pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang tetapi
masih terbentuk air asam tambang, maka pemegang IUP Operasi Produksi melakukan
penanggulangan terhadap terbentuknya air asam tambang sampai memenuhi baku mutu
lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum
dilepas ke badan perairan umum / In the event that prevention of the formation of
acidic mine water has been carried out but mine acidic water is still formed, the
holders of Production Operation IUPs and shall overcome the formation of acid mine
drainage to meet environmental quality standards in accordance with statutory
provisions before being released to the body public waters.
5) Penanggulangan terhadap terbentuknya air asam tambang terdiri atas / Overcoming the
formation of acid mine drainage consists of :
a) cara aktif / active way;
b) cara pasif / passive ways.
6) Penanggulangan terhadap terbentuknya air asam tambang dengan cara aktif terdiri atas /
Prevention of the formation of acid mine drainage in an active manner consisting of :
a) penggunaan bahan kimia penetral asam seperti kapur, soda kaustik / use of acid
neutralizing chemicals such as lime, caustic soda;
b) penggunaan metode lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan /
teknologi / the use of other methods in accordance with the development of science
and technology.
7) Penanggulangan terhadap terbentuknya air asam tambang dengan cara pasif terdiri atas /
Prevention of the formation of acid mine drainage in a passive manner consists of :
a) lahan basah / wetlands;
b) open limestone channel / open limestone channel;
c) penggunaan metode lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi / the use of other methods in accordance with the development of science
and technology.
 Tambang Bawah Tanah / Underground Mine :
1) Pemegang IUP Operasi Produksi dalam melakukan kegiatan tambang bawah tanah
memperhatikan hal sebagai berikut / Holders of Production Operation IUP in carrying out
underground mining activities pay attention to the following :
a) mengidentifikasi dan mengkaji potensi penurunan permukaan tanah (subsidence) /
identify and assess subsidence potential;
b) melakukan pemantauan penurunan permukaan tanah sesuai dengan dokumen
lingkungan hidup / monitoring land subsidence in accordance with environmental
documents;
c) melakukan pemulihan fungsi lahan yang rusak akibat penurunan permukaan tanah karena
kegiatan tambang bawah tanah / perform restoration of the function of land damaged
due to land subsidence due to underground mining activities.
2) Air penyaliran dari tambang bawah tanah dikelola hingga memenuhi baku
mutu lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebelum dilepas ke badan perairan umum / Water channeling
from underground mines is managed to meet environmental quality
standards in accordance with the provisions of legislation before
being released to public water bodies.

3) Kegiatan tambang bawah tanah dilakukan dengan mencegah penurunan


kualitas air tanah dan/atau air permukaan / Underground mining
activities are carried out by preventing a decrease in the quality of
groundwater and / or surface water.
 melaksanakan kegiatan pengangkutan wajib melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai
dengan dokumen lingkungan hidup / carry out transportation activities must carry out management of the
mining environment in accordance with environmental documents.
 Pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan pengangkutan untuk meminimalkan konsentrasi debu hingga
memenuhi baku mutu udara ambien yang dilakukan dengan / Environmental management in transportation
activities to minimize dust concentration to meet ambient air quality standards carried out by :
1) penyiraman jalan secara rutin / regular watering of roads;
2) Penghijauan / reforestation;
3) pembatasan kecepatan kendaraan / restrictions on vehicle speed;
4) penyemprotan debu di ban berjalan / spraying dust on conveyor belts;
5) ban berjalan dilengkapi dengan atap penutup dan sistem pembersihan return belts / conveyor belts are
equipped with roof cover and return belts cleaning system.
 Kegiatan pengangkutan hasil pengolahan komoditas dengan menggunakan pipa dilakukan pemeriksaan
berkala pada instalasi pemipaan untuk mencegah potensi kebocoran dan/atau kerusakan / The activity of
transporting the results of processing commodities using pipes is carried out periodic checks on
piping installations to prevent potential leaks and / or damage.
 Kegiatan pembongkaran barang dan peralatan serta pemuatan komoditas di pelabuhan dilakukan dengan
mengupayakan pencegahan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup / The activity of dismantling
goods and equipment and loading commodities in the port is carried out by striving to prevent
environmental pollution and / or damage.
 Dalam hal terjadinya tumpahan pada kegiatan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun serta limbah
bahan berbahaya dan beracun pada media lingkungan hidup, maka dilakukan pengelolaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan / In the event of a spill in the transportation of hazardous and
toxic materials and hazardous and toxic material waste in the environmental media, management shall
be carried out in accordance with the provisions of the legislation.
 wajib melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai dengan dokumen lingkungan hidup
/ must carry out management of the mining environment in accordance with environmental
documents.
 Pemegang IUP Operasi Produksi dalam melakukan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian
diupayakan menggunakan air kerja secara sirkulasi tertutup / Holders of Production Operation IUP in
conducting processing and / or refining activities are attempted to use closed circulating working
water.
 Air yang keluar dari fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian dialirkan melalui saluran drainase yang
berfungsi dengan baik menuju ke fasilitas pengolahan air limbah dan memenuhi baku mutu lingkungan
hidup sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan sebelum dilepas ke badan perairan umum /
Water coming out of processing and / or refining facilities is channeled through well-functioning
drainage channels to waste water treatment facilities and meeting environmental quality standards
in accordance with the provisions of legislation before being released to public water bodies.
 Emisi cerobong dari fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian wajib memenuhi baku mutu lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / Chimney emissions from processing
and / or refining facilities must meet environmental quality standards in accordance with statutory
provisions.
 Debu yang ditangkap pada fasilitas pengendalian pencemaran udara yang tidak digunakan lagi dikelola
mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan / Dust captured at air pollution control facilities
that are no longer used is managed according to the provisions of the legislation.
 Dalam hal terjadinya tumpahan dan/atau ceceran bahan kimia ke media lingkungan hidup, dilakukan
pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / In the event of spills and / or
spills of chemicals in environmental media, management shall be carried out in accordance with
the provisions of the legislation.
 Produk samping atau sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian yang mengandung bahan radioaktif,
dilakukan pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / Side products or
the remainder of the results of processing and / or refining containing radioactive material, are
managed according to the provisions of the legislation.
 Dalam melakukan proses pengolahan dan/atau pemurnian bijih emas tidak menggunakan air raksa
(Hg) / In processing and / or refining gold ore do not use mercury (Hg).
 Sisa hasil proses pengolahan dan/atau pemurnian yang merupakan limbah bahan berbahaya dan
beracun dilakukan pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / The
remainder of the processing and / or refining process which is a hazardous and toxic material
waste is carried out in accordance with the provisions of the legislation.
 Fasilitas penyimpanan sisa hasil proses pengolahan dan/atau pemurnian agar dirancang, dibangun,
dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga aman dan
tidak menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah / The remaining storage
facilities resulting from the processing and / or refining process to be designed, built and
operated in accordance with the provisions of the legislation, so that they are safe and do not
cause pollution to surface water and ground water.
 Fasilitas penyimpanan sisa hasil proses pengolahan dan/atau pemurnian yang dibangun di darat
berupa bendungan limbah tambang (tailing), dilengkapi sistem tanggap darurat dan rencana mitigasi
kegagalan struktur / The remaining storage facilities resulting from the processing and / or
refining process built on land are mine waste dams (tailings), equipped with emergency
response systems and structural failure mitigation plans.
 Sisa hasil proses pengolahan dan/atau pemurnian yang ditempatkan di bawah laut, dilakukan
pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / The remainder of the
processing and / or refining process placed under the sea, is managed according to the
provisions of the legislation.
 Pelindian Timbunan Bijih (Heap Leach) / Ore Stock Leaching (Heap Leach)
1) Desain dan konstruksi fasilitas pelindian timbunan bijih (heap leach)
mempertimbangkan curah hujan, dan kondisi topografi sehingga air lindian tidak mengalir
ke badan perairan umum / The design and construction of heap leach facilities
considers rainfall, and topographical conditions so that runny water does not flow
to public water bodies.
2) Fasilitas pelindian timbunan bijih dilengkapi dengan / Ore leaching facilities are
equipped with :
a) sistem sirkulasi air kerja tertutup / closed working water circulation system;
b) lapisan kedap fluida (liner system) / fluid tight lining (liner system);
c) sumur pantau / monitoring wells;
d) parit keliling dan kolam pengaman / mobile trenches and safety pools;
e) sistem pemantauan kebocoran / leak monitoring system;
f) sistem tanggap darurat lingkungan / environmental emergency response systems.
3) Dalam melakukan kegiatan pengolahan dengan pelindian timbunan bijih dilakukan
pencegahan terjadinya kontaminasi bahan kimia ke media lingkungan hidup / In carrying
out processing activities with leaching of ore deposits, prevention of chemical
contamination into environmental media is prevented.
4) Dalam hal terjadinya kontaminasi bahan kimia ke media lingkungan hidup, dilakukan
pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / In the event of
chemical contamination into environmental media, management shall be carried
out in accordance with the provisions of the legislation.
 Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi wajib melakukan pemantauan
lingkungan hidup dan menyusun tata cara baku pemantauan lingkungan hidup
pertambangan sesuai dengan dokumen lingkungan hidup dengan tujuan untuk
pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup /
Holders of Exploration IUP, Production Operation IUP must conduct
environmental monitoring and develop standard procedures for mining
environmental monitoring in accordance with environmental documents with the
aim of preventing and controlling pollution and / or environmental damage.
 Pemantauan lingkungan hidup antara lain: pemantauan kualitas air permukaan, kualitas
dan kuantitas air tanah, kualitas air laut, kualitas air limbah, kualitas tanah, kualitas
udara, keanekaragaman hayati, penurunan permukaan tanah, atau erosi dan
sedimentasi / Environmental monitoring includes: monitoring surface water
quality, groundwater quality and quantity, seawater quality, wastewater quality,
soil quality, air quality, biodiversity, land subsidence, or erosion and
sedimentation.
 Pemantauan lingkungan hidup dilakukan oleh tenaga teknis yang berkompeten serta
menggunakan peralatan pantau yang standar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan / Environmental monitoring is carried out by competent
technical personnel and using standard monitoring equipment in accordance
with the provisions of the legislation.
 Tata cara baku penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang
disusun oleh KTT meliputi / The standard procedures for dealing with environmental
pollution and / or damage compiled by the Summit include :
1) penyiapan ketentuan dan prosedur / preparation of provisions and procedures;
2) penyiapan personil dan tim yang berkompeten / preparation of competent personnel
and teams;
3) penyiapan sarana, peralatan dan bahan / preparation of facilities, equipment and
materials;
4) kesiapsiagaan dan tanggap darurat lingkungan / environmental emergency
preparedness and response.
 Upaya penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang dilakukan
oleh KTT meliputi / Efforts to overcome environmental pollution and / or damage carried
out by the KTT include :
1) identifikasi sumber pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup beserta dampak
yang ditimbulkan / identification of sources of environmental pollution and / or
damage along with their impacts;
2) tindakan perbaikan terhadap sumber pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
beserta dampak yang ditimbulkan / corrective actions for sources of environmental
pollution and / or damage along with their impacts;
3) pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilakukan /
monitoring and evaluation of corrective actions that have been taken.
 kebijakan internal pengelolaan lingkungan hidup pertambangan yang ditandatangani oleh
pimpinan tertinggi perusahaan / internal mining management environment policies
signed by the highest leadership of the company;
 perencanaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan yang terintegrasi dengan
perencanaan tambang / mining environmental management planning integrated with
mine planning;
 struktur organisasi yang menangani lingkungan hidup pertambangan dan diisi oleh tenaga
teknis pertambangan yang berkompeten di bidang lingkungan pertambangan /
organizational structure that handles the mining environment and is filled by mining
technical personnel who are competent in the mining environment;
 pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan / implementation of mining
environmental management;
 program evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan /
evaluation program on the implementation of mining environmental management;
 dokumentasi pengelolaan lingkungan hidup pertambangan / documentation of mining
environmental management;
 tinjauan manajemen terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan /
management review of the implementation of mining environmental management.
 Melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan dengan
baik akan diberikan tanda penghargaan oleh Menteri / Good
management of the mining environment will be given an
award by the Minister

 Tata cara pelaksanaan pemberian tanda penghargaan dan


penilaian ditetapkan oleh Direktur Jenderal / The procedure for
the implementation of award marks and assessments is
determined by the Director General
 Penyusunan Rencana Reklamasi, Rencana Pascatambang /
Preparation of the Reclamation Plan, Postmining Plan;
 Penilaian dan Persetujuan / Assessment and Approval;
 Jaminan Reklamasi dan Jaminan Pascatambang / Reclamation and
Post-Mining Guarantee;
 Pelaksanaan Reklamasi, Pascatambang / Implementation of
Reclamation, Post-mining
 Pelaporan dan Pencairan Jaminan Reklamasi dan Jaminan
Pascatambang / Reporting and Disbursement of the Reclamation
and Post-Mining Guarantee;
 Penyerahan Lahan Reklamasi / Submission of Reclamation Land;
 Penyerahan Lahan Pascatambang / Submission of Postmining
Land.

Anda mungkin juga menyukai