Nasofaring
Q u r o t u l A q y u n 11 4 7 0 0 5 6
introduced
Topik diskusi
Anatomi
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Penegakan Diagnosis
Tata laksana
Prognosis
02
Faring
Pharynx atau Faring merupakan organ
berbentuk corong sepanjang 15cm yg
tersusun atas jaringan fibromuscular.
Anatomi
Faring terletak setinggi Bassis cranii
(bassis occipital dan bassis sphenoid)
sampai cartilage cricoid setinggi Vertebrae
Cervical VI. Bagian terlebar dr faring
terletak setinggi os. Hyoideum dan bagian
tersempitnya terletak pd
pharyngoesophageal junction.
1. Nasofaring
2. Orofaring
3. Laringofaring
03
1. Nasofaring
Terdapat beberapa bangunan yang
terletak pd nasofaring, antara lain :
- Ostium pharyngeum tuba
Anatomi
auditiva eustachii, menghubungakn
pharynx dg cavum tympani
- Adenoid (tonsilla pharyngea/ tonsillo
luscha), merupakan kelenjer limfe
submucosa
- Recessus faring (fossa rosenmulleri),
- Isthmus nasofaring, batas antara
nasofaring dan orofaring yg akan
tertutup oleh pallatum molle saat
proses deglutition/ menelan
03
2. Orofaring
Letak Orofaring Setinggi Vertebrae
cervical II sampai Vertebrae Cervical
III.
Anatomi
Beberapa bangunan yg terdapat pd
orofaring, antara lain :
03
2. Laringofaring
Laringofaring terletak setinggi
Vertebrae Cervical IV sampai
Vertebrae Cervical VI.
Anatomi
Beberapa bangunan yg terdapat pd
orofaring, antara lain :
• vallecula epiglotica
• Epiglotis
• Fossa piriformis.
03
Definisi
04
02
Epidemiologi
Tumor ini jarang ditemukan ,
epidemiologi
frekuensinya 1/5000-1/60.000.
Diperkirakan hanya merupakan
0,05 persen dari tumor leher dan
kepala.
05
Faktor ketidak seimbangan
hormonal juga banyak dikemukakan
sebagai penyebab adanya kekurangan
androgen atau kelebihan estrogen.
Etiologi
pendapat bahwa tempat perlekatan
spesifik angiofibroma adalah di dinding
Angiofibroma nasofaring posterolateral atap rongga hidung.
06
Patogenesis
Patogenesis
PAT O M E K A N I S M E M A N I F E S TA S I
LOKASI
Bila meluas terus, akan masuk ke fosa
Tumor pertama kali tumbuh di bawah intratemporal yang akan menimbulkan
mukosa di tepi sebelah posterior dan benjolan di pipi, dan “rasa penuh” di wajah.
lateral koana di atap nasofaring.
Apabila tumor telah mendorong salah
satu atau kedua bola mata maka tampak
Tumor akan tumbuh besar dan meluas di bawah gejala yang khas pada wajah, yang
mukosa, sepanjang atap nasofaring, mencapai disebut “muka kodok”.
tepi posterior septum dan meluas ke arah bawah
membentuk tonjolan massa di atap rongga
hidung posterior
07
Penegakan Diagnosis
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pada Angiofibroma nasofaring dapat melalui Manifestasi Klinis,
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
08
Manifestasi
Klinis
Ma i f e s t a s i K l i n i k
Tanda Kardinal
Proptosis
Epitaksis masif
9
Rinoskopi Anterior
Pemeriksaan Fisik
Rinoskopi Posterior
10
Plain lateral view
11
CT Scan
MRI (A&B)
Angiografi (c&d)
12
Klasifikasi
Stadium
Klasifikasi
IB Tumor meliputi nares posterior atau nasofaringeal voult dengan meluas sedikitnya 1
sinus paranasal
IIIA Tumor telah mengerosi dasar tulang tengkorak dan meluas sedikit ke intrakranial
SESSION
IIIB Tumor telah meluas ke intrakranial dengan atau tanpa meluas ke sinus kavernosus
13
Klasifikasi
Stadium
Klasifikasi
I Tumor terbatas di rongga hidung , nasofaring tanpa
mendestruksi tulang
13
Pembesaran 50x pembuluh darah tipis
Gambaran Histopatologis
dengan bentuk bervariasi dan stroma
jaringan ikat fibrokolagen
Gambaran
Histopatologi
pembesaran 200x dengan bentuk sel
mast bervariasi bulat ovoid
14
Diagnosa Banding
• Polip Antrokoanal
Permukaan rata, Pucat Mengkilap
• Adenoid
Permukaan tidak rata, Posisi ditengah, Tidak ada keluhan epistaksis
• Karsinoma Nasofaring
Usia 30 – 50 tahun, sering disertai pembesaran kelenjar leher
Tata Laksana
Tata Laksana
PEMBEDAHAN RADIASI HORMONAL EMBOLISASI
16
Komplikasi
STONE GROUP
FAVER AND
Komplikasi tidak dapat dipisahkan
dengan perluasan intrakranial,
perdarahan yang tidak terkontrol,
kematian, iatrogenic injury terhadap
struktur vital dan transformasi
maligna.
18
Prognosis
Prognosis
primer mendekati 100% dengan reseksi
lengkap dari angiofibroma nasofaring
ekstrakranial dan 70% dengan tumor
intrakranial.
19
Terima Kasih
Thanks !