1. Kelemahan L/K,
materialitas
2. Penyesuaian item L/K
https://services.korpri.online/fileload/9157a823-c821-
3725-bb70-12b8ea4a7996.jpg 3. Koreksi kesalahan
ATB IKHTISAR:
Kelemahan L/K, Penyesuaian, dan Koreksi
Kesalahan
PEMBELAJARAN AKUNTANSI
PEMERINTAHAN II (PUSAT)
- ALTAF -
• Berlandaskan UU dan peraturan di bidang keuangan negara dan akuntansi pemerintahan
• Jurnal menggunakan PMK 215/2013, kebijakan akuntansi menggunakan PMK 224/2016
http://www.gettyimages.com/detail/p
hoto/children-playing-with-a-giant-
1 metal-globe-royalty-free-
image/57533121
Kelemahan Informasi dan Laporan Keuangan 1
Bersifat historis, pencatatan atas transaksi lampau akan terus dibawa
dalam laporan keuangan → nilai aset non moneter bisa jadi berbeda
Ruang lingkup bersifat umum
Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran
Hanya melaporkan informasi yang bersifat material
Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
pemeliharaan penyajian net revenue dan aset
Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
(formalitas)
Berbagai alternatif metode
akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam
pengukuran sumber daya ekonomi
antar instansi pemerintah pusat
2
Pertimbangan Materialitas dan Agregrasi
Penyajian L/K didasarkan pada konsep materialitas
Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri
dalam L/K
Pos-pos yang jumlahnya tidak material dapat
digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi
yang sejenis
Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam pencatatan
informasi tersebut dapat memengaruhi keputusan
yang diambil
3
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan pada Kas 2
Dalam hal terjadi kerugian negara akibat hilangnya kas di
Bendahara Pengeluaran, maka:
Atas kas yang hilang dapat dilakukan reklasifikasi menjadi
Piutang TP/TGR sepanjang diyakini dapat dibayarkan/dapat
ditagih
Prosedur Reklasifikasi kas yang hilang menjadi Piutang TP/TGR
diatur oleh Dirjen Perbendaharaan
4
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan pada Piutang
Konversi piutang menjadi penyertaan modal negara
Piutang negara bukan pajak atau piutang penerusan pinjaman dapat
dikonversi menjadi penyertaan modal negara (investasi permanen),
sebesar nilai tercatat
Penyesuaian nilai piutang pajak harus dilakukan dalam hal
adanya kejadian yang mengakibatkan hak negara berkurang
atau bertambah
Kejadian yang dapat mengakibatkan penyesuaian nilai piutang
pajak antara lain:
pembayaran/pelunasan;
pembetulan atau pembatalan surat penetapan;
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi perpajakan
penghapusan piutang pajak;
keputusan keberatan, putusan pengadilan pajak; putusan MA
5
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan pada Piutang
Piutang yang timbul dari putusan pengadilan
dapat dilakukan setelah ada inkracht dan salinan putusan
tersebut diterima oleh entitas yang bertindak sebagai
eksekutor yang ditunjuk berdasarkan UU
Jika terdapat beda waktu: inkracht diputuskan sebelum
tanggal L/K (31 Desember) dan salinan putusan pengadilan
diterima setelah tanggal L/K, namun masih dalam periode
pemeriksaan lapangan oleh auditor (ditandai dari tanggal
periode pemeriksaan pada ST pemeriksaan), maka hal
tersebut diperlakukan sebagai “subsequent event"
penyesuaian nilai Piutang Uang Pengganti pada L/K periode
ybs
6
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan pada Piutang
Penghentian Pengakuan Piutang
penghentian pengakuan piutang dilakukan dengan membayar
tunai (pelunasan), bisa juga dengan penghapusbukuan (write
off) maupun penghapustagihan (write down)
Penghentian pengakuan piutang dengan pelunasan:
Pelunasan atas piutang pada periode berjalan, dengan penyetoran (via
BPN)
Pelunasan atas piutang yang telah dicadangkan penyisihan piutang tak
tertagihnya
Selain perekaman dokumen pelunasan, satker harus menghentikan
pengakuan piutang
Pada akhir periode pelaporan, satker melakukan penyesuaian
Dengan pelunasan tersebut kartu piutang atas nama debitur ybs dapat
ditutup
Penghapusbukuan atas piutang yang telah disisihkan 100%
7
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan pada Piutang
Penerimaan Pelunasan atas Piutang yang Telah
Dihapusbukukan
Apabila piutang yang telah dihapusbukukan kemudian diterima
pelunasannya, maka harus dilakukan pencatatan untuk
memunculkan kembali piutang tersebut
Penerimaan pelunasan tersebut diakui sebagai pendapatan
LRA dan diakui sebagai pendapatan LO
Piutang denda yang timbul karena hasil pemeriksaan
auditor eksternal
Pengakuan piutang denda yang disebabkan adanya
pemeriksaan auditor eksternal diakui berdasarkan dokumen
sumber yang terkait
8
Reklasifikasi dan Koreksi pada AT
AT yang dihentikan dari penggunaan aktif secara permanen
dan tidak lagi memenuhi definisi AT maka harus direklasifikasi
ke pos Aset Lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya
Reklasifikasi AT ke Aset Lainnya dapat dilakukan sepanjang
waktu, tidak tergantung periode laporan
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi yang
dilakukan agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan
menjadi sesuai dengan yang seharusnya
Koreksi AT dilakukan dengan menambah atau mengurangi
akun AT yang bersangkutan
Koreksi AT dapat dilakukan kapan saja, pada saat ditemukan
kesalahan dan tidak tergantung pada periode pelaporan dan
waktu penyusunan laporan
9
Penyesuaian/Koreksi Kesalahan
pada Kewajiban
1) Penyelesaian Kewajiban Sebelum Jatuh Tempo
Misalnya karena adanya fitur call feature dari sekuritas tersebut atau
karena memenuhi persyaratan untuk penyelesaian oleh permintaan
pemegangnya maka perbedaan antara harga perolehan kembali dan nilai
tercatat netonya harus diungkapkan pada CALK.
2) Tunggakan
Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan dalam bentuk
Aging Schedule Pembayaran kepada Kreditur pada CALK
3) Restrukturisasi Utang
melalui modifikasi persyaratan utang, debitur harus mencatat dampak
restrukturisasi secara prospektif sejak restrukturisasi dan tidak CV piutang
4) Penghapusan Utang
penghapusan sukarela tagihan oleh kreditur kepada debitur baik sebagian
maupun seluruhnya jumlah utang debitur dalam bentuk perjanjian formal
10
Ikhwal Koreksi Kesalahan Pendapatan
penyajian akun/pos secara signifikan tidak sesuai dengan seharusnya,
berdampak pada L/K periode berjalan atau sebelumnya (PSAP 10, par. 4)
3
KESALAHAN itu
• Yang sifatnya berulang dan sistemik,
oleh sifat alamiah (normal,
berulang), mis. koreksi akibat
restitusi kepada WP atau tambahan
2 jenis pembayaran dari WP
• Yang tidak berulang, diharapkan
tidak akan terjadi kembali, mis. 1 PRINSIP: Koreksi harus
kesalahan Satker menentukan biaya segera dilakukan ketika
pengurusan passpor kepada masy. kesalahan ditemukan
• Kesalahan diketahui pada periode 2 konsekuensi
terjadinya (sebelum L/K terbit) atau • Kelebihan menerima
pada periode berikutnya (setelah pendapatan → kewajiban
2 kapan L/K terbit) mengembalikan kelebihan
• L/K dianggap diterbitkan apabila • Kekurangan menerima
sudah ditetapkan dengan UU atau pendapatan → hak menerima
Perda (PSAP 10 par. 29) kembali kekurangan
11
Jurnal Koreksi: Pengembalian/Kekurangan
Pendapatan yang Sifatnya Berulang dan Sistemik
WP L/B → balikin kelebihan WP K/B → terima pembayaran
Pada 31 Des. 2014, diket. ada Berdasarkan pemeriksaan SPT TA
kelebihan setoran PPN masukan 2014, terdapat pajak kurang bayar
Rp500.000 dari PKP dari WP Rp100 juta
Pada 2 Feb. 2015, kelebihan tersebut Setelah penagihan, pada 14 Okt.
dikembalikan ke PKP via KPPN 2015, WP setor K/B tsb
Buku Akrual & Kas SAI: Buku Akrual & Kas SAI:
Tgl Uraian Debet Kredit Tgl Uraian Debet Kredit
2-Feb Pendapatan -LO 500.000 14-Okt Diterima dari Entitas Lain 100 juta
Diterima dari Entitas Pendapatan -LO 100 juta
500.000
Lain Tgl Uraian Debet Kredit
Tgl Uraian Debet Kredit 14-Okt Diterima dari Entitas Lain 100 juta
2-Feb Pendapatan -LRA 500.000 Pendapatan -LRA 100 juta
Diterima dari Entitas
500.000
Lain
12
Jurnal Koreksi: Kelebihan/Kekurangan Pendapatan
yang Sifatnya Tidak Berulang Sebelum L/K Terbit
baik kesalahan terjadi pada periode berjalan maupun sebelumnya, apabila L/K
belum diterbitkan, maka dikoreksi pada akun ybs baik pada pendapatan -LRA maupun -LO
13
Jurnal Koreksi: Pendapatan yang Tidak Melibatkan Kas
Sebelum Laporan Keuangan Terbit
Salah pembukuan → tidak
balikin, tidak terima hak/kas
Pada 7 Okt. 2015, berdasarkan
review, satker ABC telah salah
membukukan pendapatan yang
diterima pada tanggal 30 Sep. InsideCounsel
Pada 7 Mei 2015, atas hasil audit BPK Pada 7 Mei 2015, atas hasil audit BPK
bahwa pada TA 2014 Satker ABC menerima bahwa pada TA 2014 Satker ABC menerima
pendapatan terlalu besar Rp500.000, yaitu pendapatan terlalu rendah Rp500.000,
pendapatan seharusnya diterima yaitu pendapatan seharusnya diterima
Rp9.300.000, telah diterima Rp9.800.000. Rp9.800.000, telah diterima Rp9.300.000.
Pada 7 Okt. 2015 (setelah L/K TA 2014 Pada 7 Okt. 2015 (setelah L/K terbit)
terbit), kelebihan penerimaan dikembalikan kekurangan ditagih/diterima di kas negara
Buku Akrual & Kas SAI: Buku Akrual & Kas SAI:
Tgl Uraian Debet Kredit Tgl Uraian Debit Kredit
7-Okt Ekuitas... 500.000 Diterima dari Entitas Lain 500.000
7-Okt
Ditagihkan ke Entitas Ekuitas 500.000
500.000
Lain …
15
Koreksi Kesalahan Belanja/Beban: Sebelum
Laporan Keuangan Terbit –koreksi pada akun ybs
Pada 8 Jul. Satker membayar belanja Pada 8 Jul. Satker membayar belanja
ATK Rp7.600.000, seharusnya ATK Rp6.300.000, seharusnya
Rp6.700.000 → lebih Rp900.000 Rp6.800.000 → kurang Rp500.000
Jurnal Akrual & Kas SAI: Jurnal Akrual & Kas SAI:
Tgl Uraian Debit Kredit Tgl Uraian Debit Kredit
Ditagihkan ke Entitas Lain 900.000
Beban…(sesuai kode MAK) 500.000
Beban…(sesuai kode
900.000
MAK) Ditagihkan ke Entitas
500.000
Lain
Tgl Uraian Debit Kredit
Ditagihkan ke Entitas Lain 900.000 Tgl Uraian Debit Kredit
Belanja… (sesuai kode Belanja… (sesuai kode
900.000 500.000
MAK) MAK)
Ditagihkan ke Entitas
500.000
Lain
16
Koreksi Pengembalian Belanja/Beban Koreksi Kurang Bayar Belanja/Beban
Setelah Laporan Keuangan Terbit Setelah Laporan Keuangan Terbit
Karena L/K telah diterbitkan → pembetulan Karena L/K telah diterbitkan → pembetulan
pada akun Pendapatan-LO/Pendapatan- pada akun Ekuitas (SAI) dan pada akun SAL
LRA (PSAP 10 par. 14) (hanya di buku SAKUN (SAI tdk punya SAL))
Berdasarkan audit, pada 12 Nov. 2014 telah Berdasarkan audit, pada 12 Des. 2015 telah
terjadi kelebihan pembayaran persediaan terjadi kurang bayar atas belanja barang
sebesar Rp300.000. Dibayar Rp900.000, persediaan sebesar Rp1.800.000. Dibayar
seharusnya Rp600.000 → lebih Rp300.000. Rp93.500.000, seharusnya
Usai penagihan, pada 17 Agust. 2015 Rp95.300.000,00 → kurang Rp1.800.000
supplier kembalikan ke kas negara Buku Akrual & Kas SAI:
Tgl Uraian Debit Kredit Tgl Uraian Debit Kredit
Diterima dari Entitas Lain 300.000 Ekuitas 1.800.000
Pendapatan Lain-Lain- Ditagihkan ke Entitas
300.000 1.800.000
LO Lain
17
Latihan/Penugasan
MANDIRI (Archive soal lalu)
Satker Petani telah selesai menyusun Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga untuk periode yang berakhir
sampai dengan 31 Desember 2014. Laporan Keuangan tersebut disampaikan ke Kementerian Keuangan
untuk Kemudian digabungkan menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Selama proses penyusunan,
penyampaian dan penggabungan serta penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disahkan oleh
undang-undang terdapat beberapa kesalahan yang perlu dilakukan koreksi. Adapun koreksi yang dilakukan
di tahun 2015 sebagai berikut:
A). Koreksi atas Kesalahan tahun 2014 yang diperbaiki SEBELUM LKPP ditetapkan oleh undang-undang
Diminta:
Buatlah seluruh jurnal koreksi diatas!
19
Tugas Kelompok –research
assignment
PERHATIKAN petunjuk/format tugas kelompok, jangan lupa soal ditulis terlebih dulu
• Carilah Laporan Keuangan Satker, lalu berikan dan evaluasi dan penjelasan adanya
kelemahan L/K sesuai kerangka slide ini, dan jelaskan bagaimana mengatasi kelemahan L/K
satker tersebut
• Carilah klasifikasi/jenis KOREKSI KESALAHAN yang dimiliki suatu K/L atau satker di bawahnya,
lalu jelaskan/uraikan unsur-unsur dan nilanya masing-masing, asumsi yang mendasarinya
Buat model transaksi koreksi kesalahani (minimal 7 transaksi) dari satker terpilih, buat jurnal
finansial dan anggaran (angka disimulasikan), sesuai urutan kejadian (perhatikan format jurnal
menyamping utk finansial dan anggaran)
• Format penulisan jurnal, gunakan tabel sebagai berikut:
https://www.intel.co.uk/content/dam/www/public/emea/xe/en/images/it-
managers/752-girl-with-yogurt-16x9.jpg.rendition.intel.web.1280.720.jpg
20
Pengayaan Materi
21
KOREKSI KESALAHAN
22
KOREKSI KESALAHAN
23
KOREKSI KESALAHAN (par 12)
Tidak berulang
Terjadi pada periode berjalan
Mempengaruhi maupun tidak
mempengaruhi posisi kas
24
KOREKSI KESALAHAN (par 13)
Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
Laporan keuangan periode tersebut belum terbit
25
KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA (par 14)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit
Menambah Mengurangi
kas Kas
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi
kas)
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.
27
KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN (par 18)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi
posisi aset selain kas
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit
Pengurangan Penambahan
Beban Beban
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
29
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN
PENDAPATAN-LO (par 22)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
30
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN & PENGELUARAN
PEMBIAYAAN (par 24)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
31
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN KEWAJIBAN (par 27)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
32
KOREKSI KESALAHAN (par 32)
Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Tidak mempengaruhi posisi kas
Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit
33
KOREKSI KESALAHAN (par 34)
34
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
35
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan
kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat
informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,
atau perkembangan lain (par 4)
Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan
pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode
selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh, perubahan
estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh pada LO tahun
perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama masa manfaat
aset tetap tersebut. (par 44)
Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang
akan datang diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak
memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak
mengungkapkan pengaruh perubahan itu. (par 45)
36
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang
berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program, atau
kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat dihentikan
tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain (par 4)
Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan misalnya
hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang dihentikan,
tanggal efektif penghentian, cara penghentian, pendapatan dan
beban tahun berjalan sampai tanggal penghentian apabila
dimungkinkan, dampak sosial atau dampak pelayanan,
pengeluaran aset atau kewajiban terkait pada penghentian apabila
ada harus diungkapkan pada CALK (par 47)
37
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif , suatu segmen
yang dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan
walaupun berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian,
operasi yang dihentikan tampak pada Laporan Keuangan. (par 48)
Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun
berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah
operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada
umumnya entitas membuat rencana penghentian, meliputi jadwal
penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi masalah legal,
lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)
38
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Bukan Penghentian Operasi bila : (par 50)
a. Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen
secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh
demand (permintaan publik yang dilayani) yang terus
merosot, pergantian kebutuhan lain.
b. Fungsi tersebut tetap ada
c. Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok
dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu
program, proyek, kegiatan ke wilayah lain
d. Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah,
menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa
mengganggu operasi tersebut.
39
Jurnal Standar Pengembalian
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Pendapatan
K Diterima dari Entitas Lain
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas pendapatan tahun berjalan
41
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Jurnal Standar Pengembalian Pendapatan
Pengembalian Tahun Anggaran Sebelumnya
Buku Besar Akrual
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Pendapatan
K Pencatatan oleh
Diterima dari Entitas Lainsatuan kerja
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas pendapatan tahun anggaran sebelumnya yang bersifat
sistematik/berulang, seperti pengembalian pendapatan perpajakan.
Buku Besar Kas
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Pendapatan
K Diterima dari Entitas Lain
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas pendapatan tahun anggaran sebelumnya yang bersifat
sistematik/berulang, seperti pengembalian pendapatan perpajakan.
42
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Jurnal Standar Pengembalian Belanja
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Ditagihkan kepada Entitas Lain
K Belanja/Transfer
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas Belanja/Transfer tahun anggaran berjalan
43
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
2) Pengembalian Tahun Anggaran Sebelumnya
a)Buku Besar Akrual
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Diterima dari Entitas Lain
K Pendapatan Lain-lain
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas Belanja/Transfer tahun anggaran
a) sebelumnya
Buku Besar Kas
Debet (D)/
Uraian
Kredit (K)
D Diterima dari Entitas Lain
K Pendapatan Lain-lain
Digunakan untuk mencatat pengembalian atas Belanja/Transfer tahun anggaran
sebelumnya
44
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN