Anda di halaman 1dari 16

KIMIA UMUM

SEMESTER I
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2018
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Sejak zaman Yunani kuno Atom telah dikemukakan oleh ahli
– ahli filsafat Yunani ( Democritus dan Leuccipus ).
Kata Atom berasal dari kata Yunani “ atomos “
a = tidak, tomos = memotong. Jadi yang artinya Tidak
memotong / tidak dapat dibagi lagi.

 TEORI ATOM DALTON


Pencetus teori atom modern adalah seorang ahli kimia
Inggris, John Dalton ( 1766 – 1844 )
Beliau adalah orang pertama yang melibatkan kejadian
kimiawi seperti halnya kejadian fisis dalam merumuskan
gagasan tentang atom, juga mendasarkan asumsinya pada
data – data kuantitatif, tidak menggunakan pengamatan
kualitatif atau untung – untungan.
Teori atom Dalton yang dikembangkan selama periode 1803 – 1808
didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu :
 Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel – partikel kecil yang tidak
bisa dihancurkan atau dibagi, yang disebut atom yaitu satuan
dasar dari unsur itu. Selama perubahan kimia, atom tidak bisa
diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan.
Dari asumsi diatas, bahwa jika atom – atom dari suatu unsur tidak
dapat dimusnahkan, maka atom – atom yang sama sebelum reaksi
berlangsung akan ditemukan kembali setelah reaksi berlangsung.
 Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa ( berat ) dan sifat
yang sama tetapi atom – atom dari suatu unsur berbeda dengan
atom – atom dari unsur yang lain, baik dari massa ( berat ) maupun
sifat – sifatnya yang berlainan
Dari asumsi diatas, bahwa jika semua atom dari sebuah unsur
tertentu massanya sama dan satuan – satuan atom dalam senyawa
mempunyai perbandingan tetap.
 Dalam senyawa kimia, atom – atom dari unsur yang berlainan
melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana.
misalnya : satu atom A dan satu atom B ( AB )
satu atom A dan dua Atom B ( AB2 )
Dengan teorinya Dalton dapat menjelaskan hukum – hukum dasar
ilmu kimia yaitu hukum kekekalan massa dari Lavoiser, hukum
ketetapan perbandingan dari Proust dan beberapa hukum dasar
lainnya yang penting untuk diketahui.
a. Hukum Kekekalan Massa ( 1743 – 1794 )
“ Massa tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dalam
perubahan materi apapun “
“ Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi adalah sama
dengan zat hasil reaksi “

Massa Reaktan = Massa Produk ( Hasil Reaksi )

Kesimpulan ini didapatkan dari suatu percobaan yang mereaksikan


cairan Merkuri dengan Oksigen ( pembakaran ) sehingga
membentuk Merkuri Oksida berwarna merah. Bila Merkuri Oksida
ini dipanaskan lagi, maka akan terurai menghasilkan sejumlah
cairan Merkuri dan gas Oksigen yang jumlahnya sama dengan yang
dibutuhkan untuk membentuk Merkuri Oksida tadi.
b. Hukum Perbandingan tetap ( Proust, 1754 – 1826 )
“ Suatu senyawa tidak tahu darimana asalnya atau bagaimana cara
pembentukannya selalu mempunyai susunan yang sama yaitu
perbandingan massa unsur – unsur yang menyusunnya tetap “
Misalnya dalam tahun 1799, Joseph Proust menemukan bahwa
Tembaga Karbonat, baik dari sumber alami maupun dari sintesis
dalam laboratorium mempunyai susunan yang tetap.

Secara umum, jika kita nyatakan rumus empiris suatu senyawa


adalah AmBn maka :
Massa atom A : Massa atom B = ( m x Ar.A ) : ( n x Ar.B )
atau
m : n = Massa atom A : Massa atom B
Ar.A Ar.B
C. Hukum Perbandingan Volume ( Gay Lussac, 1778 - 1850 )
“ Perbandingan volume gas - gas sesuai dengan koefisien masing -
masing gas “
“ Volume - volume gas - gas yang ikut serta dalam suatu reaksi
kimia diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding
sebagai bilangan yang mudah dan bulat “

Misal :
Untuk dua buah gas ( misalnya gas A dan gas B ) dalam suatu
persamaan reaksi, berlaku hubungan :

volume A = koefisien A
volume B koefisien B
d. Hukum Avogadro ( 1776 – 1876 )
Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro mengemukakan hipotesis yang
menyatakan bahwa :
“ Pada kondisi suhu (T) dan tekanan (P) yang sama, volume yang
sama bermacam – macam gas mempunyai jumlah molekul yang
sama “
“ Pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama, perbandingan volume
gas- gas reaksi atau hasil reaksi sama dengan perbandingan jumlah
mol gas – gas reaktan atau hasil reaksi “

Gas – gas yang mempunyai tekanan dan suhu yang sama adalah gas
– gas yang berada dalam sebuah tabung tertutup. Jika sebuah
tabung berisi campuran gas A, B, C sesuai hipotesis Avogadro maka
secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jumlah mol gas A : Jumlah mol gas B : Jumlah mol gas C
= Volume gas A : Volume gas B : Volume gas C

atau disingkat :
nA : nB : nC = VA : VB : VC
Persamaan Umum Gas : PV = nRT
dimana :
P = Tekanan gas ( atm )
V = Volume gas ( liter )
n = Jumlah mol gas ( mol )
R = Tetapan gas ( 0,082 l atm/mol oK )
T = Temperatur mutlak ( oK )

Model atom Dalton hanya dapat bertahan selama hampir seratus


tahun. Banyak sekali penemuan yang mengagumkan menjelang
akhir tahun 1800, seperti mengenai sinar X pada tahun 1895,
radioaktivitas pada tahun 1896, elektron pada tahun 1897 dan
radium pada tahun1898. Deretan penemuan ini menunjukan bahwa
atom merupakan stuktur yang rumit dari partikel – partikel dasar
atom yaitu proton, netron dan elektron.
 TEORI ATOM THOMSON
Teori atom ini dikemukakan oleh Joseph Jhon Thomson yang
telah menemukan elektron pada tahun 1897 yang merupakan
partikel dasar penyusun atom.
Model atom Thomson tersebut adalah sebagai berikut :
1. Atom adalah suatu materi berbentuk bola bermuatan positif
dan didalamnya tersebar elektron – elektron ( model roti
kismis )
2. Atom bersifat netral yaitu muatan positif dan muatan negatif
jumlahnya sama

Thomson menjelaskan bahwa suatu atom itu bersifat netral


( tidak bermuatan ) sehingga elektron pada atom dinetralkan
oleh proton.
Thomson membuat model sebuah atom berbentuk bola yaitu
kulit bola berupa awan proton dengan sejumlah elektron yang
cukup untuk menetralkan proton dan elektron terpusat dalam
bola atom tersebut.
 TEORI ATOM RUTHERFORD
Dengan menggunakan hasil dari penelitian W.C. Rontgen ( 1895 )
tentang sinar X dan penemuan zat radioaktif oleh Henry Becquerel (
1896 ), maka pada tahun 1911 Rutherford menyelidiki susunan dari
atom.
Beberapa jenis zat radioaktif tersebut adalah :
1. Sinar alfa ( sinar α )
- bermuatan +2 dan bermassa 4 sma
- partikel yang tersusun dari dua proton dan dua neutron
- partikel ini dipancarkan dengan kecepatan sekitar 20.000 km/detik
- mempunyai kekuatan menginisasi tinggi tetapi daya tembusnya rendah
terhadap suatu materi
- dapat ditahan oleh selembar kertas biasa
2. Sinar beta ( sinar β )
- bermuatan -1 dan bermassa 1/1836 sma
- pancaran elektron dengan kecepatan sekitar 300.000 km/detik
3. Sinar gamma ( sinar γ )
- gelombang elektromagnet seperti sinar biasa tetapi energinya sangat
besar, sinar ini tidak bermuatan dan mirip sinar X.
Proses percobaan Rutherford dilakukan dengan cara menembaki pelat
emas tipis dengan sinar alfa. Pelat emas tipis tersebut mempunyai
ketebalan 10-5 sampai 10-4 cm dan diletakan detektor yaitu pelat
seng sulfida ( ZnS ) yang berpendar jika terkena sinar alfa.

Hasil dari percobaan Rutherford adalah :


1. Sebagian besar sinar alfa diteruskan dapat menembus lempeng emas
2. Ada sebagian kecil sinar alfa yang dibelokan
3. Ada juga sinar alfa yang dipantulkan
Kesimpulan :
Karena hampir semua sinar alfa diteruskan tanpa adanya penyimpangan
Arah berarti sebagian besar atom adalah ruang kosong.
Dari percobaan itu, rutherford menyimpulkan bahwa model suatu atom
Adalah sebagai berikut :
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan didalam inti
atom terpusat massa atom
2. Diluar inti atom terdapat elektron yang mengelilingi inti atom dan
jumlahnya sama dengan muatan inti supaya atom itu bersifat netral
 PARTIKEL DASAR ATOM
Saat ini ternyata atom bahwa atom tersusun dari partikel –
pertikel yang lebih kecil dan atom dapat dipecah menjadi
partikel – pertikel tersebut. Dengan cara tertentu, atom dapat
dibagi menjadi partikel yang lebih kecil, bahkan telah dikenal
kira – kira 35 partikel sub atom hasil pemecahan suatu atom.

Tiga partikel dasar dari atom yang penting adalah elektron,


proton dan neutron.
1. Elektron
elektron merupakan partikel dasar terkecil yang bermuatan
listrik negatif dan ditemukan disekeliling inti semua atom.
Elektron dan proton mempunyai besar muatan yang sama tapi
tandanya berlawanan. Elektron bermautan negatif (-) dan proton
bermuatan positif (+). Elektron merupakan penyusun semua
materi, banyak perubahan – perubahan kimia merupakan hasil
pemindahan atau pembagian elektron antara atom – atom.
Besar massa 1 elektron (m) = 9,11 x 10-28 gram
Besar muatan 1 elektron (e) = -1,602 x 10-19 coulomb
maka e/m = -1,759 x 108 coulomb/gram
1 coulomb adalah jumlah muatan yang melalui suatu titik, bila
listrik 1 ampere mengalir selama 1 detik.
2. Proton
Bila 1 elektron diambil dari atom, maka atom bermuatan positif
yang besarnya = muatan elektron.
Bila atom yang kehilangan elektron inti atom Hidrogen yang
merupakan atom paling ringan dan paling sederhana maka partikel
yang ketinggalan disebut Proton.
Proton adalah partikel dasar yang memabwa muatan positif dan
ditemukan dalam inti semua atom.
Massa proton = 1836 x massa elektron = 1,67 x 10-24 gram
Muatan proton = +1,602 x 10-19 coulomb

3. Neutron
Neutron adalah partikel dasar yang bermuatan netral yang
ditemukan dalam semua inti kecuali atom Hidrogen sederhana,
protium. Karena atom bersifat netral, maka : Jumlah proton =
Jumlah elektron
Neutron mempunyai massa sedikit lebih besar dari proton dan tidak
bermuatan. Neutron dihasilkan dari reaksi antara Barium dengan
sinar alfa.
Massa Neutron = 1,675 x 10-24 gram ( sedikit > daripada proton )
Muatan Neutron = 0
 JENIS ATOM SPESIFIK
A

X
Z

Z = nomor atom
A = nomor massa
X = nama atom

nomor atom = jumlah muatan positif dalam inti = jumlah proton


jumlah proton = jumlah elektron diluar inti
maka : Z = jumlah elektron
nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron (nukleon) dalam inti
maka :
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
=A–Z
 ISOTOP
adalah atom – atom dari suatu unsur yang karena perbedaan jumlah
neutron dalam intinya, mempunyai perbedaan massa

Banyak dari unsur – unsur mempunyai isotop :


Clorida mempunyai 2 isotop, Hidrogen mempunyai 3 isotop,
Oksigen mempunyai 3 isotop, Timah putih mempunyai 12 isotop,dsb.

 ISOBAR
adalah nomor massa sama tetapi nomor atomnya berbeda – beda.
Isotop suatu unsur memiliki sifat kimia yang sama tetapi isobar
memiliki sifat kimia berbeda.

 ISOTON
adalah atom – atom dari unsur yang berbeda tetapi jumlah
neutronnya sama
SELAMAT BELAJAR ......
BY : SRI ARDHIANY, ST

Anda mungkin juga menyukai