Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR ILMU HUKUM

1. Ela Alivia Devani 3. Hani Maghfiroh

2. Ferizka Metrisia A 4. Renda Lintang G


Penggolongan Hukum Menurut Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH

Penggolongan Hukum di Indonesia

Perbedaan Antar Hukum


Berdasarkan Bentuk dari Sumber Hukum
yang berlaku
KLASIFIKASI
Berdasarkan Kepentingan yang Diatur
HUKUM
MENURUT
Berdasarkan Hubungan Antar Hukum
Prof. Dr. Acmad
Sanusi
Berdasarkan Ukuran Pertalian Hukum

Berdasarkan Kerja dan Sanksi


Hukum Tertulis Hukum Tidak Tertulis
Hukum tertulis merupakan bentuk Hukum tidak tertulis merupakan bentuk
hukum yang telah tercantum pada hukum yang timbul dan tumbuh dalam
peraturan perundang-undangan. kehidupan masyarakat. Tidak seperti hukum
tertulis, hukum tidak tertulis ini tidaklah
tercantum pada peraturan undang-undang.
Contoh : Hukum tidak tertulis bersifat dinamis, yang
o Undang-Undang berarti dapat berubah sesuai waktu atau
o Perjanjian Antar Negara perkembangan zaman, dan juga keadaan.
o Peraturan Pemerintah, dan Contoh : hukum kebiasaan dan sebagian
besar hukum adat, hukum Yurisprudensi, dan
o Hukum KUHP. hukum Revolusi
Hukum Privat

Hukum Privat adalah hukum yang


memfokuskan pada kepentingan
perorangan, serta mengatur hubungan
seseorang atau antar individu. Yang
tergolong Hukum Privat yaitu, Hukum
Perdata, dan Hukum Dagang. Berdasarkan
Kepentingan
Hukum Publik
adalah hukum yang mengatur yang Diatur
hubungan antara warga Negara
dengan negaranya, atau hukum yang
mengatur kepentingan-kepentingan
Negara. Yang tergolong Hukum Publik
adalah Hukum Negara, Tata Usaha
Negara, Hukum Antar Negara, Hukum
Pidana, dan Hukum Acara.
Berdasarkan Hubungan
Antar Hukum

Hukum Antar Waktu Hukum Antar Tempat

Berlakunya hubungan Berlakunya hubungan hukum antar


hukum antar waktu terjadi tempat adalah ketika terjadi suatu
ketika terdapat lebih dari peristiwa dalam satu Negara dan pada
satu aturan hukum selama waktu sama ada lebih dari satu aturan
jangka waktu tertentu yang yang berlaku pada daerahnya masing-
masing, namun ada sesuatu yang
secara berurutan menguasai dapat mempertemukan aturan-aturan
suatu peristiwa tertentu. hukum tersebut.
Berdasarkan Hubungan
Antar Hukum

Hukum Antar Golongan dan Hukum Privat


Antar Agama Internasional

Berlakunya hubungan hukum ini adalah


ketika terdapat lebih dari satu golongan Berlakunya Hukum Privat
masyarakat dalam satu Negara dan Internasional adalah ketika terdapat
waktu yang sama dimana setiap aturan-aturan hukum yang berbeda
golongan tersebut memiliki aturan pada tiap Negara dan masing-
hukumnya masing-masing, namun ada masing warga Negara yang
sesuatu yang dapat mempertemukan bersangkutan.
aturan hukum tersebut.
o Hukum Formil o Ius Constituendum
Hukum Formil adalah Hukum yang mengatur ialah hukum yang belum ditetapkan atau hukum
bagaimana cara mempertahankan dan menjalankan yang dicita-citakan untuk masa yang akan
peraturan. datang.

o Hukum Materil o Hukum Obyektif


Hukum Materil adalah Hukum yang lebih adalah hukum yang berlaku disuatu Negara dan
berlaku bagi seluruh warganya, bersifat mengikat,
menitikberatkan pada apa saja tindakan-tindakan
sehingga dapat mengakibatkan dijatuhkannya
yang dapat dijatuhi hukuman, serta hukuman yang
hukuman kepada siapa saja yang melanggar hukum
akan didapatkan.
tersebut.
o Ius Constitutum o Hukum Subyektif
hukum yang telah ditetapkan dan berlaku pada saat ialah hukum yang mengatur hak bagi negara untuk
ini. memberi hukuman bagi siapa saja yang melanggar
peraturan-peraturan hukum pidana obyektif.
Hukum Kaidah Hukum Memaksa
Yaitu peraturan hukum Yaitu peraturan hukum yang
yang berisi perintah, dalam keadaan apapun harus
larangan, dan perkenan bagi dilakukan dan apabila
melanggarnya maka akan
seseorang untuk bertindak.
dijatuhi sanksi. Karena pada
Berdasarkan dasarnya memang hukum
bersifat memaksa dan
Hukum Sanksi
Kerja dan mengikat.
yaitu peraturan hukum Hukum Mengatur
yang menetapkan hukuman Sanksi
diberlakukannya peraturan
apa yang pantas didapatkan
hukum adalah untuk
bagi pelanggar kaidah
mengatur kehidupan
hukum atau kaidah bermasyarakat agar tercipta
undang-undang. suasana yang tertib, aman,
dan damai.
 Berdasarkan Sumbernya  Berdasarkan Fungsi dan
 Berdasarkan Daerah Pemeliharaannya
Kekuasaannya/Tempat  Berdasarkan Bentuknya
Berlakunya  Berdasarkan Wujudnya
 Berdasarakan Kekuatan  Berdasarkan Waktu Berlakunya
Berlakunya/Sifatnya
 Berdasarkan Isinya
1. Hukum Undang-undang (wetten recht)
Yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang undangan suatu negara.
2. Hukum Traktat (trachtatenrecht)
Yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu traktat atau perjanjian antar
negara.
3. Hukum Kebiasaan dan Hukum Adat (gewoonte en adat recht)
Yaitu hukum yang terdapat pada peraturan kebiasaan atau pada suatu peraturan adat istiadat.
4. Hukum Yurisprudensi (yurisprudensi-recht)
Yaitu hukum yang terbentuk oleh adanya keputusan hakim.
5. Hukum Ilmu (wetenschapsrecht)
Yaitu hukum yang bersumber dari saran-saran yang dikemukan oleh para ahli hukum yang
terkenal dan berpengaruh atau yang berkuasa dalam suatu pergaulan hukum.
Berdasarkan Daerah Kekuasaan/Tempat Berlakunya

Yaitu hukum yang berlaku didalam Yaitu hukum berlaku di wilayah Yaitu hukum yang berlaku
satu wilayah negara tertentu. berbagai negara atau berlaku secara di negara lain.
universal meliputi negara-negara.
HUKUM PAKSA Yaitu hukum yang dalam keadaan konkret harus ditaati.

HUKUM
MENGATUR
Yaitu hukum yang dalam keadaan konkret dapat
dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh kedua
belah pihak.
Berdasarkan Isinya

HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT


Yaitu hukum yang mengatur Yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara negara atau hubungan antara orang yang satu
perlengkapannya dengan warga dengan yang lain dan negara
negara.
sebagai pribadi.
Macam-macam hukum publik:
Macam-macam hukum privat:
1. Hukum pidana
2. Hukum tata negara 1. Hukum perdata
3. Hukum tata usaha negara 2. Hukum perniagaan
4. Hukum internasional
Berdasarkan Fungsi dan
Pemeliharaannya/Cara Mempertahankannya

Yaitu hukum yang mengatur hubungan Yaitu hukum yang mengatur


antara kedua belah pihak atau yang bagaimana cara mempertahankan
menjelaskan perbuatan mana yang dapat dan melaksanakan hukum material.
dihukum dan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan.
Yaitu hukum yang tercantum dalam berbagai
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan
2020
Bentuknya

Yaitu hukum yang tidak tercantum dalam peraturan


perundang-undangan. Biasanya yaitu hukum adat.
HUKUM OBJEKTIF HUKUM SUBJEKTIF
Yaitu hukum yang mengatur Yaitu hukum yang timbul
hubungan antar dua orang atau lebih dari hukum obyektif dan
yang berlaku secara umum berlaku terhadap seorang
tertentu atau lebih.
Hukum Ius Hukum Ius Hukum Ius
Constitutum/ Constituendum/ Naturale/Hukum
Hukum Positif Hukum Negatif Alam
Yaitu hukum yang berlaku
Yaitu hukum yang Yaitu hukum yang
dimana saja, kapan saja,
berlaku saat ini bagi diharapkan berlaku dan untuk siapa saja
suatu masyarakat pada waktu yang dimana hukum ini tidak
mengenal batas waktu
tertentu dan pada akan datang.
melainkan berlaku secara
wilayah tertentu.
abadi untuk selamanya.
Perbedaan Antara Beberapa Macam Hukum

Perbedaan segi antara Hukum Perdata dengan Hukum


Part 01
Pidana

Perbedaan segi antara Hukum Acara Perdata dengan Hukum


Part 02
Acara Pidana
Segi isinya :
- Hukum perdata merupakan hukum yang mengurus kaitan individu
dengan individu lainnya yang dimana hukum ini berfokus pada
kepentingan individu tersebut
- Hukum pidana adalah hukum yang mengurus yakni kaitan antara
hukum dengan rakyat Negara namun Negara disini mengendalikan
2020 peraturan tertib rakyat tersebut.

Segi pelaksanaannya :
-Pelanggaran yang dilakukan di hukum perdata dilakukan apabila ada
Perbedaan Segi pihak yang dirugikan ada yang mengadu, pada saat itu lah pengadilan
bertindak. Dalam hal ini pihak penggugat merupakan pihak yang
antara Hukum melakukan pengaduan.
2020 -Pelanggaran terhadap hukum pidana dilakukan oleh pengadilan
Perdata dengan tanpa ada pihak yang mengadu. Aparat – aparat Negara bekerja
ketika ditemukannya pelanggaran.
Hukum Pidana
Segi tafsir :
-Hukum perdata juga merupakan hukum yang memberikan
2020 keluangan pentafsiran terhadap segala jenis penjelasan tentang
undang – undang hukum perdata tersebut.
-Hukum pidana menafsirkan dirinya hanya pada penjelasan yang
ada di undang-undang hukum pidana tersebut, karena hukum ini
hanya memakai penafsiran otentik yakni penafsiran yang ada di
undang-undang hukum tersebut.
Segi mengadili : Segi pembuktian :
- Hukum Acara Perdata ialah hukum yang mengurus
tentang macam macam usaha untuk menyidang masalah - Pada Hukum Acara Perdata, sebuah sumpah adalah
perdata yang ada di hadapan pengadilan perdata yang media yang dijadikan bukti.
dilakukan hakim perdata. - Pada Hukum Acara Pidana, terdapat beberapa hal
- Hukum Acara Pidana ialah hukum yang mengurus yang bisa dijadikan bukti, diantaranya adalah
tentang macam macam usaha untuk menyidang masalah persangkaan, kesaksian, pengakuan, dan sebuah
pidana yang ada di hadapan pengadilan pidana yang tulisan. Di sini sumpah tidak dijadikan sebagai alat
dilakukan hakim pidana. pembuktian.
Segi pengambilan inisiatif : Segi penarikan kembali sebuah perkara :
- Di dalam Hukum Acara Perdata, sebuah inisiatif
muncul dari sisi yang mengalami kerugian juga
sisi yang mempunyai keperluan. - Pada Hukum Acara Perdata, selama hakim belum
- Di dalam Hukum Acara Pidana, sebuah inisiatif memberi keputusannya, pihak yang melakukan
muncul dari seorang jaksa. penggugatan bisa mencabut gugatan yang ada.
- Pada Hukum Acara Pidana, sebuah gugatan tidak
dapat dicabut lagi.
Segi penuntutan :
- Pada Hukum Acara Perdata, seorang yang diduga
bersalah di tuntut oleh sisi yang mengalami
Segi kedudukan semua pihak :
kerugian. Jadi, seorang yang diduga bersalah - Pada Hukum Acara Perdata, semua sisi memiliki
tersebut langsung bertatap muka dengan sisi yang posisi yang sama, disini Hakim memiliki sifat pasif
mengalami kerugian tanpa ada jaksa. serta memiliki peran seakan-akan sebagai wasit.
- Pada Hukum Acara Pidana, seorang yang diduga - Pada Hukum Acara Pidana, seseorang yang diduga
bersalah di tuntut oleh jaksa, yang kemudian jaksa bersalah disini memiliki posisi yang lebih rendah
akan langsung bertatap muka dengan seorang dibanding seroang jaksa. Disini hakim pun ikut aktif.
diduga yang bersalah tersebut.
Segi dasar Segi banding :
keputusan : - Bandingan permasalahan
- Pada Hukum Acara Perdata, sebuah perdata disebut dengan Appel,
keputusan dari hakim hanya didasarkan yaitu dari pengadilan negeri ke
oleh ketepatan formil, seperti perjanjian. pengadilan tinggi.
- Pada Hukum Acara Pidana, sebuah - Bandingan permasalahan
keputusan hakim wajib didasarkan dengan pidana disebut dengan Revisi,
menelusuri ketepatan materiil. yaitu dari pengadilan negeri ke
pengadilan tinggi.

Segi jenis hukuman :


- Pada Hukum Acara Perdata, seseorang yang telah dibuktikan bersalah
diberikan hukuman dengan memberi semua barang kekuasaannya atau bisa
dengan memberi uang dari utang yang ada serta membayar bayaran perkara
yang ada.
- Pada Hukum Acara Pidana, seseorang yang telah dibuktikan bersalah diberikan
hukuman dengan di penjara, memberikan denda, atau bahkan di hukum mati.
Bukan hanya itu saja adapun penambahan hukuman, contohnya : ditariknya hak.

Anda mungkin juga menyukai