Permukiman yang terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Skala Permukiman, jaringan pengumpul dengan jumlah layanan minimal 50 KK. 2.Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALD skala permukiman, jaringan pengumpul dan dengan jumlah layanan minimal 50 KK serta prasarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Meningkatkan dan menyediakan prasarana dan sarana bidang sanitasi, dan meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Melakukan SELOTIP (Seleksi Lokasi Partisipatif). SELOTIP merupakan metode pemetaan kondisi sanitasi masyarakat, masalah yang mereka hadapi serta kebutuhan untuk memecahkan masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara partisipatif/bersama masyarakat. Melakukan perhitungan hasil skoring SELOTIP (Seleksi Lokasi Partisipatif) tiap lokasi secara terbuka Setelah terpilihnya lokasi yang disepakati bersama,disusun materi berita acara seleksi lokasi terkait tenggat waktu tertentu untuk konfirmasi lahan dan sebagainya Swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Didampingi oleh Tim Fasilitator Lapangan (TFL) terdiri dari 1 orang Fasilitator Teknik dan 1 orang Fasilitator Pemberdayaan. Pembentukan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Teridiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Perencana, Tim Pelaksana Tim Pengawas, Panitia Pengadaan 1. Pendahuluan yang memuat Latar belakang (kondisi prasarana sanitasi ) Maksud, tujuan dan sasasaran, Rincian kegiatan (jenis kegiatan, lokasi kegiatan dan waktu pelaksanaan). 2. Profil Lokasi (kondisi umum lokasi kegiatan seperti; fisik, letak geografis, topografi, kondisi geohidrologi, batas-batas administrasi, demografi dan proyeksi penduduk). Kondisi prasarana dan sarana sanitasi 3. Ketersediaan lahan dan bahan (luas lahan, kondisi lahan, kepemilikan lahan dll) 4. Penentuan Calon Pengguna (jumlah calon pengguna, kondisi sosial ekonomi calon pengguna); 5. Rencana Kerja Masyarakat (Rencana konstruksi; spesifik bahan/material yang akan digunakan, tahap persiapan dan supervisi pelaksanaan konstruksi. Rencana kontribusi masyarakat; in cash dan in kind. 6. Detailed Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB); 7. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi; 8. Mekanisme Pencairan Dana (tahapan pencairan dana, prosedur pencairan dana dan proses pencairan dana); 9. Rencana Pengelolaan Dana dan Pelaporan (rencana penggunaan dana tahap 1, 2 dan 3 sesuai dengan item pekerjaan yang ada di RAB, rencana pengelolaan keuangan dan mekanisme pelaporan keuangan); 10. Rencana Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Sanitasi Lingkungan yang dibangun; 11. Pembuatan Rekening KSM Jumlah Alokasi Anggaran 405.000.000 dengan perincian : A. Minimal 60% untuk pengadaan bahan dan sewa alat; B. Maksimal 35% untuk upah pekerja; C. Maksimal 5% untuk kegiatan non fisik selama masa pembangunan; Berdasarkan PMK 112 tahun 2017 tentang Mekanisme Transfer ke Daerah dan Dana Desa, proses pencairan dana ke KSM dengan tahapan antara lain : a. Termin I dapat dicairkan sebesar 25 % apabila dokumen perencanaan (RKM) dan kontrak kerja sama dilaksanakan; b. Termin II dapat dicairkan sebesar 45 % apabila progres fisik mencapai minimal 20 % disertai dengan LPD termin I; c. Termin III dapat dicairkan sebesar 30 % apabila progres fisik telah mencapai minimal 60 % disertai dengan LPD termin II. APRIL – MEI 2019