Anda di halaman 1dari 12

Analisa Situasi

Latar Belakang

 Sejak zaman Florence Nightingale, perawat telah menganggap dokumentasi


sebagai bagian yang vital dari paktik professional
 Seiring dengan perkembangan proses keperawatan sebagai kerangka kerja
untuk praktik keperawatan, dokumentasi juga berkembang menjadi
penghubung yang esensial antara pemberian dan evaluasi perawatan
 Dokumentasi proses keperawatan tidak hanya bermakna sebagai alat
pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan yang dilihat dari sisi hukum,
namun dokumentasi juga bermakna penting untuk jaminan mutu,
komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian dan akreditasi (Nursalam).
TUJUAN

 Menganalisa kondisi pendokumentasian proses


asuhan keperawatan di rumah sakit.
 Menganalisa pendokumentasian proses asuhan
keperawatan di rumah sakit berdasarkan studi
literatur
 Merekomendasikan pemecahan masalah.
PROFIL RS

 Rumah Sakit X merupakan Rumah Sakit tipe C milik Pemerintah.


 RS X terdiri dari ruang rawat jalan, ruang gawat darurat, ruang perawatan,
kamar bedah, kamar bersalin, bangunan penunjang, kantor serta aula
 Rumah Sakit X sebagai rumah sakit rujukan daerah tentunya mempunyai
standar yang tinggi dalam pelayanan kesehatan demi terwujudnya kepuasan
pasien dan peningkatan kualitas keperawatan. Perawat Rumah Sakit X di
masa depan harus dapat memberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan berkembang seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan (IPTEK) dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
 RuanganY memiliki 25 orang perawat dengan pendidikan yang
bervariasi, yaitu S1 Keperawatan 4 orang, DIII Keperawatan 20 orang,
SPK 1 orang, dengan jumlah tempat tidur 20 tempat tidur. Ruangan Y
dikepalai oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang
pendidikannya adalah S-1 Keperawatan.
IDENTIFIKASI MASALAH

 Dari survey yang dilakukan di Ruang Y RS.X pada tanggal 1


Mei 2012 terdapat enam orang pasien yang sedang dirawat.
 Dari keenam pasien tersebut dilihat keseluruhan catatan
medikal record pasien hanya 1 MR yang diisi perawat dan
itupun hanya lembaran identitas saja,
 sementara lembaran asuhan keperawatan tidak ada satupun
yang terisi yang mengakibatkan pendokumentasian
keperawatan tidak berjalan optimal.
Next …

 Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat yang sedang


bertugas pada saat itu, mengatakan bahwa mereka melakukan
pendokumentasian keperawatan ketika pasien mau pulang
atau pindah ruangan.
Next ……
 Hal ini menurut mereka dikarenakan butuh waktu yang lama
untuk menulis pendokumentasian, perawat cukup sibuk dengan
pekerjaan melayani pasien, terlalu banyak format yang harus diisi,
sehingga pendokumentasian dilakukan jika ada waktu dan juga
evaluasi dari Ka Ru dan Ka Tim khususnya untuk
pendokumentasian yang masih kurang
Faktor Penyebab Masalah

 Input
 Tenaga
 Jumlah tenaga perawat yang tidak seimbang antara rasio perawat dengan
pasien
 Pengetahuan perawat yang masih kurang
 Motivasi perawat untuk melakukan pendokumentasian masih kurang

 Sarana
 ATK yang kurang
 Dana
 Tidak adanya dana untuk pendokumentasian
 Proses
 Contoh pendokumentasian yang benar belum ada
 Lingkungan
 Kebijakan : SAK belum ada, punisment yang kurang jelas,
 Kepala ruangan belum melakukan sepenuhnya fungsi
manajerial dengan baik.
 Pengorganisasian tugas yang kurang jelas.
 Out Put
 Tidak efektifnya pendokumentasian keperawatan diruangan
Y RS X.
Rumusan Masalah

Belum efektifnya pendokumentasian keperawatan


diruanganY RS X Lubuk Basung “

Anda mungkin juga menyukai