Asal-Usul & Sejarah Pancasila
Asal-Usul & Sejarah Pancasila
Berkenalan Yuuuk...
Nama : ABDUROHIM
NIP : 196805242000031001
Jabatan :
Dosen/Asisten Ahli
Alamat :Pakusamben Rt/Rw 002/009
Babakan-Cirebon
Phone : 081321092567
Abdu.rohim18@yahoo.com.
PENDEKATAN HISTORIS
PENDEKATAN KETATANEGARAAN (YURIDIS
KONSTITUSIONAL
PENDEKATAN FILSAFAT
• Pendekatan Hermeneutik
• Pendekatan Pedagogis
PENGERTIAN PANCASILA
Pada tgl 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yg juga tokoh Dokuritu
Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan utnuk membahas pidato dan
usulan-usulan tentang dasar negara yg telah dikemukakan dalam sidang
Badan Penyelidik. Sembilan tokoh tsb dikenal dengan “Panitia Sembilan” ,
dimana dalam sidang telah berhasil menyusun sebuah naskah piagam yg
dikenal “Piagam Jakarta” yang di dalamnya memuat Pancasila sebagai hasil
sidang pertama kali.
Rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta adalah
sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Pengertia Pancasila secara Terminologis
Landasan Pendidikan Pancasila
1. Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman
kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa
Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka
dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat
hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan secara
sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama
Pancasila.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan
hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat
internasional. Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar
pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri (kausa materialis).
www.themegallery.com
2. Landasan Kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada
bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan
merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena
itu generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk
mendalami serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan
secara dinamis dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi :
UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ( Diubah menjadi UU
No. 20 Tahun 2003, pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila.
www.themegallery.com
b. SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1
dijelaskan bahwa Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi.
c. Keputusan Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/2000, tentang Penyempurnaan
Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila
pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
d. Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002, tentang Rambu2
Pelaksanaaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di PT.
e. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006, tentang Kampus2 Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di PT. Yg didasarkan pada UU
Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sisdiknas.
4. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara
konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
www.themegallery.com
Pendekatan filsafat paling banyak digunakan.
Pendekatan Hermeneutik :
Hermeneutik adalah metode pendekatan filsafat untuk memaknai fenomena-
fenomena hidup. Artinya pergulatan pemikiran dalam tataran praktis.
Mempelajari Pancasila tidak sebagai sebuah dogma yang sakral, tetapi
mempelajari Pancasila dari pendekatan ilmiah akademik/dari segi yuridis
konstitusional dan objektif ilmiah, artinya mempelajari Pancasila sebagai
faham filsafat atau philosophical way of thinking.
Pendekatan Pedagogis :
Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan nilai (mata kuliah pengembangan
kepribadian). Kebebasan intepretasi harus diikuti usaha konstruktif atas nilai
yang muncul. Artinya tidak hanya sekedar kritis tetapi juga mampu
memberikan solusi. Berarti menggali Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa (way of life)