Anda di halaman 1dari 28

Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi TB di fasilitas kesehatan

Avilia Kusumaningrum
Jarak semburan droplet saat
batuk atau bersin mencapai
hingga 0.91 m

Tahukah risiko kerja di RS?
Risiko terinfeksi HIV
Risiko penularan HIV akibat
tertusuk jarum suntik dari
klien dengan HIV 
4: 1,000
Risiko terinfeksi HBV
Risiko penularan HBV akibat
tertusuk jarum suntik dari
klien dengan HBV 

27 - 37: 100
Virus Hepatitis C
Risiko terinfeksi HCV setelah
tertusuk jarum dari pasien
dengan HCV-positif

3-10%
Risiko terinfeksi TB

Insiden infeksi TB
pada Nakes:
69 – 5,780 : 100,000
Joshi R, Reingold AL, Menzies D, Pai M (2006)
Tuberculosis among Health-Care Workers in Low- and
Middle-Income Countries: A Systematic Review
Risiko penularan TB, terkait:
Lokasi tempat kerja: Kategori pekerjaan
 Rawat inap pasien TB
• Radiolografer,
 Ruang laboratorium,
 Ruang perawatan penyakit
• Pelayan pasien,
dalam, • Perawat
 Instalasi gawat darurat • Pekarya ruangan,
• Paramedis
• Petugas poliklinik.
Kebijakan Pengendalian infeksi pada
fasilitas pelayanan kesehatan
Dimulai dari aspek managerial berupa komitmen dan
kepemimpinan untuk kegiatan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan itu sendiri yang dilaksanakan dalam bentuk 3
pilar utama yaitu

1. Pilar Pengendalian administratif


2. Pilar Pengendalian lingkungan
3. Pilar Pengendalian dengan pelindung diri
Pilar Pengendalian Administratif

1. Triase
2. Penyuluhan
3. Pemisahan
4. Pelayanan segera
5. Rujuk untuk investigasi/pengobatan TB
Indahnya bangunan dan ruangan ini
Ventilasi dalam gedung
3 elemen dasar, yaitu:

 Laju Ventilasi: Jumlah udara bersih dari luar yang masuk


kedalam ruangan pada waktu tertentu
 Arah aliran udara: Arah umum aliran udara dalam gedung,
yang seharusnya dari area bersih, ke area terkontaminasi
 Distribusi udara atau pola aliran udara (airflow pattern): Udara
luar perlu terdistribusi ke setiap bagian dari ruangan dengan cara
yang efisien dan kontaminan airborne yang ada dalam ruangan
dialirkan keluar dengan cara yang efisien juga.
PILAR PENGENDALIAN LINGKUNGAN:
 Penggunaan Sistem Ventilasi:
- Alamiah
- Mekanik
- Campuran
(hybrid)

 Penggunaan Radiasi Ultraviolet


pada Aliran Udara Atas
ACH (Air Change per Hour)
ACH= Pertukaran Udara setiap Jam

RekomendasiWHO untuk ruangan dengan risiko tinggi penularan


melalui udara adalah minimal 12 ACH yang berarti : 80
l/detik/pasien untuk ruangan dengan volume 24m3.
Persyaratan sistem ventilasi mekanik
 Harus dapat mengalirkan udara bersih dan menggantikan
udara di dalam ruangan
 Harus dapat menyaring (dengan pemasangan filter) partikel
yang infeksius dari udara yang di resirkulasi
 Atau dapat ditambahkan lampu UVGI untuk men-disinfeksi
udara yang di -resirkulasi
Pilar Pengendalian Perlindungan Diri
1. Pemakaian Respirator (N-95)
N-95/Respirator partikulet
 Mencegah
–Menghirup/ menelan partikel infeksi (< 5 m)
–Kontaminasi pada muka, termasuk hidung /mulut
 Gunakan hanya satu N-95/FFP2 respirator –
tidak perlu tambahan perlindungan

 JANGAN SENTUH bagian depan respirator


apabila telah dipasang diwajah

 Gunakan ukuran yang tepat,/ sesuai di hidung dan


mulut periksa ke-ketatannya

 Buang bersama sampah medis lainnya


Memakai Respirator Partikulet

Langkah 1
Genggam respirator di telapak tangan dengan
bagian hidung pada jari-jari tangan
membiarkan tali karet tergantung dibawah
tangan dengan bebas

Langkah 2
Posisikan respirator dibawah dagu dengan
bagian hidung keatas
Putting on a Particulate Respirator (2)

Langkah1 3
Tarik tali karet atas keatas kepala
bagian belakang atas. Tarik talikaret
bawah mengelilingi kepala bagian
bawah dekat leher dibawah kedua
daun telinga.

Langkah 4
Tekan ujung jari telunjuk dan tengah kedua
belah tangan pada plat masker diatas hidung.
Bentuk plat alumunium tersebut sesuai hidung
anda. Memijit bagian hidung tersebut
menggunakan satu tangan akan mengurangi
kinerja respirator
Putting on a Particulate Respirator (3)
Cek Kedap Positif
Tutup mulut dan menghela nafas pendek.
Tekanan positif terjadi dalam respirator.
Jika bocor, atur posisi dan/atau tegangan
tali karet. Ulangi percobaan.
Ulang langkah sehingga respirator
melekat dengan benar.

Langkah 5 Cek Kedap Negatif


Tutupi bagian depan Tarik nafas dalam-dalam. Jika tidak ada
respirator dengan telapak kebocoran, tekanan negatif akan membuat
keduabelah tangan, hati-hati respirator tertarik kearah wajah anda.
untuk tidak mengubah Kebocoran akan menyebabkan kehilangan
kedudukan tekanan negatif pada respirator karena
respirator. udara masuk melalui celah lekatan.
Melepaskan Respirator Partikulet

 Mula-mula angkat tali


karet terbawah
melalui kepala anda
 Kemudian tali diatas
tali sebelumnya
 Buang di tempat
sampah medis
Pilar Pengendalian Perlindungan Diri
2. Edukasi dan penerapan etiket batuk
Pilar Pengendalian Perlindungan Diri
3. Keamanan Cara Penampungan sputum
Pilar Pengendalian Perlindungan Diri
4. Proteksi saat transportasi pasien
Prevalensi TB BTA positif di Indonesia
 Kelompok Regional dalam 3 wilayah, yaitu:

1) Wilayah Sumatera: 160/100.000 penduduk


2) Wilayah Jawa & Bali : 110/100.000 penduduk
3) Wilayah Indonesia Timur: 210/100.000 penduduk
 Khusus untuk propinsi DIY dan Bali angka prevalensi TB adalah 68 per

100.000 penduduk.
Evaluasi PPI-TB pada beberapa RS
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai