Anda di halaman 1dari 25

Etika kewira Usahaan

Etika Bisnis
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-
aturan etika, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan
kewajiban produsen dan konsumen serta etika
yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Etika bisnis mencakup hubungan antara
perusahaan dengan orang yang menginvestasi
uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen,
pegawai, kreditur dan pesaing.

a. Orang yang menanam uang atau investor


menginginkan manajemen dapat mengelola
perusahaan secara berhasil, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan bagi mereka.
b. Konsumen menginginkan agar perusahaan
menghasilkan produk bermutu yang dapat
dipercaya dan dengan harga yang layak.
c. Para karyawan menginginkan agar perusahaan
mampu membayar balas jasa yang layak bagi
kehidupan mereka, memberi kesempatan naik
pangkat atau promosi jabatan.
d. Pihak kreditur mengharapkan agar semua
hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada
waktunya dan membuat laporan keuangan
yang dapat dipercaya dan dibuat secara
teratur.
e. Pihak pesaing mengharapkan agar dalam
persaingan dilakukan secara baik, tidak
merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak
secara etis dalam berbagai aktivitasnya di
masyarakat. Harus ada etik dalam
menggunakan sumber daya yang terbatas di
masyarakat, apa akibat dari pemakaian
sumber daya tersebut dan apa akibat dari
proses produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut usaha membangun
kepercayaan antara masyarakat dengan
perusahaan, dan ini merupakan elemen
sangat penting buat suksesnya suatu bisnis
dalam jangka panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih
baik merugi daripada melakukan
perbuatan tidak terpuji
 Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat
penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
 Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para
manajer dalam keseharian kegiatan bisnis,
 harus dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk
dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam
jangka panjang.
 merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi
sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa
dalam competitive advantage.
Etika dan norma dalam
kewirausahaan
Etika sebagai refleksi: pemikiran moral.
Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal ini
adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya
perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-
aspek moral dari sistem ekonomi secara
keseluruhan.

Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-


masalah etis di bidang organisasi

Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada


hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis


adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan
perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu
organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas pemilik kepentingan.

Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha


berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Norma Kewirausahaan
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis
adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan
norma etika, yaitu :
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang
mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku
minimum.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah
khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam
mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan
bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur
perusahaan / organisasi.
3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk
menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh
aturan formal.
Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan

a. Prinsip tanggung jawab


Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
dan hasilnya. Tanggungjawab atas dampak
profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan
orang lain.
c. Prinsip keadilan (first come first serviced)
d. Prinsip otonomi (kebebasan sepenuhnya dlm
menjalankan profesinya ) Prinsip otonomi dibatasi
oleh tanggung jawab dan komitmen profesi
Pemerintah boleh campur tangan utk
keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran
profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan
orang lain dan masyarakat.
Prisnisp-prinsip etika dan
perilaku bisnis

a. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur,


sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak
berbohong.
b.Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan
kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan
penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak
berbuat jahat dan saling percaya.
c. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut
dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan
persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik
dengan dalih ketidakrelaan.
d. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada
keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi
yang diperoleh dalam kerahasiaan, begitu juga
dalam konteks professional, jaga/melindungi
kemampuan untuk membuat keputusan
professional yang bebas dan teliti, hindari hal yang
tidak pantas dan konflik kepentingan.
e. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan
berbudi luhur, bersedia untuk mengakui
kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan,
persamaan perlakuan individual dan toleran
terhadap perbedaan, jangan bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan
yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan
orang lain.
f. Suka membantu orang lain, yaitu saling
membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari
segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
g. Hormat kepada orang lain, yaitu
menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib
sendiri bagi semua orang, bersopan santun,
jangan merendahkan orang lain, jangan
mempermalukan orang lain.
h. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu
selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran
sosial, menghormati proses demokrasi dalam
mengambil keputusan.
i. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar
keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggungjawaban
professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan,
rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas
dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
j. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki
tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinya, dan selalu
memberi contoh.
Pentingnya Etika Bisnis

Etika bisnis sangat penting untuk


mempertahankan loyalitas stakeholder dalam
membuat keputusan-keputusan perusahaan dan
dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini
disebabkan semua keputusan perusahaan sangat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder.
Stakeholder adalah semua individu atau kelompok
yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja
stakeholder perusahaan:
a. Para pengusaha dan mitra usaha
Para pengusaha, selain berfungsi sebagai
pesaing, mereka juga berperan sebagai mitra.
Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi
usaha yang dapat bekerja sama dalam
menyediakan informasi atau sumber peluang.
Loyalitas mitra usaha akan sangat tergantung
pada kepuasan yang diterima dari perusahaan.
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia
bahan baku. Pasokan bahan baku yang kurang
bermutu dan pasokan yang lambat dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu,
keputusan untuk menentukan kualitas barang dan
jasa sangat tergantung pada pemasok bahan baku.
Loyalitas petani penghasil bahan baku sangat
tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima
dari perusahaan dalam menentukan keputusan
harga jual bahan baku maupun dalam bentuk
insentif.
c. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi
keputusan melalui proses tawar-menawar
secara kolektif. Perusahaan yang tidak
melibatkan karyawan/organisasi pekerja dalam
mengambil keputusan sering menimbulkan
protes-protes yang menggangu jalannya
perusahaan.
d. Pemerintah yang mengatur kelancaran
aktivitas usaha Pemerintah dapat mengatur
kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian
kebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan
yang dibuat pemerintah akan sangat
berpengaruh terhadap iklim usaha.
e. Bank penyandang dana perusahaan
Bank selain sebagai jantungnya
perekonomian dalam skala makro, juga
sebagai lembaga yang dapat
menyediakan dana perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai