Anda di halaman 1dari 14

Dosen pengampu :

Isnaniah , ST.,M.PH
Kelompok 2
Anggota :

1. Anisa Salsabella

2. Cantika Fatimatuzzahra

3. Ely Prasenda Riswandani

4. Fitriah

5. Maria Ulfah

6. Nida Rahmi

7. Nurima Rizki Putri Milenia

8. Rizky Amelia

9. Sumiati
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
KB Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

Tujuan umum : Untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
TUJUAN sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain : Sebagai pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Kesimpulan
dari tujuan
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi
program KB angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan
angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
2. Keluarga sehat
1. Keluarga dengan
anak ideal
3. Keluarga
berpendidikan

Tujuan KB
berdasar
7. Penduduk RENSTRA 2005-
Tumbuh Seimbang 2009 meliputi
(PTS)

4. Keluarga sejahtera

6. Keluarga yang
terpenuhi hak-hak 5. Keluarga
reproduksinya berketahanan
Metode Kontrasepsi Sederhana Mengandung sintetik estrogen dan preparat
Dengan Alat progestin yang mencegah kehamilan dengan
cara menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur)
melalui penekanan hormon LH dan FSH,
mempertebal lendir mukosa servikal (leher
rahim), dan menghalangi pertumbuhan
lapisan endometrium
Kontrasepsi Hormonal Selain untuk kontrasepsi, oral kombinasi
dapat digunakan untuk menangani
dismenorea (nyeri saat haid), menoragia, dan
metroragia. Oral kombinasi tidak
direkomendasikan untuk wanita menyusui,
sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan
Kontrasepsi ini tersedia dalam bentuk
oral, suntikan, dan mekanik.
Kontrasepsi oral adalah kombinasi
dari hormon estrogen dan progestin
atau hanya progestin-mini pil.
Suntikan dan kontrasepsi implant
(mekanik) mengandung progestin saja
atau kombinasi progestin dan
estrogen.
Beberapa kondisi dimana kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh diigunakan pada wanita dengan

1. Menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


2. Usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari
3. Faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok, diabetes, hipertensi)
4. Tekanan darah sistolik 160 atau TD diastolik 100 mmHg
5. Riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru
6. Operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur
7. Riwayat sakit jantung iskemik
8. Stroke
9. Penyakit jantung katup komplikasi
10. Migrain dengan gejala neurologi fokal (dengan aura)
11. Migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun
12. Riwayat kanker payudara
13. Diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati, penyakit vaskular, atau diabetes > 20 tahun
14. Sirosis berat
15. Kanker hati
Kontrasepsi oral progestin
Kontrasepsi oral progestin
Mengandung sintetik estrogen dan preparat progestin yang mencegah kehamilan dengan cara
menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan
hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa servikal (leher rahim), dan menghalangi
pertumbuhan lapisan endometrium
Selain untuk kontrasepsi, oral kombinasi dapat digunakan untuk menangani dismenorea (nyeri
saat haid), menoragia, dan metroragia. Oral kombinasi tidak direkomendasikan untuk wanita
menyusui, sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu
menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air
susu.
Beberapa kondisi dimana kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh diigunakan pada
wanita dengan :

1. Menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


2. Usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari
3. Faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok, diabetes, hipertensi)
4. Tekanan darah sistolik ≥ 160 atau TD diastolik ≥ 100 mmHg
5. Riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru
6. Operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur
7. Riwayat sakit jantung iskemik
8. Stroke
9. Penyakit jantung katup komplikasi
10.Migrain dengan gejala neurologi fokal (dengan aura)
11.Migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun
12.Riwayat kanker payudara
13. Diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati, penyakit vaskular, atau diabetes > 20 tahun
14.Sirosis berat
15.Kanker hati
1. Efektivitas :
 kehamilan terjadi pada 5 per 100 wanita pada 1
tahun penggunaan pertama

2. Keuntungan :
 sangat efektif
 mencegah kanker indung telur dan kanker 5. Pengembalian kesuburan
endometrium  ketika dihentikan maka kesuburan akan
 menurunkan ketidakteraturan menstruasi anemia kembali seperti semula
yang berkaitan dengan menstruasi
 menghaluskan kulit dengan jerawat sedang

3.Kerugian :
 tidak direkomendasikan untuk menyusui 4.Efek samping :  perdarahan tidak
 tidak melindungi dari Penyakit Menular Seksual  mual teratur
(PMS)  nyeri tekan pada  meningkatkan
 harus diminum setiap hari payudara tekanan darah
 membutuhkan resep dokter  sakit kepala
Kontrasepsi Barrier (Penghalang)
D. IUD Spiral
A. Kondom (Pria dan Wanita)  Fleksibel, alat yang terbuat dari plastik
 Metode yang mengumpulkan air mani yang dimasukkan ke dalam rahim dan
dan sperma di dalam kantung mencegah kehamilan dengan cara
kondom dan mencegahnya memasuki menganggu lingkungan rahim, yang
saluran reproduksi wanita menghalangi terjadinya pembuahan
B. Diafragma dan Cervical Cap maupun implantasi
 Kontrasepsi penghalang yang E. Sterilisasi
dimasukkan ke dalam vagina dan  Vasektomi dan sterilisasi tuba adalah
mencegah sperma masuk ke dalam metode kontrasepsi permanen dan
saluran reproduksi hanya dilakukan pada pria maupun
C. Spermisida wanita yang sudah diberikan penjelasan
 Agen yang menghancurkan membran mengenai metode ini dan berkeinginan
sel sperma dan menurunkan motilitas untuk secara permanen mencegah
(pergerakan sperma) kehamilan.
Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat (Alamiah)

Komplikasi metode KB alamiah

Komplikasi yang langsung tidak


ada
Kontraindikasi KB alamiah Persoalan timbul bila terjadi
kegagalan / kehamilan, karena ada
data-data yang menunjukan
 Siklus haid yang tidak teratur
timbulnya kelainan-kelainan janin
 Riwayat siklius haid yang
anovulatoir
 Kurva suhu badan yang tidak
teratur
1. Metode Ritmik
Metode ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada siklus
subur seorang wanita.

Metode ritmik kalender


 Merupakan metode Metode pengukuran suhu tubuh
Metode lendir serviks dimana pasangan  Berdasarkan perubahan
 Merupakan metode temperatur Pengukuran
mengamati kualitas dan
menghindari dilakukan pada suhu basal
kuantitas lendir serviks berhubungan seksual (suhu ketika bangun tidur
setiap hari selama periode subur sebelum beranjak dari
tempat tidur.
wanita
2. Penarikan penis sebelum terjadinya 3. Metode amenorea menyusui
ejakulasi
Selama menyusui, penghisapan air susu
Disebut juga coitus interruptus. Pada oleh bayi menyebabkan perubahan
metode ini, pria mengeluarkan/menarik hormonal dimana hipotalamus
penisnya dari vagina sebelum terjadinya mengeluarkan GnRH yang menekan
ejakulasi (pelepasan sperma ketika pengeluaran hormone LH dan
mengalami orgasme). menghambat ovulasi. Ini adalah metode
Metode ini kurang dapat diandalkan yang efektif bila kriteria terpenuhi :
karena sperma bisa keluar sebelum menyusui setiap 4 jam pada siang hari,
orgasme juga memerlukan pengendalian dan setiap 6 jam pada malam hari.
diri yang tinggi serta penentuan waktu Makanan tambahan hanya diberikan 5-
yang tepat. 10% dari total.
DAFTAR PUSTAKA

Suratun, S. Heryani, & Manurung, S., 2008, Pelayanan


Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Trans
Info Media: 15-16, 19, 87-89.

Siswosudarmo, H.R., Anwar, H.M., & Emilia, O., 2007,


Teknologi Kontrasepsi, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai