SOSIALISASI
PEDOMAN
FORMULARIUM
NASIONAL
Sistri Sembodo
Kepala Cabang
05 Maret 2015
LATAR BELAKANG
Formularium Nasional
E- Katalogue
Patient Safety
Standar Pelayanan Kefarmasian Quality of Life
Mengapa Memerlukan
Fornas?
Alokasi Obat terbatas, Kebutuhan Obat semakin
meningkat
Peresepan obat berdasarkan
pengalaman
Penggunaan Antibiotik yang berlebihan dapat
menyebabkan resistensi
Banyak obat yang belum didukung EBM
Obat yang beredar mungkin saja tergolong
obat yang tidak aman dan palsu)
Penggunaan obat tanpa pedoman dapat
menyebabkan kendala dalam kendali
mutu dan biaya
DEFINISI
OBAT BEREDAR
(Safety, Efficacy, Quality)
KONSEP
OBAT FORNAS
ESENSIAL (Benefit Risk,
Cost-Effective)
DOEN
KRITERIA PEMILIHAN
OBAT
Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM.
•Terdiri dari:
- Tim Ahli
- Tim Evaluasi
- Tim Pelaksana
•Ditetapkan oleh Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No. 228/MENKES/SK/VI/2013
•Bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan
FORMAT FORMULARIUM NASIONAL
SISTEMATIKA •Obat Rujuk Balik
PENULISAN •Restriksi peresepan
(Indikasi/Kontraindikasi/
•Kelas terapi Perhatian Khusus)
•Nama generik obat •Fasilitas Kesehatan (TK 1, TK 2,
•Kekuatan dan bentuk sediaan TK 3)
RS rujukan tersier
Tingkat III (tipe A/B)
RS rujukan
sekunder (tipe
C/D)/ Klinik
Tingkat II utama
Tingkat Puskesmas/
Klinik pratama/
I praktek dokter
FORMULARIUM
Terdiri dari :
NASIONAL
• Kelas Terapi : 29
• Sub kelas terapi : 90
• 519 item obat/zat aktif, (dalam 923 kekuatan/bentuk
sediaan), terdiri dari:
• 468 item obat /zat aktif (dalam 838
kekuatan/bentuk sediaan) yang sudah
ada di dalam DOEN 2013, DPHO 2013
dan Formularium Jamkesmas 2013
• 51 obat/zat aktif (dalam 55
kekuatan/bentuk sediaan) diluar
DOEN 2013, DPHO 2013 dan
Formularium Jamkesmas 2013,
• 30 kekuatan dan bentuk sediaan baru
(dari 30 item obat/zat aktif yang sudah
ada didalam DOEN 2013, DPHO 2013
dan Formularium Jamkesmas 2013)
KEBIJAKAN FORNAS
(KMK No 328/Menkes/SK/VIII/2013)
1. Fornas menjadi acuan dalam pelaksanaan JKN.