Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN DAN BIJIH

BIJIH
BAB I- PENDAHULUAN
TIU:
• Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat mengetahui maksud dan
tujuan kuliah Teknologi Bahan I dan mengetahui berbagai macam bahan
teknik.

TIK:
• Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat :
• Menyatakan kembali masalah dan tujuan kuliah Teknologi Bahan
• Menunjukkan daerah pertambangan sebagai sumber bahan.
• Menyebutkandan menjelaskan berbagai macam bahan teknik.
• Membedakan penggolongan bahan teknik tersebut.
Maksud dan Tujuan
Penggunaan bahan tidak terlepas dari beberapa kriteria pemilihan. Melalui
berbagai penelitian, percobaan, dan pengujian, sifat-sifat bahan dapat diketahui
dan ditingkatkan, tetapi tidak mungkin menggunakan suatu bahan yang hanya
memiliki salah satu sifat saja. Seperti halnya dalam rekayasa permesinan,
pemilihan bahan adalah suatu proses penyelesaian masalah yang memerlukan
pengetahuan tersendiri.
Sebagai ahli teknik atau seorang perancang dalam lingkup teknik mesin harus
mengetahui sifat bahan yang umumnya dipakai. Disamping itu ia juga harus bisa
memilih bahan yang paling sesuai untuk suatu kebutuhan khusus. Hal itu berarti
bahwa selain aspek teknologi juga harus mempertimbangkan aspek yang lain,
misalnya aspek ekonomi sehingga tidak boros.
Mata kuliah ini akan memberikan pengetahuan dasar Teknologi Bahan dalam
ruang lingkup teknik mesin, mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk jadi maupun setengah jadi dan mengenal sifat-sifat serta penggunaanya
yang cocok.
Pertambangan di Indonesia
Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sama
kayanya, di mana harta ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian,
seharusnya Indonesia tidak memiliki kesulitan untuk menggarap dan mengolah semua yang
dimiliki dalam usaha meningkatkan kualitas hidup nasional.
Di antara semua kekayaan alam yang tersedia, kekayaan yang paling menjanjikan
untuk dikelola berada di sektor pertambangan mengingat kita hanya perlu mengambil harta
yang ada dari dalam Bumi, menyerap begitu banyak tenaga kerja, menggairahkan begitu
banyak sektor pendukung, dan nilai jual produk yang diambil begitu bernilai. Indonesia kaya
akan wilayah tambang, meliputi : tambang batu bara di Pulau Kalimantan, tambang pasir di
Kepulauan Bangka Belitung, tambang minyak dan gas alam, tambang emas di Papua,
tambang batu, tambang aspal, dan tambang mineral lainnya. Pantas jika tambang kita
jadikan sumber daya alam utama di Indonesia.
Pemilihan bahan untuk rekayasa, harus mengetahui sifat-sifat bahan yang sesuai
dengan penggunaannya dan tidak boros. Selain minyak dan gas Indonesia kaya akan bahan
tambang, misalnya : aspal alam, batu bara, bauksit, emas dan perak, nikel, pasir besi,
tembaga dan timah.
Bahan teknik digolongkan dalam kelompok besar, yaitu : logam dan bukan logam.
Logam dikelompokkan lagi berdasarkan logam besi dan bukan besi, logam berat dan logam
ringan, logam murni dan logam paduan, logam-logam tahan panas (refractory). Bukan logam
meliputi, bahan sintetis (plastik) dan bahan alami olahan.
Aspal Alam
Aspal alam berbeda dari aspal turunan minyak bumi (aspal minyak).
Batuan beraspal langsung diperoleh dari dalam tanah, disebut aspal alam
ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara sejak sebelum Perang Dunia II,
ditemukan tahun 1926 oleh seorang geolog Belanda bernama Hetzel. Semua
terletak pada jalur bersesar yang terbentang dari Teluk Lawele di timur laut
hingga Teluk Sampolawa di barat daya. Tambang ini diusahakan selain PT
Perusahaan Aspal Negara, kemudian BUMN PT Sarana Karya dan selanjutnya
beberapa perusahaan swata.
Aspal Buton dapat diolah menjadi aspal cair sehingga memiliki kualitas
seperti aspal minyak. Jika diolah menjadi aspal butiran, kualitasnya masih
rendah, sehingga hanya digunakan untuk jalan kelas rendah. Cadangan aspal
di pulau Buton diperkirakan sekitar 650 juta ton, apabila ditambang 1 juta ton
tiap tahun, maka akan habis dalam waktu 650 tahun. Asbuton merupakan
batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan
begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi
dari rendah sampai tinggi.
Batubara
Batu bara adalah batu yang dapat terbakar, merupakan bahan bakar
fosil, terbentuk dari endapan. Batuan organik yang terdiri dari unsur utama,
yaitu karbon, hidrogen dan oksigen, serta unsur yang lain, misalnya sulfur.
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah berubah oleh pengaruh
kombinasi dari tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk
lapisan batuan. Batu bara yang berumur tua akan menjadi antrasit, atau kokas
alam.
Tambang batubara yang sudah lama bekerja, yaitu di Ombilin
Sumatera Barat dan di Bukit Asam Sumatera Selatan. Sekarang telah
bermunculan tambang batu bara di daerah Kalimantan Timur. Namun
produksinya diekspor, belum diolah menjadi kokas, gas dan ter atau produk-
produk turunannya.
Bauksit
Bauksit (bauxite) merupakan bahan baku logam aluminium dan
paduannya. Endapan bauksit di daerah Bintan Provinsi Kepulauan Riau
awalnya ditemukan tahun 1924 Belanda, diusahakan oleh NV Nederlansch
Indische Bauxiet Exploitatie Maatschapij (NV NIBEM). Selama penjajahan
Jepang melalui perusahaan Furukawa Co Ltd, dan dalam pemerintahan
Republik Indonesia sekarang ini dilakukan oleh PT. Aneka Tambang (Persero).
Bahan bauksit berasal dari pelapukan batuan granit bersifat laterit, sienit
kuarsa dengan kadar kuarsa rendah, batuan vulkanik yang bersifat riolit dan
juga filit (Al2O3 SiO2). Di Provinsi Bangka-Belitung juga terdapat tambang
bauksit yang diusahakan oleh perusahaan swasta.
Emas dan Perak
Emas adalah logam mulia warnanya kuning mencorong, sebagian besar
digunakan untuk perhiasan dan harganya mahal. Di Indonesia emas dan perak
dihasilkan oleh PT. (Persero) Aneka Tambang dari tambangnya di Banten
Selatan, Provinsi Banten. Emas diperoleh juga dari pengolahan bijih tembaga
yang ditambang di Irian Jaya. PT Freeport Indonesia (PTFI) menambang bijih
tembaga, yang mengandung emas dalam jumlah besar. Cadangan emas ini
mula-mula diperoleh dari laporan seorang geolog Belanda, Jean Jacques Dozy
pada 1936. PT Newmont Minahasa Raya juga beroperasi menambang emas di
daerah Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, dan di Sumbawa Provinsi Nusa
Tenggara Barat oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Penambangan emas di
berbagai daerah dilakukan oleh masyarakat setempat secara tradisional
dengan cara sederhana, antara lain di Sungai Tahi Ite, Kecamatan Mataosu,
Kabupaten Bombana, sekitar 230 km Selatan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Manggan
Produksi manggan Indonesia hanya kecil, terdapat dalam batu
gamping di dalam maupun di atas bahan volkanik yang terdiri dari breksi dan
tufa andesit. Produksi manggan Indonesia berasal dari pelapukan batuan
ultrabasa seperti peridotit dan serpentit dan di Sulawesi juga dari endapan
sejenis molasa yang tersusun dari rombakan batuan ultrabasa.
Nikel
Bijih nikel mula-mula ditemukan tahun 1901 oleh seorang Belanda
bernama Kruyt pada saat meneliti bijih besi di pegunungan Verbeek, Sulawesi.
Bijih nikel (saprolit) ditemukan tahun 1909 di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten
Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh EC Abendanon, geolog asal
Belanda. Eksplorasinya baru dilaksanakan pada tahun 1934 oleh Oost Borneo
Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij.
Saat ini bijih nikel di daerah Pomalaa ditambang oleh perusahaan
swasta PT International Nickel Indonesia (INCO) dan BUMN PT. Aneka
Tambang (Persero), di Pulau Gebe, Provinsi Maluku Utara oleh PT. INCO.
Pasir Besi
Pasir besi sekitar tahun 1975 dihasilkan oleh PT. (Persero) Aneka
Tambang dari penggaliannya di dua tempat pantai selatan Jawa yaitu
Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat.
Sekarang sudah tidak beroperasi.

Bijih Tembaga
Batu Hijau merupakan mineral tembaga ditemukan pada tahun
1990 di Kabupaten Sumbawa Barat. PT Newmont Nusa Tenggara
(PTNNT) mulai produsi secara komersial tahun 2000, konstruksi proyek
dimulai awal tahun 1997. Produksi bijih tembaga juga dikelola oleh PT
Freeport Indonesia (PTFI), mengelola tambang Grasberg yang
merupakan Gunung Emas di Timika, Papua.
Bijih Timah
Kasiterit adalah bijih timah oksida (SnO2) yang paling banyak diolah,
selain itu ada bijih stanit (Cu2FeSnS4). Bijih timah adalah salah satu komoditas
mineral tertua yang ditambang di Indonesia. Bijih itu ditambang di beberapa
pulau dan laut di dekat: Bangka, Belitung, Singkep, Karimun-Kundur dan di
daerah Bangkinang di daratan Sumatera. Penambangnya adalah PT.Timah
(Persero) Tbk , dan beberapa perusahaan swasta lainnya.
Aspal Minyak
Aspal minyak bumi adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi.
Setiap minyak bumi dapat menghasilkan residu jenis asphaltic base crude oil yang
mengandung banyak aspal, parafin base crude oil yang mengandung banyak parafin, atau
mixed base crude oil yang mengandung campuran aspal dengan parafin. Untuk perkerasan
jalan umumnya digunakan asphaltic base crude oil.
Hasil destilasi minyak bumi menghasilkan bensin, minyak tanah, dan solar yang diperoleh
pada temperatur berbeda-beda, sedangkan aspal merupakan residunya. Residu aspal
berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair atau emulsi pada temperatur ruang. Jadi,
jika dilihat bentuknya pada temperatur ruang, maka aspal dibedakan atas beberapa bagian,
yaitu :
• 1. Aspal padat adalah aspal yang berbentuk padat atau semi padat pada suhu ruang dan
mencair jika dipanaskan. Aspal padat dikenal dengan nama semen aspal (asphalt cement).
Oleh karena itu, semen aspal harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan
sebagai bahan pengikat agregat.
• 2. Aspal cair (asphalt cut-back) yaitu aspal yang berbntuk cair pada suhu ruang. Aspal cair
merupakan semen aspal yang dicairkan dengan bahan pencair dari hasil penyulingan
minyak bumi seperti minyak tanah, bensin, atau solar. Bahan pencair membedakan aspal
cair menjadi tiga bagian, yaitu Slow Curing dengan bahan pencair solar, Medium Curing
dengan bahan pencair minyak tanah, dan Rapid Curing dengan bahan pencair bensin.
• 3. Aspal emulsi, yaitu campuran aspal (55%-65%) dengan air (35%-45%) dan bahan
pengemulsi 1% sampai 2% yang dilakukan di pabrik pencampur. Aspal emulsi ini lebih cair
daripada aspal emulsi. Dimana dalam aspal emulsi, butir-butir aspal larut dalam air. Untuk
menghindari butiran aspal saling menarik membentuk butir-butir yang lebih besar, maka
butiran tersebut diberi muatan listrik.
Pembagian Bahan
Teknik
BAB II- BIJIH BIJIH
TIU:
• Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat mengetahui berbagai
macam bijih sebagai asal logam, pengerjaan awal dan proses metalurgi.

TIK:
• Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat:
• Menyebutkan dan memberi contoh penggolongan bijih.
• Menjelaskan cara-cara pengerjaan awal bijih
• Menjelaskan proses Pirometalurgi dan Hidrometalurgi
Bijih
Bijih adalah hasil tambang yang merupakan bakalan logam, masih
berupa senyawa misalnya senyawa oksida, senyawa sulfida dan senyawa
karbonat. Sebelum dilakukan proses metalurgi, bijih mengalami proses
pendahuluan, yaitu dipecah-pecah atau dijadikan briket (jika bijihnya
halus), diayak, dicuci, dipilih-pilih dan dipanggang. Proses metalurgi
adalah proses pengambilan atau pemurnian logam dari bijihnya, yaitu
pirometalurgi disebut proses panas/kering dan hidrometalurgi adalah
proses basah.
Pengerjaan Awal Bijih
Bijih secara umum adalah bahan yang diperoleh dari hasil penambangan
yang biasanya masih berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan. Bijih
merupakan bakalan (bahan dasar) logam, sehingga masih diperlukan proses
pengolahan yang panjang.
Bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih bercampur
dengan bahan ikutan (tailing). Prosentase berat dari unsur-unsur yang
terkandung didalam bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari
mana bijih tersebut diperoleh.
Logam yang terdapat pada bijih biasannya masih dalam keadaan terikat
dengan unsur-unsur lain, membentuk senyawa, yaitu : (1) oksida, contohnya : Fe,
Mn, Cr, Sn, (2) karbonat, contohnya : Zn, Cu, Fe, (3) sulfida contohnya : Pb, Zn,
Cu. Sebelum diproses lebih lanjut (proses metalurgi) dilakukan terhadap bijih,
maka terlebih dahulu bijih tersebut mengalami pengerjaan awal, antara lain
dengan cara pemecahan, pengayakan, pencucian dan pemilihan. Jika bijih berupa
pasir ada kalanya dilakukan penggumpalan (dijadikan briket).
Pemecahan bijih
Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran
melintang 1200 – 1500 mm. Dalam proses metalurgi ada kalanya dibutuhkan ukuran
bijih-bijih yang cukup halus, kadang sampai 0,1 mm, sehingga bijih yang diperoleh
dari penambangan tersebut harus diperkecil atau dipecah terlebih dahulu.
Berdasarkan ukuran bongkahan yang masuk (feed) dan ukuran produk dari
pemecahan, maka proses pemecahan ini ditunjukkan pada Tabel 1 berikut :
Tabel 2.1 Proses Pemecahan Bijih
Berikut ini ditunjukkan beberapa Gambar mesin pemecah batu atau bijih yang
banyak digunakan.
Pengerjaan Ukuran masukan Ukuran produk
(mm) (mm)
Pemecahan awal 1500 – 300 300 – 100
Pemecahan kedua 300 – 100 50 – 10
Pemecahan halus 50 – 1 10 – 2
Penggerindaan 10 0,05
 Pemecah Rahang (Jaw Crusher)

 Pemecah Kerucut (Gyratory Crusher)


 Pemecah Palu (Beater Mill)

 Pemecah Bola (Ball Mill)


Pengayakan (Sizing)
Bijih yang dipecah kemudian dipisah-
pisahkan menurut ukuran butiran, proses
pemisahan ini dinamakan pengayakan atau
sizing. Pengayakan ini perlu dilakukan agar
jangan sampai terjadi pemecahan bijih yang
terlalu kecil, lebih kecil dari ukuran yang
diperlukan.
Berikut ini diberikan gaftar (flowchart)
proses pemecahan dan pengayakan bijih
sampai diperoleh ukuran bijih yang diinginkan.
Pengayakan biasanya dilakukan
dengan menggunakan ayakan berupa batang-
batang besi yang terbentuk kisi-kisi (bar
screen), berupa jejaring atau anyaman kawat
(vibrating screen, dan ayakan yang berupa
silinder, yaitu (revolving/cylinder screen).
 Ayakan Getar (Vibrating Screen)

 Ayakan Tromol Bertingkat (Cylinder


Screen)
Pencucian bijih
Bila bijih telah dipecah sebesar tinju, dengan penampang ± 60 mm
banyak mengandung pasir dan tanah liat, maka bijih tersebut terlebih dahulu
dicuci dengan menggunakan air. Pencucian dilakukan dengan mencelupkan
bijih yang telah dimasukkan saringan (semacam keranjang) ke dalam saluran
air yang mengalir deras, sambil menaik turunkan keranjang maka pasir, tanah
liat dan lumpur yang melekat pada bijih dapat larut terbawa oleh air yang
mengalir.

 Pencuci Penggetar Jig


Pencucian bijih dapat juga dilaksanakan dalam mesin penggetar jig
yang terdiri atas dua buah silinder berisi air yang berhubungan satu sama lain.
Di dalam silinder yang satu terdapat pelat saringan, diatasnya diletakkan bijih
yang akan dibersihkan. Sedangkan silinder yang lain terdapat torak yang dapat
bergerak naik-turun mengocok air sehingga kotoran-kotoran terlepas dari
bijih.
Pembenahan bijih
Pembenahan bijih (ores dressing) dimaksudkan adalah pemrosesan bijih
dengan tidak merubah sifat-sifat kimia atau fisik dari bijih-bijih tersebut. Tujuannya
adalah untuk memisahkan bijih dari bahan-bahan ikutan (tailing), sehingga akan
diperoleh bijih dengan prosentase atau kadar logam yang lebih tinggi (concentrate)
yang siap diproses secara metalurgi.
Pembenahan bijih sangat penting dalam proses metalurgi karena dengan
proses ini dapat mengurangi biaya, dan menyederhanakan pengerjaan lebih lanjut.
Dibawah ini diberikan cara-cara yang biasa digunakan untuk pemisahan bijih yang
berkadar tinggi dari bahan ikutan:
1. Bijih yang berharga dipilih/disortir antara lain berdasarkan warna dan
bentuk bijihnya. Pemilihan ini biasanya dilakukan pada permukaan yang
datar atau pada konveyor sortir.
2. Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan/kerapuhan bijih-bijih.
3. Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam hal ini bijih-bijih
diluncurkan pada bidang miring, sehingga bahan-bahan yang koefisien
geseknya lebih rendah akan meluncur lebih cepat.
4. Pemisahan secara elektrostatik, yaitu pemisahan bijih berdasarkan
konduktivitas listriknya, kapasitas dan sifat-sifat kelistrikannya.
5. Pemisahan secara magnetis, bahan tambang dipisahkan berdasarkan
perbedaan sifat magnetiknya,

 Pemisah Magnetik Tipe Tromol


6. Pemisahan berdasarkan gravitasi, bijih dibedakan berdasarkan kecepatan
tenggelam atau jatuhnya bijih tersebut dalam suatu cairan atau udara.
7. Pemisahan dengan menggunakan suatu medium cairan, dalam hal ini akan
terdapat bijih yang mengapung dan yang tenggelam tergantung pada masa
jenis bijih dan masa jenis medium yang digunakan. Medium yang biasa
digunakan antara lain adalah berupa cairan organik atau larutan-larutan.
8. Flotasi atau pengapungan, bijih yang sudah berbentuk bubuk dengan
bantuan peniupan udara terhadap bijih tersebut.
Pemanggangan
Tujuannya adalah untuk mengurangi berat bijih dengan menghilangkan
unsur-unsur yang mudah menguap dan menjadi gas, misalnya air dan sulfur.
Dengan cara ini beratnya susut 30% sehingga biaya pengangkutan dapat
berkurang.

Dapur Pemanggang
Pemanggangan dilakukan di dalam sebuah sebuah dapur pemanggang,
ditunjukkan dalam Gambar 2.10. Bijih-bijih dipanaskan tetapi tidak sampai
lebur, hal ini dilakukan dengan jalan memasukkan atau menghembuskan
udara panas yang berlebihan melalui lubang-lubang udara. Air yang
terkandung dalam bijih akan cepat menjadi uap dan jika bijih banyak
mengandung belerang maka akan segera bereaksi menjadi gas SO2 yang
ditampung.
Proses Metalurgi
Proses metalurgi dimaksudkan adalah proses pemisahan, pemurnian
atau pengambilan logam dari bijihnya. Proses pemisahan ini secara umum
dibagi atas dua golongan, yaitu : (1) pirometalurgi (pyrometallurgy), dan (2)
hidrometalurgi (hydrometallurgy).
Pirometalurgi
Pada proses pirometalurgi, pemisahan logam dilakukan dengan cara menaikkan
temperature bijih. Proses dasar dari pirometalurgi ini adalah pemanggangan, peleburan,
dan destilasi (proses panas).
Pada peleburan, bijih dipanaskan sampai temperature tertentu sehingga cukup
untuk mencairkan logam yang dikehendaki dari bijih-bijih tersebut. Dengan demikian
bahan yang sudah melebur tersebut akan terpisah dengan sendirinya dengan bahan
lainnya, hal ini dimungkinkan oleh perbedaan berat jenis dari bahan-bahan yang terdapat
dalam bijih. Dalam proses peleburan akan terjadi reduksi maupun oksidasi, bergantung
pada jenis bijih yang diolah. Misalnya untuk bijih-bijih yang bersifat oksida (Fe, Mn, Cr, Sn)
dipisahkan dengan cara reduksi, dan untuk bijih yang bersifat karbonat dan sulfida (Zn,Cu,
Fe) dilakukan dengan cara oksidasi kemudian diikuti reduksi.
Pada proses pemanggangan, temperaturnya tidak sampai meleburkan logam yang
dipanggang. Pemanggangan bertujuan untuk mempersiapkan bijih sebelum dikerjakan
lebih lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas dan kelembaban. Dalam proses
pemanggangan dapat terjadi reduksi, oksidasi, klorisasi, sulfatisasi dan lain-lain.
Keadaan bijih diantara temperature pemanggangan dan temperature
peleburan disebut sintering. Dalam hal ini permukaan bijih sudah mencair,
jika didinginkan kembali bagian yang sudah mencair akan memadat dan
bersatu dengan partikel-partikel lain yang belum cair. Tujuan sintering ini
adalah untuk merubah bijih yang dipecah terlalu kecil atau halus menjadi
gumpalan yang lebih besar.
Pada destilasi, bijih dilebur hingga logam atau senyawanya dijadikan
gas dan terpisah dari logam yang sukar terbentuk gas yang terdapat pada
bijih tersebut. Gas logam kemudian didinginkan hingga terjadi pengembunan,
sehingga didapat cairan logam dan dibiarkan membeku hingga mendingin.
Hidrometalurgi
Prinsip dasar hidrometalurgi adalah pelarutan bijih atau pelindian
(leaching) menggunakan asam atau basa yang sesuai dengan jenis logam
yang terdapat pada bijih yang dikerjakan. Hasil larutan logam yang didapat
tersebut dipisahkan dengan cara elektrolisis atau dengan cara pengendapan.
Proses pemisahan seperti ini biasa diakukan untuk logam-logam ringan,
misalnya : Al, Mg, Na, K, Ca.

Anda mungkin juga menyukai