DISMENORE2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

disusun oleh :

Hovlanta Pidingan
1301-1207-0065
Dismenore adalah nyeri haid
yang sedemikian hebatnya,
sehingga memaksa penderita
untuk istirahat dan meninggalkan
pekerjaan atau cara hidup sehari-
hari untuk beberapa jam atau
beberapa hari.
•Dismenore primer
Dismenore sejati, intrinsik, esensial, atau
fungsional. Nyeri haid ini timbul sejak menarche,
biasanya pada bulan-bulan atau tahun-tahun
pertama haid. Tidak dijumpai kelainan alat-alat
kandungan.

•Dismenore sekunder
Dismenore yang diperoleh atau ekstrinsik.
Dimulai pada usia dewasa, menyerang wanita
yang semula bebas dari dismenore. Disebabkan
oleh kelainan alat-alat kandungan
 Dismenore Primer  Dismenore Sekunder

 Endometriosis
 Nulliparitas
 Adenomyosis
 Obesitas  Leiomyomata
 Perokok  Intra Uterine Device
 Riwayat keluarga  Pelvic Inflammatory Disease
 Karsinoma endometrium
 Umur saat menarche
 Kista ovarium
<12 tahun
 Malformasi kongenital
 Haid yang banyak dan pelvis
lama  Stenosis servikal
 Sexual Transmitted Disease
Epidemiologi

Prevalensi dismenore di Amerika Serikat diperkirakan


mencapai 45-90%.
13-51% dari wanita absen sekurang-kurangnya sekali
5-14% dari wanita sering absen.
Di Swedia menunjukkan prevalensi terjadinya dismenore
90% pada wanita lebih muda dari usia 19 tahun, dan
67% dari wanita berusia 24 tahun.
10% dari kelompok usia 20 tahun melaporkan nyeri hebat
hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kebanyakan wanita
mencoba mengobati diri dengan pengetahuan yang dimiliki dan
hanya segelintir yang berkonsultasi dengan dokter.
Etiologi & Gejala
1. Dismenore Primer

Sifat rasa nyerinya ialah kejang berjangkit-


jangkit yang terjadi pada perut bawah tapi
dapat menyebar ke daerah pinggang dan
paha. Hal ini dapat disertai rasa mual,
muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan
sebagainya
• Penyebab Dismenore Primer antara lain :
• Faktor kejiwaan
• Faktor konstitusi
• Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis
• Faktor Endokrin
• Faktor Alergi
• Faktor Neurologik
• Vasopressin
Ditandai dengan :
 nyeri pada perut bawah atau pinggang
 kejang uterus dan spastik terus menerus
 mual, muntah
 kelelahan dan sakit kepala.

Penderita biasanya mengalami infertilitas, dispareunia


dan keputihan. Darah haid banyak dan tidak teratur.
Penyebab Dismenore Sekunder antara lain :
 Endometrial polip
 Endometriosis
 Stenosis kanalis servikalis
 Adanya AKDR
 Tumor Ovarium
 Uterus retroanefleksi
 Mioma uteri
Dapat didukung melalui :

1. Pemeriksaan Laboratorium (terutama dalam


memperkuat penyebab dismenore sekunder)
 Pemeriksaan darah lengkap (tanda infeksi atau
proses neoplastik)
 Urinalisis (menyingkirkan UTI)
 HCG kuantitatif (menyingkirkan kehamilan
ektopik)
 Apus serviks Gonokokus/Klamidia
(menyingkirkan STD/PID)
 Pemeriksaan feses (menyingkirkan perdarahan GI)
 Laju Endap darah (menyingkirkan Salpingitis
subakut)
2. Pemeriksaan Khusus

 USG
 MRI
 Laparoskopi
 Histeroskopi
1. Dismenore Primer

a) Psikoterapi
Diberikan penjelasan kepada penderita bahwa dismenore
adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan.

b) Pemberian obat analgetik


 Nyeri ringan : aspirin, asetaminofen, propoksifen, dan
kafein
 Nyeri berat : prometazin, oksikodon, dan butalbital.
c) Terapi tradisional dan alternatif
 Kompres panas pada perut bawah
 Pemberian tananaman obat
 Akupuntur

d) Terapi hormonal
Tujuan : menekan ovulasi, mengurangi volume
darah saat haid.
Dilakukan dengan pemberian kontrasepsi peroral
(estrogen rendah dan progesteron tinggi) dan
progestin. norplant dan depo-provera juga dapat
digunakan
e) Terapi obat non steroid antiprostaglandin
Memiliki efek langsung dalam menginhibisi
sintesis prostaglandin dan mengurangi aliran
darah haid. Diberikan sebelum haid atau pada
hari pertama haid.
Obat Dosis (mg) Frekuensi (per hari)
Aspirin 60 4-6 x
Indometasin 25 3-4 x
Fenilbutazon 100 4x
Ibuprofen 400-600 3x
Naproksen 250 2x
Asam Mefenamat 250 4x
Asam Meklofenamat 50-100 3x
f) Operasi
Yaitu Dilakukan :
 Dilatasi kanalis servikalis, yang memberikan
keringanan karena memudahkan pengeluaran
darah haid dan prostaglandin di dalamnya.
 Neurektomi prasakral, yaitu pemotongan urat
saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf
pusat
 Neurektomi ovarial, pemotongan urat saraf
sensortik yang ada di ligamentum infundibulum
2. Dismenore Sekunder

 Pengobatan pada dismenore sekunder ditujukan


untuk mencari dan menghilangkan penyebabnya,
seperti miomektomi, polipektomi, serta kuretase.
 Terapi medikamentosa seperti inhibitor
prostaglandin sintetase, kontrasepsi hormonal,
danazol, progestin, dan GnRH agonists.

Anda mungkin juga menyukai