Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN

KEMANDIRIAN BELAJAR PADA KEMAMPUAN


KOMUNIKASI MATEMATIKA

JAYANTHI NIRMALA
20187270050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2019
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang :

- Masalah utama dalam pendidikan matematika di Indonesia adalah


rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam konteks pendidikan
matematika, prestasi belajar yang dimaksud tidak hanya pada
kemampuan pada kemampuan mengerti matematika sebagai pengetahuan
(kognitif)melainkan juga pada aspek sikap dan keterampilan. Kemampuan
Komunikasi Matematika sebagai salah satu hasil belajar juga dinilai masih
rendah di kalangan siswa SMP.
- Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dalam siklus anak didik
untuk belajar, mengadakan interaksi dan menanamkan nilai-nilai termasuk
kemandirian, dan moral agama bagi anak. Seringkali tanpa sadar para orang
tua mengenalkan bahwa "matematika itu memang sulit“. Orang tua
diharapkan selalu berusaha menciptakan suasana yang baik di dalam
keluarga untuk perkembangan sikap kemandirian pada anak.
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah :

Berdasarkan fokus masalah yang telah dipaparkan diatas, peneliti merumuskan


masalahnya menjadi :

- Adakah pengaruh langsung lingkungan keluarga terhadap kemampuan


komunikasi matematika siswa ?
- Adakah pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap kemampuan
komunikasi matematika siswa ?
- Adakah pengaruh langsung lingkungan keluarga terhadap kemandirian
belajar siswa ?
- Adakah pengaruh tidak langsung lingkungan keluarga terhadap kemampuan
komunikasi matematika melalui kemandirian belajar siswa?
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan:

- Mengetahui dan menguji keberartian pengaruh langsung lingkungan keluarga


terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP Negeri Kecamatan
Duren Sawit Jakarta Timur.
- Mengetahui dan menguji keberartian pengaruh langsung kemandirian belajar
terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP Negeri Kecamatan
Duren Sawit Jakarta Timur.
- Mengetahui dan menguji keberartian pengaruh langsung lingkungan keluarga
terhadap kemandirian belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Duren Sawit
Jakarta Timur.
- Mengetahui dan menguji keberartian pengaruh tidak langsung lingkungan
keluarga terhadap kemampuan komunikasi matematika melalui kemandirian
belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur.
BAB II : LANDASAN TEORI
Kemampuan Komunikasi Matematika:

- Kompetensi Siswa dalam memanfaatkan simbol-simbol dan ide-ide


Matematika untuk menunjang kegiatan komunikasi agar efektif dan efisien.
- Proses penuangan ide atau cara berpikir siswa terhadap suatu pembelajaran,
ide atau pendapat siswa tersebut dapat dituangkan dalam pendapat secara
lisan ataupun tulisan.
Indikator Kemampuan Komukasi Matematika Siswa :
1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide Matematika melalui lisan, tertulis, dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide
Matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya.
3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi Matematika
dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-
hubungan dan model-model situasi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Lingkungan Keluarga:

- Faktor lingkungan keluarga merupakan pendukung untuk berlatih belajar


mandiri. Perlu diciptakan lingkungan keluarga yang nyaman agar siswa betah
belajar di rumah. Jika lingkungan tercipta dengan baik, siswa akan dapat
meraih prestasi belajar yang memuaskan.
- Pendidikan matematika dan pendidikan dasar apapun, haruslah dimulai
dengan baik dan menyenangkan di tingkatan yang paling dasar dan yang
pertama yaitu di lingkungan keluarga. Matematika tak akan menjadi
pelajaran yang menakutkan, jika anak bisa menemukan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarganya.
- Kurangnya dukungan dari orang tua seperti halnya pemberian perhatian,
kasih sayang, sehingga anak tidak bisa menyampaikan apa di pikirkan dan
rasakan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Kemandirian Belajar:

- Siswa yang memiliki kemandirian belajar bertanggungjawab penuh


serta dapat menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan belajarnya sendiri secara bebas.
- Siswa yang memiliki kemandirian belajar dapat mengidentifikasi apa yang
mereka butuhkan selama proses belajar, menetapkan tujuan pembelajaran
sendiri, mengontrol mereka sendiri dan berusaha untuk belajar dengan tekun,
serta mengelola umpan balik atas apa yang telah mereka usahakan.
- Siswa yang memiliki kemandirian belajar memiliki motivasi yang kuat untuk
mengarahkan diri sendiri untuk belajar.
- Siswa dapat mengarahkan diri dalam memanfaatkan sumber belajar yang
ada dan menggunakan strategi belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
yang terjadi dalam proses belajar.
BAB II : HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis :

- Terdapat pengaruh langsung lingkungan keluarga terhadap kemampuan


komunikasi matematika siswa.
- Terdapat pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap kemampuan
komunikasi matematika siswa.
- Terdapat pengaruh langsung lingkungan keluarga terhadap kemandirian
belajar siswa.
- Terdapat pengaruh tidak langsung lingkungan keluarga terhadap
kemampuan komunikasi matematika melalui kemandirian belajar siswa.
BAB III : METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian:

- Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey korelasi dan bersifat ex post
facto.
- Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif , karena peneliti ingin
mengetahui kontribusi lingkungan keluarga dan kemandirian belajar terhadap
kemampuan komunikasi matematika siswa.
- Untuk mengetahui kontribusi lingkungan keluarga dan kemandirian belajar
terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa, peneliti akan
menggunakan analisis jalur
- Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linear berganda.
Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang
ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan
kausal antar variabel.
BAB III : METODE PENELITIAN
Desain Penelitian:
BAB III : METODE PENELITIAN
Populasi Penelitian:

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri di
Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, yang meliputi :
- SMP Negeri 6 Jakarta
- SMP Negeri 27 Jakarta
BAB III : METODE PENELITIAN
Teknik Sampling:

Teknik sampling pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Cara Non
Probability Sampling dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling.
- Nonprobability Sampling : besarnya peluang elemen untuk ditentukan
sebagai sampel tidak diketahui.
- Simple Random Sampling : Teknik pengambilan sampel atau elemen secara
acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

- Syarat Simple Random Sampling :


1. Digunakan jika elemen populasi bersifat homogen, sehingga elemen
manapun yang terpilih menjadi sampel dapat mewakili populasi.
2. Dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum.
BAB III : METODE PENELITIAN
Sampel Penelitian:

Dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan analisis


korelasional. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random
sampling sebanyak 90 orang siswa.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pemberian angket dan


tes tulis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Teknik Analisis Data:

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 terdiri


dari : analisis deskriptif, uji persyaratan analisis data, dan pengujian hipotesis
(inferensial).

Uji persyaratan analisis data yang digunakan, yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji
multikolinearitas dan uji heterokedastisitas.

Pengujian Hipotesis (Teknik Analisis Inferensial) :


1. Hipotesis Pertama (Koefisien jalur dari X1 ke X3 => p31)
2. Hipotesis Ke-dua (Koefisien jalur dari X2 ke X3 => p32)
3. Hipotesis Ke-tiga (Koefisien jalur dari X1 ke X2 => p21)
4. Hipotesis Ke-empat (Koefisien jalur dari X1 ke X3 melalui X2 => p321)

Anda mungkin juga menyukai