Tata Cara Pengolahan Limbah B3
Tata Cara Pengolahan Limbah B3
Oleh:
Djoko Dipojono
0818362273 – djoko.dipo@gmail. com
Penimbunan
Kegiatan Pengelolaan
Limbah B3
(PP 18/1999 Jo PP 85/1999) :
Adalah rangkaian kegiatan yang
mencakup reduksi, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan limbah B3
• Penghasil Pasal 9 - 11
• Penyimpanan
• Pengumpulan Pasal 12 - 14
• Pemanfaatan Pasal 18 - 22
• Pengangkutan Pasal 15 - 17
• Pengolahan Pasal 23 - 24
• Penimbunan Pasal 25 - 26
Pelaku Pengelolaan Limbah B3
• Penghasil Pasal 9 – 11
• Pengumpul Pasal 12 – 14
• Pengangkut Pasal 15 – 17
• Pemanfaat Pasal 18 – 22
• Pengolah Pasal 23 – 24
Pasal 25 - 26
• Penimbun
Sumber Limbah B3
Limbah Gas
(PP 41 / 2001
Air limbah
* Limbah Padat Air buangan
* Limbah Cair
I PA L
(PP 82 / 2001)
Sludge
•Persetujuan
3 •Penyusunan SK Perizinan
Informasi wajib pengajuan izin
Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan LB3 sebagai kegiatan utama
dan/atau mengelola limbah B3 yang bukan dihasilkan dari kegiatan sendiri, maka
diwajibkan :
•Dalam Akte Notaris Pendirian Usaha harus menjelaskan uraian kegiatan pengelolaan
LB3
•Memiliki asuransi pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat pengelolaan limbah
B3 (batas pertanggungan asuransi paling sedikit Rp. 5.000.000.000,00(lima milyar
rupiah)
•Memiliki Lab. Analisis atau alat analisa LB3 di lokasi kegiatan (keuali kegiatan
pengangkutan limbah B3)
•Tenaga yang terdidik di bidang analisa dan pengelolaan LB3.
Dalam waktu 6 bulan, kegiatan pengelolaan LB3 sebagaimana tsb di atas yang telah
memiliki izin wajib menyesuaikan dengan ketentuan tsb di atas
Dokumen yang harus dilengkapi pemohon
1. Dokumen Administrasi
• Akte pendirian perusahaan (harus telah mencakup bidang atau sub
bidang kegiatan pengelolaan LB3 sesuai izin yang dimohonkan
(pengumpulan/pemanfaatan/pengolahan/penimbunan Limbah B3)
• Izin lokasi
• Surat izin Usaha perdagangan (SIUP)
• Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Izin Gangguan (HO)
• Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal atau UKL/UPL)
(kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai izin yang dimohonkan harus telah
tercakup dalam dokumen lingkungan tersebut).
• Foto Copy Asuransi Pencemaran lingkungan hidup
(Bagi pengangkut, dan pemanfaat, pengolah, & penimbun limbah B3 sebagai
kegiatan utama).
• Keterangan tentang Lokasi (Nama tempat/letak;luas, titik koordinasi)
• Izin Lingkungan (sedang dalam pembahasan oleh KLH)*
2. Dokumen Teknis
• Jenis-jenis limbah yang akan dikelola
• Jumlah limbah B3 (untuk perjenis limbah) yang akan dikelola
• Karakteristik per jenis limbah B3 yang akan dikelola
• Desain konstruksi tempat penyimpanan atau pengumpulan limbah B3
• Flowsheet lengkap proses pengolahan limbah B3
• Uraian jenis dan spesifikasi teknis pengolahan dan peralatan yang
digunakan
• SOF dan perlengkapan sistem tanggap darurat
• Tata letak saluran drainase untuk pengumpulan limbah B3 fasa cair
Persyaratan Penyimpanan sementara LB3
• Penyimpanan bersifat sementara, Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari (penyimpanan >
90 hari bila limbah B3 yang dihasilkan < 50 kg/hari dan adanya persetujuan)
• Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak minimm antar lokasi
dengan fasilitas umum 50 m)
• Memiliki catatan Limbah B3 (jumlah dan jenis)
• Kemasan
₋ Sesuai dengan karakterisitik limbah
₋ Kondisi baik
₋ Simbol & label (kepka No. 05/1995)
• Rancang bangun tempat penyimpanan
₋ sesuai dengan karakterisitik limbah
₋ Lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
₋ Minimisasi potensi leachate (atap)
₋ Ventilasi memadai
₋ Pit pengumpul
• Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3
• Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
• Memiliki standar Opeasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Emergency Response System (ERS)
• Memilik izin penyimpanan sementara
• Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
Tempat penyimpanan sementara LB3
Penandaan LB3 (simbol & lebel) ?
Persyaratan Pengumpulan LB3
• Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari
• Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak minimm
antara lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
• Memiliki catatan limbah B3 yang dikumpulkan (jumlah dan jenis limbah B3)
• Rancang bangun tempat pengumpulan
₋ Sesuai dengan karakteristik limbah
₋ Lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul Pengumpulan LB3
₋ Minimisasi potensi leachate (atap) hanya diizinkan
₋ Ventilasi memadai untuk LB3 yg dpt
₋ Pit pengumpul dimanfaatkan dgn
teknologi yang
• Limbah B3 yang dikumpulkan sesuai dengan izin tersedia
• Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
• Memiliki standar Operasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Emergency Response System (ERS)
• Memiliki izin pengumpulan LB3
• Melaporkan kegiatan pengumpuan limbah B3
PERSYARATAN PENGANGKUTAN LB3
• Memiliki rekomendasi & izin pengangkutan
• Jenis dan karakterisitk limbah yang diangkut sesuai dengan izin
• Dilengkapi Dokumen Limbah B3/ Manifest
₋ Alat angkut dan kemasan sesuai dengan karakteristik limbah;
₋ Alat angkut dalam kondisi baik;
₋ Simbol dan label (kepka No. Kep-02/Bapedal/09/1995).
• operator yang terlatih
• Memiliki Emergency Response system
• Memiliki SOP
₋ Bongkar muat;
₋ Route/ tujuan pengangkutan;
₋ Jadwal
Mendapat rekomendasi dari
• Melakuakan pelaporan Pengangkutan LB3
KLH dan
Izin dari Dephub
Tata cara dan Persyaratan Pemanfaatan LB3
• Memiliki izin/ rekomendasi
• Limbah B3 yang dimanfaatkan sesuai dengan izin yang
diberikan
• Memenuhi mutu produk
• Melakukan pengelolaan limbah B3 sisa proses pemanfaatan
• Melakukan pemanfaatan kondisi alat pengendali pencemaran
dan Pemenuhan buku Mutu Air Limbah dan Emisi udara
• Melakukan Pelaporan
Persyratan Pengolahan LB3
• Memiliki izin pengolahan
• Limbah B3 yang diolah sesuai dengan izin yang
diberikan
• Melakukan pengelolaan limbah B3 sisa proses
pengolahan
• Melakukan pemantauan kondisi alat pengendali
pencemaran dan pemenuhan baku Mutu Air Limbah
dan Emisi udara
• Melakukan pelaporan
Tata cara dan Persyaratann Penimbunan LB3
• Memiliki izin penimbunan LB3
• Jenis limbah yang ditimbun sesuai dengan izin yang
diberikan
• Melakukan pemantauan kondisi
operasi dan pengendalian pencemaran (leachate collection,
lechate treatment dan sistem monitoring (ground water
monitoring) dan pemenuhan Baku Mutu
• Melakukan pelaporan
PELAPORAN PLB3
Penghasil LB3 dan pemegang izin PLB3 wajib melakukan
pelaporan rutin PLB3 (neraca LB3) sekurang-kurangnya 3
bulan sekali kepada KNLH dengan tembusan Gubernur dan
Walikota/Bupati
Pelaporan dokumen limbah B3 (manifest LB3)
Pelaporan :
₋Memudahkan pengawasan PLB3 sejak dihasilkan, diangkut, diolah,
dimanfaatkan, diekspor, dan ditimbun (dilandfill).
₋Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga ketaatan dari setiap
penghasil dan pengelola limbah B3.
₋Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan oleh pengelola LB3
₋Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian perpanjangan izin
PLB3
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
UU No. 32 TAHUN 2009
PERLINDUNGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Tidak dilengkapi
sistem tanggap
darurat
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 100:
1) Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku
mutu gangguan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga milyar) rupiah
2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) hanya dapat dikenakan
apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau
pelanggaran dilakukan lebih dari sati kali
PENEGAKAN HUKUM
ADMINISTRASI LINGKUNGAN
• Tata ruang
• AMDAL Pencabutan
• Izin Izin
₋ Izin usaha
₋ Izin lingkungan Tindak lanjut
• Pengawasn pengawasan
Pencabutan izin
• Aparat :PPLH sementara
Paksaan pemerintah
PEDOMAN PPLH/PPLHD
•KEPMEN LH
NO.56/2002 Teguran
•KEPMEN LH (dalam rangka
NO.57/2002
•KEPMEN LH pembinaan)
NO.58/2002
an
MEKANISME PENERAPAN SANKSI
ADMINISTRASI
Rekomendasi Pimpinan/atasan
tindak lanjut PPLH
pengawasan LH
Dilaporkan kepada
menteri/gubernur/bupati/
walikota
Pengenaan
sanksi
Pengawasan thd
pelaksanaan
sanksi
Gugatan Perdata
GUGATAN PERDATA
• Dapat dilakukan melalui pengadilan atau di luar
pengadilan (sengketa lingkungan)
• Pencemar atau perusak lingkungan yang
menimbulkan kerugian orang lain harus membayar
ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu
• Selain itu, Hakim dapat menetapkan pembayaran
uang paksa atas setiap hari keterlambatan atas
putusan pengadilan (Ps. 87 ayat (3) UUPPLH)
Pembuangan atau Penimbunan
limbah B3 secara open dumping
ditempat terbuka sehingga
menyebabkan terjadinya
pencemaran tanah dan/atau air
tanah
Contoh pelanggaran Pembungan limbah B3 ke sungai
yang dapat dikenakan sehingga menyebabkan
sanksi pidana pencemaran air sungai dan ikan
dan/atau gugatan atau biota perairan lainnya mati
perdata
Terjadi kecelakaan sehingga
menimbulkan tumpahan limbah
B3 ke lingkungan sehingga
menimbulkan korban (misal
hewan mati atau ikandi
sungai/kolam mati
PENEGAKAN HUKUM
PERDATA LINGKUNGAN
Tindakan tertentu
Di luar • Mediasi
Tindakan pengadilan • Negoisasi
pencegahan • arbitrasi
JENIS PENYELESAIAN SENGKETA LH
(pasal 84-92 UU 32/2009)
1. Pihak Korban
1. Negoisasi pencemaran/perusakan
2. Mediasi Lingkungan (Perorangan Gugatan
3. Arbitrasi Perwakilan)
2. Organisasi Lingkungan
Hidup (Legal Standing)
3. Instansi pemerintah yang
bertanggung jawab di bidang
pengelolaan LH
Sanksi Pidana
• Masyarakat/pemerintah dapat melaporkan kepada penyidik
(PPNS- LH atau penyidik Polri) atas adanya kejadian tindak
pidana pencemaran lingkungan.
• PPNS- LH atau Penyidik Polri atau gabungan melakukan
penyelidikan dan penyidikan. Jika pemberkasan selesai,
berkas perkara diserahkan kepada jaksa Penuntut Umum dan
Selanjutnya disidangkan di pengadilan sampai ada keputusan
tetap dari hakim.
Pembuangan atau Penimbunan
limbah B3 secara open dumping
ditempat terbuka sehingga
menyebabkan terjadinya
pencemaran tanah dan/atau air
tanah
Contoh pelanggaran Pembungan limbah B3 ke sungai
yang dapat dikenakan sehingga menyebabkan
sanksi pidana pencemaran air sungai dan ikan
dan/atau gugatan atau biota perairan lainnya mati
perdata
Terjadi kecelakaan sehingga
menimbulkan tumpahan limbah
B3 ke lingkungan sehingga
menimbulkan korban (misal
hewan mati atau ikandi
sungai/kolam mati
Sanksi
SIDANG
PENYIDIKAN Dokumen/tuntutan
PUTUSAN
MAJELIS
JPU HAKIM