Anda di halaman 1dari 48

CAIRAN TUBUH

& DARAH
Dra. Noortiningsih, M.Biomed.
Cairan Tubuh & Darah
• Sel-sel tubuh hidup dlm suatu lingkungan yg
disebut ‘miliu interna’.
• Miliu interna, ialah cairan tubuh, yg dpt berupa
darah maupun cairan tubuh lainnya.
• Di dlm cairan tubuh terlarut berbagai zat penting
spt nutrien, ion-ion/elektrolit-elektrolit, hormon,
enzim, dll., yg diperlukan sel untuk hidup,
berkembang, dan menjalankan fungsinya.
• Fungsi sel sangat bergantung pd keseimbangan
cairan tubuh dan substansi-substansi yg
terkandung di dlmnya.
• Dlm keadaan fisiologis tubuh akan berusaha
mempertahankan susunan & keseimbangan
cairan tubuh dlm batas-batas normal.
• Mekanisme ini disebut sbg homeostasis.
• Apabila terjadi pengeluaran cairan tubuh
berlebihan & atau pemasukan cairan berkurang,
akan menyebabkan CES menurun.
• Akibatnya osmolalitas/tekanan osmotik CES
meningkat, dan ini akan menyebabkan CIS
mengalir ke ekstrasel sampai terjadi
homeostasis/keseimbangan osmotik kembali.
• Menurunnya CES dan CIS menimbulkan dehidrasi.
• Hal ini terjadi a.l. pd diare, muntah-muntah, evaporasi
melalui kulit pd luka bakar yg hebat & luas, dll.
• Untuk menanggulangi, diperlukan pemberian cairan
secukupnya (parenteral/peroral) untuk mengganti cairan
tubuh yg hilang, serta mencari & menghilangkan
penyebab dehidrasinya.
• Kehilangan cairan tubuh :
 < 5 % BB  dehidrasi ringan
 5-10 % BB  dehidrasi sedang
 > 10 % BB  dehidrasi berat.
• Untuk tindakan pencegahan agar seseorang
terhindar dari dehidrasi, biasanya diberikan
cairan peroral yaitu ‘oral electrolit’ atau garam
diare, dengan susunan ;
• NaCl : 3,3 g
• KCl : 1,2 g dilarutkan
dlm 1 liter air
• NaHCO3 : 2,5 g
• Glukosa : 22 g
• Dmk pentingnya cairan tubuh dlm menunjang fungsi-
fungsi tubuh,  dikatakan, seseorang tanpa makan
masih dpt hidup bbrp minggu, ttp tanpa air hanya dpt
bertahan bbrp hari saja.
• Pd orang dewasa normal, 60 % BB t.a. air.
• Wanita mengandung air lebih sedikit dp pria
• Orang gemuk mengandung air lebih sedikit dp orang
kurus
• Bayi, kandungan air lebih banyak dibanding usia dewasa
• Usia lanjut cairan tubuh lebih sedikit dp usia muda.
• Perbandingan lemak & air dlm tbh (% BB)

Subjek Lemak Air (%)


(%)

Orang gemuk 25 50
BB normal 15 60
Orang kurus 7 67
Bayi - 78
• % cairan tubuh total dari BB, hubungannya dg
umur & jenis kelamin

Umur (th) Pria (%) Wanita (%)


10 – 18 59 57
18 – 40 61 51
40 – 60 55 47
> 60 52 46
Pembagian cairan tubuh
1. Cairan Intrasel (CIS) : + 40 % BB
2. Cairan Ekstrasel (CES) :
– Cairan Interstitial/cairan jaringan, mrpk cairan tubuh yg terdapat
di ruang antar sel : + 25 % BB
– Cairan Limfe, mrpk cairan tubuh yg terdpt di dlm pembuluh limfe
& organ-organ limfatik (nodus limfatikus, tonsil, timus, limpa)
– Plasma Darah : + 5 % BB
• Cairan Transsel : t.a. cairan cerebrospinal, cairan sendi,
cairan pericardium, cairan pleura, cairan mata (humor
aqueous), liur pencernaan, air kemih, dll.
• Cairan transsel sering digolongkan ke dlm CES.
Kompartemen & susunan cairan tubuh

1. CES mengandung banyak ion Na, Cl, bikarbonat,


oksigen, glukosa, asam amino, karbondioksida,
dan sisa-sisa metabolisme lainnya. Kadar protein
plasma lebih tinggi dp kadar protein cairan
interstitial
2. CIS banyak mengandung ion K, Mg, fosfat, dan
protein
• Zat-zat terlarut di dalam cairan tubuh tdk selalu statis tp
selalu mengadakan pertukaran antar ruang.
• Daya yg menimbulkan pergerakan tsb a.l. ; difusi,
osmosis, transport aktif, filtrasi, pinositosis, dll.
Water turn-over

• Pertukaran air antara tubuh dg lingkungan luar


(external fluid exchange),
– Pemasukan air/hari + 2400 ml ; melalui makanan,
minuman, dan hasil oksidasi
– Pengeluaran air/hari ; melalui ginjal + 1400 ml,
keringat 100 ml, evaporasi melalui paru & kulit 700
ml, dan melalui feses 200 ml.
• Pertukaran cairan antar berbagai kompartemen
cairan tubuh
Fungsi cairan tubuh
• Sbg bahan pelarut & media yg penting dlm
reaksi kimia sel tubuh
• Ikut membentuk struktur organ/jaringan
• Alat transport di dlm tubuh
• Kapasitor panas yg baik shg tubuh sedikit sekali
dipengaruhi oleh terjadinya perubahan produksi
panas tubuh
• Dpt melepaskan panas yg relatif besar melalui
keringat shg dpt menurunkan suhu tubuh
Cairan isotonus, hipertonus & hipotonus

1. Cairan Isotonus : Jika sel tubuh normal ditempatkan ke


dlm cairan ini, sel tsb akan tetap stabil, tdk
membengkak atau mengkerut.
Contoh ; larutan NaCl 0,9 %, larutan glukosa 5 %
2 Cairan Hipertonus : Jika sel tubuh normal ditempatkan
ke dlm cairan ini, sel tsb akan mengkerut/keriput, krn
cairan intrasel akan tertarik keluar sel.
Contoh ; larutan manitol.
3. Cairan Hipotonus : Jika sel tubuh normal ditempatkan
ke dlm cairan ini, sel tsb akan membengkak, krn cairan
di luar sel akan tertarik masuk ke dlm sel.
Contoh ; larutan dg konsentrasi NaCl < 0,9 %.
Keseimbangan osmotik antara CES & CIS

• Dlm keadaan normal terjadi keseimbangan susunan &


volume CES dan CIS.
• Perubahan tek.osmotik akan menyebabkan perpindahan
cairan antara CES dan SIS, krn membran antara kedua
kompartemen cairan ialah semipermiabel.
• Tek. osmotik disebabkan adanya zat-zat terlarut & koloid
• Tek. osmotic plasma > dp tek. osmotic cairan interstisial
krn adanya efek osmotik protein plasma.
• Pertukaran air melalui membran sel dpt terjadi dg sangat
cepat.
• Jika terdpt perbedaan tekanan osmotik sedikit saja, dpt
segera dikoreksi dlm bbrp detik atau menit shg terjadi
keseimbangan kembali.
Cairan limfe
• Sistem limfatik ialah saluran tambahan yg mengalirkan cairan
jaringan interstisial ke dlm sistem pembuluh darah.
• Sistem limfatik t.a.;
– Kelenjar limfe ; berfungsi sbg filter biologis dan tempat pembentukan
limfosit
– Pembuluh limfe ; berfungsi sbg pipa/pembuluh yg mengalirkan cairan
limfe
• Cairan limfe ialah cairan interstisial yg mengalir dlm sistem limfatik.
Cairan interstisial ini berasal dari cairan yg berdifusi dari membran
kapiler. Tidak seluruh cairan interstisial ini mengalir ke pembuluh
darah, tetapi sebagian masuk ke pembuluh limfe.
• Susunan cairan limfe hampir sama dg susunan cairan interstisial
tempat cairan limfe itu dibentuk.
• Kadar protein cairan limfe di hati + 6 g/dL, sedangkan di jaringan
perifer + 2 g/dL.
• Cairan limfe mengandung fibrinogen shg dpt membeku.
Sirkulasi limfatik
• Cairan limfe yg berasal dr bagian leher & kepala sebelah
kanan, lengan kanan serta bagian dada kanan, masuk
ke duktus limfatikus kanan, kmd dialirkan ke sistem vena
pd percabangan vena jugularis interna & ke vena
subklavia kanan.
• Cairan limfe dr bagian tubuh selain yg telah disebutkan
di atas, dialirkan melalui duktus torasikus, & dicurahkan
ke percabangan vena jugularis interna & vena subklavia
kiri.
• Di dlm pembuluh limfe tdpt katup-katup spt pd pembuluh
vena, yg menjamin aliran limfe menuju ke satu arah.
• Molekul-molekul besar spt protein dpt masuk dg mudah
ke kapiler limfe.
• Kecepatan aliran limfe ialah 2,4 liter dalam 24 jam.
Aliran limfe
• Faktor-faktor yg mempengaruhi kecepatan
aliran limfe ialah :
– Kontraksi otot rangka
– Kontraksi ritmis pembuluh limfe (pompa
limfatik)
– Denyut arteri
– Tekanan cairan interstisial
– Gerakan pernafasan
Fungsi cairan limfe
– Mengembalikan protein ke dlm peredaran
darah
– Mempertahankan mekanisme counter current
di ginjal
– Mengangkut enzim-enzim bermolekul besar
– Mengangkut asam lemak rantai panjang dan
kolesterol
– Mengangkut bakteri ke limfonodus untuk
dihancurkan
– Mempertahankan tekanan jaringan interstisial.
oedema
• Jika ada gangguan aliran limfe shg terjadi penimbunan
cairan di jaringan interstisial maka timbul keadaan yg
disebut oedema.
• Keadaan & faktor-faktor yg dpt menimbulkan oedema :
– Peningkatan tekanan kapiler (dilatasi arteriola, kostriksi venula,
peningkatan tekanan vena/obstruksi vena)
– Penurunan kadar protein plasma (luka bakar yg luas, proteinuria,
kekurangan protein dlm makanan, malnutrisi)
– Gangguan aliran cairan limfe (filariasis, pasca bedah tumor
ganas)
– Peningkatan permeabilitas kapiler (luka bakar, reaksi alergi,
toksin bakteri, peningkatan tekanan kapiler)
– Retensi cairan di ginjal (peningkatan CES)
Cairan cerebrospinalis/liquor cerebrospinalis

• Cairan cerebrospinalis ialah cairan tubuh yg terdpt di


ruang-ruang otak (ventrikel otak) & di kanalis sentralis
medulla spinalis.
• Sebag.besar dibentuk oleh pleksus khoroideus ventrikel
otak, & sebag. kecil oleh pembuluh darah meningen,
pembuluh darah di otak, & medulla spinalis.
• Cairan otak tdk dibentuk dg filtrasi biasa dari kapiler,
melainkan secara sekresi aktif.
• Fungsi cairan otak :
– Terutama sbg pelindung otak thd guncangan atau benturan.
– Mengatur volume cairan otak di dlm rongga otak
– Berperan dlm metabolisme jaringan otak
Susunan cairan cerebrospinalis
• Susunan cairan otak berbeda dg susunan CES.
• Kadar Na 7 % lebih tinggi, glukosa 30 % lebih rendah, dan K 40 %
lebih rendah, dp CES.
• Sawar darah-cairan otak & sawar otak-darah, sifatnya sangat
permeable thd air, oksigen, & karbondioksida, sedikit permeable thd
ion Na, Cl, & K, tdk permeable thd As, S, dan Au.
• Pengukuran tekanan cairan otak dg test Queckenstedt mrpk salah
satu cara yg sering dilakukan di klinik untuk pemeriksaan neurology.
• Test Queckenstedt dilakukan dg menekan kedua sisi leher untuk
menekan vena jugularis interna.
• Hasilnya ;
– Test Queckenstedt positif : terjadi kenaikan tekanan cairan otak, berarti
normal
– Test Queckenstedt negatif : tidak ada peningkatan tekanan cairan otak,
berarti ada bendungan/blok di canalis vertebralis.
DARAH
• Darah mrpk cairan tubuh yg terdapat di dlm
jantung & pembuluh darah.
• Ilmu yg mempelajari darah disebut hematology.
• Hal-hal yg dipelajari dlm hematology meliputi
struktur, fungsi, kadar komponen seluler darah,
volume, hubungan fisik antara sel-sel darah dg
plasma, serta komponen plasma yg berkaitan
erat dg sifat & fungsi darah, spt protein-protein,
faktor-faktor koagulasi, dll.
• Darah mrpk bag.tubuh, jumlahnya + 5-8 % BB.
• Pada pria persentase ini sedikit > dp wanita.
• Darah yg terdpt di dlm pembuluh arteri berwarna
merah muda, sedangkan yg terdpt pd pembuluh
vena berwarna merah tua.
• BJ darah berkisar 1,054-1,060 sedangkan BJ
plasma berkisar 1,024-1,028.
• Viskositas darah 3-5 kali viskositas air.
• Volume darah pd manusia normal dg BB 70 kg
+ 5600 ml.
Bagian-bagian darah
• Darah t.a. bagian padat /korpuskula darah (sel-sel
darah) & bagian cair (plasma darah), selengkapnya sbb :
– Sel-sel darah :
• sel darah merah = eritrosit
• sel darah putih = lekosit
– Lekosit bergranula = granulosit
» Granulosit netrofil
» Granulosit eosinofil
» Granulosit basofil
– Lekosit tak bergranula = agranulosit
» Limfosit
» Monosit
• keping-keping darah = trombosit
Macam-macam sel darah
Macam-macam sel darah
Plasma darah
– Plasma darah :
• air + 91-92 %
• komponen padat + 8-9 %
• Protein  albumin, globulin, fibrinogen
• Sekresi internal  hormon, antibodi, enzim
• Bahan anorganik  Na, K, Ca, Mg, P, I, Fe, dll
• Bahan organic lainnya  urea, asam urat,
keratinin, lemak netral, fosfolipid, kolesterol,
glukosa, dll
Fungsi darah
• Fungsi utama darah ialah sbg alat
transport yg berkaitan dg :
– Respirasi : membawa oksigen dan
karbondioksida
– Nutrisi : membawa sari-sari makanan
– Ekskresi : membawa sisa-sisa metabolisme ke
organ ekskresi
– Imunitas : transport lekosit dan antibodi
– Koordinasi : membawa hormon ke organ target
– Termoregulasi : menyimpan panas, mendistribusikan
panas, membawa panas ke
permukaan tubuh
– Mengatur keseimbangan asam basa
• Fungsi protein plasma terutama untuk
mempertahankan tekanan osmotik, pH
darah, imbangan elektrolit, alat
transport/pembawa ion logam, asam
lemak, steroid, hormon, dan obat-obatan,
berperan dlm proses pembekuan darah &
pencegahan trombosis.
hematopoesis
• Hematopoesis (pembentukan darah) ; pd janin, darah
dibentuk di hati & limpa.
• Setelah lahir darah dibentuk dlm sumsum tulang semua
tulang, & setelah dewasa (+ 20 tahun) dibentuk di
sumsum tulang kranium, vertebrae, sternum, pelvis,
humerus, dan femur.
• Eritrosit selama hidupnya tetap berada di dlm pembuluh
darah, secara efektif mampu mengangkut oksigen tanpa
meninggalkan pembuluh darah & cabang-cabangnya.
• Sebaliknya lekosit melaksanakan fungsinya di dlm
jaringan, dmk pula trombosit melakukan fungsinya pd
dinding pembuluh darah.
• Baik lekosit maupun trombosit yg beredar di dlm
pembuluh darah tdk memiliki fungsi khusus.
hematopoesis
Eritrosit = sel darah merah
• Sel darah merah berbentuk cakram, bikonkaf, Ø 7,5 um, tebal 2 um,
tdk memiliki inti sel, ttp badan Golgi, mitokondria, RNA, sentriol,
tetap ada.
• Jumlah eritrosit dpt dihitung dg hemositometer.
• Jumlah rata-rata sekitar 5,4 juta/mm3 pada pria, dan 4,8 juta/ mm3
pada wanita. Pada bayi jumlahnya lebih besar.
• Pembentukan Sel darah merah (eritropoesis) mengikuti mekanisme
umpan balik sbg kontrol thd jumlah eritrosit di dlm sirkulasi. Artinya,
eritropoesis akan dihambat jika dlm sirkulasi terdpt peningkatan
jumlah sel darah merah yg berlebihan, sebaliknya eritropoesis akan
dirangsang pd keadaan anemia & hipoksia.
• Sel darah merah juga akan meningkat pd keadaan aklimatisasi di
daerah berketinggian tinggi.
• Eritropoesis dikendalikan hormon eritropoitin yg dihasilkan ginjal.
• Umur sel darah merah + 120 hari. Sel darah merah yg sudah tua &
rusak dihancurkan di limpa & sistem retikuloendotelial.
HbO2
• Eritrosit membawa Hemoglobin (Hb) dlm sirkulasi.
• Satu mol. Hb mengandung 4 atom Fe & membawa 4 mol. oksigen.
• Tiap sel darah merah mengandung + 29 pg Hb, sedangkan jumlah
Hb dlm setiap 100 ml darah + 15 g (15 g/dL). Hb yg berikatan dg O2
membentuk oksihemoglobin. Proses pengikatan/reaksi antara Hb dg
O2 disebut oksigenasi, bukan oksidasi.
Hb + O2 -----------> Hb O2
• Oksigen ini terikat longgar pd atom Ferro & mudah dilepaskan ke
dlm jaringan. Selain itu juga mudah mengalami dissosiasi. Makin
banyak oksigen yg ada, maka makin tinggi tekanannya & makin
banyak oksigen yg diikat. Sebaliknya makin rendah tekanan
oksigen, maka makin mudah oksigen dilepaskan.
• Hb pada fetus (HbF) memiliki afinitas thd O2 > dp Hb dewasa
(HbA).
• Hb dpt juga mengikat karbonmonoksida (CO).
Hb + CO -----------> HbCO (karboksihemoglobin).
HbCO
• Afinitas Hb thd CO sekitar 300 kali lebih besar dp thd oksigen.
• Oleh karena itu CO sukar & lambat sekali lepas dari Hb, shg HbCO
dikatakan sbg senyawa yg stabil.
• Akibatnya Hb yg mengikat oksigen mejadi berkurang.
• Jika sekitar 70-80 % Hb telah berubah menjadi HbCO dpt
menyebabkan kematian.
• CO terdpt a.l. di dlm asap kendaraan bermotor.
• Di dlm asap kendaraan bermotor terdpt + 6 % CO.
• Bernafas di dlm udara yg mengandung 0,2 % CO dpt menimbulkan
kematian jika cukup lama.
• Kematian cepat terjadi jika kandungan CO 2-4 %.
• Gas CO tdk berbau, oleh karena itu sering orang tdk menyadari
sedang bernafas di dlm udara yg mengandung CO.
Lekosit = sel darah putih
• Berdasarkan atas ukuran, granula, reaksi thd zat warna, jumlah dan
bentuk inti, lekosit dibedakan ke dlm lekosit bergranula (granulosit
netrofil, eosinofil, & basofil) & lekosit tdk bergranula (agranulosit
limfosit & monosit).
• Lekosit memiliki ukuran > dp eritrosit, memiliki inti, lebih resisten dp
eritrosit thd perubahan-perubahan lingkungan luar.
• Jumlah lekosit normal berkisar 5.000-10.000/mm3 darah.
– Granulosit netrofil, granulanya mengikat zat warna netral, jumlah
65-75 % dari jumlah lekosit seluruhnya, inti terbagi-bagi
(berlobus), polimorfonuklear
– Granulosit eosinofil, mengikat zat warna asam, jumlah 2-5 %
– Granulosit basofil, mengikat zat warna alkalis (basa), jumlah 0-
1,5 %
– Limfosit, tidak bergranula, inti bulat jumlah 20-25 %
– Monosit, tidak bergranula, bentuk inti mirip ginjal, jumlah + 7 %
Macam-macam leukosit
• basofil monosit
limfosit
Diapedesis & khemotaksis
• Granulosit netrofil dpt bergerak secara amoeboid dg
menonjolkan kaki semu (pseudopodia), & dg cara ini
granulosit dpt melewati dinding vas kapiler (diapedesis).
• Di luar vas kapiler, di celah-celah jaringan, granulosit
bergerak menuju kelompok bakteri atau benda asing
lainnya (khemotaksis), mengelilingi &
memfagositosisnya, & dg bantuan enzim-enzim
proteolitik yg ada pd lisosom, benda-benda asing tsb
dihancurkan.
• Oleh krn sifatnya yg dmk ini, mk granulosit netrofil sering
dikatakan sbg garis pertahanan pertama thd masuknya
benda-benda asing ke dlm tubuh.
Trombosit = keping-keping darah
• Jumlah + 300.000/mm3.
• Memiliki waktu paruh 7 hari.
• Trombosit mengandung aktin, miosin, glikogen, lisosom, ADP, ATP,
granula serotonin, & suatu lipoprotein, yg akan keluar pd waktu
trombosit pecah.
• Bentuk bulat atau oval, mirip bentuk koma, pipih di tengahnya
cembung (bikonveks).
• Sifat, mudah melekat pd permukaan yg kasar spt dinding arteri yg
robek karena luka. Trombosit yg melekat dpt menyumbat robekan
tsb.
• Fungsi/berperan dlm proses pembekuan darah.
• Serotonin dpt menyebabkan vasokonstriksi.
• Lipoprotein bersama dg berbagai benda di dlm plasma diperlukan
untuk pembekuan darah (koagulasi).
Koagulasi darah
• Fibrinogen & protrombin adalah protein plasma yg berperan penting
dlm proses koagulasi darah.
• Protrombin adalah suatu glikoprotein, disintesis di dlm hati, mrpk
senyawa inaktif, & sbg precursor (senyawa pendahulu) trombin.
• Dlm keadaan normal, trombin tdk ada di dlm sirkulasi darah.
• Fibrinogen disintesis di dlm hati, mrpk precursor fibrin, secara
normal ada di dlm sirkulasi darah.
• Dg adanya factor-faktor pembekuan darah (F V, X, ion Ca, VIII, III,
VII, IX, XI, XII), protrombin (inaktif) akan diubah menjadi trombin
(aktif).
• Trombin ini selanjutnya akan mengaktifkan fibrinogen (inaktif)
menjadi fibrin (aktif).
• Fibrin ialah anyaman benang-benang yg dpt menahan sel-sel darah,
shg terjadi koagulasi darah.
Proses pembekuan darah
• -------------
F. X aktif

V Ca++ Fibrinogen

Protrombin Trombin XIII

Fibrin (loose) Fibrin (tight)


antikoagulan
• Kecenderungan darah untuk membentuk gumpalan
bekuan darah diimbangi oleh reaksi untuk mencegah
pembekuan darah di permukaan dlm pembuluh darah, &
melisiskan fibrin & ‘fibrinogen degradation product’
(FDP), & ini akan menghambat kerja trombin (reaksi anti
koagulasi).
• Contoh zat-zat antikoagulan ; heparin (mencegah
pengaktifan F. IX), garam oksalat & garam sitrat
(mengikat ion Ca), coumarin (inhibitor-kompetitif thd
vitamin K.
• Vitamin K mengkatalisis sintesis protrombin, F.VII, IX,
dan X, di hati).
noortiningsih.unas@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai