Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT INFEKSI

KEHAMILAN DENGAN
TBC (TUBERCULOSIS)
Oleh : Lidia Aditama Putri, SST., M.K.M

PRODI D-III KEBIDANAN SEMESTER III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
PENGERTIAN
TBC (Tuberculosis / Tuberkulosis)
TB (Tubercle bacillus),
Apakah itu???

Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium Tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc").

TB paling sering menyerang paru-paru (80%), namun dapat juga


mengenai organ tubuh lain seperti selaput ota, mata, hati, usus,
kelenjar getang bening, tulang, kulit, dan lainnya.
Hasil Sinar-X dada seorang penderita Tuberkulosis
tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya
infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam
menunjukkan adanya lubang yg sudah terbentuk.
Mycobacterium Tuberculosis

 Bentuk : seperti batang.


 Ukuran : sangat kecil.
 Tahan lama hidup di udara, tergantung ada
tidaknya paparan sinar matahari, kelembapan,
dan ventilasi → Umumnya bertahan hidup 1-2 ja
m di udara bebas.
 Kuman yang terpapar sinar ultraviolet langsung
akan mati dalam beberapa menit.
Bakteri ini bisa juga melakukan dor
 Pada kondisi gelap, lembap, dan dingin, kuman
mansi atau "tidur" (disebut juga se
TB dapat bertahan berhari-hari — bahkan sam
bagai TB laten) sehingga tidak me
pai berbulan-bulan.
nimbulkan gejala penyakit apapun.
Barulah ketika daya tahan tubuh m  Kuman dapat terus hidup hingga satu minggu
elemah, bakteri ini "bangun" kemb jika tinggal di dahak yang berada pada suhu di
ali dan mulai menyebabkan penya antara 30-37 derajat celcius.
kit.
INSIDEN
TB merupakan penyakit menular yang mematikan jika tidak segera dila
kukan pengobatan.
 Sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M. Tuberculosis.
 Infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu detik → penularan sangat cepat.
 Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global.
 Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,
5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang.
 Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari populasi di berbagai negara di
Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, 80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara
di Amerika Serikat, hanya 5–10% saja yang menunjukkan hasil positif.
 Masyarakat di negara berkembang semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekeb
alan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus
HIV dan berkembang menjadi AIDS.
 Pada tahun 1990-an Indonesia berada pada peringkat-3 dunia penderita TB, tetapi keadaan
telah membaik dan pada tahun 2013 menjadi peringkat-5 dunia.
Siapa Saja yg Dapat Terinfeksi TB?

TB dapat mengenai semua umur!!!

Diperkirakan 1% wanita
hamil menderita TB paru
FAKTOR RISIKO
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa orang lebih rentan
terhadap infeksi TB
1. Faktor risiko paling penting adalah HIV; 13% dari seluruh kasus TB ternyata terinfeksi juga
oleh virus HIV.
2. Orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk.
3. Orang dengan gizi buruk.
4. Orang dengan penyalahgunaan NAPZA.
5. Penghuni dan karyawan tempat-tempat berkumpulnya orang-orang rentan (misalnya, penjara
dan tempat penampungan gelandangan).
6. Para pekerja kesehatan yang melayani pasien TB.
7. Orang yg merokok (risiko 2x lebih besar).
8. Alkoholisme / orang dengan kecanduan alkohol.
9. Orang dgn Diabetes Mellitus (risiko 3x lebih besar).
CARA PENULARAN KUMAN TB

 Kuman TB ditularkan melalui udara, langsung dari pasien TB ke orang yang


berada di sekitarnya.
 Melalui droplet → percikan air ludah dan dahak yang mengandung kuman TB
pada saat pasien batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau meludah.
 Kontak dengan pasien TB dengan jarak kurang dari satu meter berpotensi unt
uk menularkannya.
 TB tidak menular melalui kontak fisik (seperti berjabat tangan) atau menye
ntuh peralatan yang telah terkontaminasi bakteri TB. Selain itu, berbagi ma
kanan atau minuman dengan penderita tuberkulosis juga tidak menyebabk
an seseorang tertular penyakit ini.
Pemeriksaan TB
Pemeriksaan yg Dilakukan untuk Menentukan Pasien TB

1. Pemeriksaan sputum (dahak) mikroskopis langsung di laboratorium.


Dahak diambil 3 kali dalam waktu :
 Sewaktu (hari-1) dahak sewaktu datang di fasilitas kesehatan.
 Pagi (hari-2) dahak pagi hari sewaktu bangun tidur.
 Sewaktu (hari-2) dahak sewaktu datang ke fasilitas kesehatan pada hari ke-2.

2. Pemeriksaan tambahan berupa rotgen foto torax (dilakukan apabila pemeriksaan laboratorium
hasilnya negatif, namun ada gejala TB tambahan)
PENGOBATAN TB
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian,
mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadi
nya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT).
1. Pengobatan diberikan dengan paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT), terdiri dari kombi
nasi 2 atau 4 jenis obat yang dikemas dalam 1 tablet.
2. Pengobatan TB membutuhkan waktu minimal 6 bulan, dengan aturan :
 Pada fase awal : obat diminum setiap hari selama 2 bulan.
 Pada fase lanjutan : oba diminum 3 kali dalam seminggu selama 4 bulan.
3. Selama masa pengobatan, pasien perlu diawasi oleh PMO (Pengawas Menelan Obat) agar pas
ien tidak lalai dalam meminum obat secara rutin. POM bisa dari pihak keluarga, toma, kader k
esehatan, atau petugas puskesmas.
4. Setelah melewati 6 bulan pengobatan, dilakukan evaluasi lewat pemeriksaan dahak untuk me
mastikan pasien sudah sembuh atau belum. Jika ternyata belum sembuh, pasien akan mengik
uti lagi pengobatan kedua.
5. Setelah dinyatakan sembuh pasien tetap dievaluasi untuk kekambuhannya selama minimal
2 tahun.
Setelah pemberian obat selama dua minggu, biasanya pasien sudah merasa baikkan, nafsu makan
sudah muncul dan berat badan sudah mulai naik. Itulah yang membuat penderita TB menghentik
an/ lupa minum obat, karena dia merasa sudah baikkan.
Padahal minum obat selama 6 bulan ini sama sekali tidak boleh putus. Untuk itu pengawasan da
n dukungan orang terdekat dalam meminum obat (PMO) sangat besar perannya.

Kunci dari keberhasilan pengobatan TB adalah berobat TERATUR dan TUNTAS


KEHAMILAN
DENGAN TB
KEHAMILAN DENGAN TB
 Kehamilan dianggap memperburuk penyakit tuberkulosis.
 Wanita yang mengidap tuberkulosis paru dianjurkan untuk tidak hamil atau bila telah terjadi
konsepsi maka dianjurkan untuk dilakukan aborsi. Tetapi saat ini, aborsi terapetik jarang dilaku
kan kecuali atas indikasi komplikasi TB paru pada kehamilan.
 Selama kehamilan perjalanan penyakit tuberkulosis paru relatif stabil, tetapi perjalanan penyaki
t menjadi progresif sejak ± 6 minggu setelah melahirkan → Beberapa teori diajukan untuk me
njelaskan fenomen ini antara lain faktor kadar estrogen yang meningkat pada bulan pertama k
ehamilan, kemudian tiba-tiba menurun segera setelah melahirkan. Disamping faktor lain yang
memperburuk tuberkulosis paru pada masa nifas adalah trauma pada waktu melahirkan, kesib
ukan atau kelelahan ibu siang dan malam mengurus anak yang baru lahir dan faktor-faktor so
sial ekonomi.1
 Mortalitas wanita hamil yang baru diketahui menderita tuberkulosis paru sesudah hamil adala
h 2x lipat dibandingkan wanita hamil yang telah diketahui menderita tuberkulosis paru
PENGARUH TB Terhadap KEHAMILAN

PADA IBU (Kehamilan)

1. Meningkatkan 6x risiko lebih besar untuk terjadinya insiden : Prematuritas dan KMK (Kecil Ma
sa Kehamilan)
2. Meningkatnya 2x risiko lebih besar untuk terjadinya kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
3. Komplikasi lain seperti : abortus dan pre-eklampsi.
4. Efek samping pasien yang mendapat terapi anti tuberkulosis yang adekuat adalah gangguan
pada traktus genitalis dimana traktus genitalis terinfeksi → Tidak seperti TB paru, infeksi pada
genital biasanya tidak menunjukkan gejala yang berarti, memerlukan beberapa tahun bisa me
nimbulkan kerusakan yang besar dan terjadinya perlengketan pada rongga pelvis
PENGARUH TB Terhadap JANIN

PADA JANIN (TB Kongenital)


1. Fetus dapat terinfeksi tuberkulosis melalui tali pusat → jarang terjadi.
2. Tuberkulosis kongenital yang terjadi secara hematogen yang disebabkan oleh infeksi pada pla
senta yang didapat dari ibu yang menderita tuberkulosis paru.
3. Mycobacterium tuberculosis dapat diidentifikasi dari amnion, desidua, dan vili chorionic.
4. Kebanyakan anak tampak sehat pada saat lahir, tetapi pada usia sekitar 3 minggu, berat bada
n bayi tersebut tidak naik dan bayi tersebut menjadi ikterik dengan tinja berwarna dempul da
n air seni berwarna gelap. Demam. Hati dan limfa membesar.
5. Tuberkulosis kongenital jarang terjadi bila ibu mendapat pengobatan yang efektif pada saat
kehamilan
6. Obat yang diberikan merupakan kombinasi INH (10-20 mg/kg/hari), etambutol (15 mg/kg/har
i) dan rifampisin (15 mg/kg/hari).
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
Kehamilan Trimester I

1. Kurangi aktivitas fisik (bedrest)


2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi (tinggi kalori tinggi protein); Pemberian vitamin
dan Fe;
3. Dukungan keluarga & kontrol teratur.
4. Pasien sejak sebelum kehamilan telah menderita TB paru → Obat diteruskan, akan
tetapi penggunaan rifampisin di stop.
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
Kehamilan Trimester II dan III

1. Pada penderita TB paru yang tidak aktif, selama kehamilan tidak perlu dapat peng
obatan.
2. Pada penderita TB paru yang tidak aktif, hendaknya jangan dicampurkan dengan
wanita hamil lainnya pada pemeriksaan antenatal dan ketika mendekati persalinan
sebaiknya dirawat di rumah sakit; dalam kamar isolasi untuk mencegah penularan
pada ibu hamil lain.
3. Penatalaksanaan sama dengan masa kehamilan trimester pertama tetapi pada tri
mester kedua diperbolehkan menggunakan rifampisin sebagai terapi.
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
PERSALINAN

1. Penderita ditempatkan dikamar bersalin tertentu ( tidak banyak digunakan pender


ita lain).
2. Persalinan ditolong dengan kala II dipercepat misalnya dengan tindakan ekstraksi
vakum atau forsep.
3. Sedapat mungkin penderita tidak mengedan, diberi masker untuk menutupi
mulut dan hidungnya agar tidak terjadi penyebaran kuman ke sekitarnya.
4. Sedapat mungkin persalinan berlangsung pervaginam. Sedangkan sectio caesarea
hanya dilakukan atas indikasi obstetrik (ada komplikasi) dan tidak atas indikasi
tuberkulosis paru
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
MASA NIFAS

1. Infeksi tuberculosis tidak selalu berpengaruh pada masa nifas asalkan asal persali
nan berjalan lancar, tanpa perdarahan banyak dan infeksi → Cegah terjadinya per
darahan pospartum seperti pada pasien-pasien lain pada umumnya.
2. Setelah penderita melahirkan, penderita dirawat diruang observasi selama 6-8 jam
, kemudian penderita dapat dipulangkan langsung.
3. Penderita dapat dipulangkan langsung. Diberi obat uterotonika, dan obat TB paru
diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas yang harus mereka lakukan.
4. Penderita yang tidak mungkin dipulangkan, harus dirawat di ruang isolasi.
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
LAKTASI

Tidak ada kontraindikasi untuk menyusui pada ibu yang menderita tuberkulosis,
walaupun obat antituberkulosis ditemukan pada air susu ibu tetapi jumlahnya sangat
rendah dan resiko keracunan pada bayi sangat minimal.
CARA PENCEGAHAN TB
BAGI ORANG YG TERINFEKSI TB
1. Menerapkan Etika Batuk: Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu
tangan atau tissue, masker, dan lengan tangan bagian dalam.
2. Tidak meludah di sembarang tempat.
3. Mengikuti prosedur pengobatan sebelum TB menjadi aktif, jika sudah terdiagn
osa menderita TB fase laten.

BAGI ORANG SEHAT


1. Melakukan pemeriksaan TB, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi
terpapar kuman TB.
2. Melakukan vaksinasi BCG pada bayi.
3. Makan makanan bergizi dan seimbang.
4. Melakukan olahraga secara teratur.
5. Istirahat cukup.
6. Jaga lingkungan rumah selalu bersih dan tidak lembab, serta upayakan agar
rumah memiliki ventilasi yag baik sehingga sinar matahari dapat masuk ke da
lam rumah.
7. Tidak melakukan prilaku yang menyimpang, seperti mengonsumsi narkoba,
perilaku seks pra nikah dan bergani-ganti pasangan, dsb.
CARA PENCEGAHAN TB
PENCEGAHAN PADA BAYI BARU LAHIR
1. Jangan pisahkan anak anak dari ibunya, kecuali ibu sakit sangat parah.
2. Memberikan bayi ASI EKSKLUSIF. Susu Ibu (ASI) merupakan gizi yang paling
tinggi mutunya bagi bayi.
3. Apabila ibu dahak negatif, segera bayi diberikan BCG.
4. Apabila dahak sediaan langsung ibu positif selama kehamilan, atau tetap demi
kian saat melahirkan :
 Bila bayi tampak sakit saat dilahirkan dan anda mencurigai adanya tuberku
losis kongenital berilah pengobatan anti TB yang lengkap.
 Bila anak tampak sehat, berikanlah isoniazid 5 mg/kgbb dalam dosis tung
gal setiap hari selama 2 bulan. Kemudian lakukan tes tuberkulin. Jika nega
tif, hentikan isoniazid dan berikan BCG. Jika positif, lanjutkan isoniazid sela
ma 4 bulan lagi. Jangan berikan BCG pada saat diberikan isoniazid atau ja
ngan lakukan tes tuberkulin dan berikan isoniazid selama 6 bulan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai