KEHAMILAN DENGAN
TBC (TUBERCULOSIS)
Oleh : Lidia Aditama Putri, SST., M.K.M
PRODI D-III KEBIDANAN SEMESTER III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
PENGERTIAN
TBC (Tuberculosis / Tuberkulosis)
TB (Tubercle bacillus),
Apakah itu???
Diperkirakan 1% wanita
hamil menderita TB paru
FAKTOR RISIKO
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa orang lebih rentan
terhadap infeksi TB
1. Faktor risiko paling penting adalah HIV; 13% dari seluruh kasus TB ternyata terinfeksi juga
oleh virus HIV.
2. Orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk.
3. Orang dengan gizi buruk.
4. Orang dengan penyalahgunaan NAPZA.
5. Penghuni dan karyawan tempat-tempat berkumpulnya orang-orang rentan (misalnya, penjara
dan tempat penampungan gelandangan).
6. Para pekerja kesehatan yang melayani pasien TB.
7. Orang yg merokok (risiko 2x lebih besar).
8. Alkoholisme / orang dengan kecanduan alkohol.
9. Orang dgn Diabetes Mellitus (risiko 3x lebih besar).
CARA PENULARAN KUMAN TB
2. Pemeriksaan tambahan berupa rotgen foto torax (dilakukan apabila pemeriksaan laboratorium
hasilnya negatif, namun ada gejala TB tambahan)
PENGOBATAN TB
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian,
mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadi
nya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT).
1. Pengobatan diberikan dengan paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT), terdiri dari kombi
nasi 2 atau 4 jenis obat yang dikemas dalam 1 tablet.
2. Pengobatan TB membutuhkan waktu minimal 6 bulan, dengan aturan :
Pada fase awal : obat diminum setiap hari selama 2 bulan.
Pada fase lanjutan : oba diminum 3 kali dalam seminggu selama 4 bulan.
3. Selama masa pengobatan, pasien perlu diawasi oleh PMO (Pengawas Menelan Obat) agar pas
ien tidak lalai dalam meminum obat secara rutin. POM bisa dari pihak keluarga, toma, kader k
esehatan, atau petugas puskesmas.
4. Setelah melewati 6 bulan pengobatan, dilakukan evaluasi lewat pemeriksaan dahak untuk me
mastikan pasien sudah sembuh atau belum. Jika ternyata belum sembuh, pasien akan mengik
uti lagi pengobatan kedua.
5. Setelah dinyatakan sembuh pasien tetap dievaluasi untuk kekambuhannya selama minimal
2 tahun.
Setelah pemberian obat selama dua minggu, biasanya pasien sudah merasa baikkan, nafsu makan
sudah muncul dan berat badan sudah mulai naik. Itulah yang membuat penderita TB menghentik
an/ lupa minum obat, karena dia merasa sudah baikkan.
Padahal minum obat selama 6 bulan ini sama sekali tidak boleh putus. Untuk itu pengawasan da
n dukungan orang terdekat dalam meminum obat (PMO) sangat besar perannya.
1. Meningkatkan 6x risiko lebih besar untuk terjadinya insiden : Prematuritas dan KMK (Kecil Ma
sa Kehamilan)
2. Meningkatnya 2x risiko lebih besar untuk terjadinya kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
3. Komplikasi lain seperti : abortus dan pre-eklampsi.
4. Efek samping pasien yang mendapat terapi anti tuberkulosis yang adekuat adalah gangguan
pada traktus genitalis dimana traktus genitalis terinfeksi → Tidak seperti TB paru, infeksi pada
genital biasanya tidak menunjukkan gejala yang berarti, memerlukan beberapa tahun bisa me
nimbulkan kerusakan yang besar dan terjadinya perlengketan pada rongga pelvis
PENGARUH TB Terhadap JANIN
1. Pada penderita TB paru yang tidak aktif, selama kehamilan tidak perlu dapat peng
obatan.
2. Pada penderita TB paru yang tidak aktif, hendaknya jangan dicampurkan dengan
wanita hamil lainnya pada pemeriksaan antenatal dan ketika mendekati persalinan
sebaiknya dirawat di rumah sakit; dalam kamar isolasi untuk mencegah penularan
pada ibu hamil lain.
3. Penatalaksanaan sama dengan masa kehamilan trimester pertama tetapi pada tri
mester kedua diperbolehkan menggunakan rifampisin sebagai terapi.
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
PERSALINAN
1. Infeksi tuberculosis tidak selalu berpengaruh pada masa nifas asalkan asal persali
nan berjalan lancar, tanpa perdarahan banyak dan infeksi → Cegah terjadinya per
darahan pospartum seperti pada pasien-pasien lain pada umumnya.
2. Setelah penderita melahirkan, penderita dirawat diruang observasi selama 6-8 jam
, kemudian penderita dapat dipulangkan langsung.
3. Penderita dapat dipulangkan langsung. Diberi obat uterotonika, dan obat TB paru
diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas yang harus mereka lakukan.
4. Penderita yang tidak mungkin dipulangkan, harus dirawat di ruang isolasi.
PENATALAKSANAAN TB Pada Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
LAKTASI
Tidak ada kontraindikasi untuk menyusui pada ibu yang menderita tuberkulosis,
walaupun obat antituberkulosis ditemukan pada air susu ibu tetapi jumlahnya sangat
rendah dan resiko keracunan pada bayi sangat minimal.
CARA PENCEGAHAN TB
BAGI ORANG YG TERINFEKSI TB
1. Menerapkan Etika Batuk: Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu
tangan atau tissue, masker, dan lengan tangan bagian dalam.
2. Tidak meludah di sembarang tempat.
3. Mengikuti prosedur pengobatan sebelum TB menjadi aktif, jika sudah terdiagn
osa menderita TB fase laten.