Anda di halaman 1dari 34

PERILAKU HIDUP Magdalena

Agu Yosali,
BERSIH DAN SEHAT S.ST, M.K.M
SUB PEMBAHASAN

1. Pengertian PHBS
2. Kajian PHBS
3. Perencanaan PHBS
4. Pelaksanaan PHBS
5. Pemantauan PHBS
6. Indikator PHBS
PENGERTIAN PHBS
 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dimasyarakat (Depkes, 2008).
 PHBS adalah upaya untuk mewujudkan kesehatan
anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu
melaksakan perilaku hidup bersih dan sehat.
TUJUAN PHBS

1 . Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat


2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapinya
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
untuk penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah
tangga
MANFAAT PHBS

1 . Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya agar tidak


mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk
pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidikan dan modal usaha
untuk peningkatan pendapatan keluarga.
PENGKAJIAN

 Tujuan pengkajian adalah untuk mempelajari, menganalisis


dan merumuskan masalah perilaku yang berkaitan dengan
PHBS. Kegiatan pengkajian meliputi pengkajian PHBS secara
kuantitatif, pengkajian PHBS secara kualitatif dan pengkajian
sumber daya (dana, sarana dan tenaga).
a. Pengkajian PHBS secara kuantitatif yaitu dengan cara
pengumpulan data sekunder selanjutnya dibuat simpulan hasil
analisis data sekunder, data tersebut diolah dan dianalisis
sehingga dapat dibuat pemetaan nilai IPKS (Indeks Potensi
Keluarga Sehat) sehingga semua masalah PHBS dapat
diintervensi dengan tepat dan terarah selain itu juga dapat
ditentukan prioritas utama. Adapaun besar pengambilan
sampel PHBS sederhana rekomendasi WHO:
b. Pengkajian PHBS secara kualitatif
 Setelah ditentukan prioritas masalah perilaku,
selanjutnya dilakukan pengkajian kualitatif.
Tujuannya untuk memperoleh informasi yang lebih
mendalam tentang kebiasaan, kepercayaan, sikap,
norma, budaya perilaku masyarakat yang tidak
terungkap dalam kajian kuantitatif PHBS.

c. Pengkajian sumber daya (dana,


tenaga dan sarana)
 Pengkajian sumber daya dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan program PHBS.
Perencanaan

Penyusunan rencana kegiatan PHBS berguna


untuk menentukan tujuan dan strategi
komunikasi PHBS. Adapun langkah-langkah
perencanaan yaitu menentukan tujuan dan
menentukan jenis kegiatan intervensi.
TAHAP PENGGERAKKAN /
PELAKSANAAN:

A. Advocacy
B. Social Support
C. Empowerment
Pemantauan

 Pemantauan dilakukan untuk mengetahui program PHBS


telah berjalan dan memberikan hasil atau dampak seperti
yang diharapkan, maka perlu dilakukan pemantauan.

 Waktu pemantauan dapat dilakukan secara berkala atau pada


pertemuan bulanan, topik bahasannya adalah kegiatan yang
telah dan akan dilaksanakan dikaitkan dengan jadwal
kegiatan yang telah disepakati bersama. Selanjutnya kendala-
kendala yang muncul perlu dibahas dan dicari solusinya.

 Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan


kunjungan lapangan ke tiap tatanan atau dengan melihat
buku kegiatan/ laporan kegiatan intervensi penyuluhan PHBS.
Penilaian

 Penilaian dilakukan dengan menggunakan Formulir atau


Kartu PHBS yang telah dirancang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Waktu penilaian dapat dilakukan pada
setiap tahun atau setiap dua tahun. Caranya dengan
membandingkan data dasar PHBS dibandingkan dengan data
PHBS hasil evaluasi selanjutnya menilai kecenderungan
masing-masing indikator apakah mengalami peningkatan
atau penurunan, mengkaji penyebab masalah dan melakukan
pemecahannya, kemudian merencanakan intervensi
berdasarkan data hasil evaluasi PHBS.
CARA MELAKUKAN PENILAIAN MELALUI :

a. Pengkajian ulang tentang PHBS.


1 . Menganalisis data PHBS oleh kader/ koordinator PHBS.
2. Pembinaan PHBS di rumah tangga diawali dengan
pengumpulan data oleh kader dengan cara menyiapkan tenaga
pengumpul data, disarankan menggunakan kader desa/ kelurahan
yang telah dilatih PHBS di rumah tangga dengan menggunakan
Formulir atau Kartu PHBS sesuai jumlah rumah tangga yang ada.
Sebelum dilakukan pengumpulan data, kader diberi penjelasan
singkat tentang cara pengumpulan PHBS di rumah tangga. Kader
desa/ kelurahan yang telah dilatih PHBS di rumah tangga,
mengumpulkan data Rumah Tangga ber-PHBS berdasarkan 10
indikator yang dikelompokkan menjadi kesehatan ibu dan anak
(KIA) dan gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup, usaha
kesejahteraan masyarakat dengan 10 indikator pusat yaitu
persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, gizi, air bersih,
jamban, kepadatan hunian, lantai rumah, aktifitas fisik , tidak
merokok dan JPK.

b. Melakukan analisis laporan rutin di Dinas Kesehatan


kabupaten/ kota (SP2TP).
HASIL YANG DICAPAI PADA TAHAP
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN ADALAH :
 Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana.
 Adanya pembinaan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan.
 Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi kemacetan/
hambatan.
 Adanya peningkatan program PHBS.
INDIKATOR DALAM PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan:
Pertolongan persalinan pertama pada balita termuda yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis
lainnya) dalam proses lahirnya janin dari kandungan ke dunia
luar dimulai dari tanda-tanda lahirnya bayi, pemotongan tali
pusat dan keluarnya placenta.
Rumah tangga dengan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan: Apabila pertolongan persalinan pertama pada
balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) perilaku
terkini.
2. Bayi mendapat ASI eksklusif: Bayi termuda usia 0-6 bulan
yang mendapat ASI saja sejak lahir sampai 24 jam terakhir.
Rumah tangga dengan bayi mendapat ASI eksklusif: Apabila
bayi termuda usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja dalam
24 jam terakhir  perilaku terkini.
3. Menimbang bayi & balita setiap bulan :
Kebiasaan menimbang bayi atau balita setiap bulan mulai
umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu atau sarana
kesehatan pada tiga bulan terakhir ( perilaku terkini )

4. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun


Individu dalam rumah tangga yg berumur > 10 th mempunyai
kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum makan/menyuapi anak atau sebelum
menjamah/memegang makanan, sesudah buang air
besar/menceboki anak, setelah membuang kotoran/sampah,
setelah membuang ingus, setiap kali tangan kotor dll.
5. A ir ber sih
Rumah tangga dengan ketersediaan air ber sih:
adalah rumah tangga yang memiliki atau mudah mendapatkan air
ber sih untuk kebutuhan sehari hari meliputi air leding, pompa, sumur
terlindung, ser ta mata air terlindung dan penampungan air hujan.
Sumber air dari pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak
minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
6. Rumah tangga dengan keter sediaan jamban adalah rumah tangga
yang memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan tangki
septik atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir
7. M emberantas Jentik di rumah
Individu dalam rumah tangga mempunyai kebiasaan menguras bak
mandi setiap satu minggu sekali , menutup bak penampungan air,
mengubur barang-barang bekas. ( Pendekatan Role Model )
8. C u ku p m a k a n sa yu r d an b u a h s e t ia p h a r i : P e n d u du k 1 0 t a h u n k e a t a s
ya n g m e n g kon s u m s i m in im a l 5 p or s i ko m b i n a s i sa y u r d an b u a h d al am
s e t i a p h a r i ( 2 p o r s i s a y u r d a n 3 p o r s i b u a h a t a u s e b a l i k n y a) .
R u m a h t a n g ga c u ku p m a ka n sa y u r d a n b u a h s e t ia p h a r i : P e n d u d u k 10
t a h u n k e a t a s ya n g m en g ko n s u m s i m i n im a l 5 p or s i kom b i n a s i s a yu r d a n
buah dalam sehari  pendekatan role modelling.
9 . M e l a k u ka n a k t i v i t a s f i s i k s e c a r a a k t i f :
P e n d u d u k 10 t a h u n k e a t a s ya n g b e r a kt i v i t a s f i s ik se d a n g a t a u b e r a t
paling sedikit 30 menit setiap hari.
Rumah tangga melakukan aktivitas fisik secara aktif:
Ap a b i la sa la h s a t u AR T 10 t a h u n k e a t a s m e la ku ka n a kt i v i t a s f i s ik s e d a n g
a t a u b e r a t pa l i n g s ed i ki t 3 0 m e n it s e t i a p h a r i  p e n d eka t a n r o l e
modelling.

10. Tidak merokok:


Penduduk 10 tahun ke atas yang tidak merokok selama 1 bulan terakhir.
Rumah tangga tidak merokok:
Ap a b i la t id ak ad a AR T 10 t a h u n k e a t a s ya n g m er oko k ( s e t i ap h a r i a t a u
k a d a n g - ka d a n g ) d i d a l a m r u m a h
P H BS DA PAT DI LA KUKAN DI RUM A H TA N G G A , SE KOLA H ,
T E M PAT UM UM , T E M PAT KE RJA DA N I N ST ITUSI KE SE H ATAN .

 PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS ser ta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. 6
 PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peser ta didik , guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran , sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya , ser ta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. 9
 PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para
pekerja, pemilik dan pengelola usaha/ kantor, agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS ser ta berperan aktif dalam mewujudkan
tempat kerja sehat. 10
 PHBS di tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar
tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif
dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat. 11
 PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan
pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan
penyakit di institusi kesehatan. 12
TATANAN DIRUMAH
TATANAN INSTITUSI
PENDIDIKAN
(SEKOL AH)

 8 INDIKATOR :
1. MENCUCI TANGAN DGN AIR BERSIH DAN MENGGUNAKAN
SABUN
2.JAJANAN SEHAT DI KANTIN SEKOL AH
3. MENGGUNAKAN JAMBAN BERSIH&SEHAT
4.OL AH RAGA YANG TERATUR & TERUKUR
5.MEMBERANTAS JENTIK RUMAH
6.TIDAK MEROKOK DI SEKOL AH
7.MENIMBANG BERAT BADAN & MENGUKUR TINGGI BADAN
SETIAP 6 BUL AN
8.MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA
TATANAN TEMPAT KERJA

 9 INDIKATOR :
1. TDK MEROKOK DI TEMPAT KERJA
2.MEMBELI &MENGKONSUMSI MAKANAN DI T4 KERJA
3. MEL AKUKAN OL AHRAGA SECARA TERATUR
4.MENCUCI TANGAN DGN AIR BERSIH&SABUN
5.MEMBERANTAS JENTIK NYAMUK DI TEMPAT KERJA
6.MENGGUNAKAN JAMBAN
7.MEMBUANG SAMPAH PD TEMPATNYA
8.MENGGUNAKAN APD SESUAI JENIS PEKERJAANNYA
TATANAN INSTITUSI KESEHATAN

 6 INDIKATOR :
 1. MENGGUNAKAN AIR BERSIH
 2. MENGGUNAKAN JAMBAN
 3. MEMBUANG SAMPAH PADATEMPATNYA
 4. TIDAK MEROKOK DI INSTITUSI KESEHATAN
 5. TIDAK MELUDAH SEMBARANGAN
 6. MEMBERANTAS JENTIK NYAMUK
TATANAN TEMPAT TEMPAT UMUM

 6 INDIKATOR :
1. MENGGUNAKAN AIR BERSIH
2.MENGGUNAKAN JAMBAN
3. MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA
4.TIDAK MEROKOK DI TEMPAT UMUM
5.TIDAK MELUDAH SEMBARANGAN
6.MEMBERANTAS JENTIK NYAMUK
CONTOH PENGKAJIAN PHBS TINGKAT RUMAH
TANGGA DENGAN 16 INDIKATOR ADALAH

1. TAHAP PERSIAPAN :
A . Sosialisasi & Advocacy Kesehatan
B. Persiapan Sarana
C. Persiapan Administrasi
D. Persiapan Pelaksana
2. TAHAP PENGKAJIAN :
A . Pengkajian Masalah Penyakit ( 10 Penyakit terbesar
B. Pengkajian Sumber Daya
C. Pemetaan Wilayah
D. Pengkajian Sumber Daya
3. TAHAP PERENCANAAN :
A. Menentukan Prioritas
B. Menentukan Tujuan
C. Menentukan Jenis Kegiatan/Inter vensi
D. Jadwal Kegiatan

4. TAHAP PENGGERAKKAN / PELAKSANAAN :


A. Advocacy
B. Social Support
C. Empowerment

5. TAHAP PEMANTAUAN & EVALUASI :


A. Pemantauan
B. Evaluasi
a. INDIKATOR PERILAKU YAITU,
 Per tolongan per salinan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga
para medis lainnya).
 Pemberian ASI Eksklusif pada usia bayi 0-6 bulan.
 Penimbangan balita setiap bulan atau minimal 8 kali dalam setahun
sampai berusia 60 bulan.
 Anggota rumah tangga mengkonsumsi aneka ragam makanan dalam
jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang.
 Aktivitas fisik dilakukan secara terukur minimal 30 menit setiap hari.
 Dilakukan 3 – 5 kali seminggu.
 Tidak merokok yaitu anggota rumah tangga yang merokok di luar rumah/
rumah bebas asap rokok .
 Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB.
 Gosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur.
 Tidak minum minuman keras dan tidak menyalah gunakan narkoba.
 Anggota rumah tangga menjadi anggota JPK (Dana Sehat, Askes,
Jamsostek , KIS ( Kar tu Indonesia Sehat), BPJS, dll.
 Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M : Menguras, Menutup,
Mengubur (bak , mandi, tempayan, drum, vas bunga, dll)
b. INDIKATOR LINGKUNGAN YAITU
 Air bersih yaitu anggota rumah tangga menggunakan air
bersih untuk minum, memasak , mandi dan mencuci.
 Jamban sehat yaitu anggota rumah tangga menggunakan
jamban sehat (leher angsa, septic tank atau jamban
cemplung tertutup)
 Sampah ditampung dan dibuang setiap hari pada tempat yang
memenuhi syarat.
 Kepadatan hunian yaitu setiap anggota rumah tangga
menempati ruang minimal 9 m 2 Lantai rumah yaitu kedap air
dan dijaga kebersihannya.
DARI INDIKATOR TERSEBUT DAPAT
DITENTUKAN RUMUS STRATA YAITU

1 . Sehat Pratama (Merah) : Jumlah nilai keluarga antara 0


sampai dengan 5.
2. Sehat Madya (Kuning) : Jumlah nilai keluarga antara 6
sampai dengan 10.
3. Sehat Utama (Hijau) : Jumlah nilai keluarga antara 11
sampai dengan 15.
4. Sehat Paripurna (Biru) : Jumlah nilai keluarga 16.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai