Anda di halaman 1dari 29

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN
ANAK
OLEH :
ERNI SETIYORINI,S.Kep.,Ns
Introduction
 keperawtan anak mengalami pergeseran yang
sangat mendasar. anak sbg klien tidak
dipandang sbg miniatur org dewasa, melainkan
sbg mahluk unik dg kebutuhan spesifik.
 keluarga tidak dipandang sbg pengunjung, akan
tetapi sbg mitra perawat dalam menentukan
kbthn anak dan pemenuhannya dlm btk
pelayanan yg berpusat pada klg.
 Tindakan dalam mengatasi mslh anak harus
berlandaskan pada prinsip atraumatik care/
asuhan yg terapeutik.
Tujuan
Umum : setelah pembelajaran, mahasiswa mampu
mendiskusikan perspektif dalam keperawatan anak.
Khusus:
Setelah pembelajaran, mahasiswa mampu:
 Menjelaskan pengertian keperawatan anak
 Menyebutkan sejarah perkembangan keperawatan anak
 Menyebutkan karakteristik perawat anak yang
berkualitas
 Mengidentifikasi peran perawat anak
 Menjelaskan pendekatan keperawatan anak berpusat
keluarga
 Menyebutkan pendidikan kesehatan yang penting untuk
orang tua.
Perspektif keperawatan anak

merupakan landasan berfikir bagi seorang


perawat anak dalam melaksanakan
asuhan keperawatan terhadap klien anak
maupun keluarganya.
Defenisi keperawatan anak:

Adalah seni dan ilmu dalam memberikan


perawatan anak dari lahir sampai dewasa
dengan menekankan pada pertumbuhan
fisik, mental, emosional dan
perkembangan psiko social.
LATAR BELAKANG SEJARAH
Perkembangan Keperawatan Anak
 Sebelum abad ke-19, kesehatan anak kurang
mendapat perhatian dari berbagai pihak. Jumlah tenaga
kesehatan terutama dokter dan bidan sangat sedikit,
sementara epidemik terjadi di banyak tempat dan tidak
ada kontrol. Selain itu, buku - buku informasi tentang
kesehatan anak sangat sedikit. Pelayanan kesehatan
yang dijalankan untuk anak hanya terbatas pada daerah
perkotaan dan dalam bentuk pelayanan keliling dan
perawatan tradisional. Statistik tentang status kesehatan
anak tidak ada, padahal wabah penyakit pada anak
banyak terjadi, seperti cacar, flu, difteri, dan terjadi
epidemik secara perlahan, terutama karena penyakit
TBC dan ganggunan gizi.
 Akhir abad ke-19 dikatakan sebagai abad kegelapan
untuk kesehatan anak (the dark age of paediatric).
Sampai pada pertengahan tahun 1800 mulai ada studi
kesehatan anak yang dilakukan seorang tokoh
kesehatan anak, yaitu Abraham Jacobi yang melakukan
penyelidikan tentang penyakit pada anak. Ia
memperhatikan kesehatan anak, khususnya pada
tunawisma dan buruh. Upaya didukung oleh seorang
wanita yang bernama Lilian Wald, yang
mengembangkan pelayanan keperawatan yang juga
berfokus pada kegiatan sosial, program sosial, dan
pendidikan khusus untuk orang tua dalam hal perawatan
anak sakit. Selanjutnya, tumbuh upaya kesehatan anak
sekolah (UKS) dan berkembang kursus-kursus
kesehatan sekolah.
 Awal tahun 1900, perawatan isolasi berkembang sejak
ditemukannya penyakit menular. Orang tua dilarang
untuk mengunjungi anak dan membawa barang-barang
atau mainan dari rumah ke rumah sakit. Akan tetapi,
pada tahun 1940 ditemukan efek psikologis dari
tindakan isolasi, yaitu anak menjadi stress selama
berada di rumah sakit. Karena anak stress dan gelisah
serta tidak tenang berada di rumah sakit tanpa ada
orang tua di sampingnya, orang tua pun semakin stres.
Akhirnya, orientasi pelayanan keperawatan anak
berubah menjadi rooming in, yaitu orang tua boleh
tinggal bersama anaknya di rumah sakit selama 24 jam.
Selain itu, mainan boleh dibawa ke rumah sakit, dan
penting untuk perawat atau tenaga kesehatan
mempersiapkan anak dan orang tuannya sebelum
dirawat di rumah sakit
 Dengan demikian, pendidikan kesehatan untuk orang
tua menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh
perawat. Kerja sama antara orang tua dan tim kesehatan
dirasakan besar manfaatnya dan orang tua didorong
untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan anaknya dan
orang tua tidak hanya sekedar pengunjung bagi
anaknya. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan
pentingnya keterlibatan orang tua dalam perawatan
anaknya di rumah sakit (Darbyshire, 1992 dan Carter &
Dearmun, 1995).
Keberadaan orang tua terutama kelompok orang tua
yang anaknya mempunyai jenis penyakit yang sama
ternyata dapat membuat orang tua lebih percaya diri
dalam merawat anaknya dan merasa ada dukungan
psikologis sehingga diharapkan dapat bekerja sama
sebagai mitra tim kesehatan.
Falsafah keperawatan anak
Tujuan Utama :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan serta tingkat kesehatan
yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam
sistem keluarga
OPTIMAL :capai yg tertinggi yg bisa dicapai setiap anak pd setiap aspek
tukemnya (kemandirian&bergaul, motorik halus, berbahasa & bernalar
serta motorik kasar)
u/ capai tuj. tsb: keperawatan memandang
fenomena/paradigma keperawatan:manusia,
lingkungan, sehat & keperawatan secara spesifik
Lingkungan tdk terbatas pd lingk
Manusia/klien:anak & eksternal juga mencakup lingk
keluarga internal (genetic).
Anak : manusia mulai lahir s.d •Mott & Sperhac (1990): lingk eksternal yg
usia 18 thn yg berada pd berpengaruh pd tukem (kepribadian) anak:
berbagai tahapan tukem yg nutrisi, ortu, kakak-adik (sibling), sanak
mempunyai ketergantungan pd saudara, disiplin, maturasi biologik sekolah,
manusia dewasa. kelpk, penerimaan sosial, status sosek,
Keluarga: konstanta dlm agama, kultur, cuaca/iklim&teman sebaya,
pertumbuhan & perkembangan yankes, posisi anak di tengah keluarga,
anak bermain.
•Lingk internal: bawaan genetik,JK, IQ, emosi
& predisposisi atau resistensi thd penyakit

Sehat:suatu rentang dari Agar tumbuh


tingkat sejahtera tinggi s.d kembang anak optimal
sakit berat/mati muda. perlu diasuh, dikasihi
& diberi stimulasi
Agar tercapai perawat melakukan3
tingkat pencegahan :
 I.Pada level primer
Melalui pendidikan kesehatan pada anak dan
orang tua dan memberikan kebutuhan dasar
anak dan imunisasi.
 II.Level sekunder :
Perawat memberikan perawatan pada anak
sakit dan keluarganya.
 III.Level tersier
Perawat harus membantu anak untuk
mengembalikan fungsi maksimal setelah sakit
atau kecacatan
Manusia utuh & unik (berbagai kebutuhan)

Ketergantungan

Sesuai dengan tahapan tumbuh kembang


1. Periode Pre Natal (tahap embrionik: 2-8 mgg& janin: 8 mgg s.d 40 mgg/lahir)
2. Periode Bayi (neonatal: lahir sampai 28 hari&bayi: 1 bln sampai 12 bln)
3. Periode Kanak2 Awal (toddler/batita:1-3 th&pra sekolah/3-5 atau 6 th/balita)
4. Periode Paruh Kanak-kanak/anak sekolah (6-12 thn)
5. Periode Kanak-kanak Akhir (pre-pubertas: 10-13 thn & remaja: 13-18 thn)

Stimulasi (asah), perhatian dan


PERIODE KRITIS kasih sayang (asih) serta
pemeliharaan (asuh) yang spesifik
KEPERAWATAN ANAK BERFOKUS
PADA KELUARGA
Perawatan Berfokus Pada Keluarga
 Keluarga:basis masyarakat (Cox 97)
 Falsafah ini mengakui perbedaan antara struktur &
latar belakang kelg; tujuan, cita-cita, strategi &
tindakan kelg; & kebutuhan akan dukungan, yan &
informasi
 Keluarga didukung & diberdayakan dlm perannya
sbg pengasuh alamiah & pembuat keputusan dgn
cara membina kemampuan uniknya sbg individu &
keluarga
 Kebutuhan semua anggota keluarga, tidak hanya
anak, diperhatikan
 Sistem yan & personelnya hrs mendukung,
menghargai, memicu & meningkatkan kekuatan &
kompetensi keluarga melalui pendekatan
pemberdayaan & perbantuan efektif (Dunst dan
Trivette, Wong 99)
2 konsep dasar family centered care :

1.MEMBERDAYAKAN (ENABLE)
Setiap anggota keluarga berhak untuk
menampilkan kemampuan dan
mengembangkan kemampuannya dalam
keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak dan
keluarga

2.MEMPERKOKOH (EMPOWERMENT)
Interaksi perawat – keluarga untuk
mempertahankan atau mendapatkan kontrol
positif pada keluarga dalam pengambilan
keputusan untuk anak dan keluarga.
 Peran perawat :mendukung dan memperkokoh
kemampuan keluarga utk memelihara dan
meningkatkan perkembangan anggotanya
 Orang tua diperlakukan sbg mitra sejajar dgn
perawat dan mempunyai peran dlm memutuskan
apa yg penting bagi dirinya dan keluarga
 Kemitraan mengimplikasikan bahwa mitra
merupakan kemampuan yg menjadi lebih mampu
dgn cara berbagi ilmu, keterampilan & sumber.
Hubungan kemitraan ini menguntungkan semua
pihak.
 Kolaborasi dipandang sbg suatu rentang.
 Perawat bisa membantu keluarga, termasuk
keluarga dengan riwayat masalah pribadi / keluarga
yang serius. Perawat mengidentifikasi kekuatan
keluarga dan membinanya
Contoh melalui Pendidikan orang
tua :
 Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
 Meningkatkan kesehatan anak dan
mempertahankan kebutuhan nutrisi dan
perawatan higienis
 Aspek preventif, yaitu mencegah kecelakaan,
imunisasi, pemeriksaan periodic.
 Penyakit anak ( penyakit alami dan kebutuhan
perawatan)
 Rencana setelah keluar RS, yaitu pengobatan,
tindak lanjut, nutrisi, dst
ATRAUMATIC CARE
Pemberian asuhan/yan terapeutik pada
setting, personal dan intervensi yang
digunakan untuk mengurangi atau
meminimalkan distress psikologis dan
fisik, yang dialami anak yang sakit dan
keluarganya pada sistem yankes
(Whaley-Wong, 1999)
Tujuan utama pemberian atraumatic
Distress fisik : kurang tidur, immobilisasi,
gangguan rangsang sensori (nyeri).
Distress psikologis : ansietas, takut,
marah, kecewa, malu sedih.
Therapeutic care
Seluruh tindakan yg meliputi tindakan
preventif, penegakan diagnosa, pengobatan &
penatalaksanaan lainnya atau perawatan
paliatif pd kondisi akut maupun kronis
Setting
Personel
Intervensi
 Contoh:
Bantu hubungan ortu-anak selama hospitalisasi
Menyiapkan anak pd prosedur yang baru atau tidak
menyenangkan
Memberikan privasi
Memberikan mainan untuk ekspresikan rasa takut dan agresi
Berikan pilihan pada anak
Menghargai perbedaan kultur
 Lainnya:
Alat canggih (hightech device)
Touching time
Anestesi lokal pada prosedur invasif
Pemeriksaan fisik
Distraksi
Pelibatan aktif
Dari yang tidak sakit ke yang sakit
3 prinsip utama

1. Mencegah atau meminimalkan


perpisahan anak dari keluarga
2. Meningkatkan kontrol diri
3. Mencegah atau meminimalkan cedera
tubuh

Contoh : menyiapkan anak sebelum


dilakukan prosedur tindakan
Kualitas perawat anak yang baik :
Harus menjadi :
1. Observer yang baik
2. Jujur
3. Simpatik, baik, sabar dan
menyenangkan
4. Mencintai anak-anak
5. Perhatian pada perawatan
keluarga
6. Mampu memberikan
pendidikan pada anak dan
keluarganya
 Model terkini dlm kep.anak: meningkatnya
pertanggungjawaban & pertanggunggugatan thd klien
 Salah satu bentuk nyata: bergesernya metode pemberian yan
perawatan dr metode perawatan fungsional mjd metode
perawatan primer /PP (utama):
 bertanggungjawab & bertanggung gugat selama 24 jam thd
sekelp klien.
 mrawat lgsg & sdikit sekali pendelegasian kpd staf lain
 tanggung jawab berbagi biasanya dgn asosiet perawat primer
Salah satu masalah klasik dgn perawatan primer:mengatur
penjadwalan perawat & asosiet yg sama scr konsisten
 Pendekatan yg meminimalkan kesulitan ini: dgn menunjuk 1 PP
& sejumlah asosiet yg dibutuhkan utk memastikan bahwa
kelompok perawat yg sama merawat anak.Kelompok ini disebut
primary care (inti primer).
MANAJEMEN KASUS
 Koordinasi perawatan untuk mengontrol biaya
 Manajer kasus bertanggungjawab & bertanggunggugat pd
seklompok klien ttt & menggunakan sistem patologi kritis yg
disusun berdasarkan standar (Kauffman dan Blanchom, 1996).
 Model ini mencakup ketepatan waktu (lama) perawatan sbg
komponen dr proses
 Ketepatan waktu : rencana multi disiplin yg melibatkan semua
komponen yan utk 1 episode atau beberapa episode penyakit
dan juga hasil yg diharapkan dari yan yg diberikan
 Waktu ini bisa terbatas pd rawat inap saja atau bisa termasuk
seluruh rentang yan
PANDUAN PROSEDUR KLINIK DALAM
KEPERAWATAN ANAK
CONTOH :
1. Manajemen nyeri akut
2. Inkontinensia perkemihan
3. Perawatan luka dekubitus
4. Perawatan klien anak dengan depresi
5. Asuhan keperawatan anak dengan
penyakit HIV
Kecenderungan dimasa akan datang
 Perubahan fokus dari pengobatan penyakit menjadi
promosi kesehatan : lebih memperluas peran perawat
dalam rawat jalan, dengan penekanan utama pada
pencegahan dan pendidikan kesehatan
 Ketika pembayaran prospektif menjadi kepastian
dalam perawatan anak, kebutuhan akan home care dan
yankesmasy akan memerlukan bahwa perawat menjadi
lebih mandiri dan lebih terampil di luar
 Kedua trend ini dengan peningkatan penekanan pada
pencegahan melalui bimbingan antisipasi, pengkajian
kesehatan anak dan keluarga, perencanaan pulang dan
home care
 Kemajuan teknologi mempengaruhi peran perawat
 Perubahan demografi juga mempengaruhi keperawatan
anak
TERIMAKASIH
SAMPAI JUMPA LAGI……..

Anda mungkin juga menyukai