TUJUAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi peluang,
menganalisa dan merancang perusahaan, serta
mengevaluasi perusahaan agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.
MATERI POKOK :
PEMAHAMAN BISNIS / PERUSAHAAN
- ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
- ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI-TEKNOLOGI
- ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
- ASPEK FINANSIAL
- ASPEK LINGKUNGAN-INDUSTRI
- ASPEK BUDAYA
- ASPEK HUKUM/LEGAL/YURIDIS
3
Diagram aspek perencanaan
perusahaan (general)
4
BUKU ACUAN
Imam Suharto; 2002, Studi Kelayakan Proyek Industri, Penerbit
Airlangga, Jakarta
Indriyo Gitosudarno; 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Kedua, BPFE
UGM, Yogyakarta
Kotler and Armstrong; 1994, Principles of Marketing, 6th Edition,
Prentice Hall Inc., New Jersey.
Suad Husnan dan Suwarsono; 1999, Studi Kelayakan Proyek, UPP
YKPN, Yogyakarta.
Definisi
Proyek : adalah kegiatan-kegiatan yang dapat
direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk
kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan benefit/profit
Perusahaan adalah tempat terjadinya
kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi.
6
1. Menurut Andasasmita
Perusahaan adalah mereka yang secara teratur berkesinambungan
dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu mencapai keuntungan bagi diri
mereka
2 Abdul Kadir Muhammad Dalam Buku Pengantar Hukum Perusahaan Di
Indonesia
Berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu pada badan hukum dan
perbuatan badan usaha dalam menjalankan usahanya. Lebih lanjut, perusahaan
adalah tempat terjadinyakegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi.
3. Menurut Mr. M. Polak
Sebuah perusahaan ada apabila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan
tantang laba rugidapat diperkirakan dan segalanya dicatat dari pembukuan.
4. Menurut Murti Sumarni '1(()*
Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ek
onomiuntuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan
memperoleh keuntungandan memuaskan kebutuhan masyarakat.
5. Menurut Mu,h Nura,hmad
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik ora
ng perseorangan, milik persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta mau
pun milik negara yang mempekrjakan pekerja dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain
7
Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan
Tujuan dilakukannya studi kelayakan
adalah untuk menghindari keterlanjuran
penanaman modal yang terlalu besar
untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan
8
WHO NEED
DIPERLUKAN OLEH :
USAHA ATAU PERUSAHAAN BESAR
TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN SETIAP
RENCANA USAHA (BAIK BESAR ATAUPUN KECIL ) ,
SEHARUSNYA MELAKUKAN STUDI RENCANA
USAHA
PERBEDAANNYA TERLETAK PADA DANGKAL ATAU
DALAMNYA STUDI USAHA AKAN DILAKUKAN.
PIHAK YANG BEKEPENTINGAN
PENGUSAHA
KREDITOR
PENANAMAN MODAL
MASYARAKAT
PEMERINTAH
Faktor-faktor Utama Yang Mempengaruhi Intensitas
Studi Kelayakan
11
LANGKAH AWAL
STUDI BISNIS (I)
IDENTIFIKASI KESEMPATAN USAHA
Merupakan fase pertama dalam melakukan feasibility
study, dapat diperoleh melalui :
Mempelajari proses import yang terjadi
Keberadaan material lokal
Keterampilan tenaga kerja
Kemajuan teknologi
Rencana pembangunan oleh pemerintah (site plan)
Inovasi –inovasi baru, ide –ide pengembangan usaha
dll
IDENTIFIKASI
KESEMPATAN USAHA
Lahirnya ide ide proyek : :
1. Market base business project
2. Resources base business project
3. Policy business project
JADWAL
BIAYA
MUTU
16
17
18
19
20
21
Aspek Pasar dan Pemasaran
Diperlukan untuk menilai apakah dari segi pasar atau
pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau
tidak.
Untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang
ada bagi produk yang ditawarkan.
Untuk mengetahui bagaimana market share produk
tersebut yang dikuasai pesaing di pasar pada saat ini.
Mencari strategi pemasaran yang akan dijalankan
• Measurable ( terukur )
• Accesible ( terjangkau )
• Substantial ( cukup besar )
• Differentiable ( dapat dibedakan )
• Actionable ( dapat ditindak lanjuti )
Manfaat Segmentasi Pasar
• Lebih muda dibedakan (mudah identifikasi)
• Pelayanan lebih baik
• Strategi pemasaran yang lebih terarah
• Menemukan peluang baru
• Membantu menentukan desain produk
• Strategi komunikasi yang lebih efektif
• Mempunyai gambaran thd kompetitor
• Evaluasi target dan rencana bisnis
Prosedur Segmentasi Pasar
• Tahap Survey
• Tahap analisis
• Tahap Pembentukan ( Klasifikasi )
Jenis Segmentasi Pasar
• Segmentasi berdasarkan Geografis
• Segmentasi berdasarkan Demografi
• Segmentasi berdasar Psikografi
kesalahan perencanaan
kesalahan menaksir pasar yang tersedia
kesalahan memperkirakan teknologi
kesalahan memperkirakan kontinyuitas bahan baku
kesalahan memperkirakan kebutuhan tenaga kerja
dengan tersedianya tenaga kerja yang ada
dll
40
JENIS-JENIS PROYEK
Proyek engineering konstruksi
Proyek engineering manufakture
Proyek penelitian dan pengembangan
Proyek pelayanan manajemen
Proyek kapital
Proyek radio dan telekomunikasi
Proyek konservasi Bio-diversity
41
TIMBULNYA SUATU PROYEK
Rencana Pemerintah
Permintaan Pasar
Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
Dari hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan
42
TAHAP PENGEMBANGAN
PERENCANAAN
Evaluasi dari tahap konseptual lebih mendalam
Menyiapkan data, kriteria, spec teknik, engineering,
kontrak
Prepare komposisi pendanaan
Memilih peserta proyek : kontraktor, konsultan,
arsitek dll
43
TAHAP IMPLEMENTASI
Pengkajian lingkup dan progress
Komunikasi peserta dan penanggung jawab proyek
Design engineering terinci,
Pengadaan material dan alat
Fabrikasi, installasi dan konstruksi
Pengendalian aspek biaya, waktu dan kualitas
Mobilisasi man power
44
TAHAP TERMINASI
Preparation for operation
Start up
Performance Test
Finalisasi administrasi
Finalisasi keuangan proyek
Klaim
Kompilasi dokument proyek dan serah terimanya
Demobilisasi dan reasignment personel.......
45
PERABDINGAN KEGIATAN PROYEK VS
OPERASIONAL/PERUSAHAAN/PABRIK
PROYEK
Bercorak Dinamis dan non rutin
Siklus yg pendek
Intensitas berubah, naik turun
Kegiatan didasarkan atas anggaran dan jadwal tertentu
Terdiri dari beragam kegiatan dan disiplin ilmu
SDM yg berubah ubah baik macam dan volumenya
46
Penjabaran Aspek Tehnis
Penentuan letak geografis lokasi
Mencari dan memilih tehnologi proses produksi
Menentukan kapasitas produksi
Menyusun denah atau letak instalasi
Menbuat bangunan instalasi / plant
Analisa Teknis
Untuk membuat analisa teknis yang baik diperlukan
informasi yang sebanyak banyaknya dari berbagai
sumber.
Informasi menyangkut produk, bahan baku,
teknologi, geografis, sosial dan lain lain.
49
Letak Geografis Lokasi
Lokasi (Site)
Setelah lokasi teridentifikasi maka dipilih lokasinya
- Tergantung jenis usaha (perhotelan, perumahan,
pertokoan dll
- Dititikberatkan pd sarana perhubungan, listrik,
transportasi, banjir, juga harga tanah
- Biaya penyiapan lahan dan pembangunan
(dipengaruhi oleh infrastruktur : jalan, jembatan
dll)
50
Letak Geografis Lokasi
Faktor Penunjang atau Pendukung
- Penyediaan Utility
cth : jarinan listrik, air minum, air proses, bahan bakar,
dll ----utility bagus berarti cost awal rendah
- Pembuangan limbah
- Perluasan dan Pengembangan
- Lain-lain (sikap masyarakat, perpu/perda, kemajuan daerah
sekitar, pajak, analisa biaya lokasi, kecenderungan
perkembangan : Pinggiran, DIE (daerah industri eksklusif
dan Resource vs Technologi Base)
51
Perusahaan Manufaktur
Posisi konsumen potensial
Posisi sumber bahan baku
Ketersediaan tenaga kerja disekitar lokasi
Infrastruktur
Kondisi Masyarakat
Regulasi otoritas lokal.
54
Jenis Teknologi Proses Produksi
Proses Kontinu
- volume besar / mass production
- berulang/repetitive
- optimasi dan effisiensi tinggi
cth: manufacture, pupuk, paper, pipa, dll
Proses Intermitten atau Batch
- product bervariasi jenisnya
- volume berfluktuasi
- start stop mesin sering
= peralatan multipurpose
- flexible
Proses Otomasi dan CAM
55
Produksi Continue / mass production
Keuntungan
-. Biaya produksi relatif lebih rendah
-. Penghematan tenaga kerja
-. Kualitas produk lebih presisi
-. Proses produksi dan distribusi lebih ceat.
61
Keuntungan yg didapat dari Plant
Layout
Aliran material/bahan baku produksi lebih lancar
Minimalisasi handling dan transportasi material
beserta biaya-biaya terkait.
Tercapaianya efektifitas dalam pemanfaat sumber daya
tenaga kerja, peralatan dan ruang.
Peningkatan fleksibilitas dalam handling proses
produksi
Kenyamanan, kemudahan, keamanan dan
keselamatan bagi pekerja.
Minimalisasi investasi pada peralatan produksi
Kedekatan Jarak
minimalisasi pergerakan manpower.
Pemanfaatan Ruang
Memanfaatkan seluruh dimensi ruang horizontal maupun
faatan 3 dimensi
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 63
Prinsip Plant Layout
Prinsip Aliran
Layout yang bisa memperlancar aliran perpindahan
material hingga tahap penyelesaian.
Maximum Flexibility
Desain layout yang mampu mengantisipasi terjadinya
perubahan
Minimum Handling
65
Pertimbangan lain:
Expansi di masa depan
Penghematan pemakaian utility
Keselamatan/safety pekerja
Bahaya kebakaran
Premi Asuransi
66
Penyusunan Denah menurut J. L. Riggs
Denah menurut prudyction line
Denah utk beragam product ( Process LayOut )
Denah utk stationary material (Fixed position LayOut)
Denah kombinasi (Group Technology LayOut )
67
LayOut Production Line
Pengaturan dan penempatan segala fasilitas u proses
produksi diposisikan garis aliran dari proses
produksinya.
Keuntungan :
-. Aliran material handling sederhana, logis
-. Waktu siklus produksi singkat
-. Jarang terjadi work in process
-. Kontrol proses produksi mudah dilakukan
Keterbatasan
-. Breakdown pada satu bagian menyebabkan berhen
tinya keseluruhan proses.
-. Kurang fleksibel u produksi jenis produk lain.
-. Kinerja satu stasiun kerja yg rendah akan mempe
ngaruhi keseluruhan line produksi.
-. Investasi pengadaan mesin lebih besar karena ter
batasnya fleksibilitas pemanfaatan stasiun kerja.
Keuntungan :
-. Investasi permesinan dan peralatan produksi relatif
lebih rendah
-. Fleksibilitas pengerjaan berbagai jenis produk
-. Supervisi yang lebih baik berhubungan dengan
spesialisasi pekerjaan
Keuntungan :
-. Perpindahan material sedikit krn pergerakan dilaku
kan oleh fasilitas produksinya.
-. Kualitas hasil pekerjaan bisa lebih tinggi karena di
mungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara
penuh.
-. Fleksibilitas yang tinggi.
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 74
.
Keterbatasan
-. Adanya peningkatan frekwensi pemindahan perala
tan produksi dan tenaga kerja.
-. Adanya duplikas peralatan kerja yang memerlukan
space area untuk barang setengah jadi.
-. Memerlukan pengawasan dan management kordi –
nasi yang lebih tinggi.
Keterbatasan
-. Diperlukan sumber daya tenaga kerja yang ber –
ketrampilan tinggi untuk operasional seluruh
fasilitas produksi
-. Kinerja dan performance produksi sangat tergan-
tung dari process control
Kapasitas Produksi
Kapasitas Efektif
- kapasitas actual setelah memasukkan
parameter-parameter yg berpengaruh.
- biasanya lebih rendah dari kapasitas design
84
KAPASITAS PRODUKSI
Output Aktual
Laju output yang dicapai secara aktual. Output
sebenarnya yang dihasilkan oleh fasilitas produksi
Utilisasi
prosentase dari kapasitas desain yang sesungguhnya
yang telah dicapai. Perbandingan output aktual
dengan kapasitas desain.
Output Actual
Effisiensi = ---------------------- x 100 %
Kap. Effective
Variabel Cost
Komponen biaya yg bersifat dinamis. Disebut sebagai
biaya per unit produk yang dipengaruhi oleh besar
kecilnya volume produksi.
Selling Price
Harga jual per unit produk atau jasa.
Fungsi Pembatas
berkenaan dengan keterbatasan sumber daya yang
tersedia.
2. Metode Simplex
untuk persamaan yang memiliki 3 variabel batasan
atau lebih.
108
109
110
ASPEK FINANSIAL DALAM
PERANCANGAN PERUSAHAAN
Analisis Aspek Finansial : berangkat dari tujuan
utamanya yaitu memaksimalkan keuntungan atau
meningkatkan kekayaan perusahaan (maximize firm’s
wealth)
Analisis Aspek Ekonomi : mengkaji manfaat dan
biaya bagi masyarakat secara menyeluruh
Dalam analisisnya, pendekatan yang dipakai adalah
menganalis arus kas keluar dan masuk selama umur
proyek/investasi
Arus kas meliputi : biaya awal, modal kerja, biaya
operasi, biaya pruduksi, dan pendapatan
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 111
SISTIMATIKA ASPEK FINANSIAL
Menentukan Parameter Dasar (kapasitas
produksi, teknologi, alat/mesin, pangsa pasar, proyeksi
harga, dll) ----------- Aspek Tehnis dan Aspek Pasar
Membuat Perkiraan Biaya Investasi : yg
meliputi biaya pertama/pembangunan, modal kerja
(working capital) dan biaya operasi/produksi
Proyeksi Pendapataan : digunakan analisis BEP
(break evev point) yg ditunjukkan oleh hub jumlah
produksi, harga satuan dan profit
112
SISTIMATIKA ASPEK FINANSIAL
Membuat Model : model analisis yg dipakai adalah
arus kas (cash flow)
Kriteria Penilaian (figure of merit) : disebut jg
kriteria profitabilitas adlh merupakan alat bantu
untuk memilih dan membandingkan alternatif
investasi diantaranya NPV, IRR, Benefit Cost Ratio,
Index Profitabilitas, ROI, dll
Menyusun Ranking Alternatif : digunakan
konsep accept-reject-decision
Analisis Resiko : digunakan pendekatan analisis
keputusan investasi dan keputusan pendanaan
113
• NPV (net present value )
selisih bersih nilai kas yang akan masuk dan
nilai kas yang akan keluar pada periode waktu
tertentu.
Nilai sekarang suatu asset dikurangi harga
pembelian awalnya.
.
Analisis Pendapatan dan Arus Kas
Gambar 4-2 : Profil Biaya dan Pendapatan Selama
Umur Proyek/Investasi
Ada Siklus Proyek dan Umur Investasi
120
Perkiraan neraca
Modal sendiri
126
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 127
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 128
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 129
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 130
Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria
Seleksi
A. Nilai yang Akan Datang Lump-Sum
F = PV (1 + i) -------- bunga sederhana
Fn = PV (1 + i)n
Contoh :
B. Nilai yang akan datang Anuitas
- Rumus
- Contoh
131
Nilai Waktu dari Uang dan Kriteria
Seleksi
C. Nilai Sekarang Lump-Sum
- Rumus
- Contoh
132
Kriteria Seleksi
ROI
NPV
BCR
IRR
PP dll
133
ASPEK FINANSIAL
Hal-hal yang perlu dianalisis dalam aspek Finansial ( aspek keuangan ) mencakup :
1. Rencana Biaya Proyek ( Cost of Project )
2. Peramalan ( Forecasting )
3. Penilaian Investasi ( Investment Valuation )
4. Analisis Sensitivitas ( Sensitivity Analysis )
5. Pada proyek pengembangan, diperlukan pula analisis finansial existing ( berupa analisis ratio & analisis
arus kas / cash flow ) yang merupakan penilaian kinerja ( performance ) perusahaan selama
beberapa tahun terakhir ( sebelum adanya proyek pengembangan ).
Alat-alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah :
A. Analisis Ratio ( Ratio Analysis )
B. Analisis Arus Kas ( Cash Flow Analysis )
134
ALAT ANALISIS KEUANGAN
1. ANALISIS RASIO
Tujuan analisis rasio keuangan :
a. Membandingkan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan antar beberapa periode waktu ( time series
comparison ).
b. Membandingkan antara rasio - rasio keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan perusahaan
lain di industri yang sama dan dalam periode yang sama ( cross sectional comparison ).
c. Membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dengan rasio yang dinilai baik secara umum. Misalnya
rasio likuiditas yang baik biasanya > 100%
Pertama kali yang harus dianalisis dari suatu perusahaan adalah apakah perusahaan mampu bertahan dan tumbuh (
sustainable growth ). Perusahaan yang dinilai kurang mampu disarankan untuk tidak melakukan pengembangan.
Pengukuran kemampuan perusahaan untuk bertahan & tumbuh tersebut adalah dengan “ Sustainable Growth
Rate “, yang diformulasikan sbb :
ROE x ( 1 – Deviden Payout Ratio )
ROE ( Return On Equity ) digunakan untuk menilai kinerja & kemampuan para manajer perusahaan dalam mengelola dana
setoran modal para pemegang saham. ROE diformulasikan sbb :
Net Income
------------------------
Shareholder’s Equity
( 1 – DPO ), merupakan proporsi dana hasil keuntungan yang tidak digunakan untuk pembayaran devidend. Proporsi dana ini
dapat digunakan perusahaan untuk pengembangan ( pertumbuhan ) usaha
Cash Devidends
DPO = ___________
Net Income
135
SUSTAINABLE GROWTH RATE FRAMEWORK FOR
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
SUSTAINABLE GROWTH RATE
Devidend Payout
R O E
B. ASSETS MANAGEMENT
Menunjukkan efisiensi pengelolaan assets oleh manajemen, yang dapat diukur dengan assets turn-over,
yang terdiri dari :
Sales
1. Current Assets TO = --------------------
Current Assets
Sal es
2. Working Capital TO = -------------------------------------------
Current Assets – Current Liabilities
137
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
Rasio ( 1 ) & ( 2 ) di atas menunjukkan berapa banyak dana yang diterima dari hasil penjualan agar dapat digunakan untuk
membiayai aktiva lancar ( current assets ) atau modal kerja ( working capital ).
Sales
3. Accounts Receivable TO = -----------------
A/R
Cost of Good Sold
4. Inventory TO = ------------------------
Inventory
COGS
5. Accounts Payable TO = -----------------
A/P
Rasio ( 3 ), ( 4 ), & ( 5 ) untuk melihat produktivitas penggunaan dana hasil penjualan untuk membiaya Pihutang Dagang (
Acc. Receivable ), Persediaan ( Inventory ), dan Hutang Dagang ( Acc. Payable ).
360
6. Day’s Receivable = --------------
(Average Collection Period) A / R TO
360
7. Day’s Inventory = ---------------------------
Inventory TO
360
8. Day’s Payable = -----------------------------
A / P TO
Rasio ( 6 ) menunjukkan efisiensi dalam penagihan pihutang’ Rasio ( 7 ) untuk melihat berapa lama perputaran persediaan, Rasio
( 8 ) untuk melihat berapa hari dilakukan pembayaran atas hutang dagang.
Sales
9. PP & E TO = -----------------------------------
Property, Plant & Equipment
Rasio ( 9 ) menunjukkan proporsi nilai hasil penjualan yang diinvestasikan pada aktiva tetap perusahaan ( tanah, bangunan,
mesin & peralatan produksi ).
138
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
C. FINANCIAL LEVERAGE
Menunjukkan proporsi hutang yang digunakan perusahaan untuk pembiayaan usaha
1. Liquidity Ratios
Rasio likuiditas menunjukkan kemaampuan perusahaan untuk memenuhi ( membayar ) seluruh kewajiban jangka pendek
( current liabilities ) dengan dana yang bersumber dari pencairan aktiva lancar ( misalnya : pencairan piutang ). Perhitungan rasio
likuiditas yang umum digunakan adalah :
Current Assets
Current Ratio = ------------------------
Current Liabilities
Cash + Short Term Inv + A/R
Quick Ratio = --------------------------------------
Current Liabilities
Cash + Short Term Inv.
Cash Ratio = -------------------------------
Current Liabilities
Cash Flow from Operatio
Operating Cash Flow Ratio = --------------------------------------
Current Liabilities
2. Leverage Ratio
Leverage ratio menunjukkan proporsi beban hutang dalam struktur permodalan perusahaan. Jadi, semakin tinggi leverage
ratio suatu perusahaan, menunjukkan semakin besar proporsi hutang terhadap equity dalam pembiayaan usaha. Yang
disebut hutang disini adalah seluruh kewajiban jangka pendek & jangka panjang ( liabilities ). Sedangkan pinjaman,
seperti : kredit Bank, obligasi, atau pinjaman kepada pihak ke III lainnya disebut sebagai debt. Penggunaan dana pinjaman
yang terlalu besar dapat merugikan perusahaan akibat beban bunga yang ditanggung tinggi. Namun pada batasan proporsi
tertentu ( misalnya : < 200% ), penggunaan dana pinjaman lebih menguntungkan dibandingkan apabila perusahaan sama
sekali tidak dibiayai dengan pinjaman ( 100% dari equity ), antara lain : karena beban pajak perusahaan yang memiliki
hutang lebih rendah ( pembayaran bunga dibebankan sebelum sebelum pajak sehingga laba kena pajak menjadi kecil dan
karena besarnya pengenaan pajak didasarkan atas prosentase terhadap laba, maka pajak terbeban pada perusahaan yang
memiliki hutang adalah lebih rendah ).
139
FINANCIAL RATIO ANALYSIS
Leverage ratios yang umumnya digunakan untuk mengetahui struktur permodalan perusahaan adalah :
Total Liabilities
Liabilities to Equity Ratio = --------------------------
Shareholder’s Equity
Short Term Debt + Long Term Debt
Debt to Equity Ratio = ---------------------------------------------
Shareholder’s Equity
Short Term Debt + Long Term Debt
Debt to Capital Ratio = ------------------------------------------------------------------------
Short Tem Debt + Long Term Debt + Shareholder’s Equity
140
ANALISIS ARUS KAS
( ANALYSIS CASH FLOW )
Dalam melakukan analisis arus kas, disusun suatu Total Cash Flow di mana arus kas perusahaan diklasifikasikan
dalam 3 kategori, antara lain :
1. Arus Kas yang berasal dari operasi perusahaan ( Cash Flow from Operations ), yaitu dana kas yang
bersumber dari hasil penjualan produk perusahaan setelah dikurangi dengan biaya input dan operasional.
2. Arus Kas yang berasal dari aktivitas investasi ( Cash Flow related to Investment activities ), yaitu
dana kas yang dikeluarkan untuk investasi atau yang diterima dari penjualan aktiva tetap.
3. Arus Kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan ( Cash Flow related to Financing activities ), yaitu
dana kas yang diterima ( dikeluarkan ) perusahaan dari ( untuk ) pemegang saham dan kreditur.
Dengan melakukan analisis arus kas menggunakan Total Cash Flow tersebut, dapat diketahui apakah perusahaan
telah melakukan fungsi pembiayaan yang sehat, misalnya :
> Sumber pembayaran bunga pinjaman tidak berasal dari pinjaman namun seharusnya bersumber dari hasil
operasional perusahaan yaitu terdiri dari : Laba Sebelum Bunga & Pajak + Penyusutan ( EBIT +
Depreciation );
> Pembiayaan kebutuhan modal kerja bersumber dari hasil operasional usaha dan pinjaman jangka pendek
( bukan dari pinjaman jangka panjang );
> Pembiayaan untuk pembelian barang modal bersumber dari dana sendiri dan pinjaman jangka panjang;
> Pembayaran deviden sebaiknya dilakukan hanya apabila perusahaan mendapatkan keuntungan (Banyak
perusahaan publik tetap membagi deviden meskipun mengalami kerugian ).
141
RENCANA BIAYA PROYEK
( COST OF PROJECT )
Pada umumnya penyajian & penyusunan daripada Cost of Poject ( COP ) pada Studi Kelayakan Bisnis ( SKB ) dapat
dibuat seperti dibawah ini :
142
ANALISIS PROSPEKTIF
( PROSPECTIVE ANALYSIS )
Prospective Analysis digunakan untuk menilai prospek perusahaan baik untuk perusahaan baru maupun
perusahaan existing yang melakukan pengembangan.
Analisis ini mencakup 2 tugas, yaitu :
A Melakukan peramalan operasional perusahaan
( Forecasting )
B. Melakukan estimasi
Nilai Investasi
( Valuation )
143
.
Forecasting (Peramalan)
aktifitas prediksi atau analisa yang dilakukan dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam memper
kirakan kejadian masa yang akan datang berdasar re
ferensi data masa lalu.
Manfaat Peramalan
- Alat untuk membantu perencanaan bisnis yang efek
tif dan efisien.
- Membantu membuat keputusan yang tepat
- Menetapkan kebutuhan sumber daya dimasa men –
datang.
147
ANALISIS PERAMALAN
( FORECASTING ANALYSISI )
- Pada perusahaan yang lebih sederhana, seperti : usaha perdagangan, peramalan penjualan dilakukan dengan menggunakan metode
pertumbuhan. Misalnya : pada tahun ke-1 .... Ke-3 diperkirakan terjadi kenaikan penjualan sebesar 5%, ..... Dst. Perkiraan kenaikan
penjualan didasarkan atas faktor-faktor seperti : perkiraan terjadinya kenaikan pada jumlah outlet, rencana perluasan pemasaran,
perubahan harga, perubahan kondisi perekonomian makro, dlsb.
3. Peramalan Earnings
Peramala earnings adalah merupakan proyeksi Laba / Rugi perusahaan di mana nilai peramalannya diperoleh dari peramalan
penjualan ( tahap1 ) minus estimasi biaya ( tahap 2 ). Nilai proyeksi Laba / Rugi ini digunakan sebagai dasar penyusunan proyeksi
neraca.
148
ANALISIS PERAMALAN
( FORECASTING ANALYSIS )
> Berdasarkan prosentase dari sales
Penggunaan cara ini didasarkan atas assumsi bahwa masing-masing pos modal kerja adalah terkait dengan nilai penjualan
sehingga proyeksi nilai kebutuhan modal kerja adalah atas dasar %-se nilai proyeksi penjualan.
> Berdasarkan perputaran ( turnover ) modal kerja
Pertimbangan digunakannya cara ini adalah bahwa perubahan masing-masing pos modal kerja selain dipengaruhi penjualan juga
oleh faktor-faktor lain. Misalnya, adanya perbaikan kualitas manajemen dapat meningkatkan efisiensi sehingga perputaran modal
kerja akan lebih cepat.
Dalam analisis forecasting, perlu direncanakan penggunaan dana hasil operasional setelah aktivitas modal kerja dan pembayaran bunga
pinjaman, yaitu untuk :
a. Pembayaran pokok hutang atas pinjaman eksternal;
b. Ditahan atau diinvestasikan kembali ( reinvested ) ke perusahaan;
c. Dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk devidends.
149
ANALISIS PERAMALAN
( FORECASTING ANALYSIS )
Pada perusahaan yang memiliki pinjaman, dalam menyusun peramalan sebaiknya mengutamakan penggunaan dana untuk pembayaan pokok pinjaman
baru kemudian dilakukan pembayaran devidends atau kebutuhan reinvested. Apabila kebijakan perusahaan tidak melakukan pembayaran devidends (
atau dengan kata lain bahwa sisa dana setelah pembayaran pokok pinjaman diinvestasikan kembali ( reinvested ) atau ditahan, maka opportunity cost-
nya adalah expected rate of return yang seharusnya diterima para pemegang saham, apabila menerima devidends dan menginvestasikan dana tersebut
pada financial assets, misalnya deposito, SBI, saham.
Cash
( After
ALTERNATIVE 1 : Debt ALTERNATIVE 2 :
Reinvested Payments ) Pay devidends
to Shareholders
Investment
Opportunity
( e.g in real
assets ) Shareholders
FIRM
Shareholders Investment
Invest for Opportunities
themselves ( financial assets )
150
INVESTMENT VALUATION
1. Melakukan penilaian kelayakan atas investasi yang akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain :
- Payback Period
- Net Present Value ( NPV )
- Internal Rate of Return ( IRR )
2. Melakukan analisis kepekaan ( Sensitivity Analysis )
151
INVESTMENT VALUATION
Kriteria Penilaian NPV
1. NPV > 0, Go Project ( Proyek diterima );
2. NPV < 0, No Go Project ( Proyek ditolak );
3. Apabila terdapat beberapa proyek, maka proyek dengan NPV terbesar yang dipilih.
Contoh :
Investasi awal suatu proyek adalah sebesar Rp. 600 juta. Net proceeds yang dihasilkan oleh proyek tersebut diperkirakan sebesar :
Tahun ke Proceeds
0 ( 600 )
1 200
2 300
3 450
Apakah proyek tersebut layak diinvestasikan, apabila cost of capital ( required rate of return / discount rate ) adalah sebesar 18%.
Jawab :
C1 C2 C3
NPV = - Io + --------------- + ---------------- + ----------------
( 1 + 0.18 ) ( 1 + 0.18 )² ( 1 + 0.18 )³
200 300 450
= ( 600 ) + ------------- + ------------ + ------------
1,1800 1,3924 1,6430
= ( 600 ) + 169,49 + 215,46 + 273,88
= 58,83
Karena NPV > 0, maka proyek tersebut layak direalisasikan.
152
INVESTMENT VALUATION
n Ct
Σ ------------ = 0
t=0 ( 1 + r )t
Dari formulasi tersebut dapat pula dikaakan bahwa IRR adalah sama dengan NPV = 0, atau :
n Ct
- Io + Σ ----------
t=0 ( 1 + r )t
Cara perhitungan IRR adalah dengan melakukan uji coba ( trial and error ). Uji coba dapat dengan menggunakan grafik maupun non grafik,
seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini :
Kriteria penilaian IRR :
Proyek investasi dinyatakan layak apabila, IRR > rate of return yang diharapkan
Berdasarkan atas contoh soal diatas, maka perhitungan IRR dapat dilakukan sebagai berikut ini :
C1 C2 C3
NPV = - Io + ---------------- + ------------------ + ----------------
( 1 + IRR ) ( 1 + IRR )² ( 1 + IRR )³
Untuk IRR = 0%
200 300 450
NPV = ( 600 ) + ---------- + ---------- + -----------
1,0 1,0 1,0
= ( 600 ) + 200 + 300 + 450 = 350
153
INVESTMENT VALUATION
Untuk IRR = 20%
200 300 450
NPV = ( 600 ) + ---------- + ---------- + -----------
1,2 1,4 1,7
= ( 600 ) + 166,67 + 208,33 + 260,42 = 35,42
154
INVESTMENT VALUATION
NPV’
IRR = i’ + ----------------- ( i” - i’ )
NPV’ - NPV”
2,71
= 23% + ---------------------- ( 24% - 23% )
2,71 – ( 7,58 )
2,71
= 23% + ------------- ( 1% )
10,29
= 23% + 0,26%
= 23,26%
Kesimpulan : karena IRR > dari required rate of return, maka proyek dinilai layak untuk dilaksanakan.
PAYBACK PERIOD
Metode ini digunakan untuk menunjukkan berapa lama suatu biaya investasi diperkirakan dapat kembali. Cara perhitugannya adalah membagi biaya investasi dengan cash
inflow setiap tahun, seperti contoh dibawah ini :
Initial Investment
------------------------ x 1 th
Cash Inflow
Kriteria Payback Period lebih kecil dibanding Payback Period Maximum yang ditentukan atau umur proyek, maka proyek tersebut tidak layak. Demikian juga sebaliknya.
Dari contoh perhitungan diatas, maka perhitungan Payback Period-nya dapatlah dicari seperti dibawah ini :
Tahun Net Cash Flow
0 ( 600 )
1 200 200
2 300 300 2 Tahun
3 450 100 0,7 Bulan
------- ----------------
600 2 Thn 7 Bln
Kesimpulan : karena Payback Period < dari yang diharapkan, maka proyek dinilai layak.
155
INVESTMENT VALUATION
BENEFIT COST RATIO ( B/C RATIO )
GROSS B/C RATIO adalah Perbandingan / ratio antara jumlah Benefit kotor dengan biaya kotor setelah didiscounted / di present valuekan.
n B
Σ -----------
t=1 ( 1 + I )n
GROSS B/C = -----------------------------
n Ct + Kt
Σ -----------
t=1 ( 1 + I )n
PV of B
= -------------------
PV of ( C + K )
PV of Net B ( + )
NET B/C RATIO = ------------------------
PV of Net B ( - )
PROFITABILITY RATIO ( PV / K )
Bt - Ct
Σ -----------
( 1 + I )t
PV / K = ------------------------- ............ > 1 GO PROJECT
Kt
Σ -----------
( 1 + I )t
156
SENSITIVITY ANALYSIS
SENSITIVITY ANALYSIS merupakan suatu pengujian dari suatu keputusan ( misalnya keputusan investasi )
untuk mencari seberapa besar ketidaktepatan penggunaan suatu assumsi yang dapat ditoleransi tanpa
mengakibatkan tidak berlakunya keputusan tersebut.
Manajer harus menentukan kepekaan keputusannya terhadap assumsi yang mendasari. Semua keputusan
didasarkan atas berbagai assumsi, seperti : keakuratan data, discount rate yang digunakan, dll. Jadi, apabila
digunakan assumsi yang berbeda, apakah terjadi perubahan terhadap keputusan yang telah ditetapkan.
Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada
sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit
Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas :
1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan
2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan NPV
3. Untuk mengurangi resiko kerugihan dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang
harus diambil
Dalam sensitivity analysis setiap kemungkinan itu harus dicoba, yang berarti bahwa tiap kali harus diadakan
analisa kembali. Ini perlu sekali, karena analisa proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak
ketidak-pastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Terdapatnya “ cost overrun “, misalnya kenaikan dalam biaya konstruksi
b. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga
hasil produksi
c. Mundurnya waktu / jadwal implementasi
157
SENSITIVITY ANALYSIS
Contoh :
Investasi awal suatu proyek adalah sebesar Rp. 600 juta. Adanya perubahan assumsi mengenai tingkat inflasi,
mengakibatkan Expected Net Proceeds yang dihasilkan oleh proyek tersebut berubah dari :
Tahun ke Semula Menjadi
0 ( 600 )
1 200 100
2 300 250
3 450 400
Dengan adan6ya perubahan tersebut, apakah proyek masih dinilai layak ?
Jawab :
C1 C2 C3
NPV = - Io + --------------- + ---------------- + ----------------
( 1 + 0.18 ) ( 1 + 0.18 )² ( 1 + 0.18 )³
100 250 400
= ( 600 ) + ------------- + ------------ + ------------
1,1800 1,3924 1,6430
= ( 600 ) + 84,75 + 179,55 + 243,45
= - 92,26
Kesimpulan : Proyek menjadi tidak layak karena NPV < 0
158
IDENTIFYING PROJECT COST & BENEFIT
Yang dimaksud “ cost “ dari proyek adalah segala sesuatu yang mengurangi pencapaian tujuan proyek. Sedangkan “
benefit “ adalah segala sesuatu yang membantu pencapaian tujuan.
159
PROJECT BENEFIT
DIRECT BENEFIT
Adalah merupakan Manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya suatu proyek. Manfaat ini bisa berupa :
~ Adanya kenaikan dalam output phisik dari kegiatan yang ditangani proyek
~ Kenaikan nilai daripada output yang disebabkan karena adanya perbaikan kualitas
~ Kenaikan nilai output karena adanya perubahan lokasi dan perubahan waktu penjualan
~ Kenaikan nilai output karena adanya perubahan bentuk ( grading, processing, dan perubahan bentuk lainnya )
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan oleh adanya mekanisasi
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan oleh penurunan biaya pengangkutan
~ Penurunan biaya ( costs ) yang disebabkan terhindar dari adanya kerugian, seperti kerusakan dan lain sebagainya
INTANGIBLE BENEFIT
Maksudnya suatu manfaat yang secara tidak langsung bisa dinikmati oleh masyarakat, tetapi sulit untuk dinilai dalam bentuk uang.
Intangible benefit ini bisa berupa :
~ Adanya perbaikan lingkungan ( Environments changes )
~ Bertambahnya pemandangan baru di suatu tempat, seperti tempat rekreasi
~ Terciptanya distribusi pendapatan
~ Bertambahnya peningkatan pertahanan nasional
160
COST OF PROJECT
CONTINGENCY ALLOWANCES
Biaya yang terjadi karena adanya perubahan design tehnis pada waktu implementasi atau adanya kesalahan-
kesalahan dalam perhitungan ( adanya under estimates ). Hal ini tidak dapat dihindari
~ Ada yang diakibatkan oleh kenaikan harga ( price contingency ) yang disebabkan karena pengaruh
inflasi
~ Diakibatkan oleh perubahan fisik pekerjaan ( physical contingency )
SUNK COST
Adalah biaya - biaya yang dikeluarkan di waktu yang lampau atau biaya - biaya yang dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan proyek. Sunk cost selalu ada dalam suatu proyek. Dalam analisa proyek, sunk cost tidak
diperhitungkan dalam komponen biaya karena proyek melihat Future Cost & Benefit. Contoh : Beli tanah untuk
investasi dan belum ada keputusan untuk proyek apa, apabila tanah tsb dipagari untuk pembatas. Biaya pembuatan
pagar ini disebut Sunk Cost.
INTANGIBLE COST
Merupakan hal-hal yang riel, akan tetapi sulit diperhitungkan dalam nilai uang, namun mencerminkan nilai-nilai yang
sebenarnya. Bentuk daripada Intangible Cost ini dapat berupa : polusi, suara bising, pemandangan yang kurang
nyaman dari adanya suatu proyek.
SALVAGE VALUE
Adalah nilai sisa dari suatu investasi, sehingga mengurangi biaya investasi, tetapi karena terjadi pada akhir umurnya
maka dimasukkan sebagai benefit
161
INVESTMENT CRITERIA
Dimaksudkan untuk mengetahui, apakah suatu proyek dapat dilaksanakan atau tidak. Tetapi untuk beberapa proyek, kita dapat melakukan
ranking terhadap proyek-proyek tsb
Suatu proyek
Investment Criteria
Beberapa proyek
162
INVESTMENT CRITERIA
UNDISCOUNTED Payback
Periode
Net Present
Value ( NPV ) )
Rate of Effective
Protection ( ERP )
INVESTMENT B/C Ratio
DISCOUNTED
CRITERIA
Profitability Ratio
( PV/K )
Domestic Resources
Internal Rte of Costs ( DRC )
Return ( IRR )
Cross Over
Modified Discount Rate
IRR ( CODR )
ALTERNATIVE
Cost Allocation
The First Year
Remaining Banefit
Return Method
Method
163
INVESTMENT CRITERIA
MULTI PURPOSE PROJECT
Dikategorikan sebagai Multi Purpose Project, karena suatu proyek mempunyai tujuan lebih dari satu. Pembiayaan dalam Multi Purpose
Project dibedakan menjadi biaya yang dapat dipisahkan menurut tujuannya ( separatable costs ) dan terdapat pula macam biaya
yang tidak dapat dipisahkan antara biaya proyek yang satu dengan yang lainnya ( joint costs )
Hal tsb akhirnya menimbulkan permasalahan, yaitu apakah tambahan biaya / investasi yang khusus untuk tambahan tujuan proyek
secara ekonomis dapat dipertanggung-jawabkan
Prinsip umum dalam pengalokasian Joint Cost ( Joint Cost Allocation ) :
1. Tidak boleh terdapat tujuan proyek yang dibebani dengan biaya yang lebih tinggi daripada nilai benefitnya, ataupun
dibantu oleh benefit dari tujuan-tujuan lainnya
2. Biaya yang dibebankan hanya untuk salah satu tujuan proyek harus dialokasikan seluruhnya pada tujuan proyek ybs
3. Bila terjadi adanya alternatif biaya, maka alternatif biaya ini timbul jika masing- masing tujuan di dalam proyek multi
purpose tersebut merupakan single purpose
164
INVESTMENT CRITERIA
RATE OF EFFECTIVE PROTECTION ( ERP )
Di dalam hal ini yang dimaksudkan dengan proteksi adalah merupakan proteksi yang diberikan kepada local contents. Local
Contents merupakan faktor - faktor nasional yang ikut di dalam pembuatan suatu jenis barang. Alasan diberi suatu proteksi
disebabkan adanya “ infant industry argument “, yang dapat mempengaruhi arah kebijakan bagi negara yang sedang membangun
165
PENYUSUNAN HASIL PELAPORAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
SISTEMATIKA HASIL PELAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Produk daripada kegiatan Studi Kelayakan Bisnis adalah berupa Laporan Hasil Studi,
dimana Laporan hasil Studi ini minimal akan terdiri dari :
Pendahuluan
Kondisi Eksisting Bisnis yang akan dilakukan studi
Metodologi Kegiatan
Analisis Hasil Studi
Kesimpulan
166
Daftar Pustaka
167
168
Five Competitive Forces
Michael E. Porter mengemukakan konsep
Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang
disebut Lima Kekuatan Bersaing (Five
Competitive Forces).
R.E. Freeman menambahkan aspek yang ke-6,
yaitu pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
169
A. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Faktor penghambat masuknya pendatang baru:
Skala ekonomi
Diferensiasi produk
Kecukupan modal
Biaya peralihan
Akses ke saluran distribusi
Ketidakunggulan biaya independen
Peraturan pemerintah.
170
B. Persaingan Sesama Perusahaan
dalam Industri
Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu:
Jumlah kompetitor
Tingkat pertumbuhan industri
Karakteristik produk
Biaya tetap yang besar
Kapasitas
Hambatan keluar.
171
C. Ancaman dari Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu
industri bersaing pula dengan produk pengganti.
Walaupun karakteristiknya berbeda, barng substitusi
dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama.
Ancaman produk substitusi adalah kuat bilamana
konsumet dihadapkan pada sedikitnya switching cost
dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang
lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih
tinggi daripada produk-produk suatu industri.
172
D. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
(Buyers)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk
memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan
serta mengadu perusahaan dengan kompetitor
melalui kekuatan yang mereka miliki.
173
E. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
(Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat
kemampuan mereka menaikkan harga atau
mengurangi kualitas produk atau servis.
174
F. Pengaruh Kekuatan Stakeholder
Lainnya
Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah
pemerintah, serikat pekerja, lingkungan
masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang,
kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan
pemegang saham.
Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah
bervariasi di antara industri yang satu dengan
industri yang lain.
175
TERIMA KASIH
176