Anda di halaman 1dari 40

DISTRIBUSI TEORITIS

PENGERTIAN DISTRIBUSI
TEORITIS
 Distribusi teoritis adalah distribusi yang frekuensinya
diturunkan secara matematis.
 Pada distribusi frekuensi, frekuensinya diperoleh dari
hasil observasi/pengamatan.
 Perbedaan antara distribusi teoritis dan distribusi
frekuensi dapat dilihat pada tabel hasil observasi
pelemparan sebuah mata uang sebanyak 100 kali.
Sisi mata Percob.1 Percob.2 Percob.3 Percob.4
uang

Sisi gambar 54 61 59 41

Sisi tulisan 46 39 41 59

Jumlah 100 100 100 100


percobaan
Kesimpulan:
 dari percobaan tersebut akan sampai pada teori bahwa
mata uang adalah setimbang, artinya probabilita
munculnya sisi gambar dan sisi tulisan adalah sama, yaitu
50%.
 Distribusi teoritis munculnya sisi gambar dan tulisan dari
pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 100 kali
seperti yang terlihat pada tabel.
 Berdasarkan tabel diketahui bahwa frekuensi teoritis
diperoleh dengan mengalikan probabilita dengan jumlah
percobaan.
Pelemparan 1 mata uang

Sisi mata uang Probabilita frekuensi


teoritis
Sisi gambar 1/2 1/2 x 100 = 50
Sisi tulisan 1/2 1/2 x 100 = 50
Jumlah 100
Pelemparan 2 mata uang
Peristiwa yang akan terjadi
GG , x = 2 , P(x=2) = 1/4
GH , x = 1 , P(x=1) = 1/4
P(x=1) = 1/2
HG , x = 1 , P(x=1) = 1/4
HH , x = 0 , P(x=0) = 1/4
Pelemparan 3 mata uang
Peristiwa yang akan terjadi
GGG , x = 3 , P(x=3) = 1/8
GGH , x = 2 , P(x=2) = 1/8
GHG , x = 2 , P(x=2) = 1/8 P(x=2) = 3/8
HGG , x = 2 , P(x=2) = 1/8
HGH , x = 1 , P(x=1) = 1/8
HHG , x = 1 , P(x=1) = 1/8 P(x=2) = 3/8
GHH , x = 1 , P(x=1) = 1/8
HHH , x = 0 , P(x=0) = 1/8
Manfaat mempelajari distribusi
teoritis
 Dengan mempelajari distribusi teoritisnya, maka kita
menjadi tahu pola distribusi frekuensinya.
 Contoh:
Seorang guru perlu mengetahui pola kebiasaan belajar
siswa dengan melihat pengalaman masa lalu siswa.
Denagn demikian, guru dapat menyesuaikan metode
pengajaran dengan pola kebiasaan belajar siswa.
MACAM DISTRIBUSI TEORITIS
Macam distribusi teoritis yaitu:
a. Distribusi Binomial
b. Distribusi Poisson
c. Distribusi Normal
VARIABEL DISKRIT DAN VARIABEL
KONTINYU
Variabel diskrit:
1. Variabel yang merupakan bilangan bulat dan
jumlahnya terbatas
2. Variabel yang merupakan hasil penghitungan
Variabel kontinyu:
1. Variabel yang terdiri dari nilai-nilai yang
terletak dalam interval tertentu, bisa berupa
bilangan bulat maupun pecahan
2. Variabel yang merupakan hasil pengukuran
DISTRIBUSI BINOMIAL
(Distribusi Probabilitas Diskrit)
Percobaan Bernoulli :
Sifat-sifat sebagai berikut :
 Percobaan itu terdiri dari n pengulangan
 Tiap pengulangan memberikan hasil yang dapat
diidentifikasi sukses atau gagal
 Probabilitas sukses dinyatakan dengan p, tetap
konstan (tidak berubah) dari satu pengulangan ke
pengulangan lainnya, sedangkan probabilitas gagal
adalah q = 1- p
 Tiap pengulangan dan pengulangan lainnya saling
bebas.
Distribusi Binomial
 Banyaknya X sukses dalam n pengulangan suatu
percobaan bernoulli disebut sebagai variabel
random Binomial, sedangkan distribusi
probabilitasnya disebut distribusi Binomial
dan nilainya dinyatakan sebagai :
b(x,n,p) dimana x = 1, 2, …, n

 n  x n x
b( x; n, p)    p q
 x
Rata-rata dan Variansi Distribusi
Binomial:
 Rata-rata =   np
dimana : μ = rata-rata
n = jumlah percobaan
p = probabilita sukses

Deviasi standar dari distribusi binomial:


σ = √n x p (1-p)
2
 Variansi =   npq
DISTRIBUSI BINOMIAL
Contoh:
Sebuah mata uang dilempar sebanyak 5 kali. Berapa
probabilita munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali?
Jawab:
diketahui n = 5
x=2
maka P (x,n,p) = nCx . px . q (n-x)
P (2,5,1/2) = 5C2 (1/2)2 x (1/2) (5-2)
= 10 x 1/4 x 1/8
= 10/32 = 5/16
DISTRIBUSI BINOMIAL
Latihan:
1. Sebuah dadu dilempar sebanyak 3 kali. Berapa
probabilitas munculnya angka 2 sebanyak 2 kali?
2. Sebuah mata uang dilempar sebanyak 4 kali. Berapa
probabilita munculnya sisi gambar sebanyak 2 kali?
DISTRIBUSI BINOMIAL
Contoh:
Berapa rata-rata dan deviasi standar dari pelemparan
sebuah mata uang yang dilempar 300 kali?
Jawab:
p=½
n = 300
rata-rata (μ ) = 300 x ½
= 150
deviasi standar (σ) = √ 300 (1/2) (1/2)
= 8,66

x 
Sehingga dalam jarak ± 2 standar deviasi, rata-rata memperoleh sisi
gambar sebanyak 150 – 2(8,66) dan 150 + 2(8,66).Atau 133 sampai
167 kali mendapatkan sisi gambar.
DISTRIBUSI BINOMIAL
Latihan :
3. Berapa rata-rata dan deviasi standar dari pelemparan
sebuah dadu yang dilempar 36 kali?
DISTRIBUSI POISSON
(Distribusi Probabilitas Diskrit)
Percobaan Poisson:
 Jika suatu percobaan menghasilkan variabel
random X yang menyatakan banyak-nya sukses
dalam daerah tertentu atau selama interval
waktu tertentu, percobaan itu disebut
percobaan Poisson.
Ciri-ciri distribusi poisson:
 Digunakan pada percobaan binomial jika n >150 dan P <
0,1.
 Percobaan bersifat random/acak, misalnya:
a. Kedatangan siswa ke ruang kepala sekolah
b. Jumlah siswa yang terlambat ke sekolah
c. Kedatangan siswa di perpustakaan
d. Jumlah siswa yang sakit sehingga tidak bisa datang ke
sekolah
 Percobaan bersifat independen
 Variabel kontinyu
Distribusi Poisson
 Jumlah X dari keluaran yang terjadi selama satu
percobaan Poisson disebut Variabel random Poisson,
dan distribusi probabilitasnya disebut distribusi
Poisson.
 Bila x menyatakan banyaknya sukses yang terjadi , 
adalah rata-rata banyaknya sukses yang terjadi
dalam interval waktu atau daerah tertentu, dan e =
2,718 , maka rumus distribusi Poisson adalah :
P(x) = (e-μ x μx ) / x !
Dimana: P(x) = probabilita peristiwa x
μ = rata-rata
x = jumlah sukses
e = bilangan natural = 2,7182

Rata-rata distribusi poisson:


μ=nxp
DISTRIBUSI POISSON
Contoh Soal:
Berdasarkan pengalaman, setiap mencetak 10.000 lembar
kertas terdapat 100 lembar yang rusak. Pada suatu waktu
perusahaan mencetak 1000 lembar kertas. Hitunglah
probabilitanya:
a. Tepat mendapat 5 lembar kertas yang rusak.
b. Mendapatkan paling banyak 2 lembar kertas yang
rusak.
c. Paling sedikit mendapat 2 kertas yang rusak.
DISTRIBUSI POISSON
Jawab:
Diketahui:
Probabilita mendapatkan kertas yang rusak
P = 100/10.000
= 0,01
μ =nxp
= 1000 x 0,01
= 10
a. P (x = 5) = (10 5 x e -10)/ 5!
= (100000 x 0,000045) / 120
= 0,0375
b. P (x ≤ 2) = P(x=0) + P(x=1) + P(x=2)
c. P (x ≥ 2) = 1 - P (x < 2)
DISTRIBUSI POISSON
Latihan :
4. Berdasarkan pengalaman, terdapat 10 siswa yang
remedial dalam 100 siswa peserta ujian. Pada suatu hari,
peserta ujian hanya 50 orang. Hitunglah probabilitasnya :
a. Siswa yang remedial berjumlah 2 orang
b. Jumlah siswa yang remedial paling banyak 1 orang
c. Jumlah siswa yang remedial paling sedikit 1 orang
Hubungan Distribusi Poisson
dengan Distribusi Binomial
 Distribusi Poisson sebagai suatu bentuk pembatasan
distribusi Binomial pada saat n besar, sedangkan p
mendekati 0, dan np konstan.
 Sehingga bila n besar dan p mendekati 0, distribusi
Poisson dapat digunakan untuk memperkirakan
probabilitas Binomial, dengan  = np
Distribusi Normal
(Distribusi Probabilitas Kontinyu)
Kurva Normal dan Variabel Random
Normal
 Distribusi probabilitas kontinyu yang terpenting
adalah distribusi normal dan grafiknya disebut
kurva normal.
 Variabel random X yang distribusinya berbentuk
seperti lonceng disebut variabel random
normal.

 

 x
Sifat kurva normal, yaitu :
 Kurva mencapai maksimum pada x  
 Kurva setangkup terhadap garis tegak yang
melalui x  
 Kurva mempunyai titik belok pada x    
 Sumbu x merupakan asimtot dari kurva
normal
 Seluruh luas di bawah kurva, di atas sumbu x
adalah 1
DISTRIBUSI NORMAL
Sifat-sifat distribusi normal :
◦ Bentuknya menyerupai lonceng dengan sebuah puncak
◦ Nilai rata-rata (mean) pada distribusi normal akan
terletak ditengah-tengah dari kurve normal.
◦ Bentuknya simetris dengan nilai mean = median =modus
◦ Ujung masing-masing sisi kurve sejajar dgn sumbu
horisontal dan tidak memotong sumbu horisontal tsb.
◦ Sebagian besar data ada ditengah-tengah dan sebagian
kecil ada pada masing-masing sisi/tepi.
◦ 68% data berada dalam jarak ± 1 standar deviasi ,
95% data berada dalam jarak ± 2 standar deviasi,
99% data berada dalam jarak ± 3 standar deviasi.
Distribusi Normal
 Variabel random X berdistribusi normal,
dengan mean dan variansi mempunyai
fungsi densitas
1  ( x   ) 2 ( 2 2 )
n( x; , )  e
 2
  x  
luas daerah di bawah kurva dinyatakan dengan :
 P(x1  X  x 2 )

x
X1  X2

x2 2 x
1  ( x   ) 2 ( 2 2 )
P( x1  X  x 2 )   n( x;, )dx   e dx
x
 2 x
1 1


1  ( x   ) 2 ( 2 2 )
P(   X   )  
 2  
e dx  1
Distribusi Normal Standar (1)
apabila variabel X ditransformasikan
dengan substitusi Z  x  

 maka :
z2 1 z2 1 z2
1  z2 1  z2
P(z1  Z  z 2 ) 
 2  e 2 dz 
2  
e 2 dz  n (z;0,1)dz
z1 z1 z1

x
ternyata substitusi Z 

menyebabkan distribusi normal n (z; , ) menjadi
n( z;0,1) , yang disebut distribusi normal standar.
Distribusi Normal Standar (2):
 Karena transformasi ini, maka selanjutnya
nilai P(x  X  x )
1 2

ini dapat dihitung dengan menggunakan


tabel distribusi normal standar.
Hubungan Distribusi Normal & Distribusi Binomial:

 Jika n besar dan p atau q menuju 0, maka


distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi
normal, sehingga bila X adalah variabel random
yang berdistribusi Binomial dengan mean   np
dan variansi  2  npq

X  np
Z
maka npq berdistribusi normal standar
DISTRIBUSI NORMAL
 Contoh penggunaan kurve normal
Nilai rata-rata mata kuliah statistik dari 200 orang
mahasiswa adalah 6 dengan standar deviasi 2. Berapa
jumlah mahasiswa yang mendapat nilai 8 keatas?
jawab :

( x   ) (8  6)
z  1
s 2
DISTRIBUSI NORMAL
 Dengan melihat tabel kurve normal dapat dilihat bahwa luas daerah 0
sampai dengan 1 adalah 34,13 % (persentasi jumlah mahasiswa yang nilainya
6 sampai 8)
 Jadi persentasi mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 50% - 34,13% =
15,87%
 Dengan demikian jumlah mahasiswa yang nilainya di atas 8 adalah 200 x
15,87% = 31,74 = 32 orang.

50% 34,13% 15,87%

6 8
DISTRIBUSI NORMAL
Latihan :
5. Setelah dimulainya suatu program pelestarian energi,
PLN mencatat bahwa penghematan penggunaan listrik
yang dilakukan oleh para pemakai di daerah tertentu
rata-rata adalah 10,4 KWH setiap bulannya dengan
standar deviasi 7,8 KWH. Apabila rekening untuk
seseorang pelanggan dipilih secara acak. Hitunglah
probabilitanya:
1. Penghematan listrik yang digunakan lebih dari 5
KWH
2. Penghematan listrik yang digunakan antara 5-15
KWH.
3. Penghematan listrik yang digunakan kurang dari 5
KWH
TUGAS TERSTRUKTUR
BUKU SUDJANA BAB VIII
No 21
No 22 (hanya a, b, dan c)
No 30
No 32
No 34
No 38

Anda mungkin juga menyukai