Aspek Medikolegal Autopsi
Aspek Medikolegal Autopsi
1. Bila ada keluarga korban / mayat keberatan jika diadakan Visum et Repertum
bedah mayat , maka adalah kewajiban dari petugas Polri cq.pemeriksa untuk secara
persuasif memeberikan penjelasan perlu dan pentingnya autopsi untuk kepentingan
penyidik , kalau perlu ditegakkannya Pasal 222 KUHP ,
2. Pada dasarnya penarikan / pencabutan kembali Visum et Repertum tidak
dibenarkan. Bila terpaksa Visum et Repertum yang sudah diminta harus diadakan
pencabutan / penarikan kembali , maka hal tersebut hanya dapat diberikan oleh
komandan kesatuan paling rendah setingkat Komres ( sekarang Kapolres ) dan
untuk kota besar hanya oleh Dantabes ( sekarang Kapolrestabes )
KEGUNAAN AUTOPSI FORENSIK
• Barang bukti (jenazah disertakan), khusus bongkar kubur harus disebutkan secara
jelas dimana lokasinya.
• Penyebab kematian
Penyakit atau cedera atau luka yang bertanggung jawab atas terjadinya
kematian.
• Cara kematian
Macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian.
• Mekanisme kematian
Gangguan fisiologik dan atau biologik yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian sedemikia rupa sehingga seseorang tidak dapat terus bertahan
hidup.
LANGKAH AUTOPSI
• Pemeriksaan Luar
– Identitas Umum
– Tanda pasti kematian
– Tanda-tanda kekerasan
– Tanda akhir kehidupan
– Tanda-tanda penyakit
• Pemeriksaan Dalam
– Irisan
– Pembukaan rongga-rongga tubuh
– Pengeluaran organ-organ tubuh
– Pemeriksaan organ-organ tubuh
– Pengembalian organ-organ tubuh ke tempat semula
– Penutupan dan jahit
• Pemeriksaan Penunjang
– Patologi Anatomi
– Toksikologi
– Serologi
– Biologi Molekuler
KEGIATAN SETELAH AUTOPSI