Anda di halaman 1dari 14

ASPEK MEDIKOLEGAL AUTOPSI

Dr . Santosa , SpF , MHKes


Departemen Kedokteran Forensik & Medikolegal
FK UNDIP / RSUP DR.Kariadi - Semarang
DEFINISI AUTOPSI

• Adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat


• Meliputi pemeriksaan thd tubuh bagian luar maupun dalam dg tujuan
menemukan proses penyakit atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas
penemuan-penemuan tersebut, menerangkan penyebabnya serta mencari
hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan
penyebab kematian.
JENIS AUTOPSI

• Autopsi Anatomi : untuk kepentingan pendidikan, mempelajari susunan tubuh


manusia yang normal (PPNo.18 Th.1981 dan UU Kesehatan No.36 Th 2009
Pasal 120 , 121 )
• Autopsi Klinik : terhadap jenazah yang dirawat tetapi kemudian meninggal dunia di
Rumah Sakit.
– Menegakkan diagnosis
– Proses perjalanan penyakit
– Kelainan-kelainan patologik yang timbul
– Menilai efektifitas terapi
– Perlu ijin keluarga, bila terlantar tgg selama 2 hari.
(PP No.18 Th 1981 dan UU Kesehatan No.36 Th 2009 Pasal 119 )
JENIS AUTOPSI

• Autopsi Forensik : untuk kepentingan peradilan, membantu penegak hukum


mencari kebenaran materiil.
(KUHAP Pasal 133 dan 134 , KUHP Pasal 222 , Instruksi Kapolri
No.INS/E/20/IX/1975 dan UU Kesehatan Th 2009 Pasal 118 , 122)
Instruksi Kapolri No.INS/E/20/IX/1975

1. Bila ada keluarga korban / mayat keberatan jika diadakan Visum et Repertum
bedah mayat , maka adalah kewajiban dari petugas Polri cq.pemeriksa untuk secara
persuasif memeberikan penjelasan perlu dan pentingnya autopsi untuk kepentingan
penyidik , kalau perlu ditegakkannya Pasal 222 KUHP ,
2. Pada dasarnya penarikan / pencabutan kembali Visum et Repertum tidak
dibenarkan. Bila terpaksa Visum et Repertum yang sudah diminta harus diadakan
pencabutan / penarikan kembali , maka hal tersebut hanya dapat diberikan oleh
komandan kesatuan paling rendah setingkat Komres ( sekarang Kapolres ) dan
untuk kota besar hanya oleh Dantabes ( sekarang Kapolrestabes )
KEGUNAAN AUTOPSI FORENSIK

• Membantu menentukan cara kematian


– Wajar
• Usia lanjut, Penyakit
– Tidak wajar
• Pembunuhan,Bunuh diri, Kecelakaan
• Membantu mengungkap proses terjadinya tindak pidana :
• Kapan
• Dimana
• Senjata, benda, zat kimia yang digunakan
• Cara melakukan
• Sebab kematian
• Membantu mengungkap identitas jenazah
• Membantu mengungkap identitas pelaku
TATALAKSANA AUTOPSI FORENSIK

• Diatur dalam KUHAP Pasal133, 134, 135, 136

• Permintaan diajukan secara tertulis.

• Barang bukti (jenazah disertakan), khusus bongkar kubur harus disebutkan secara
jelas dimana lokasinya.

• Penyidik harus memberitahu pihak keluarga.

• Autopsi harus dilaksanakan sesegera mungkin, kecuali bila keluarga berkeberatan


atau keluarga tidak diketemukan, autopsi dilaksanakan setelah menunggu 2 x 24 jam
sejak diterimanya surat permintaan.

• Autopsi forensik tidak perlu ijin pihak keluarga.(KUHP Pasal 222)


PERSIAPAN SEBELUM AUTOPSI

• Apakah surat-surat sudah lengkap ?


• Apakah mayat yang akan diautopsi sudah sesuai?
• Apakah keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian sudah
lengkap ?
• Apakah alat-alat yang diperlukan sudah tersedia ?
HAL POKOK DALAM AUTOPSI FORENSIK

• Autopsi harus dilakukan sedini mungkin


• Autopsi harus dilakukan lengkap
• Autopsi dilakukan sendiri oleh dokter
• Pemeriksaan dan pencatatan yang seteliti mungkin
PENYEBAB, CARA DAN MEKANISME KEMATIAN

• Penyebab kematian
Penyakit atau cedera atau luka yang bertanggung jawab atas terjadinya
kematian.
• Cara kematian
Macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian.
• Mekanisme kematian
Gangguan fisiologik dan atau biologik yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian sedemikia rupa sehingga seseorang tidak dapat terus bertahan
hidup.
LANGKAH AUTOPSI

• Pemeriksaan Luar
– Identitas Umum
– Tanda pasti kematian
– Tanda-tanda kekerasan
– Tanda akhir kehidupan
– Tanda-tanda penyakit
• Pemeriksaan Dalam
– Irisan
– Pembukaan rongga-rongga tubuh
– Pengeluaran organ-organ tubuh
– Pemeriksaan organ-organ tubuh
– Pengembalian organ-organ tubuh ke tempat semula
– Penutupan dan jahit
• Pemeriksaan Penunjang
– Patologi Anatomi
– Toksikologi
– Serologi
– Biologi Molekuler
KEGIATAN SETELAH AUTOPSI

• Pertimbangkan pemeriksaan penunjang


– Patologi anatomi Formalin 10 %
– Toksikologi Alkohol absolut
• Kembalikan organ ketempat semula
• Tutup rongga-2 dengan jahitan
• Jenazah dirawat seperlunya kemudian diserahkan pada pihak
keluarga
• Pembuatan Visum et repertum

Anda mungkin juga menyukai