Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR

FILSAFAT PENDIDIKAN

Kuliah 1
Bintang R. Simbolon
Tugas Pribadi di Kelas

• Data pribadi : S1 dari prodi apa, pekerjaan sekarang


dan alasan studi S2 prodi MPD.
• Coba ingat dua orang guru kalian semasa sekolah
(boleh di SD atau SMP atau SMA) yang sangat
kontras  misal super baik dan super galak

• Tuliskan dalam selembar kertas dan dikumpul


Capaian Pembelajaran
• 1. Menjelaskan pengantar Filsafat Pendidikan
• 2. Menjelaskan pemikiran Filsuf dan Aliran Filsafat Pendidikan
• 3. Debat Pro dan Kontra Aliran Filsafat Pendidikan (Bedah Buku)
• 4. Menjelaskan pemikiran Pendidikan Tradisional
• 5. Menjelaskan pemikiran Pendidikan student experience center
progressive dan struktur disiplin ilmu
• 6. Menjelaskan pemikiran pendidikan behavior and constructivist
• 7. Menjelaskan pemikiran revolusi kognitif dalam pembelajaran
• 8. UTS
Capaian Pembelajaran

• 9. Menjelaskan pemikiran Fungsi Sekolah


• 10. Menjelaskan pemikiran Pendidikan alternatif dan pendidikan para
siswa minoritas
• 11. Menjelaskan pemikiran Keterkaitan antara masyarakat, budaya dan
pendidikan
• 12. Menjelaskan pemikiran Pendidikan dan Perubahan Sosial
• 13. Menjelaskan Kemampuan yang diharapkan pada abad 21
• 14. Presentasi perbandingan sistim pendidikan di Indonesia dan negara
lain (sumber Jurnal Internasional)
• 15. Proyek tugas kelompok
• 16. UAS
Metode Pembelajaran
• Pendekatan pembelajaran dengan Student Centered
Learning (SCL).
• Karakteristik SCL adalah sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
• Metode Pembelajaran: diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara
efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
Evaluasi Pembelajaran
• Evaluasi dilakukan setiap tahap pembelajaran.
• Tahap-1 : Tanya jawab
• Tahap-2 : Partisipasi aktif dalam diskusi
• Tahap-3 : Lembar kerja
• Tahap-4 : Lembar kerja
• Tahap-5: Diskusi kelompok
• Tahap-6 : Partisipasi aktif dalam diskusi
• Tahap-7 : Proyek Kerja berupa paper
Indikator penilaian membuatan paper:

NO INDIKATOR BOBOT NILAI B x N


(B) (N)
1 Pemahaman pemikiran pendidikan 10%
secara parsial
2 Pemahaman pemikiran pendidikan 15%
secara kelompok
3 Kemampuan membandingkan 20%
pemikiran pendidikan
4 Kemampuan memberikan ilustrasi 25%
apliaksi pemikiran pendidikan
5 Pemahaman kemampuan yang 15%
diharapkan pada abad 21
6 Paper tentang sebuah topik pemikiran 15%
pendidikan
Nilai

Angka 0- 45- 50- 55- 60- 65- 70- 75- 80-


44 49 54 59 64 69 74 79 100

Huruf E D C C+ B- B B+ A- A

Bobot 0,0 1,0 2,0 2,3 2,7 3,0 3,3 3,7 4


Referensi
• Kleinman, Paul, Philosophy 101, Adamsmedia, Massachusetts, 2013
• Hoy, Wayne dan Cecil Miskel, Educational Adminsitration: Theory, Research, and Practice,
MacGraw – Hill, edisi ke 7, New York, 2005. (HM)
• Posner, J.P, Analyzing Curriculum, Edisi ke 3, N.Y. Mc Graw Hill. 2004.
• Schultz, Fred, Notable Selections in Education, Third Edition. McGraw-Hill/Dushkin. 2001.
• David A. Kolb, Experiential Learning: Experience as The Source of Learning and
Development, Prentice Hall. 1984. Chapter 2: The Process of Experiential Learning. (DK)
• Linda H. Lewis dan Carol J. Williams: Experiential Learning: Past and Present (LW)
• “Methods and techniques that utilize learners’ previous experiences, link conceptual
foundations to practice, and encourage reflection are pivotal to the learning process.”
• Lauren B. Resnick: Nested Learning Systems for the Thinking Curriculum. Wallace
Foundation Distinguished Lecture. 2009
• Lee S. Shulmann: Those Who Understand:Knowledge Growth in Teaching. Educational
Researcher,Vol. 15, No. 2 (Feb., 1986), pp. 4-14.
• ---------------------, Knowledge and Teaching: Foundations of the New Reform, 1986.
• John Dewey: Democracy and Education. The Pennsylvania State University, 2001.
• Benjamin S. Bloom. The Taxonomy of Educational Objectives. Longmans. Michigan. 1956.
• Jerome Bruner and the Process of Education
FILSUF DUNIA
Ilustrasi (Jujun S.Suriasumantri)
Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang
arif bijaksana, “Coba sebutkan kepada saya berapa jenis
manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan
pengetahuannya!”
Filsuf itu menarik nafas panjang dan berpantun:
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidak tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya
• “Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan
pengetahuan yang benar?” sambung orang awam
itu, penuh hasrat dalam ketidaktahuannya.
• “Mudah saja,” jawab filsuf itu, “ketahuilah apa yang
kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu”
Pendahuluan 1
• Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai
dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-
duanya.
• Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu
dan apa yang belum kita tahu.
• Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas
ini.
• Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam
keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya
kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
• Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak
bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan
Perguruan Tinggi.

• Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang


kepada diri kita sendiri: Apakah sebenarnya yang saya
ketahui tentang ilmu?
Karakteristik Filsafat 1 :

• 1. bersifat menyeluruh  seorang ilmuwan tdk puas lagi


mengenal ilmu hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri.
Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral, dengan agama,
apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.
• 2. bersifat mendasar  seorang ilmuwan tidak percaya
begitu saja bahwa ilmu itu benar.
• 3. bersifat spekulatif  secara terus terang tidak mungkin
menangguk pengetahuan secara keseluruhan.
FILSAFAT ILMU

1. Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud


yang hakiki dari obyek tersebut? Landasan
Ontologis
2. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana
prosedurnya? Landasan Epistemologis
3. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu
dipergunakan? Landasan Aksiologis.
• Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup
tiga segi yakni
1. Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah
(logika)
2. Mana yang dianggap baik dan mana yang
dianggap buruk (etika)
3. Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk
jelek (estetika)
What is Philosophy? 2

• The word philosophy means “love of wisdom”. Indeed, it is a


love of wisdom that guides philosophers to explore the
fundamental questions about who we are and why we’re here.
• On the surface, philosophy is a social science.
• Phylosophy touches on every subject you could possibly think
of. It’s not just a bunch of old Greek guys asking each other
questions over and over again (though it has its fair share of
that as well).
• Phylosophy has very real applications; from the ethical
questions raised in the government policy to the logic forms
required in computer programming, everything has its roots in
philosophy.
• Through philosophy we are able to explore concepts
like the meaning of life, knowledge, morality, reality,
the existence of God, consciousness, politics,
religion, economics, art, linguistics – philosophy has
no bounds!
• Apakah filsafat itu?
• Berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philos (cinta) dan Sophia (hikmat,
pengetahuan) yang berarti cinta akan pengetahuan/hikmat.
• Diperkenalkan oleh Pythagoras (582 – 496 SM)
• Adakah perbedaan antara kebijaksanaan dan kepintaran? Contoh
adakah bedanya orang bijak dan orang pintar?
• Filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan  sebagian besar ilmu
yang berkembang dewasa ini berasal dari filsafat.
• Filsafat  pengetahuan tentang kebijaksanaan, mencari kebenaran,
dan pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip.
CIRI –CIRI BERPIKIR FILSAFAT

• 1. Radikal
• 2. Universal
• 3. Konseptual
• 4. Koheren dan konsisten
• 5. Sistematik
• 6. Komprehensif
• 7. Bebas
• 8. Bertanggung jawab
PENGERTIAN FILSAFAT

• Filsafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang


dapat dipikirkan oleh manusia, bahkan tidak akan
pernah ada habisnya karena mengandung dua
kemungkinan, yaitu proses berpikir dan hasil berpikir.
• Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang
ditempuh untuk memecahkan masalah.
• Filsafat dalam arti kedua merupakan kesimpulan yang
diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan
masalah.
PENGERTIAN PENDIDIKAN

• Ilmu Pendidikan atau Pedagogi  berasal dari kata Yunani


Pedagogia pergaulan dengan anak-anak.

• Paidagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya


membimbing/memimpin)

• Pengertian selanjutnya seorang yang tugasnya membimbing


anak di dalam pertumbuhannya ke arah mandiri dan
bertanggung jawab.
• Makna Pendidikan  usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan.

• Dalam peradaban suatu masyarakat, berlangsung dan


terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha
manusia untuk melestarikan hidupnya.
• Pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa
yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa
itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi
sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita tujuan
pendidikannya.

• Dalam perkembangannya, akan sampai pada tingkat


peradaban yang maju atau meningkatnya nilai-nilai
kehidupan dan pembinaan kehidupan yang lebih
sempurna.
Beberapa Konsep Pendidikan
• Carter V Good (Dictionary of Education)  pendidikan :
• Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
• Proses sosial di mana seseorang dipengaruhi oleh suatu
lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia
dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan
pribadinya.
• Godfrey Thompson  pendidikan merupakan pengaruh
lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-
perubahan yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya,
pikirannya, dan sikapnya.
• Freeman Butt (Cultural History of Western Education)
• Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan
pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari
generasi ke generasi berikutnya.
• Pendikan merupakan suatu proses pertumbuhan. Dalam
proses ini individu dibantu mengembangkan kekuatan, bakat,
kesanggupan dan minatnya.
• Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman
yang menambah arti serta kesanggupan untuk memberikan
arah bagi pengalaman selanjutnya.
Ciri atau unsur dalam Pendidikan
• 1. Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai 
individu yang kemampuan dirinya berkembang sehingga
bermanfaat untuk kepentingan hidupnya.
• 2. Untuk mencapai tujuan tersebut  pendidikan perlu
melakukan kegiatan  usaha yang disengaja dan
terencana untuk memilih bahan materi, strategi kegiatan,
dan teknik penilaian yang sesuai.
• 3. Kegiatan tersebut  diberikan di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, berupa pendidikan jalur sekolah
(formal) dan pendidikan jalur luar sekolah (informal dan
nonformal). Apakah bedanya?
SELUK-BELUK
FILSAFAT PENDIDIKAN
• Awalnya filsafat pendidikan adalah cara pendekatan terhadap
masalah pendidikan yang dilakukan di negara Anglo Saxon.
• Di Amerika Serikat filsafat pendidikan dimulai dengan pengkajian
terhadap beberapa aliran filsafat tertentu seperti pragmatisme,
idealisme, dan lain-lain yang diakhiri dengan implikasinya ke dalam
aspek-aspek pendidikan.
• Di Inggris filsafat pendidikan dipusatkan pada prinsip-prinsip yang
mendasar sekali dalam pendidikan. Misalnya tentang tujuan
pendidikan, metode mengajar, organisasi pendidikan dan lain-lain.
• Di Belanda dan Jerman tidak dikenal filsafat pendidikan, tetapi yang
ada hanya pedogogik.
FILSAFAT PENDIDIKAN
• Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang
mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan
yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan
hakikat pendidikan
• Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisa secara
kritis struktur dan manfaat pendidikan.
• Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan
pendidikan. Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah
relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran.
Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah
pendidikan yang menyentuh aspek pengalaman. Filsafat
pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai
kebijakan pendidikan, SDM, teori kurikulum dan pembelajaran
serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Manfaat Filsafat Pendidikan

• Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah


yaitu humanisme dan akademik.
• Sisi humanisme mengembangkan manusia dari segi
ketrampilan dan praktik hidup.
• Sisi akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu
murni.
• Keduanya merupakan aspek penting yang sebenarnya
tidak dapat dipisahkan.
• Pada dasarnya filsafat pendidikan membicarakan tiga
masalah pokok:

• Pertama, apakah sebenarnya pendidikan itu.


• Kedua, apakah tujuan pendidikan yang sejati.
• Ketiga, dengan metode atau cara apakah tujuan
pendidikan dapat tercapai.
DISKUSI KELOMPOK

1. Ilmu dan Moral


2. Tangung jawab sosial Ilmuwan
3. Nuklir dan Pilihan Moral
4. Rekayasa Genetika
Daftar Pustaka

• Jujun S. Suriasumantri (2005). Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar


Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. p. 19.
• Redja Mudyahardjo (2008). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung:
Rosda. p. 5-10
• Muhmidayeli (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika
Aditama.
• Paul Kleinman, Phylosophy 101, Massachusetts: 2013
PRESENTASI/BEDAH BUKU

• Sumber buku : Filsafat Ilmu Pendidikan (karangan Redja


Mudyahardjo) dan diperkaya buku-buku lain.
• Lampiran IV (A sd F) halaman 227 – 240.
• Keunikan aliran tersebut dan bagaimana pengaruh aliran
Filsafat tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik
ditinjau dari konsep Filsafat dan Pendidikannya,
• Diberikan dalam bentuk paper dan dipresentasikan di
pertemuan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai